Share

Bab 72. Masih Masa Subur

Pukul sepuluh, Satria dan Isabella meninggalkan restoran setelah mereka melakukan semua yang ditugaskan Haris. Mereka berboncengan karena Satria tidak ingin Galih melapor jika mereka pergi berpisah. Kemungkinan hal ini memang kecil, tetapi dia memilih berjaga-jaga.

Satria mengantarkan Isabella hingga perempatan karena permintaan istrinya. "Saya akan ke rumah dulu untuk berganti pakaian, lalu pergi memakai taxi," ucap Isabella walau Satria tidak bertanya.

"Ya. Saya harus ke kampus sekarang." Suara dan sikapnya kembali dingin.

"Ya ...." Isabella mengecup punggung tangan Satria. "Tapi apa kamu bisa menemani saya sebentar sampai angkutan umumnya datang?"

"Kamu bisa menunggu sendiri, kan." Tidak ada bentakan, tetapi ucapannya selalu dingin.

"Saya tidak terbiasa berdiri sendiri di pinggir jalan." Bukan bermanja, Isabella terbiasa berdiri di halte yang dipenuhi banyak orang jadi dia merasa tidak aman jika berdiri sendiri di pinggir jalan.

Kali ini Satria berbaik hati pada Isabella, dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status