Home / Rumah Tangga / Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda / Bab 70. Sampai Hari ini Saya Mencintai Naura

Share

Bab 70. Sampai Hari ini Saya Mencintai Naura

last update Last Updated: 2024-07-31 22:32:33

Isabella membersihkan diri lalu mengganti pakaian, saat ini Mia mengetuk pintu. "Sayang, keluarga Naura akan pulang ...."

"Iya, Ma. Tunggu sebentar, Abel sedang berpakaian. Tapi mungkin sedikit lama, sampaikan saja terimakasih Abel pada keluarga Naura karena sudah menjenguk papa ...." Isabella sedikit berteriak.

"Baiklah ... akan mama sampaikan." Suara lembut Mia, tetapi terdengar jelas oleh Isabella hingga dia mendesah.

"Saya tidak ingin melihat Naura karena Satria selalu menatap Naura penuh cinta yang harusnya saya dapatkan ...." Bukan cemburu, Isabella hanya merasa ini tidak adil dan sangat jahat untuknya yang jelas-jelas istri sah Satria.

Jadi, akhirnya Isabella menatap kepergian keluarga Naura lewat kaca kamarnya. "Maaf ..., saya hanya tidak suka melihat Naura, tapi akhirnya saya juga harus mengabaikan orangtuanya Naura padahal tidak baik mengabaikan tamu." Tatakrama Isabella sangat baik dan tidak pernah membuat orangtuanya kecewa, tapi kali ini dia merasa telah mengecewakan ora
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 71. Pekerjaan Satria dan Isabella

    Hari ini, Satria dan Isabella menghabiskan waktu berdua karena perintah Haris. Pria itu memerintahkan anak dan menantunya untuk memberikan ide baru pada menu restoran. Ini di luar kemampuan mereka, Haris tahu. Namun, menurutnya Satria akan lebih bersemangat bekerja di restoran jika ada Isabella, mereka selalu harmonis. Hubungan seperti ini bisa membuat semangat bertambah karena kurang lebih satu minggu putranya tidak mengunjungi restoran. Namun, Satria mendengus. "Papa masih tidak menyadari kesalahannya. Seharusanya Papa peka. Saya tidak datang ke restoran karena perbuatan Papa!"Kali ini, Isabella masih bersikap seperti kemarin. "Kamu turuti saja permintaan Papa. Papa baru saja sembuh." Nada suaranya berbeda dan menonjolkan bahwa dia memihak Haris. Satria selalu menyadari perbedaan sikap Isabella, tetapi memilih tidak membahasnya. Dia segera masuk ke dalam restoran. Waktu masih pagi, bahkan restoran belum buka. Satria memiliki jadwal kuliah sedikit siang, sedangkan Isabella bertuka

    Last Updated : 2024-08-02
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 72. Masih Masa Subur

    Pukul sepuluh, Satria dan Isabella meninggalkan restoran setelah mereka melakukan semua yang ditugaskan Haris. Mereka berboncengan karena Satria tidak ingin Galih melapor jika mereka pergi berpisah. Kemungkinan hal ini memang kecil, tetapi dia memilih berjaga-jaga. Satria mengantarkan Isabella hingga perempatan karena permintaan istrinya. "Saya akan ke rumah dulu untuk berganti pakaian, lalu pergi memakai taxi," ucap Isabella walau Satria tidak bertanya. "Ya. Saya harus ke kampus sekarang." Suara dan sikapnya kembali dingin. "Ya ...." Isabella mengecup punggung tangan Satria. "Tapi apa kamu bisa menemani saya sebentar sampai angkutan umumnya datang?" "Kamu bisa menunggu sendiri, kan." Tidak ada bentakan, tetapi ucapannya selalu dingin. "Saya tidak terbiasa berdiri sendiri di pinggir jalan." Bukan bermanja, Isabella terbiasa berdiri di halte yang dipenuhi banyak orang jadi dia merasa tidak aman jika berdiri sendiri di pinggir jalan. Kali ini Satria berbaik hati pada Isabella, dia

    Last Updated : 2024-08-02
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 73. Satria Kembali Menjadi Ketua

    Satria berhasil mendapatkan jabatannya kembali, dia tidak dipuja, tetapi dihormati dan disegani oleh kawan-kawannya, sedangkan Dito dijatuhkan oleh kelicikannya sendiri. "Asal kalian tahu, Papanya Satria tidak mau dia di sini. Papanya Satria menentang dia tergabung dalam geng motor. Dan papanya Satria yang menghancurkan markas kita!" Dito membongkar rahasia Satria demi mendapatkan jabatan yang digengamnya dalam waktu singkat. Saat ini Satria merasa malu, tetapi dia sudah menduga hal ini akan terjadi. Namun, beruntungnya dia karena semua kawan-kawannya tidak peduli toh sekarang Satria di sini dan tergabung dalam geng ini karena keinginannya, jadi mereka memilih mengabaikan apapun yang ditentang ayahnya Satria hingga membuat Dito semakin terbakar. "Apa kalian tidak peduli pada markas yang dibangun susah payah, tapi dihancurkan sangat mudah?" Kemudian menunjuk Satria, "Tapi dia tidak melakukan apapun untuk mempertahankan markas!"Devan angkat bicara. "Satria sudah melakukan yang terba

    Last Updated : 2024-08-02
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 74. Cedera dan Tersandung Hukum

    Pukul enam pagi keluarga Haris dikejutkan oleh panggilan dari rumah sakit yang mengatakan jika Satria mengalami kecelakaan. Segera, semua orang bergegas termasuk Haris yang baru saja sembuh. "Kenapa Satria bisa kecelakaan, apa malam tadi Satria tidak pulang?" tanya panik Haris sekalian curiga. Saat ini Isabella tidak memiliki pilihan selain berkata jujur, "Iya, Pa ... semalam Satria tidak pulang." Segera, Haris dan Mia beristigfar kemudian pria ini memaki bayangan Satria. "Bagaimana caranya supaya anak itu berubah, supaya anak itu meninggalkan geng motor. Papa kira Papa sudah berusaha maximal, tapi ternyata belum!" "Sabar, Pa ...." Mia segera berusaha menenangkan sebelum penyakit Haris kambuh. "Kadang Papa merasa lelah ...." Desah Haris mewakili isi hatinya. Isabella merasa bersalah telah berkata jujur karena selain membuka aib suaminya, dia juga membuat mertuanya seperti ini, tetapi dia tidak memiliki pilihan selain harus jujur.Sopir membawa mereka ke rumah sakit yg jauh dari

    Last Updated : 2024-08-03
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 75. Saya Ingin Merasakan Kasih Sayang Tulus dari Seorang Suami

    Pukul dua siang, Satria dan kawan-kawannya sudah pindah ke rumah sakit yang lebih dekat dengan rumah masing-masing. Maka, saat ini Satria dan Dika ada di rumah sakit yang sama, Devan dan Dito juga. Isabella yang akan merawat Satria. Jadi dia tetap menjadi perawat di jam kerjanya, tetapi setelah selesai jam kerja dia tidak akan pulang, gadis ini akan tetap menemani Satria. Mia menyetujui walaupun tidak tega pada Isabella, tetapi ini adalah salah satu bakti Isabella pada suaminya. "Saat Abel kerja, Mama yang akan menunggu Satria.""Iya, Ma. Setelah itu biar Abel saja yang di sini." Senyuman tulus Isabella. Namun, Satria masih tidak terlalu peduli pada Isabella walaupun istrinya sangat tulus dan berbakti padanya. 'Kenapa Naura belum menjenguk, apa Naura belum tahu saya di sini?' Satria terlihat gelisah hingga Mia salah mengartikan, wanita ini pikir putranya sedang mengkhawatirkan tentang hukum yang mungkin menjeratnya. "Nak, jangan khawatir. Papa bilang akan mengurus kasus kamu ...."

    Last Updated : 2024-08-03
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 76. Minta pada Tuhan Agar Kita Berpisah!

    Orangtua Isabella tidak menginap di rumah sakit, tetapi mereka tinggal cukup lama karena merindukan putrinya walaupun sebelumnya mereka pernah bertemu saat Haris dirawat. Kedua orangtua Isabella sibuk berkarier maka mereka kesulitan menentukan waktu senggang untuk sekedar berkumpul dengan keluarga besan. Namun, bagaimana kesibukan mereka, mereka adalah orangtua yang telaten hingga Isabella tidak pernah kekurangan kasih sayang. Pada pukul sepuluh malam, terpaksa Isabella memeluk orangtuanya sebagai salam perpisahan hingga mereka menghilang dalam pandangan. Kini, dia kembali ke dalam kamar. Sopir sudah mengirimkan kasur angin untuk Isabella juga beberapa pakaian dan keperluan Isabella dan Satria yang disiapkan Mia. "Sebelumnya saya tidak pernah menginap di rumah sakit," ucap santai Isabella setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian tidur, kini dia sedang menarik selimut seiring terbaring. "Keluarga kamu tidak pernah sakit?" sahut acuh tak acuh Satria seiring menyaksikan acara tele

    Last Updated : 2024-08-03
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 77. Kenapa Kamu Belum Menjenguk Saya?

    Hari berganti maka Isabella kembali menjalani rutinitasnya sebagai perawat, dia sangat propesional, semua tugas yang diwajibkan padanya dilakukan dengan sangat baik. Hari ini juga dia tahu jika tiga orang kawan Satria dirawat di sini. "Kenapa kalian sangat ceroboh!" Isabella sedang menegur Dika. "Kita tidak ceroboh, tapi diserang. Sayang ...." Tidak sungkan Dika memanggil Isabella dengan sebutan yang tidak pantas. "Berhenti memanggil saya, Sayang. Satria bisa salah paham!" Kali ini teguran Isabella sangat serius."Ya, maaf ...." Pun, saat ini Dika tidak berani menggoda. "Luka kamu yang paling ringan," ucap Isabella dengan rasa syukur. Namun, Dika sangat sendu. "Saya tidak banyak melawan, saya banyak menghindar karena saya baru saja sembuh dari luka parah, jadi teman-teman yang banyak berperang dan melindungi saya, termasuk Satria ...."Isabella tidak berkomentar apapun, lagipula seraya berbicara dia tetap memeriksa Dika secara propesional. "Sepertinya besok kamu sudah boleh pulang

    Last Updated : 2024-08-04
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bba 78. Perawat Isabella itu Calon Istri Saya

    Pada jam makan siang, Isabella mengunjungi ruangan Satria untuk memeriksa keadaan suaminya sekalian ingin mencari tahu apakah Mia di sana? Namun, dia mendapatkan kejutan karena makan siang sudah disediakan oleh Mia dan semuanya masih hangat. "Kapan Mama datang? Dan ... kapan Mama memasak, semua makanan seperti baru saja keluar dari penggorengan," kekeh manisnya. "Sssttt ...." Mia menjentikan jarinya dengan raut wajah hangat, "jangan bilang-bilang dokter kalau mama memasak di sini." "Hah!" Tentu saja Isabella terkesiap karena ini pertama kalinya keluarga pasien membawa alat masak. "Mama serius?" "Semua alat masak ada di box agar tidak ketahuan, mama juga membawa banyak makanan untuk kalian." Senyumannya dipenuhi kasih sayang hingga Isabella selalu terharu oleh sikap tulus Mia. "Terimakasih, Ma ...." "Bukan apa-apa ..., ayo, kita makan siang bersama." Wajahnya selalu hangat dan selalu terpancar kasih sayang tidak terhitung.Jadi, makan siang kali ini Isabella tidak pergi ke kantin.

    Last Updated : 2024-08-04

Latest chapter

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 150. Ending

    Hari demi hari berganti, ucapan Satria bukan hanya bualan karena dia membuktikannya lewat sikap yang tulus walaupun Haris tidak melihatnya secara langsung karena pasangan suami dan istri ini tinggal terpisah dengan pria itu.Setiap malam, Satria menemani Isabella menyusui Attar, dia juga sering membantu mengganti popok atau pakaian basah Attar.Satria melakukannya diiringi senyuman lembut, tutur kata senada, serta belaian penuh kasih sayang pada Attar dan Isabella.Kini, usia Attar sudah dua minggu. “Nanti kita adakan acara potong rambut sama aqiqah. Saya sudah coba bicara sama Mama, tapi belum secara langsung,” ucap lembut Satria pada Isabella.Namun, bagaimanapun sikap Satria, nyatanya Isabella tetap bersikap datar. “Iya.”“Saya sudah menabung, semoga cukup buat acara besar.” Kini Satria terkekeh. Kemudian menyodorkan uang belanja sekalian uang susu dan pempers pada Isabella. “Kalau uangnya nggak sampai minggu depan, jangan sungkan minta lagi ya, Sayang.” Tatapannya sangat lembut.“

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 149. Satria Berjanji Akan Menjadi Suami Sekaligus Ayah

    Ini adalah malam pertama Isabella dan Satria tidur bersama bayi mereka. Bayi merah itu terlentang di tengah-tengah pasangan suami istri ini. Tidak henti Satria menatapnya diiringi senyuman.Isabella menyadarinya, tetapi dia masih bersikap dingin dan datar. “Saya akan tidur, lagian Attar tidur. Ini kesempatan saya untuk ikut tidur.”“Ya, Sayang. Kamu tidur saja, biar nanti aku yang menjaga Attar.”Isabella tidak pernah meminta, tetapi tidak mungkin menolak perhatian Satria pada bayi mereka.Jadi saat Attar menangis tengah malam, Satria yang menjaga dan mengasuh. Dia juga menghangatkan asi yang sudah tersedia di dalam botol. Tidak lupa menyuruh Isabella kembali tidur setelah sempat terbangun karena tangisan Attar.Hingga saat pagi hari Satria terlambat bangun, tetapi Isabella membiarkan suaminya tanpa peduli aktivitas apa yang menanti Satria.Satria tersentak saat melihat jam dinding. “Hah, serius sudah jam sembilan!”“Ya,” jawab datar Isabella.“Harusnya saya kuliah pagi. Sekarang saya

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 148. Attar Amir Aqil

    Suana hening sangat lama, hingga Satria kembali bicara. “Apa kamu tetap akan melanjutkan perceraian, apa kamu akan mengubah keputusan kamu?”Isabella menjawab santun, “Saya yang harus menanyakan itu pada kamu.”“Kalau saya tetap melanjutkan?”“Saya juga ....” Hati Isabella seakan sudah kebal pada rasa sakit. Bahkan yang ini. “Kalau kamu memilih berpisah, sebelumnya kamu harus beri nama anak kita.” Ini adalah permintaan sederhana Isabella, tetapi diwajibkan pada Satria.Satria memandangi Isabella karena tatapan istrinya seolah tanpa keraguan walaupun mereka bercerai.Satria kembali menunduk, tetapi tidak melepaskan tangan Isabella. Lalu berkata lirih, “Naura pergi. Dia mencampakan saya. Apalagi yang harus saya lakukan karena andai berpisah sama kamu, saya tidak yakin Naura akan bersama saya ....”Isabella menjawab datar, “Itu urusan kamu. Jangan menjadikan saya cadangan karena kamu gagal mendapatkan Naura!”Satria kembali memandangi wajah Isabella. Kini, dalam tatapan Isabella terdapat

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 147. Hasil Test DNA

    Satria masuk ke kamar rawat, jadi dia bertemu dengan orangtuanya dan orangtua Isabella yang sedang berkumpul.Semua orang menyambut kedatangan Satria dengan hangat, termasuk Isabella. Mia segera menggiring putranya menuju tempat mereka duduk berkumpul. “Alhamdulillah kamu sudah datang ....” Senyumannya menunjukan kebahagiaan, tetapi hatinya sangat kesal pada Satria setelah mengetahui sikap buruknya pada Isabella dan bayi mereka yang belum diberi nama.Tanpa persetujuan Isabella, Mia segera meraih amplop cokelat yang berisi laporan hasil test DNA hingga gadis ini terkejut.Namun, ternyata Mia menyampaikannya sangat bijak di hadapan suaminya, anaknya dan kedua mertuanya. “Ini hasil test DNA anak kalian. Dokter yang memberikannya karena Isabella seorang perawat walaupun bukan di rumah sakit ini, jadi Abel memiliki hak istimewa, yaitu mendapatkan test DNA tanpa perlu meminta.”Mia

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 146. Hari ini Saya Akan Menceraikan Abel!

    Isabella hanya menatap sendu pada langit-langit. “Bukan perpisahan yang Abel mau karena sebelum itu Satria harus tahu jika selama ini saya mengandung anaknya ....”Pun, hatinya semakin lebur saat memikirkan bayi mereka. “Sabar ya, Sayang ... pasti akhirnya Papa kamu akan menerima kamu ....”Bayi mungil itu berada di dalam box yang sangat hangat, wajahnya sangat polos dan murni.Namun, ternyata hari ini Satria tidak datang ke rumah sakit dan dia juga tidak terlihat di rumah. Maka Haris sangat murka.Saat ini, hanya Mia yang menemai Isabella hingga ketukan pintu memecah keheningan dan membuat wanita ini bersemangat. “Pasti itu Satria! Mama buka dulu ya, pintunya.” Mia segera meletakan pisau di atas piring saat buah yang dikupasnya belum selesai.Isabella hanya memandangi punggung Mia yang semakin mendekati pintu, tetapi dia tidak yakin itu Satria. “Kalau itu Satria, harusnya tidak usah mengetuk pintu.”Mia tersenyum bahagia saat membukakan pintu, tetapi senyumannya perlahan redup karena

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 145. Tinggalkan Satria!

    Satria berjuang demi menghentikan kepergian Naura, tapi sudah terlambat karena Naura sudah berjalan hendak masuk ke dalam pesawat. Namun, Satria juga melihat Devan yang berjalan di belalang Naura. Devan sempat melirik dan menyadari kehadiran Satria, tetapi dia memilih abai dan berpura-pura tidak melihatnya. Saat ini kepala Satria dipenuhi pertanyaan. "Kenapa Naura bersama Devan?" Sekaligus, dia harus rela saat hatinya sakit dan hancur karena harus menyaksikan kepergian Naura. "Nay ...." Rintih Satria. Naura menoleh karena panggilan lemah Satria membuat dadanya berdebar, tetapi sayangnya keberadaan Satria terhalangi oleh lalu lalang. Naura menundukan wajahnya sangat sendu. "Pasti cuma perasaan karena tidak mungkin Satria mencegah saya pergi ...."Maka, akhirnya Naura terbang keluar negeri meninggalkan semua kenangannya bersama Satria. Pun, Satria harus menyaksikan hari-harinya dengan Naura berakhir dan mungkin tidak akan pernah terulang.Satria termenung cukup lama di bandara ka

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 144. Nay, Jangan Pergi!

    “Satria bilang kamu bersedia bercerai setelah melahirkan. Saya mohon, jangan lakukan itu ....” Naura tidak enggan mengatakan hal ini karena jika benar dia penyebabnya, gadis ini tidak ingin menjadi penyebab hancurnya rumah tangga Satria dan Isabella.Namun, saat ini Isabella hanya memandang kosong ke arah Naura. ‘Semalam dan tadi pagi Satria sangat perhatian. Jadi Satria punya maksud terselubung. Apa Satria ingin membahagiakan saya sebelum perceraian?’“Abel. Saya mohon ... jangan pernah bercerai dengan Satria.” Naura mengulang kalimatnya bahkan lebih tatapannya lebih dalam.Saat ini Isabella tersadar, lalu tersenyum kecil. “Ini rumah tangga saya dan Satria.” Isabella menjawab dengan bijak, tetapi berhasil menyentil Naura.Naura mendesah. “Saya memang tidak punya hak apapun, dan tidak sepantasnya saya mencampuri rumah tangga kamu dan Satria. Tapi ... kalau alasan kamu bersedia bercerai karena saya, saya akan merasa sangat bersalah. Jadi tolong jangan bercerai, karena walaupun kalian b

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 143. Kepalsuan

    Pagi ini Satria menuntun Isabella hingga tiba di ruang makan. Mia sudah di sana, maka salah satu telapak tangannya dipakai menutup mulutnya yang menganga.“Pagi, Ma ....” Satria menyapa ibunya dengan hangat tanpa melepaskan telapak tangan Isabella. Laki-laki ini memperlakukan istrinya dengan lembut, dia juga yang menggeser kursi hingga Isabella duduk nyaman.Mia membalas sapa Satria dengan suasana hati berjuta bahagia karena ini adalah pagi yang sangat indah. “Pagi, Sayang ....”“Kok Mama sendiri? Mana Papa?” Bukan hanya hangat dan perhatian pada Isabella, tetapi Satria melakukannya pada ibunya juga.“Papa masih di halaman. Sebentar lagi nyusul,” kekeh Mia. Perubahan Satria membuatnya linglung karena terlalu mendadak, tetapi sangat disyukuri.“Satria panggil Papa dulu deh, Mama di sini saja sama Abel.”“Iya, Sayang ....” Mia tidak bisa berhenti tersenyum atas perubahan baik Satria.Saat Satria berlalu, Mia segera bertanya pada Isabella untuk menjawab penasarannya, “Apa yang terjadi pa

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 142. Membahagiakan Kamu Sampai Hari Perceraian!

    Malam ini Satria menjamah Isabella. Ini adalah pertama kalinya setelah beberapa bulan istrinya diabaikan. Saat ini Isabella melayani suaminya dengan baik, tetapi tidak berharap Satria berubah menjadi lebih baik karena dirasa tidak seinstan itu atau tidak mungkin.Setelah memuaskan nafsunya, Satria berkata jahat saat mereka masih berada di bawah selimut yang sama, “Saya kira anak itu sudah tidak ada!”Isabella segera menegur, “Jangan asal bicara!”Satria tidak merespon karena segera meninggalkan kamar, tapi rupanya Haris masih berada di ruang tengah. Maka pria ini segera mengatakan isi hatinya saat bertemu putranya, “Apa yang kamu dapatkan setelah meninggalkan anak dan istri kamu selama dua bulan?” Wajahnya datar.Satria tahu ayahnya tidak mungkin menyambut hangat kepulangannya. “Satria butuh waktu sendiri.”“Lalu, apa hikmah yang kamu dapat?”Sejenak, Satria tidak bisa mengatakan apapun. “Mendinginkan kepala.”“Abel adalah istri salihah. Kamu harus tahu jika selama kamu menghilang, Ab

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status