Home / Rumah Tangga / Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda / Bab 135. Hanya Naura yang Ada Dalam Ingatan Satria

Share

Bab 135. Hanya Naura yang Ada Dalam Ingatan Satria

last update Last Updated: 2024-10-10 22:42:56

Naura tetap berada di sisi Satria hingga gadis ini tertidur, lalu satu jam kemudian, Aisyah masuk ke dalam kamar rawat dan segera membangunkan putrinya. “Sayang, kita pulang ....” Suaranya sangat lembut.

“Emang sekarang jam berapa, Ma?” Naura tidak ingin meninggalkan Satria, tetapi tidak bisa mengungkapkannya.

“Kita sudah terlalu lama di sini, takutnya nanti mengganggu keluarga Satria ....”

Naura memilih mengalah pada egonya, tapi sebelum pergi, dia menanyakan Isabella, “Apa Abel masih di rumah sakit?”

“Iya, Abel sedang beristirahat di mushola.”

“Naura mau ketemu Abel dulu.”

Aisyah mengangguk mengizinkan, maka tidak perlu waktu lama kini Naura dan Isabella sudah duduk bersisian di mushola. “Saya minta maaf.” Kalimat pertama yang dikatakan Naura.

Tubuh Isabella masih terbaluk mukena. “Kamu tidak salah apapun, jadi tidak perlu minta maaf.”

“Saya tetap ingin minta maaf ....”

Alih-alih memberi kata maaf, justru Isabella memberikan pelukan pada Naura. Makna pelukan itu melebihi kata maaf.
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 136. Kamu Istri Saya, Nay ....

    "Naura tidak di sini ....” Isabella berkata bersama senyuman manis seolah hatinya baik-baik saja.“Saya mau ketemu Naura!” ucap tegas Satria bersama tatapan lebih dingin dari biasanya.Isabella menghadapi Satria lebih sabar dari biasanya. “Saya istri kamu ..., saya di sini menemani kamu sepanjang hari dan sepanjang malam. Jadi kenapa harus mencari Naura ....”“Saya tidak ingat siapa kamu!” Satria mencoba melarikan diri, tapi selang infus masih menempel dan tidak mungkin dicabut paksa karena Isabella segera berkata.“Tetaplah pakai infusannya, kamu sangat butuh itu karena kalau dibuka mungkin keadaan kamu akan lebih parah dari sekarang.” Cara bicaranya sangat lembut, tetapi tatapannya sangat sendu.Satria berdecak kesal dan duduk di sofa tanpa ingin menatap Isabella. Maka, istrinya yang menghampiri dan mencoba mengajak Satria berkomunikasi. “Kita sudah menikah. Memang belum lama ..., tapi ada seorang nyawa dari hasil pernikahan kita.”Saat ini, barulah Satria menatap Isabella, tapi buk

    Last Updated : 2024-10-13
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 137. Semua Mimpi Saya Bersama Kamu ....

    Satria tidak menyangka jika reaksi Naura sesuai harapan. "Terimakasih sudah bersedia mencintai saya ...." Namun, kali ini Naura tidak terlalu menanggapi. "Cepatlah sembuh." Tatapannya berisi banyak makna. "Saya akan sembuh buat kamu." Satria menggenggam tangan Naura, lalu mengecup punggung tangan gadis itu, sedangkan Naura hanya menghembus udara panjang membatin. Cukup lama mereka berdua, saat Mia masuk bersama Aisyah, Naura sedang menyuapi Satria. Segera, gadis ini mengecup punggung tangan wanita yang telah melahirkan Satria. "Terimakasih sudah datang menjenguk Satria." Mia menyambut hangat walau tidak terlalu menyukai kedekatan Naura dan Satria. "Semoga Satria lekas sembuh ....""Aamiin ... terimakasih ya, Sayang ...."Sejak hari ini hingga tiga hari ke depan Satria tetap berpura-pura hilang ingatan di hadapan Naura walaupun tidak setiap hari mereka bertemu. Jadi laki-laki ini lebih sering menghubungi gadis itu lewat chat walaupun di sekitarnya ada Isabella. Ini adalah hari ke

    Last Updated : 2024-10-17
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 138. Abel Bersedia Diceraikan oleh Satria

    Malam ini Isabella tetap menunggu Satria kembali. "Satria pergi dari pagi, tapi kenapa sekarang masih belum pulang? Ini sudah jam 12 ...." Hatinya gelisah, entah kenapa karena perasaan ini tidak seperti biasanya. Begitupun dengan hari Haris dan Mia yang juga merasa aneh dan tidak tenang hingga kedunya tidak bisa tidur. Maka, pria ini menunggu putranya di halaman, sedangkan Mia memilih tetap di dalam kamar. Satu jam berlalu, tapi Satria masih belum kembali. Nomor handphonenya juga tidak dapat dihubungi hingga membuat Isabella keluar dari kamar dan bermaksud menunggu Satria di ruang tamu. Saat inilah Isabella berpapasan dengan Mia yang juga baru keluar dari kamar. "Abel mau kemana ...." Lembut Mia. "Satria masih belum pulang. Dan Abel merasa tidak enak hati." Mia mendesah. "Mama juga merasakan hal yang sama. Jadi sejak tadi Mama sama Papa tidak bisa tidur." "Satria memang biasa pulang malam atau pagi buta. Tapi biasanya Abel tidak cemas, berbeda dengan sekarang. Abel sangat khawat

    Last Updated : 2024-10-20
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 139. Apa Saya Harus Menyerahkan Kamu Lagi pada Satria?

    Mia tidak kuasa menahan air matanya setelah mendengar pernyataan Isabella. Jadi, bukan dirinya yang mengusap tetesan butiran bening di pipi menantunya, tapi justru sebaliknya. Bahkan Isabella menyesali ucapannya, “Abel minta maaf karena sudah membuat Mama sedih ....”Mia segera menggeleng beberapa kali. “Kamu tidak boleh memperhatikan hati siapapun lagi termasuk hati Mama. Pikirkan hati kamu sendiri ....”“Abel tidak bisa ....” Tatapannya sangat tulus. “Propesi Abel menuntut Abel harus peduli pada sesama, jadi Abel tidak terbiasa mengabaikan orang lain dalam hal apapun.”Alih-alih terobati, justru perasaan Mia semakin perih hingga tidak mampu berkata-kata lagi, dirinya hanya mampu menyampaikan satu pesan, “Kamu boleh mengambil keputusan apapun, dengan syarat terbaik untuk kamu dan bayi dalam kandungan kamu.”Hari berganti, tapi Satria masih belum terlihat batang hidungnya. Mia dan Isabella masih sabar menunggu kabar serta kepulangan Satria, tapi tidak dengan Haris. “Papa akan minta ba

    Last Updated : 2024-10-22
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 140. Apa Benar Kamu Tidak Tahu Di Mana Satria?

    Isabella mendapatkan kabar tentang Satria setelah dua hari menunggu. Dika mengirimkan foto lewat chat. [Tidak sengaja saya melihat Satria, tapi dia tidak bisa didekati. Dia berpindah-pindah tempat.]Isabella menangkup mulutnya karena merasa senang sekalian tenang setelah melihat Satria baik-baik saja. Tapi harapannya belum terpacai. [Tolong bawa Satria pulang.][Mungkin saya tidak bisa melakukannya karena Satria berpindah-pindah tempat.] Dika mengulang walaupun dia tahu itu akan mengulang rasa kecewa di hati Isabella, tapi itu memang kenyataannya.[Kalian berteman. Tolong bujuk Satria lewat cara apapun.] Saat ini Isabella terkesan memaksa hal yang mungkin tidak dapat dilakukan Dika karena dia tidak menginginkan keadaan seperti ini.[Terakhir kali saya melihat Satria di sini, tapi sekarang Satria sudah tidak di sini. Kalau kamu penasaran, saya akan kirimkan alamat lengkapnya.]Akhirnya Dika harus menelan kekewaannya lagi karena ternyata sebesar apapun ketulusan yang dimilikinya untuk I

    Last Updated : 2024-10-24
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Dua Bulan Satria Menghilang

    "Saya tidak tahu!" Naura menjawab dengan sedikit ketus. Lalu menjelaskan dengan detail yang pernah terjadi sebelum ini. "Satria berpamitan dan katanya percuma saja menyukai saya, takdir tidak pernah mengizinkan kita. Jadi, tidak mungkin kan tiba-tiba Satria menghubungi saya! Apa semua sudah jelas?" Saat ini Isabella menunduk sendu sekalian lesu karena ternyata Satria benar-benar tidak ingin ditemukan. "Maaf, saya sudah menuduh kamu," ucapannya sangat tulus. Naura masih sedikit kesal, tapi ucapannya dibuat lembut. "Tidak apa ...." Satu minggu kembali berlalu tanpa terasa. Kali ini Haris dan Mia lebih tegar ketika Satria tidak berada di sisi mereka walau tetap risau hingga pria ini selalu mengikuti jejak putranya walau sulit, tapi setidaknya dia selalu tahu jika putranya baik-baik saja. Haris memerintahkan bawahannya untuk selalu mengikuti Satria yang selalu berpindah tempat, tapi dia hanya menginginkan kabar putranya, bukan menyuruh putranya pulang walau seharusnya begitu. Haris h

    Last Updated : 2024-10-27
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 142. Membahagiakan Kamu Sampai Hari Perceraian!

    Malam ini Satria menjamah Isabella. Ini adalah pertama kalinya setelah beberapa bulan istrinya diabaikan. Saat ini Isabella melayani suaminya dengan baik, tetapi tidak berharap Satria berubah menjadi lebih baik karena dirasa tidak seinstan itu atau tidak mungkin.Setelah memuaskan nafsunya, Satria berkata jahat saat mereka masih berada di bawah selimut yang sama, “Saya kira anak itu sudah tidak ada!”Isabella segera menegur, “Jangan asal bicara!”Satria tidak merespon karena segera meninggalkan kamar, tapi rupanya Haris masih berada di ruang tengah. Maka pria ini segera mengatakan isi hatinya saat bertemu putranya, “Apa yang kamu dapatkan setelah meninggalkan anak dan istri kamu selama dua bulan?” Wajahnya datar.Satria tahu ayahnya tidak mungkin menyambut hangat kepulangannya. “Satria butuh waktu sendiri.”“Lalu, apa hikmah yang kamu dapat?”Sejenak, Satria tidak bisa mengatakan apapun. “Mendinginkan kepala.”“Abel adalah istri salihah. Kamu harus tahu jika selama kamu menghilang, Ab

    Last Updated : 2024-10-29
  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 143. Kepalsuan

    Pagi ini Satria menuntun Isabella hingga tiba di ruang makan. Mia sudah di sana, maka salah satu telapak tangannya dipakai menutup mulutnya yang menganga.“Pagi, Ma ....” Satria menyapa ibunya dengan hangat tanpa melepaskan telapak tangan Isabella. Laki-laki ini memperlakukan istrinya dengan lembut, dia juga yang menggeser kursi hingga Isabella duduk nyaman.Mia membalas sapa Satria dengan suasana hati berjuta bahagia karena ini adalah pagi yang sangat indah. “Pagi, Sayang ....”“Kok Mama sendiri? Mana Papa?” Bukan hanya hangat dan perhatian pada Isabella, tetapi Satria melakukannya pada ibunya juga.“Papa masih di halaman. Sebentar lagi nyusul,” kekeh Mia. Perubahan Satria membuatnya linglung karena terlalu mendadak, tetapi sangat disyukuri.“Satria panggil Papa dulu deh, Mama di sini saja sama Abel.”“Iya, Sayang ....” Mia tidak bisa berhenti tersenyum atas perubahan baik Satria.Saat Satria berlalu, Mia segera bertanya pada Isabella untuk menjawab penasarannya, “Apa yang terjadi pa

    Last Updated : 2024-10-30

Latest chapter

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 150. Ending

    Hari demi hari berganti, ucapan Satria bukan hanya bualan karena dia membuktikannya lewat sikap yang tulus walaupun Haris tidak melihatnya secara langsung karena pasangan suami dan istri ini tinggal terpisah dengan pria itu.Setiap malam, Satria menemani Isabella menyusui Attar, dia juga sering membantu mengganti popok atau pakaian basah Attar.Satria melakukannya diiringi senyuman lembut, tutur kata senada, serta belaian penuh kasih sayang pada Attar dan Isabella.Kini, usia Attar sudah dua minggu. “Nanti kita adakan acara potong rambut sama aqiqah. Saya sudah coba bicara sama Mama, tapi belum secara langsung,” ucap lembut Satria pada Isabella.Namun, bagaimanapun sikap Satria, nyatanya Isabella tetap bersikap datar. “Iya.”“Saya sudah menabung, semoga cukup buat acara besar.” Kini Satria terkekeh. Kemudian menyodorkan uang belanja sekalian uang susu dan pempers pada Isabella. “Kalau uangnya nggak sampai minggu depan, jangan sungkan minta lagi ya, Sayang.” Tatapannya sangat lembut.“

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 149. Satria Berjanji Akan Menjadi Suami Sekaligus Ayah

    Ini adalah malam pertama Isabella dan Satria tidur bersama bayi mereka. Bayi merah itu terlentang di tengah-tengah pasangan suami istri ini. Tidak henti Satria menatapnya diiringi senyuman.Isabella menyadarinya, tetapi dia masih bersikap dingin dan datar. “Saya akan tidur, lagian Attar tidur. Ini kesempatan saya untuk ikut tidur.”“Ya, Sayang. Kamu tidur saja, biar nanti aku yang menjaga Attar.”Isabella tidak pernah meminta, tetapi tidak mungkin menolak perhatian Satria pada bayi mereka.Jadi saat Attar menangis tengah malam, Satria yang menjaga dan mengasuh. Dia juga menghangatkan asi yang sudah tersedia di dalam botol. Tidak lupa menyuruh Isabella kembali tidur setelah sempat terbangun karena tangisan Attar.Hingga saat pagi hari Satria terlambat bangun, tetapi Isabella membiarkan suaminya tanpa peduli aktivitas apa yang menanti Satria.Satria tersentak saat melihat jam dinding. “Hah, serius sudah jam sembilan!”“Ya,” jawab datar Isabella.“Harusnya saya kuliah pagi. Sekarang saya

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 148. Attar Amir Aqil

    Suana hening sangat lama, hingga Satria kembali bicara. “Apa kamu tetap akan melanjutkan perceraian, apa kamu akan mengubah keputusan kamu?”Isabella menjawab santun, “Saya yang harus menanyakan itu pada kamu.”“Kalau saya tetap melanjutkan?”“Saya juga ....” Hati Isabella seakan sudah kebal pada rasa sakit. Bahkan yang ini. “Kalau kamu memilih berpisah, sebelumnya kamu harus beri nama anak kita.” Ini adalah permintaan sederhana Isabella, tetapi diwajibkan pada Satria.Satria memandangi Isabella karena tatapan istrinya seolah tanpa keraguan walaupun mereka bercerai.Satria kembali menunduk, tetapi tidak melepaskan tangan Isabella. Lalu berkata lirih, “Naura pergi. Dia mencampakan saya. Apalagi yang harus saya lakukan karena andai berpisah sama kamu, saya tidak yakin Naura akan bersama saya ....”Isabella menjawab datar, “Itu urusan kamu. Jangan menjadikan saya cadangan karena kamu gagal mendapatkan Naura!”Satria kembali memandangi wajah Isabella. Kini, dalam tatapan Isabella terdapat

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 147. Hasil Test DNA

    Satria masuk ke kamar rawat, jadi dia bertemu dengan orangtuanya dan orangtua Isabella yang sedang berkumpul.Semua orang menyambut kedatangan Satria dengan hangat, termasuk Isabella. Mia segera menggiring putranya menuju tempat mereka duduk berkumpul. “Alhamdulillah kamu sudah datang ....” Senyumannya menunjukan kebahagiaan, tetapi hatinya sangat kesal pada Satria setelah mengetahui sikap buruknya pada Isabella dan bayi mereka yang belum diberi nama.Tanpa persetujuan Isabella, Mia segera meraih amplop cokelat yang berisi laporan hasil test DNA hingga gadis ini terkejut.Namun, ternyata Mia menyampaikannya sangat bijak di hadapan suaminya, anaknya dan kedua mertuanya. “Ini hasil test DNA anak kalian. Dokter yang memberikannya karena Isabella seorang perawat walaupun bukan di rumah sakit ini, jadi Abel memiliki hak istimewa, yaitu mendapatkan test DNA tanpa perlu meminta.”Mia

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 146. Hari ini Saya Akan Menceraikan Abel!

    Isabella hanya menatap sendu pada langit-langit. “Bukan perpisahan yang Abel mau karena sebelum itu Satria harus tahu jika selama ini saya mengandung anaknya ....”Pun, hatinya semakin lebur saat memikirkan bayi mereka. “Sabar ya, Sayang ... pasti akhirnya Papa kamu akan menerima kamu ....”Bayi mungil itu berada di dalam box yang sangat hangat, wajahnya sangat polos dan murni.Namun, ternyata hari ini Satria tidak datang ke rumah sakit dan dia juga tidak terlihat di rumah. Maka Haris sangat murka.Saat ini, hanya Mia yang menemai Isabella hingga ketukan pintu memecah keheningan dan membuat wanita ini bersemangat. “Pasti itu Satria! Mama buka dulu ya, pintunya.” Mia segera meletakan pisau di atas piring saat buah yang dikupasnya belum selesai.Isabella hanya memandangi punggung Mia yang semakin mendekati pintu, tetapi dia tidak yakin itu Satria. “Kalau itu Satria, harusnya tidak usah mengetuk pintu.”Mia tersenyum bahagia saat membukakan pintu, tetapi senyumannya perlahan redup karena

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 145. Tinggalkan Satria!

    Satria berjuang demi menghentikan kepergian Naura, tapi sudah terlambat karena Naura sudah berjalan hendak masuk ke dalam pesawat. Namun, Satria juga melihat Devan yang berjalan di belalang Naura. Devan sempat melirik dan menyadari kehadiran Satria, tetapi dia memilih abai dan berpura-pura tidak melihatnya. Saat ini kepala Satria dipenuhi pertanyaan. "Kenapa Naura bersama Devan?" Sekaligus, dia harus rela saat hatinya sakit dan hancur karena harus menyaksikan kepergian Naura. "Nay ...." Rintih Satria. Naura menoleh karena panggilan lemah Satria membuat dadanya berdebar, tetapi sayangnya keberadaan Satria terhalangi oleh lalu lalang. Naura menundukan wajahnya sangat sendu. "Pasti cuma perasaan karena tidak mungkin Satria mencegah saya pergi ...."Maka, akhirnya Naura terbang keluar negeri meninggalkan semua kenangannya bersama Satria. Pun, Satria harus menyaksikan hari-harinya dengan Naura berakhir dan mungkin tidak akan pernah terulang.Satria termenung cukup lama di bandara ka

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 144. Nay, Jangan Pergi!

    “Satria bilang kamu bersedia bercerai setelah melahirkan. Saya mohon, jangan lakukan itu ....” Naura tidak enggan mengatakan hal ini karena jika benar dia penyebabnya, gadis ini tidak ingin menjadi penyebab hancurnya rumah tangga Satria dan Isabella.Namun, saat ini Isabella hanya memandang kosong ke arah Naura. ‘Semalam dan tadi pagi Satria sangat perhatian. Jadi Satria punya maksud terselubung. Apa Satria ingin membahagiakan saya sebelum perceraian?’“Abel. Saya mohon ... jangan pernah bercerai dengan Satria.” Naura mengulang kalimatnya bahkan lebih tatapannya lebih dalam.Saat ini Isabella tersadar, lalu tersenyum kecil. “Ini rumah tangga saya dan Satria.” Isabella menjawab dengan bijak, tetapi berhasil menyentil Naura.Naura mendesah. “Saya memang tidak punya hak apapun, dan tidak sepantasnya saya mencampuri rumah tangga kamu dan Satria. Tapi ... kalau alasan kamu bersedia bercerai karena saya, saya akan merasa sangat bersalah. Jadi tolong jangan bercerai, karena walaupun kalian b

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 143. Kepalsuan

    Pagi ini Satria menuntun Isabella hingga tiba di ruang makan. Mia sudah di sana, maka salah satu telapak tangannya dipakai menutup mulutnya yang menganga.“Pagi, Ma ....” Satria menyapa ibunya dengan hangat tanpa melepaskan telapak tangan Isabella. Laki-laki ini memperlakukan istrinya dengan lembut, dia juga yang menggeser kursi hingga Isabella duduk nyaman.Mia membalas sapa Satria dengan suasana hati berjuta bahagia karena ini adalah pagi yang sangat indah. “Pagi, Sayang ....”“Kok Mama sendiri? Mana Papa?” Bukan hanya hangat dan perhatian pada Isabella, tetapi Satria melakukannya pada ibunya juga.“Papa masih di halaman. Sebentar lagi nyusul,” kekeh Mia. Perubahan Satria membuatnya linglung karena terlalu mendadak, tetapi sangat disyukuri.“Satria panggil Papa dulu deh, Mama di sini saja sama Abel.”“Iya, Sayang ....” Mia tidak bisa berhenti tersenyum atas perubahan baik Satria.Saat Satria berlalu, Mia segera bertanya pada Isabella untuk menjawab penasarannya, “Apa yang terjadi pa

  • Bukan Istri Yang Diinginkan Tuan Muda   Bab 142. Membahagiakan Kamu Sampai Hari Perceraian!

    Malam ini Satria menjamah Isabella. Ini adalah pertama kalinya setelah beberapa bulan istrinya diabaikan. Saat ini Isabella melayani suaminya dengan baik, tetapi tidak berharap Satria berubah menjadi lebih baik karena dirasa tidak seinstan itu atau tidak mungkin.Setelah memuaskan nafsunya, Satria berkata jahat saat mereka masih berada di bawah selimut yang sama, “Saya kira anak itu sudah tidak ada!”Isabella segera menegur, “Jangan asal bicara!”Satria tidak merespon karena segera meninggalkan kamar, tapi rupanya Haris masih berada di ruang tengah. Maka pria ini segera mengatakan isi hatinya saat bertemu putranya, “Apa yang kamu dapatkan setelah meninggalkan anak dan istri kamu selama dua bulan?” Wajahnya datar.Satria tahu ayahnya tidak mungkin menyambut hangat kepulangannya. “Satria butuh waktu sendiri.”“Lalu, apa hikmah yang kamu dapat?”Sejenak, Satria tidak bisa mengatakan apapun. “Mendinginkan kepala.”“Abel adalah istri salihah. Kamu harus tahu jika selama kamu menghilang, Ab

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status