Share

Kemarahan Leana

Sania menghembuskan nafas pasrah ketika Alvaro──yang tak lain adalah suaminya sendiri terus saja membahas mengenai aset-aset mereka yang akan diserahkan ke cucunya yang belum lahir.

"Papa, sudahlah. Kandungan Leana juga usianya masih empat minggu."

"Tidak bisa begitu, Ma. Pokoknya kita harus menyediakan ini sedini mungkin, Mama tahu sendiri jika Elvano tidak mau mengurus prusahaan, hidupnya sudah didedikasikan untuk menjadi dokter. Terus kepada siapa aset-aset semua ini kalau bukan untuk cucu pertama kita."

"Baiklah, gimana baiknya menurut Papa saja, Mama hanya mengikuti." Alvaro tersenyum lebar, membuat Sania menggelengkan kepala pelan.

"Pa. Beberapa bulan lagi ada pembukaan butiknya Zelina di cabang Bali dan Lombok. Mama tidak apa-apa 'kan ikut ke sana?"

Alvaro menatap sang istri dalam, lalu menggeleng singkat. "Boleh, tapi jangan lupa untuk selalu perhatikan Leana juga, Ma. Papa tahu jika Mama tidak akrab dengan dia. Tapi setidaknya ajaklah dia jalan-jalan, mau bagaimanapun di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status