Share

2 - Calon Istri Pengganti

Author: Qeqe Sunarya
last update Last Updated: 2023-01-24 19:48:29

“Siapa yang Anda maksud, Nona?”

Suara bariton tersebut membuat nenek Raya, paman serta bibinya langsung waspada. Raya bisa melihat itu dengan jelas lantaran ketiganya duduk di depannya, membelakangi pintu masuk. 

Raya pun seketika merasakan perubahan suasana di ruangan ini.

“Ah, selamat datang, Andro.” Paman Raya berdiri, berusaha mencairkan ketegangan akibat ucapan putrinya.

Saat ini, Raya akhirnya menyadari jika Area restoran yang di dominasi dengan material kaca di sekitar mereka, sudah penuh penjagaan. Tampak beberapa orang berjas hitam tinggi besar berjaga di sana. 

Setelah itu, karena rasa penasaran, Raya menoleh ke arah pintu masuk dan melihat lima orang pria berjalan mendekati meja mereka.

Salah satu dari ke lima pria tersebut ada yang duduk di kursi roda, dengan sebagian wajahnya tertutup masker, membuat setiap yang memandang hanya terfokus pada sorot mata tajamnya, misterius juga penuh ketegasan.

“Ah,” gumam Raya pelan. Entah kenapa, fokusnya langsung terkunci pada sepasang mata laki-laki bermasker tersebut. Pria yang duduk di kursi roda itukah … Andromeda Prakarsa?

Seketika itu juga, paman Raya beranjak dari tempat duduknya berniat menyalami. Namun, satu orang yang berjalan paling depan mengangkat tangannya, mengisyaratkan agar paman Raya tetap di tempatnya.

Sedangkan Raya sibuk mengamati Andro diam-diam. Namun tanpa sengaja tatapan mereka saling bertemu. Raya segera mengalihkan pandangannya, tapi sia-sia. Raya justru merasakan jika Andro makin mengamatinya tanpa jeda.

“Ya Tuhan,” gumam dalam hati Raya sambil sejenak memejamkan matanya, merasa terintimidasi.

Raya menghela napas beberapa kali, menyiapkan hatinya untuk kemungkinan terburuk, menjadi tumbal pengantin pengganti demi sepupunya. 

Dengan aura intimidasi yang dimiliki Andro, Raya merasa tertekan, sepertinya dia tidak sanggup menghadapi pria tersebut.

"Selamat sore."

Suara bariton itu terdengar lagi, membuat Raya membuka mata dan langsung menoleh pada pria bermasker yang tengah duduk di kursi roda. Gadis itu tanpa sadar menahan napas ketika kedua pasang mata mereka sekali lagi bertemu.

“Selamat sore. Saya adik sepupu Andromeda." Seorang pria lain yang tadi mendorong kursi roda Andro berkata, mengambil alih perhatian, membuat perhatian Raya pada Andro akhirnya teralihkan. "Sayalah yang mendampingi kakak saya dalam pertemuan ini," ucapnya. "Nama saya Prabu.”

Seluruh keluarga Raya mengangguk dan mendengarkan pria itu bicara.

“Saya tidak akan banyak basa-basi,” Prabu mengambil alih situasi setelah semuanya kembali duduk di kursi. “di sini, Saya mewakili keluarga untuk berkenalan dengan calon pasangan dari kakak saya, Andromeda Prakarsa, yang menurut informasi bernama Yarina Lazuardi.”

Baik Andro maupun Prabu menatap kedua gadis di hadapannya, seolah mencari tahu mana salah satu dari mereka yang bernama Yarina.

“Oh, ya.” Nenek Raya seketika tersentak dan langsung bereaksi. “Sayang sekali, tapi sepertinya ada sedikit hal yang harus kami luruskan lebih dulu kepada pihak calon pengantin pria.”

Andro mengerutkan alisnya. Sepasang mata tajamnya menyipit seketika.

“Jadi begini,” Nenek Raya mencoba menjelaskan, “setelah kedatangan utusan dari keluarga Prakarsa beberapa hari yang lalu, kami sekeluarga berembuk dan hasil dari perembukan kami, kami memutuskan kalau yang akan menikah dengan Nak Andro bukanlah Yarina, melainkan Raya, cucu pertama saya.”

Di tempat duduknya, wajah Raya seketika memerah. Merasa kesal, tapi tak bisa berbuat apa-apa.Hatinya marah, tapi dia hanya bisa diam.

Sementara itu, Yarina terlihat tersenyum puas.

“Maksud Anda?” Prabu sebagai juru bicara Andro refleks bertanya.

“Iya, Nak Prabu, bukan Yarina yang akan menikah dengan Nak Andro, tapi Raya." Nenek Raya menunjuk ke arah cucu sulungnya. "Itu dia, yang pakai baju hitam.”

Raya langsung menunduk ketika semua mata tertuju padanya.

Seketika Prabu mengernyit. Sudut bibirnya tertarik ke bawah, tampak marah.

“Jadi maksud Anda, Nyonya Lazuardi, keluarga Anda telah mengganti calon istri kakak saya secara sepihak?" ucap Prabu tidak terima. "Apa kalian sengaja mempermainkan kakak saya? Mempermainkan keluarga kami?

Sorot mata dan pertanyaan Prabu cukup membuat keluarga Lazuardi tampak ciut. Terutama Raya.

Ada konflik kecil di dalam lubuk hati gadis tersebut. Meski tak menginginkan perjodohan ini, tapi Raya merasa minder, takut keluarga Prakarsa kecewa karena pengganti Yarina adalah dirinya yang tak lebih cantik, modis dan berpendidikan.

“Kalian sengaja ingin mempermainkan kami?” ucap Prabu lagi. 

“B-bukan begitu, Nak Prabu, awalnya memang kedua pihak sudah sepakat kalau Yarina yang akan menikah, tapi setelah kami pertimbangkan kembali, ada beberapa ketidak sesuaian," ucap Paman Raya, berusaha meredakan konflik dan kemarahan perwakilan keluarga Prakarsa. "Nak Andro ingin segera menikah, sedangkan Yarina belum siap untuk menjadi seorang istri. Dia masih harus menyelesaikan pendidikan magisternya, sehingga dia tidak akan bisa selalu membantu Nak And--”

“Apa maksud Anda dengan selalu membantu?” Prabu menyela. Wajahnya makin memerah dan emosinya memuncak. Ia tidak terima kakaknya seolah disepelekana. “Kalian meremehkan kami?”

Namun, Andro seketika itu menepuk bahu Prabu.

"Prabu. Cukup." Andro berucap singkat. Sorot mata tajamnya beredar ke sekeliling meja, membuat keluarga Lazuardi semakin gugup akibat intimidasi dari pria yang duduk di kursi roda tersebut.

Tatapan Andro berhenti pada Raya, membuat gadis itu merinding. Perutnya mulai terasa seperti diaduk-aduk karena gugup.

Kemudian, Andro menyatakan, “Aku setuju menikah dengan Raya Lazuardi.”

Adik sepupu Andro tampak tidak menerima keputusan Andro. Wajah Prabu memerah, tidak suka. Namun, ia tidak bisa membantah keputusan Andro.

Sementara itu, kalimat Andro membuat nenek dan paman Raya menghela napas lega. Akan tetapi, kalimat Andro berikutnya membuat keduanya mengernyit tidak suka tanpa bisa ditahan.

“Lagi pula, menurutku, menurutku, calon yang sekarang lebih cantik dan menarik dibandingkan calon sebelumnya.”

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Boru Turnip
seru tapi bagaimana cara menukar kupon jd koin
goodnovel comment avatar
Aisyah Anindira
oke bagusssssssss
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Awalnya keluarga Prakasa tak menerima perubahan calon pengantin dari keluarga Lazuardi Tapi entah mengapa ,akhirnya Andromeda mau menerima Raya sebagai calon istrinya....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   3 - Pria Cacat yang Sempurna

    “Lagi pula, menurutku, calon yang sekarang lebih cantik dan menarik dibandingkan calon sebelumnya.” Ucapan Andro tersebut langsung membuat suasana kembali tegang. Nenek dan paman Raya mengernyit tidak suka, tetapi mereka tidak berani mengatakan apa pun, hanya merutuk dalam hati. ‘Cih, pria cacat saja sok mengomentari putriku yang sempurna,’ batin paman Raya tidak terima. Matanya melotot pada Andro, tetapi ketika Andro beradu pandang dengan sang paman tanpa mengatakan apa pun, paman Raya berusaha tersenyum. Yarina juga sangat marah mendengar perkataan pria di kursi roda tersebut. Bagaimana bisa sepupunya yang cupu dan udik dibilang lebih cantik dan menarik dibanding dirinya? Raya diam-diam melirik ke arah Yarina, dia bisa membaca ekspresi kemarahan Yarina dengan jelas. Bertahun-tahun hidup dalam perasaan waspada akan sepupunya, membuat Raya hafal betul pada perangainya. Namun tak bisa dipungkiri, dalam hati Raya merasa tersanjung karena perkataan Andro. Baru kali ini ada orang yang

    Last Updated : 2023-01-24
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   4 - Salam Perpisahan

    Pertemuan keluarga sudah usai dan Raya langsung pulang bersama dengan nenek beserta anggota keluarga yang lain. Merasakan kemarahan sepupunya yang diam saja selama perjalanan, Raya langsung kabur menghindar sesampainya mereka di rumah. Baru ketika menjelang makan malam, Raya pergi ke dapur untuk membantu menyiapkan makan malam.Namun, ternyata selama Raya menghindar, kemarahan Yarina belum padam.“Oh, ternyata sembunyi di dapur?” Yarina tiba-tiba muncul. Baru mendengar suara Yarina saja batin Raya sudah merasa lelah.Raya hanya menoleh ke arah dimana Yarina berdiri.“Apa lihat-lihat, sudah merasa bangga ya, mau jadi istri orang cacat?” Yarina menarik lengan Raya dengan cengkeraman keras agar Raya berbalik ke arahnya hingga Raya mengernyit sakit.Raya pun berbalik, dengan tanpa sadar mengacungkan pisau yang baru dia pakai memotong daging, sambil menatap mata Yarina.Mengamati apa yang diacungkan Raya, Yarina memandang pisau itu dengan ngeri.“Ada apa denganmu? Kesurupan?” bentak Yari

    Last Updated : 2023-01-24
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   5 - Pernikahan

    Hari pernikahan tiba. Andromeda Prakarsa, laki-laki itu kini sudah berada di hadapan Raya dengan kursi rodanya. Janji pernikahan sudah diucapkan, mereka sudah sah sebagai suami istri di disaksikan beberapa saja anggota keluarga Prakarsa juga keluarga Lazuardi. Tanpa pesta yang meriah dan dekorasi megah meski di gelar dalam salah satu restoran hotel yang mewah. Semakin lama berdiri diatas pelaminan, Raya semakin gusar. “Ya Tuhan, akan seperti apa hidupku setelah ini?” gumam Raya dalam hati, ia memejamkan matanya dengan sedih. Namun, tiba-tiba suara nenek Naimah mengejutkan dirinya. “Raya,” panggil nenek Naimah. Raya seketika langsung membuka matanya. Andro di samping Raya juga jadi ikut terfokus pada nenek Naimah. “Iya, Nek,” sahut Raya. Ia mencoba tersenyum di hadapan neneknya tersebut. “Raya, cucuku sayang. Kamu sekarang sudah menjadi seorang istri. Pesan Nenek, apapun keadaan suami kamu, kamu harus selalu bersamanya dan bagaimanapun perlakuan suami kamu, kamu harus tetap berbak

    Last Updated : 2023-01-24
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   6 - Dia Harga Diriku

    ‘Ya Tuhan, ada dia.’ Tak tahu harus berbuat apa, Raya hanya diam berdiri di depan pintu ruang ganti karena terkejut melihat Andro sudah berada dalam kamar mereka, sampai Andro memanggilnya untuk mendekat dengan menepuk sofa di sampingnya. “Kemarilah.” Meski ragu, Raya tetap berjalan mendekat sambil meremas-remas tangannya di depan perutnya. Kemudian duduk dengan patuh di sofa yang baru saja di tepuk oleh Andro. Beberapa detik awal. Andro hanya diam mengawasi Raya dari ujung kepala hingga kaki, yang diawasi, hatinya sudah mulai berlarian tak karuan. Antara takut, malu dan bingung. Membuat Raya serba salah. Tatapan Andro berakhir pada paras polos tanpa riasan Raya, tapi menurut Andro ini justru sangat menarik, terlihat cantik natural dan imut. Namun setelah mengamati, hal terbesar yang ada dalam benak Andro adalah rasa penasaran karena sepertinya, wajah Raya tidak asing baginya. “Apa sebelumnya kita pernah bertemu?” nada suara Andro diselimuti aura dingin. “Ah?” Raya terkejut de

    Last Updated : 2023-01-24
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   7 - Bertemu Nyonya Besar

    Di kamar, Raya sedang berdiri membeku di depan lemari baju yang terbuka. Andro menyuruhnya memilih baju dan berganti pakaian, tapi semua baju di lemari ini membuatnya tak bisa berkata-kata, “Baju kain jaring ikan dan kurang bahan semua?” keluhnya sambil menghembuskan napas kasar. Raya berjongkok, bingung apakah dirinya benar-benar harus memakai baju yang semuanya berbahan satin tipis dengan tali spaghetti dan renda-renda di bagian dadanya, dia tidak biasa. Apalagi jika membayangkan siapa yang akan melihat dirinya memakai baju ini. “Koperku…” rengeknya. Ketika ini, suara ketukan di pintu membuatnya terbangun dari kegundahan. Terperanjat panik, takut kalau-kalau Andro yang mengetuk pintu. Sejenak menenangkan diri, Raya akhirnya sadar, “Tadi dia masuk tidak mengetuk pintu, lagi pula pintu kamar tidak ku kunci. Pasti bukan…” Raya segera bangun dari jongkoknya dan bergegas membuka pintu. “Selamat malam Nona.” Sapa seorang wanita di depan pintu yang penampilannya terlihat formal. Ray

    Last Updated : 2023-01-26
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   8 - Kewajiban Suami

    Raya tidak juga bisa memejamkan matanya, di terduduk lagi diatas tempat tidurnya dan mendapati jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Sepertinya dia tidak bisa tidur karena merasa lapar, dia pun memutuskan untuk turun ke lantai bawah melewati tangga. “Apa yang bisa aku makan?” “Nona muda?” “Ah? Jeta, kamu mengagetkanku.” “Kenapa turun, apa anda butuh sesuatu?” “Aku haus…” Jawab Raya dengan suara lirih. “Ada lemari es di kamar anda, Nona.” Raya hanya menggelengkan kepalanya. Dia tahu ada lemari es di kamar, tapi mana mungkin dia berani sembarangan menyentuh barang-barang di dalam kamar yang baru sehari dia tinggali. “Sebaiknya anda memanggil saya jika butuh sesuatu, Nona.” “Sebenarnya aku lapar, Jeta.” “Apa yang ingin anda makan?” “Ada mie instan?” “Tidak boleh ada mie instan di rumah ini, jika anda mau saya bisa membuatkan spaghetti.” “Tidak, tidak perlu,” ucap Raya menahan Jeta melakukannya. “Roti saja kalau ada.” “Baik.” Raya menerima sepotong roti tuna pedas yang

    Last Updated : 2023-01-28
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   9 - Naluri Binatangnya di Malam Pertama

    Andro membuka pintu kamarnya, mendapati Raya sudah pulas dalam posisi terlentang dengan jubah tidur tipisnya yang terangkat hampir mencapai pangkal paha. Dia pun panik. Setelah beberapa saat menenangkan diri, Andro berpikir, ‘Oma mau segera punya cicit, mungkin akan lebih baik kalau aku melakukannya saat dia tertidur.’ Malam ini, akan menjadi pertama kalinya bagi Andro menyentuh seorang wanita, untuk mengurangi rasa gugup, ia mematikan seluruh lampu kamarnya hingga ruangan itu hanya diterangi sorotan lampu yang menyelinap dari luar balik tirai jendela kamar. Andro mulai dengan menyibak jubah Raya semakin lebar hingga hampir terlepas. Kemudian perlahan meraba bagian paha Raya yang dibalut dengan dress satin. Perlahan membawanya naik seirama tangan milik Andro. Namun tiba-tiba tangan Andro berhenti, “Ya Tuhan…” gemingnya. Merasakan naluri kelaki-lakiannya, tanpa sadar jantungnya berdegup kencang, ia tak kuasa menahan degupan itu. Sebenarnya Andro sendiri tidak tahu harus berbuat apa

    Last Updated : 2023-01-28
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   10 - Tak Bisa Pakai Baju Ketat

    Paginya, Andro terbangun lebih dulu, mendapati Raya masih tertidur di sampingnya tanpa selimut, juga masih dalam balutan pakaian yang sama. Melihat pemandangan itu Andro menyeringai kesal. Dengan gerakan cepat, dia menutupi tubuh Raya dengan selimut hingga ke ujung kepala. Hari ini jadwal Andro cukup padat, pagi-pagi sekali dia sudah harus menghadiri pertemuan yang dipimpin oleh pamannya, Ayah dari Prabu. Sebelum ke kamar mandi, Andro terdiam sebentar, memikirkan rencana yang dia susun untuk Raya. Terpikirkan sesuatu, Andro membuka laptopnya. Mulai menyusun daftar apa saja yang harus Raya lakukan sebagai seorang istri. Andro menelpon sekretaris Hans. “Halo, Sekretaris Hans. Cek em*il mu, Aku baru saja mengirimkan berkas padamu, koreksi setiap katanya kemudian cetak!” “Baik Tuan Muda. Sekedar mengingatkan, satu jam lagi anda harus menghadiri pertemuan Pak Mirza.” “Ya, aku ingat.” Sambungan telepon terputus. *** Sekitar pukul 9 Raya terbangun karena sorot matahari yang menyelina

    Last Updated : 2023-01-29

Latest chapter

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   TAMAT

    Arin dan juga Samuel bergegas menuju rumah Cantika begitu pulang sekolah. Suasananya jauh berbeda dari sebelumnya, semua orang di sana terlihat sangat berduka."Nek, Cantika mana ya?" tanya Arin sambil memberi salam."Ada di dalam, sana ke kamarnya ya."Arin langsung menarik tangan Samuel untuk mengikuti langkahnya, mereka memasuki kamar Cantika dimana sosok itu terlihat sedang bersiap. mereka akan pergi ke gereja untuk Misa Arwah."Cantika?"Sosok itu langsung menoleh seketika, air matanya langsung turun begitu dia melihat Arin. Sosok yang lebih kecil itu langsung menangis dengan kuat saat Arin memeluknya. Mengungkapkan perasaanya yang sebenarnya. Cantika benar benar merasa tersakiti, kehilangan sosok yang selalu bersamanya, membesarkannya, dia kehilangannya saat itu juga.Dunianya terasa runtuh, bahkan Cantika tidak yakin dirinya bisa bertahan tanpa sosok itu."Hei, udah.... Inget loh, Mama kamu ada di tempat terbaik bersama dengan Tuhan," ucap Arin mencoba untuk menenagkan sahabatn

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   328 - Pacar Hebat

    Gala kembali ke rumah setelah mengantarkan sang Pujaan Hati. Dia terdiam sejenak di ambang pintu, rasanya sangat sepi tanpa kedua orang tua dan juga adik adiknya yang selalu ribut."Hiks... Aku merindukan kalian," ucapnya dengan Satu Tetes air mata yang tidak sempat jatuh; Gala lebih dulu menyukainya. "Tapi... Rasanya tenang sekali, hehehe."BUK!"Astaga naga!" teriak Gala dengan spontan saat sebuah sendal melayang dan mengenai kepalanya, akan membuatnya kini tengah tertunduk di atas lantai.Belum juga memarahi sosok yang membuatnya terjatuh dia terlebih dulu melihat dua orang yang sedang kejar-kejaran. "Kembali ke sini, Alden, kau harus mandi," teriak Mentari sambil membawa ember dan gayung yang berisi air.Di belakang sana ada pelayan yang berusaha mengeringkan lantai supaya tidak ada yang terjatuh. Gala mengerjapkan matanya. "Apa yang terjadi?" tanya Gala pada sang pelayan."Mari saya bantu Anda berdiri, Tuan muda.""Berapa lama mereka seperti itu?""Sejak Tuan Alden pulang ke ruma

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   327 - Si Ular

    Galuh berjalan begitu saja melewati Gala dan gerombolannya, membuat Mentari menghela napas kemudian mengikuti sosok itu."Heh, kau mau kemana?!" teriak Gala pada sang adik."Masuk kelas.""Kenapa bersama dengannya?!""Kami sekelas!""Iya juga," gumam Gala baru mengingat.Yang mana membuat Cantika speechless dengan. Gala, tapi hal itu tidak mengurangi kekaguman Cantika terhadap sosok di depannya itu."Kapten, bisa kami Kembali ke kelas sekarang?""Ya, kembalilah ke kelas kalian, dan belajarlah dengan giat. Sudah sana.”Mereka yang ikut menghadang Galuh adalah pasukan basket, dimana Samuel yang memanggil mereka semua lewat Group Chat atas perintah Gala. Saat semuanya mulai bubar, di sana mulai tertinggal Gala yang masih menggenggam tangan Cantika, bersama dengan Samuel yang masih menatap heran pada pasangan baru itu."Lu ngapain masih di sana?" tanya Gala menyadari keberadaan Samuel."Lu jangan lupa, Gal, ada PR yang belum kelar. Cantika, bilang sama Gala buat berhenti nyontek sama gue

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   326 - Pangeran Kuda Besi

    "Mommy dan Daddy akan ke Amerika sebentar, untuk menemani Oma sambil mengurus beberapa hal. Jaga baik baik adikmu ya. Dan jika butuh sesuatu, minta saja pada Samuel.""What the....," ucapan Gala terhenti tatkala dia mendapatkan tatapan tajam dari sang Mommy. "Kenapa Samuel?""Dia temanmu 'kan? Daddy tau dia bisa diandalkan, jadi Daddy memberinya upah untuk menjagamu." Andro bicara sambil memakai jasnya."Eoohh, dia itu lelet, Dad. Lagipula aku bisa sendiri.""Jangan seperti itu," ucap Raya dengan lembut, yang sontak membuat Gala bungkam. Mana bisa dia melawan bidadari kesayangannya. Jadi dia merentangkan tangannya dan memeluk sang Mommy. "Apa ini? nanti parfume Mommy menempel.""Hati hati dijalan ya, Mom. Jangan khawatirkan yang lain, adik adik akan aman bersama denganku."PLETAK! Andro melayangkan jitakan di kepala anaknya, membuat Gala mengaduh sambil melepaskan pelukannya. "Daddy ini kenapa?!""Pamitannya nanti, jangan lebay. Kau ini habis nonton apa semalam?""Film India," gumam G

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   325 - Calon CEO

    Kenyataannya, mereka berdua hanya makan saat pulang sekolah saja. Selebihnya Gala kembali mengantarkan Cantika karena dirinya tiba-tiba ditelpon oleh sang pelatih untuk ke sekolah dan melakukan persiapan untuk pertandingan."Maaf ya, aku akan mengajakmu main lagi lain kali.""Jangan khawatir, aku baik baik saja," ucap Cantika yang masih berada di bangku belakang kuda besi tersebut.Sementara Gala tidak bisa menahan kekecewaannya terhadap diri sendiri. "Nanti malam aku akan menghubungimu, mengirimimu pesan. Oke?""Oke," ucap Cantika yang masih sedikit kikuk karena status diantara mereka kini tengah berubah.Yang mana pria yang sedang dia peluk saat ini adalah pacarnya. Astaga, rasanya Cantika ingin mati saja ketika mengingat Gala adalah pacaranya."Dan masalah Laura, jangan biarkan dia menggertakmu oke? Aku akan meminta pengacaraku untuk membereskannya.""Apa yang akan kau lakukan, Gala?" tanya Cantika khawatir."Tidak banyak, hanya membuatnya jera.""Jangan keterlaluan ya, dia bersika

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   324 - Pacar Gala

    Sesuai perkataannya, Cantika tidak bisa berangkat bersama dengan Gala, dia berangkat bersama sang Kakek dimana dia diajak terlebih dahulu untuk makan bubur di tempat kesukaan kakeknya sebelum mereka pergi ke sekolah."Apa kau menyukai Gala?" tanya sang Kakek tiba tiba."Hmm? Ya, aku menyukainya, Kakek.""Jangan setengah-setengah jika suka, gas terus jika memang benar benar suka padanya," ucap sang Kakek saat Cantika sedang memakan bubur.Membuatnya tersedak dan batuk beberapa kali. Cantika menatap ponselnya, dimana Gala terakhir menghubunginya tadi malam, dimana dia mengatakan akan menagih jawaban sepulang sekolah. Dia juga berkata akan terlambat datang ke sekolah karena ada urusan dengan Daddy nya."Sudah makannya?""Sudah, Kek.""Ayo berangkat, anak cantik harus rajin," ucap sang Kakek membayar makanannya sebelum kembali menaiki motor bebek. "Kakek pulangnya nanti agak malam, sampaikan sama Nenek ya. Kakek harus memilah barang barang untuk di museum.""Iya, Kek.""Lumayan, Pak Praka

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   323 - Kami Bersahabat

    Cantika tidak bisa melupakan kejadian tadi pagi, dimana Gala menjadi diam mematung. Apakah sahabatnya itu sakit? Apakah dia masih marah padanya?Entahlah, Cantika bingung. Dia tidak ingin Gala sakit."Hei," panggil Laura pada Cantika.Membuat perempuan dengan rambut sebahu itu menoleh. "lya?""Nomor lima, bisakah aku melihat jawabanmu?""Um... bukankah ini pendapat masing-masing?""Anggap saja sebagai imbalan karena pacarku Gala telah mengantar jemputmu."Kalimat itu membuat Cantika tidak berdaya, akhirnya dia memberikan bukunya pada Laura saat guru sedang keluar dari kelas.Dia kembali melamun, memikirkan Gala.Sampai seseorang datang ke mejanya."Cantika, maaf aku lupa. Tadi Gala menitipkan ini untukmu," ucap salah satu anak perempuan memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia bilang kau harus tumbuh dengan baik."Sontak, seluruh kelas yang mendengar mengatakan, "Ciiiiieeeeeee.... Cantika Cieeeee..."Kemudian disusul dengan kalimat kal

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   322 - VVIP

    Dalam perjalanan, Laura berusaha menggoda Gala. Dia sesekali bergerak hingga bagian bawah gaunnya sedikit terangkat. Yang mana hal itu membuat Gala mengerutkan keningnya, dia heran Laura yang tidak bisa diam sejak tadi."Apa kau baik baik saja?" Tanya Gala dengan polosnya."Ah iya... aku hanya merasa tidak nyaman dengan pakaian yang aku pakai."Gala mengangguk. "Nah, aku juga akan memberitahumu tadi. Itu terlihat seperti alat memasak nasi milik Oma ku. Wahh..., apalagi suaranya kresek kresek," ungkap Gala mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya. "Kau berubah pikiran? Ingin kembali?""Tidak, aku tidak mau kembali. Teman temanku sudah menungguku di sana," ucap Laura yang memilih untuk diam. Dia heran bagaimana bisa Gala berhenti tertarik padanya hanya sampai di titik ini. Pria itu tidak menanyakan sesuatu yang menjadi tanda kalau pria itu ingin memilikinya.Bagaimana Laura tau? Tentu saja dia memiliki banyak pengalaman dengan pria pria di luar sana. Dan pria lebih muda tidak sulit d

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   321 - Mangga Kecil Itu

    Cantika berusaha menahan tawanya ketika melihat Galayang menengadah dengan dokter yang mencoba mengambil mangga mungil itu dari lubang hidungnya. Untuk menahan tawanya, Cantika memalingkan wajahnya, sementara tangannya terus digenggam oleh Galayang sesekali merengek karena rasa pegal dan malu."Tutup tirainya!" teriak Galasaat melihat beberapa pasang mata yang melihat ke arahnya sambil menahan tawa. Yang mana membuat dokter itu memberikan isyarat pada perawat untuk segera menutup tirai.Mereka berada di ruang terbuka yang berada di dekat lobi, kepanikan Galamembuatnya lupa kalau dirinya adalah pemilik rumah sakit ini dan tidak datang ke lantai VVIP. Dia berlari dan langsung duduk di hospital bed yang ada di sana, sementara Cantika sibuk mencari bantuan.Dokter yang mengenali siapa Galalangsung menanganinya di sana, melihat Galayang panic juga membuat dokter itu lupa untuk membawanya ke lantai VVIP di paling atas."Apakah keluar?" tanya Galamasih menengadahkan kepala mengadahkan lubang

DMCA.com Protection Status