Share

190 - Masih Tampan

Author: Qeqe Sunarya
last update Last Updated: 2023-07-19 22:27:12

"Maksudnya?" Tanya Raya ikut duduk di samping Oma.

Tangan Raya otomatis ikut membantu mengupas sayuran di sana. "Aku tidak paham, Oma."

"Bagaimana bisa? Bukankah kalian selalu memakai pengaman?"

"Ya, tapi saat mabuk Andro selalu melupakannya. Jadi....., kita tidak memakainya saat itu terjadi."

"Kita harus melihat kemungkinan. Andro selalu berusaha keras melarang kau hamil lagi, dan kemungkinan.....," ucapan Oma menggantung.

"Kemungkinan?" Tanya Raya penasaran. "Dia tidak bahagia?"

"Dia pasti bahagia, hanya saja sedikit kecewa karena tujuannya tidak terpenuhi."

Raya menghela napasnya dalam. Memang benar Andro selalu memintanya untuk tidak cepat cepat mendapatkan bayi lagi dan menikmati waktu berduaan saja.

"Apa yang harus aku lakukan, Oma?"

"Siapkan makan malam keluarga yang romantis, di tepi kolam renang misalnya."

"Apa yang harus aku lakukan, Oma?"

"Siapkan makan malam keluarga yang romantis, di tepi kolam renang misalnya."

"Bersama anak anak?"

Oma menggeleng. "Jangan, berdua saja. E
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
lusiana kho
kok blm up kak,biasanya rutin tiap hari
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   191 - Anakkku Terluka

    "Gala, itu jelek."Gala menatap dirinya sendiri dari kaca lemari. "Gala masih tampan."Oma menatap Mentari dan Gala yang saling menautkan tangan mereka. Oma sengaja menyuruh mereka saling menggenggam satu sama lainnya supaya berbaikan.Namun, sampai saat ini belum juga ada yang membuka suara.Oma menghela napas dalam dan mengambil seutas pita. Dia mengikatkannya pada tangan Gala dan Mentari.“Apa yang Oma lakukan?” Tanya Keduanya.“Ini sudah malam. Kalian tidur bersama ya, apa kalian tidak saling merindukan?”“Dala jelek!”“Tari sering mendengkur!”Oma menghela napasnya, baru juga dua sudah membuatnya pening. Yang mana Oma memilih berdiri. “Sudah, sekarang tidur ya.”Oma tidak mengencangkan tali itu, lagipula itu akan sangat mudah dilepas jika mereka sudah malas.Oma meninggalkan kedua cicitnya di kamar dan memilih untuk menuju dapur, melihat makan malam yang masih banyak.Ditambah makan malam romantis itu dihiasi berbagai lampu dan lilin.“Jeta, duduklah,” ucap Oma pada Jeta.“Apa? S

    Last Updated : 2023-08-04
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   192 - Mau Beli Cilok

    Mentari sudah dibawa ke rumah, dengan kaki kiri yang memakai gips. Dia kini lebih banyak menghabiskan waktu di atas ranjang, memainkan boneka sambil belajar bersama dengan Raya.Oma melihat kebersamaan dua orang itu dari balik pintu, tersenyum melihat quality time ibu dan anak yang jarang sekali dilihatnya. “Oma akan ke toko.”Raya menengok, kaget melihat Oma yang ada di sana. “Ada pegawai yang mengambil alih, Oma. Tidak apa untuk tidak ke sana.”Oma menggeleng. “Oma juga bosan di rumah.”“Oma bosan jika ada Thali?” tanya Mentari yang merasa seperti itu.Oma seketika menggeleng, dia mendekat; merangkup wajah Mentari dan mencium pipinya dengan lembut. “Bukan seperti itu, Sayang. Oma hanya akan memeriksa beberapa bunga yang akan masuk, ingin dibelikan pudding cokelat di perjalanan Oma pulang nanti?”Mentari mengangguk. “Hati hati di jalan, Oma,” ucapnya memberikan pelukan.“Hati hati, Oma. Lekas pulang jika sudah selesai, Raya hanya berdua bersama Mentari, akan menyenangkan jika Oma ada

    Last Updated : 2023-08-06
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   193 - Tusukan Sate

    Beberapa bulan kemudian......Perut Raya semakin membesar, bayi di dalam sana mulai bergerak, yang mana menandakan kebahagiaan akan segera tiba. Raya memejamkan matanya merasakan tangan tangan kecil mengusap perut Raya dengan lembut.Anak anaknya yang sedang libur kini akan mengantar Raya melakukan USG bersama Andro pula. Sambil menunggu daddy mereka bersiap siap, keduanya memilih untuk merasakan pergerakan saudara mereka di dalam sana.Mulut mulut lucu Gala dan Mentari mengeluarkan kata kata seperti;“Woaahhh...., dia bergerak, Mommy.”“Mommy, apakah dia dapat mendengal kita?”“Mom, dia akan keluar beberapa bulan lagi? Bisa aku ajak main bola.”“Dia mungkin cantik sepelti Thali, bukan begitu Mommy?”Raya tersenyum dan mengusap pipi kedua anaknya dengan sangat lembut. “Kita akan mengetahuinya sekarang, ini bayi perempuan atau laki laki.”“Tapi....” Mentari menegakkan tubuhnya, menjauh dari perut sang Ibu sambil cemberut. Dia menghela napas dalam.“Kenapa?” tanya Raya.“Thali ingin men

    Last Updated : 2023-08-07
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   194 - Pencerahan Otak

    Malam hari telah datang, Gala dan Mentari sudah terlelap di kamar anak yang masing masing memiliki ruang terpisah. Dan Oma, dia masih nongkrong di caffe bawah villa bersama dengan bule bule kenalannya yang baru.Andro? Jangan ditanya lagi, dia sedang berusaha mengajak istrinya keluar dari Villa karena kesal berada di sana seharian dengan diganggu anak anak.“Sayang....,” ucap Andro di ambang pintu, matanya menatap sang istri yang sedang mengelus kepala Mentari penuh kasih sayang. “Dia sudah tidur?”Raya mengangguk.“Ayo kita keluar, jalan jalan di pantai.”“Ini sudah malam, tidak dingin?”Hanya helaan napas yang menjawab, yang mana membuat Raya tersenyum simpul. Kasihan juga suaminya yang berniat berduaan dengannya kini terganggu oleh bocah bocah itu.Sampai akhirnya Raya mengangguk, dia menyanggupi untuk keluar bersama dengan Andro.“Yes,” ucap pria itu dengan penuh semangat.Andro berjalan mengambil jaket miliknya juga milik istrinya, dengan penuh kegembiraan Andro bahkan memakaikan

    Last Updated : 2023-08-08
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   195 - Topeng

    Raya menatap tidak percaya Andro kini memesan satu kamar hotel hanya untuk mereka mandi saja. membuat Raya menatap suaminya penuh tanya, apakah uangnya tidak habis habis? Dia tidak memesan sembarang kamar, melainkan hotel bintang lima kelas presiden suit yang memiliki ukuran kamar begitu luas. Ini cocok untuk orang orang yang sudah berkeluarga.“Sayang..., apa ini tidak terlalu....?” Ucapan Raya menggantung begitu mereka masuk.Setelah melihat matahari terbit dan makan bubur bersama, Raya merasa tubuhnya lengket dan meminta untuk kembali. Tapi bukan Andro namanya yang ingin kedekatannya bersama sang istri diganggu, membuat Andro malah memesan hotel yang lebih jauh dari villa dan itu membutuhkan waktu lebih dari setengah jam dari pantai.“Tidak, Sayang. Mandilah dan kita akan beristirahat di sini.”“Kapan kita akan kembali ke villa?”“Besok pagi saja, lihat kamar ini sudah aku bayar dan itu sangat mahal.”“Aku tidak memintanya.”“Ya, baiklah. Kita akan pulang setelah mandi.”Raya menel

    Last Updated : 2023-08-09
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   196 - Nama Bayi

    “Punya Dala tidak ada yang bagus.”“Hei, namamu juga aneh aneh.”Oma memijat kepalanya yang terasa pening.“Tapi Oma janji bukan akan memakai salah satu dari milik kami?” tanya Gala.Oma terpaksa menggangguk, karena memang itu yang dia janjikan sebelumnya. Semoga saja nama yang mereka siapkan normal.“Bagaimana kalau kita membuat topeng dari tanah liat? Oma bosan menunggu kalian ayo.”“Tidak mau,” ucap Mentari.Membuat Gala berdiri. “Ayo Oma, bersama Gala saja. tinggalkan dia sendirian di sini.”“Aaaaa ikut,” rengek Mentari sambil berjalan mengikuti Oma dan Gala menuju ke balkon gazebo villa.Di sana Oma mengambil pengukur tali, dimana dia akan mengukur diameter wajah Gala dan Mentari.“Nah... mari dimulai dengan Mentari dulu supaya bisa tahu ukuran topengnya,” ucap Oma mengukur wajah Mentari.Kemudian berganti pada Gala, Oma mengukurnya dengan seksama. “Wah..., wajah Gala sangatlah kecil, sangat sangat kecil.”Gala tersenyum, kepala yang kecil menurutnya adalah yang terbaik.“Itu kal

    Last Updated : 2023-08-11
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   197 - Sepakat

    Pada akhirnya setelah perdebatan begitu panjang antara Gala dan Mentari yang menyebabkan keduanya sampai saling marah itu, Raya memutuskan untuk tidak menggunakan huruf R dalam bayi yang akan dia lahirkan nanti. Dia memutuskan jika namanya akan diambil dari salah satu pilihan Gala, tapi tidak menggunakan huruf R.“Sudah, jangan menangis.... Gala sudah meminta maaf bukan?”Mentari masih menangis tersedu sedu, yang mana membuat Raya memeluknya erat. Begitupun dengan Gala yang kini sedang marah karena dipukul Mentari sedang berada dalam pelukan daddy nya.“Kau juga harus minta maaf pada Gala, sayang. Ayo kita lakukan.”Mentari menggelengkan kepalanya enggan melakukan hal itu, biar saja Gala dipentung. Toh dia memang salah karena terus mengerjainya dengan membuatkan nama yang di dalamnya terdapat huruf R. itu benar benar membuat Mentari sangat kesal sekali.“Sayang..., jangan seperti ini. lihat kepala Gala, dia kesakitan karena pukulanmu.”“Itu salahnya kalena telus mengejek Thali.”“Oke

    Last Updated : 2023-08-12
  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   198 - Mengulungnya

    Kedua anak kembar itu tengah berjalan beriringan, Andro memperhatikan dari belakang bagaimana saudari kembarnya itu bermain dengan sangat lincah, setiap ada sesuatu yang baru, pasti menarik perhatian Mentari. Bahkan kantong plastic yang berkilauan, yang mana membuat Andro menggelengkan kepalanya, “Dia itu apa? Kenapa selalu penasaran?”Andro sedikit berlari menyamakan langkahnya dengan Mentari, sementara orangtuanya berjalan di belakang memperhatikan anak anaknya. Mereka dalam perjalanan kaki menuju ke restaurant untuk makan malam sebelum pulang ke rumah. Sementara Oma memilih menghabiskan waktu terakhirnya bersama dengan Jeta untuk makan berdua di tepi pantai, dan tentu saja resto yang mahal.Alasan Andro tidak bersama dengan Oma, karena Oma sendiri yang melarangnya untuk ikut bersamanya. Yang membuat Andro paham, pasti Oma akan merogoh uangnya cukup dalam. Alhasil dia memilih pindah resto yang masih ada di sekitaran sana.“Apa? Jangan ganggu.”“Tunggu sebentar.”“Ish, ada apa?” tany

    Last Updated : 2023-08-13

Latest chapter

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   TAMAT

    Arin dan juga Samuel bergegas menuju rumah Cantika begitu pulang sekolah. Suasananya jauh berbeda dari sebelumnya, semua orang di sana terlihat sangat berduka."Nek, Cantika mana ya?" tanya Arin sambil memberi salam."Ada di dalam, sana ke kamarnya ya."Arin langsung menarik tangan Samuel untuk mengikuti langkahnya, mereka memasuki kamar Cantika dimana sosok itu terlihat sedang bersiap. mereka akan pergi ke gereja untuk Misa Arwah."Cantika?"Sosok itu langsung menoleh seketika, air matanya langsung turun begitu dia melihat Arin. Sosok yang lebih kecil itu langsung menangis dengan kuat saat Arin memeluknya. Mengungkapkan perasaanya yang sebenarnya. Cantika benar benar merasa tersakiti, kehilangan sosok yang selalu bersamanya, membesarkannya, dia kehilangannya saat itu juga.Dunianya terasa runtuh, bahkan Cantika tidak yakin dirinya bisa bertahan tanpa sosok itu."Hei, udah.... Inget loh, Mama kamu ada di tempat terbaik bersama dengan Tuhan," ucap Arin mencoba untuk menenagkan sahabatn

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   328 - Pacar Hebat

    Gala kembali ke rumah setelah mengantarkan sang Pujaan Hati. Dia terdiam sejenak di ambang pintu, rasanya sangat sepi tanpa kedua orang tua dan juga adik adiknya yang selalu ribut."Hiks... Aku merindukan kalian," ucapnya dengan Satu Tetes air mata yang tidak sempat jatuh; Gala lebih dulu menyukainya. "Tapi... Rasanya tenang sekali, hehehe."BUK!"Astaga naga!" teriak Gala dengan spontan saat sebuah sendal melayang dan mengenai kepalanya, akan membuatnya kini tengah tertunduk di atas lantai.Belum juga memarahi sosok yang membuatnya terjatuh dia terlebih dulu melihat dua orang yang sedang kejar-kejaran. "Kembali ke sini, Alden, kau harus mandi," teriak Mentari sambil membawa ember dan gayung yang berisi air.Di belakang sana ada pelayan yang berusaha mengeringkan lantai supaya tidak ada yang terjatuh. Gala mengerjapkan matanya. "Apa yang terjadi?" tanya Gala pada sang pelayan."Mari saya bantu Anda berdiri, Tuan muda.""Berapa lama mereka seperti itu?""Sejak Tuan Alden pulang ke ruma

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   327 - Si Ular

    Galuh berjalan begitu saja melewati Gala dan gerombolannya, membuat Mentari menghela napas kemudian mengikuti sosok itu."Heh, kau mau kemana?!" teriak Gala pada sang adik."Masuk kelas.""Kenapa bersama dengannya?!""Kami sekelas!""Iya juga," gumam Gala baru mengingat.Yang mana membuat Cantika speechless dengan. Gala, tapi hal itu tidak mengurangi kekaguman Cantika terhadap sosok di depannya itu."Kapten, bisa kami Kembali ke kelas sekarang?""Ya, kembalilah ke kelas kalian, dan belajarlah dengan giat. Sudah sana.”Mereka yang ikut menghadang Galuh adalah pasukan basket, dimana Samuel yang memanggil mereka semua lewat Group Chat atas perintah Gala. Saat semuanya mulai bubar, di sana mulai tertinggal Gala yang masih menggenggam tangan Cantika, bersama dengan Samuel yang masih menatap heran pada pasangan baru itu."Lu ngapain masih di sana?" tanya Gala menyadari keberadaan Samuel."Lu jangan lupa, Gal, ada PR yang belum kelar. Cantika, bilang sama Gala buat berhenti nyontek sama gue

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   326 - Pangeran Kuda Besi

    "Mommy dan Daddy akan ke Amerika sebentar, untuk menemani Oma sambil mengurus beberapa hal. Jaga baik baik adikmu ya. Dan jika butuh sesuatu, minta saja pada Samuel.""What the....," ucapan Gala terhenti tatkala dia mendapatkan tatapan tajam dari sang Mommy. "Kenapa Samuel?""Dia temanmu 'kan? Daddy tau dia bisa diandalkan, jadi Daddy memberinya upah untuk menjagamu." Andro bicara sambil memakai jasnya."Eoohh, dia itu lelet, Dad. Lagipula aku bisa sendiri.""Jangan seperti itu," ucap Raya dengan lembut, yang sontak membuat Gala bungkam. Mana bisa dia melawan bidadari kesayangannya. Jadi dia merentangkan tangannya dan memeluk sang Mommy. "Apa ini? nanti parfume Mommy menempel.""Hati hati dijalan ya, Mom. Jangan khawatirkan yang lain, adik adik akan aman bersama denganku."PLETAK! Andro melayangkan jitakan di kepala anaknya, membuat Gala mengaduh sambil melepaskan pelukannya. "Daddy ini kenapa?!""Pamitannya nanti, jangan lebay. Kau ini habis nonton apa semalam?""Film India," gumam G

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   325 - Calon CEO

    Kenyataannya, mereka berdua hanya makan saat pulang sekolah saja. Selebihnya Gala kembali mengantarkan Cantika karena dirinya tiba-tiba ditelpon oleh sang pelatih untuk ke sekolah dan melakukan persiapan untuk pertandingan."Maaf ya, aku akan mengajakmu main lagi lain kali.""Jangan khawatir, aku baik baik saja," ucap Cantika yang masih berada di bangku belakang kuda besi tersebut.Sementara Gala tidak bisa menahan kekecewaannya terhadap diri sendiri. "Nanti malam aku akan menghubungimu, mengirimimu pesan. Oke?""Oke," ucap Cantika yang masih sedikit kikuk karena status diantara mereka kini tengah berubah.Yang mana pria yang sedang dia peluk saat ini adalah pacarnya. Astaga, rasanya Cantika ingin mati saja ketika mengingat Gala adalah pacaranya."Dan masalah Laura, jangan biarkan dia menggertakmu oke? Aku akan meminta pengacaraku untuk membereskannya.""Apa yang akan kau lakukan, Gala?" tanya Cantika khawatir."Tidak banyak, hanya membuatnya jera.""Jangan keterlaluan ya, dia bersika

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   324 - Pacar Gala

    Sesuai perkataannya, Cantika tidak bisa berangkat bersama dengan Gala, dia berangkat bersama sang Kakek dimana dia diajak terlebih dahulu untuk makan bubur di tempat kesukaan kakeknya sebelum mereka pergi ke sekolah."Apa kau menyukai Gala?" tanya sang Kakek tiba tiba."Hmm? Ya, aku menyukainya, Kakek.""Jangan setengah-setengah jika suka, gas terus jika memang benar benar suka padanya," ucap sang Kakek saat Cantika sedang memakan bubur.Membuatnya tersedak dan batuk beberapa kali. Cantika menatap ponselnya, dimana Gala terakhir menghubunginya tadi malam, dimana dia mengatakan akan menagih jawaban sepulang sekolah. Dia juga berkata akan terlambat datang ke sekolah karena ada urusan dengan Daddy nya."Sudah makannya?""Sudah, Kek.""Ayo berangkat, anak cantik harus rajin," ucap sang Kakek membayar makanannya sebelum kembali menaiki motor bebek. "Kakek pulangnya nanti agak malam, sampaikan sama Nenek ya. Kakek harus memilah barang barang untuk di museum.""Iya, Kek.""Lumayan, Pak Praka

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   323 - Kami Bersahabat

    Cantika tidak bisa melupakan kejadian tadi pagi, dimana Gala menjadi diam mematung. Apakah sahabatnya itu sakit? Apakah dia masih marah padanya?Entahlah, Cantika bingung. Dia tidak ingin Gala sakit."Hei," panggil Laura pada Cantika.Membuat perempuan dengan rambut sebahu itu menoleh. "lya?""Nomor lima, bisakah aku melihat jawabanmu?""Um... bukankah ini pendapat masing-masing?""Anggap saja sebagai imbalan karena pacarku Gala telah mengantar jemputmu."Kalimat itu membuat Cantika tidak berdaya, akhirnya dia memberikan bukunya pada Laura saat guru sedang keluar dari kelas.Dia kembali melamun, memikirkan Gala.Sampai seseorang datang ke mejanya."Cantika, maaf aku lupa. Tadi Gala menitipkan ini untukmu," ucap salah satu anak perempuan memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia memberikan bungkusan roti dan juga susu. "Dia bilang kau harus tumbuh dengan baik."Sontak, seluruh kelas yang mendengar mengatakan, "Ciiiiieeeeeee.... Cantika Cieeeee..."Kemudian disusul dengan kalimat kal

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   322 - VVIP

    Dalam perjalanan, Laura berusaha menggoda Gala. Dia sesekali bergerak hingga bagian bawah gaunnya sedikit terangkat. Yang mana hal itu membuat Gala mengerutkan keningnya, dia heran Laura yang tidak bisa diam sejak tadi."Apa kau baik baik saja?" Tanya Gala dengan polosnya."Ah iya... aku hanya merasa tidak nyaman dengan pakaian yang aku pakai."Gala mengangguk. "Nah, aku juga akan memberitahumu tadi. Itu terlihat seperti alat memasak nasi milik Oma ku. Wahh..., apalagi suaranya kresek kresek," ungkap Gala mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya. "Kau berubah pikiran? Ingin kembali?""Tidak, aku tidak mau kembali. Teman temanku sudah menungguku di sana," ucap Laura yang memilih untuk diam. Dia heran bagaimana bisa Gala berhenti tertarik padanya hanya sampai di titik ini. Pria itu tidak menanyakan sesuatu yang menjadi tanda kalau pria itu ingin memilikinya.Bagaimana Laura tau? Tentu saja dia memiliki banyak pengalaman dengan pria pria di luar sana. Dan pria lebih muda tidak sulit d

  • (Bukan) Istri Pilihan Sang Pewaris Lumpuh   321 - Mangga Kecil Itu

    Cantika berusaha menahan tawanya ketika melihat Galayang menengadah dengan dokter yang mencoba mengambil mangga mungil itu dari lubang hidungnya. Untuk menahan tawanya, Cantika memalingkan wajahnya, sementara tangannya terus digenggam oleh Galayang sesekali merengek karena rasa pegal dan malu."Tutup tirainya!" teriak Galasaat melihat beberapa pasang mata yang melihat ke arahnya sambil menahan tawa. Yang mana membuat dokter itu memberikan isyarat pada perawat untuk segera menutup tirai.Mereka berada di ruang terbuka yang berada di dekat lobi, kepanikan Galamembuatnya lupa kalau dirinya adalah pemilik rumah sakit ini dan tidak datang ke lantai VVIP. Dia berlari dan langsung duduk di hospital bed yang ada di sana, sementara Cantika sibuk mencari bantuan.Dokter yang mengenali siapa Galalangsung menanganinya di sana, melihat Galayang panic juga membuat dokter itu lupa untuk membawanya ke lantai VVIP di paling atas."Apakah keluar?" tanya Galamasih menengadahkan kepala mengadahkan lubang

DMCA.com Protection Status