Share

Bab 13 (Fatma)

Mas Rizki meminta video call, ada apa sebenarnya? "Mohon maaf, Mas. Kita sudah bukan suami isteri lagi!" Balasku singkat.

"Apakah Mas Rizki tidak ingin menjenguk anak sendiri?" Lanjutku mengalihkan perhatian. Kalimat 'anak sendiri' sengaja kutebalkan agar Ia peka, lalu kuletakkan handphone di atas meja tanpa menunggu balasannya.

Kuhela nafas dalam-dalam berharap agar setan yang menghinggapiku pergi. Aku hampir selalu marah jika teringat Mas Rizki, aku takut jika rasa marahku tumbuh menjadi dendam. Hanya aku dan Mbak Salis yang tahu ini, Mbak Salis memang selalu mendengarku tapi Ia hanya bisa menyarankanku untuk beristighfar sebanyak mungkin.

"Maaf, Fat. Kantorku sedang tidak stabil, mungkin satu bulan lagi aku baru ke situ."

Akhirnya setelah hampir setengah jam, kubuka kembali handphone-ku.

"Boleh aku vidcall Ikhda?" Balasnya lagi.

"Ikhda sedang tidur," balasku dengan cepat. "Silakan, kalau Mas Rizki mau lihat wajah Ikhda," balasku langsung menghidupkan fitur video call.

Ayah dari an
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
buktikan aja kamu bisa mandiri, percuma dikuliahkan oranggua klu hanya bergantung jadi benalu. menolak dipoligami tapi memikirkan utk jadi istri kedua. apa bedanya kamu sama pelakor. makanya jgn bergantung terus sama orang
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status