Share

24

"Abang marah?" Pertanyaan itu terlontar juga. Bujang memandang Keke sejenak. Menurut Bujang, Keke tak perlu bertanya, bukankah dia adalah wanita dewasa yang arif?

"Buat apa aku marah?"

"Dari beberapa jam yang lalu, Abang menanggapi satu-satu saja setiap kali Keke bicara."

"Ke, kau benar, kau punya masa depan yang panjang, punya ijazah yang kau perjuangkan selama empat tahun, terlalu egois rasanya kalau aku melarangmu. Jadi, aku tak punya pilihan selain mendukungmu. Jika kau memang ingin bekerja, atau ingin menjadi Pegawai Negri Sipil, pergilah!"

"Jadi, kalau nanti Keke lulus?" Keke bertanya gamang. Ini pertanyaan yang berat karena menyangkut masa depannya sendiri, dan masa depan pernikahan mereka.

"Aku tak bisa ikut denganmu, dan juga tak bisa memaksamu terus di sini, mungkin kita ambil jalan tengahnya saja, berjauhan untuk sementara waktu, mungkin kau bisa pulang sekali seminggu."

Keke takjub dengan sifat pengertian Bujang. Di satu sisi dia merasa tak enak. Tapi di sisi lain, dia ing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
aleeyah
salahin keke, itu suami kagak di urus penampilannya
goodnovel comment avatar
Keni Sihyanti
Ayolah jangan ngambek lagi ke... kau harus merubah sedikit demi sedikit penampilan bang bujang... jangan langsung semua harus di rubah ke bang bujang juga perlu proses
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status