Beranda / Romansa / Budak Nafsu Big Boss / Bab 16. pertemuan dengan tante Bety.

Share

Bab 16. pertemuan dengan tante Bety.

Penulis: Adira
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-04 17:53:51

Anjani menatap sekeliling, ia merasakan berada di tempat yang aneh. Segalanya serba putih. Kepala di perban dan tangannya di beri selang infus.

"Kenapa aku ada di sini?" batin Anjani sembari mengingat apa yang telah terjadi pada dirinya.

Dua orang wanita memakai baju putih- putih masuk, tersenyum menyapa Anjani.

"Alhamdullilah, Nyonya sudah melampaui masa kritis, semalam Nyonya mengigau terus memanggil nama Barata."

Anjani tersentak. "Aku mengigau? Menyebut nama Barata?" lirihnya, yang terdengar ke dua suster itu.

"Ya, Nyonya, Nyonya mengalami kecelakaan, beruntung kandungan ibu baik- baik saja. Kalau boleh tau siapa tuan Barata. Biar pihak rumah sakit yang menghubungi."

Dengan cepat Anjani mengatakan, "Tidak ...! Mungkin itu faktor kebetulan saja." ucap Anjani.

Suster itu tersenyum. "Ya tapi Nyonya tak usah khawatir, sebentar lagi keluarga Nyonya datang kesini, semalam sudah menyelesaikan administrasinya."

Anjani semakin bingung, mendengar kata-kata suster menyebut keluarganya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 17 Permainan cantik Tante Bety

    "Maaf saya tadi ketiduran," ucap Anjani tergagap, "dimana bibi Nur sama Ain Tante?" "Ain sudah ada yang mengurusi, sengaja aku membayar suster ini. Untuk mengurus Ain," ungkap tante Bety datar. Anjani tersentak. "Apa? Dia anakku Tante, yang ber hak mengurus aku?" Dengan senyum sinis tante Bety memandang lekat Anjani. "Memang selama ini, kau mengasuhnya?" Tante Bety berdiri menghampiri Anjani. "Sudah kau tak usah mengurusi Ain, kamu urusi pekerjaan yang baru aku berikan padamu, paham!" Anjani dengan cepat melangkah ke belakang dengan memanggil- manggil Ain. Namun tak terdengar suara anak kecil. Bahkan bibi Nur juga tak terlihat batang hidungnya. Dengan rasa jengkel Anjani kembali menemui tante Bety. "Tante, kemana Ain? Aku ingin menemuinya sebentar!" Anjani mengucapkan dengan nada tinggi. Namun perkataan Anjani tak digubris oleh tante Bety, tante Bety malah asyik mengobrol dengan suster Mila, yang mana nantinya bakal mengasuh Ain. Anjani semakin jengkel melihat ke tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 18 pekerjaan baru Anjani.

    Mobil berhenti tepat di sebuah hotel yang nampak hotel ber kelas. Sangat terlihat bangunannya bertingkat menjulang tinggi. Dan kamar tampak besar dan tertata rapi serta terdapat kolam renang di belakangnya. "Anjani, nama yang cantik, sesuai dengan wajahnya yang cantik pula" Puji Antony sembari menyibakkan rambut Anjani yang tergerai tak beraturan ke belakang telinga. Anjani hanya berdiri terpaku di depan Antony dengan menundukkan kepala. Ia hanya diam menikmati alunan jari-jari tangan kekar Antony yang menelusuri setiap lekuk tubuh Anjani. Ia teringat ancaman tante Bety. Kalau dirinya tak boleh berbuat ulah. Ia harus menuruti kemauan Antony sebab Antony sudah membayarnya. Disamping itu, Anjani merasakan dirinya sangat kotor dan percuma jika ia menolak dan memberontak pada Antony. Anjani pun pasrah ketika Antoni mendorong tubuhnya ke atas ranjang. Serta melucuti pakaian Anjani Namun Anjani menemukan Antony bukan laki-laki kasar, tidak seperti Barata dan teman-temannya yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 19 Fitnah.

    "Dasar tolol, apa yang telah kau lakukan? Hingga tuan Antony marah dan tak mau membayar!" teriak tante Bety setelah berada di rumah. Anjani bingung, hanya soal sepele. Gara-gara Anjani jatuh dan Hag nya patah itu yang jadi masalah. "Saya melayani tuan Antony dengan baik, Tante." Mata tante Bety melotot, "Apa ...? dasar pembohong! Kamu belum tidur sama tuan Antony. Kamu menolak ketika di bawa ke sebuah hotel, dasar sok suci!" Anjani memejamkan matanya rapat-rapat, ia gigit bibirnya perlahan, untuk mengurangi beban dalam hatinya, "ya Allah, ternyata semua laki-laki itu sama, di sana sini sama saja, mereka tukang fitnah agar tak membayar." batin Anjani. "Jangan sok suci, berapa laki-laki yang sudah meniduri kamu, hingga anakmu tak punya bapak?" lanjut tante Bety, melangkah meninggalkan Anjani yang terus diam tak menjawab sepatah kata pun, bagaimana mau menjawab? Anjani mau membuka mulut saja beribu-ribu kata sudah terlontar dari mulut tante Bety. Tapi beruntung tante Bety t

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 20, tamu yang baik hati.

    "Kenapa takut Sus? Coba aku gendong," ucap Anjani mengacungkan ke dua tangannya ke arah Ain. Namun Ain malah menangis keras, memeluk erat suster Mila sambil meminta agar menjauhi Anjani. Anjani terdiam menatap Ain dengan rasa kecewa. Timbul kucurigaan Anjani, pasti ada sesuatu yang di sembunyikan Suster dan tante Bety. Mungkinkah Anjani percaya adanya orang pintar yang bisa anak kecil lupa pada ibunya. Anjani berdiri lagi dan berusaha membujuk Ain. "Ain Sayang, lihat ini mama, lihat sebentar saja. Mama kangen Sayang, lihat ini mama." Nada terbata menyeringai suara Anjani dengan terus memegang Ain dan mengusap kepala Ain. Namun Ain malah menjerit-jerit tanpa melihat Anjani sambil menunjuk ke arah lain, agar Suster menjauhi Anjani. "Suster ada apa dengan Ain, padahal baru kemarin ia tak bertemu aku, kok semudah itu Ain tak mengenaliku."Suster Mila hanya menggeleng, dengan menepuk nepuk pantat Ain dengan lembut. Tanpa berusaha membujuk Ain dan memberitahu kalau yang di depan mama

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-09
  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 21 tipe buat Anjani.

    Mereka kembali bergumul seperti yang dilakukan semalam dan tak terasa jam sudah menunjukkan angka sepuluh siang. Anjani yang hendak keluar dari kamar hotel menghentikan langkahnya, menunggu Jefry yang berbicara dengan seseorang dalam telpon, yang mana Anjani tak mendengar. Namun suara Jefry mengatakan kalau dirinya sudah tak ada waktu untuk mengajak Anjani ke Motel HouseAnjani mengernyitkan dahinya, sedikit menyipitkan matanya. Mengingat kata-kata Motel House. Setelah beberapa detik Anjani baru paham kalau, sis Veny pernah bercerita tentang Motel itu, Motel milik tante Bety. Yang konon penghuninya wanita-wanita cantik. Dan Motel itu didekengi orang-orang penting di negeri ini. Tapi yang tak habis pikir di otak Anjani. Kenapa tante Bety menyuruh Jefry untuk membawa dirinya ke tempat itu? Anjani diam terpaku ia baru tersadar dari lamunannya saat Jefry menepuk pundaknya, mengajak secepatnya meninggalkan kamar hotel. Dan akan mengantar Anjani balik ke rumah tante Bety. Rasa penasaran

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 22. Anjani pergi

    "Lho, Mbak Anjani sudah pulang?" sapa bibi Nur dengan menggeser duduknya ke samping, memberi tempat Anjani duduk.Anjani melihat sekeliling, dan takut jika tante Bety ada di sekitar, ia hendak bicara serius dengan bibi Nur. Sepertinya bibi Nur paham gelagat Anjani. "Nggak usah khawatir, Nyonya Bety barusan keluar, sama teman laki-lakinya," tutur bibi Nur. Anjani baru lega, ia langsung duduk dekat bibi Nur sambil berkata lirih."Bi, Bibi tau kenapa Ain nggak mau aku gendong, padahal saya baru dua hari lho nggak ketemu Ain, kenapa Ain bisa secepat itu berubah, Bik?" Bibi Nur tersenyum, "sabar dulu Mbak, suatu saat Ain pasti akan berubah, tak mungkin anak akan lupa pada orang tuanya. Waktulah yang bisa menjawab, yang penting Mbak Anjani cari uang yang banyak, sukseskan dulu untuk diri Mbak."Anjani terdiam, ia membenarkan kata-kata bibi Nur, tapi namanya ibu, bagaimanapun juga pingin dekat dengan anaknya, Anjani teringat kata-kata Barata waktu Anjani hamil, ia menyuruh Anjani untuk

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 23 penghuni baru.

    Mobil Sedan berwarna hitam memasuki halaman rumah tante Bety, seperti biasa pak Danang securty sudah berada di depan pintu gerbang dan membuka pintu pagar memberi jalan masuk mobil tante Bety. Mobil begitu cepat melesat, tante Bety keluar dengan wajah begitu garang, menghampiri Danang. "Bagaimana pak Danang? Kok bisa Anjani keluar dari rumah, memang kamu nggak mengikutinya atau mencegah!" Danang gugup dan bingung menjawab. "Mmm, anu ... Anu Nyonya." Tanpa menunggu jawaban Danang, Tante Bety melangkah dengan cepat masuk rumah, ingin tau keterangan dari bibi Nur. "Bik ... Bik ...! Suara keras tante Bety berimbas kaget nya bibi Nur yang sedang bersih-bersih dapur. Bergegas bibi Nur melempar kemucing yang ada di genggamannya. Tergopoh- gopoh berlari ke ruang tengah dimana tante Bety berdiri di dekat sofa dengan tas kecil masih menggantung di pundaknya. "Ya Nyonya, Nyonya memanggil saya?" Tante Bety menatap wanita tua itu tajam, "apa kamu gak dengar kalau namamu yang ku s

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-13
  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 24 tempat yang tak nyaman

    Anjani yang merasa dirinya tidak di panggil tak menghiraukan panggilan itu, ia terus melangkah mengikuti sang sopir yang sudah berada di depan pintu kamar yang hendak di tempati Anjani. Sopir itu berhenti dan mempersilahkan Anjani masuk sambil membuka pintu kamar dan memberikan kunci kamar. "Ini kamar Nona." Anjani mengangguk, "terima kasih pak." Tanpa di sadari Anjani tiba-tiba pundak Anjani ada yang menarik dari belakang hingga membuat Anjani membalikkan tubuhnya menghadap wanita yang menarik pundaknya. "Kamu tuli ya?" tanya Leona bernada tinggi. Biar semua penghuni yang ada di dalam kamar masing- masing keluar. Benar, kamar-kamar yang berdekatan dengan kamar Anjani terbuka, mendengar suara gaduh di luar, mereka ada yang keluar mendekati Anjani, dengan tatapan tanda tanya. Dan ada yang hanya mengintip di balik pintu yang terbuka sedikit dan ada pula yang berdiri diam di depan pintu kamar. Anjani diam sesaat, melihat seorang wanita yang berdiri didepannya. menatap garang Anj

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-14

Bab terbaru

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 79 tak nyaman.

    "Nyonya?" ucap tante Rita lirih dengan memandang pak Sastro dan Anjani secara bergantian. "udah Mbak, ajak Ain kesini," sela Arini. "Ya Anjani, suruh suster Mery sama Ain ke sini?" ungkap bu Ayu. "Tapi Nyonya, Ain tak mau diajak suster ke sini, maunya sama Nyonya," sela Romi. Anjani mengangguk, dengan cepat Anjani melangkah keluar kantin. "Dia bangun tidur, jadi rewel," ungkap Arini yang dibarengi berdirinya Irfan hendak menyusul Anjani. "Sudah Ma, ayok silahkan makan dulu, biasa anak kecil rewel. Jangan di buat ribut." Bu Ayu berdiri menghampiri tante Rita dan pak Sastro untuk mengajak mengambil makanan terlebih dahulu.Tante Rita berdiri di ikuti pak Sastro untuk mengambil hidangan prasmanan yang sudah disajikan. Ia mendekati bu Ayu sambil berbisik. "Memang kerja suami Mbak Anjani itu apa sih Bu?" Bu Ayu tersenyum, "pengusaha jeng, kemarin bilang kalau suaminya punya perusahaan, tapi saya juga nggak tau persisnya bekerja apa, nikah saja saya nggak di kabari. Itu yang membuat

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 78 Anjani tak dianggap

    Hari yang indah untuk keluarga bu Ayu, dengan berakhirnya kelulusan Arini, Sarjana Ekonomi di sandang Arini. Ucapan selamat untuk Arini berdatangan, di loby gedung kampus tempat acara wisuda Arini. Anjani yang diam berdiri di dekat kerumunan teman-teman Arini, menatap adiknya yang tersirat aura kebahagiaan. Ia hanya bisa memandang kebahagiaan adiknya. Tanpa harus ikut dalam jepretan fto- fto yang akan di abadikan. Arini juga tampak cuek dengan Anjani, ia sibuk berfto-fto ria dengan teman- temannya. Bahkan dengan keluarga Galang calon suami Arini yang hari ini juga ikut moment wisuda Arini. Bu Ayu tampak tersenyum bangga, sesekali berbicara pada orang tua teman Arini dan orang tua Galang, yang kebetulan berdiri di dekat bu Ayu."Ayo ganti fto keluarga tante Rita," ucap Arini memanggil nama orang tua Galang dengan sebutan tante Rita. Entah pemandangan itu membuat Anjani bukannya bahagia, ia malah sedih. Sedikitpun tak tersentuh panggilan Arini pada dirinya, apa memang lupa atau mal

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 77 bu Ayu marah.

    Anjani ragu, ketika menginjakkan kakinya ke kampung halaman. Dan tentu keluarganya akan menanyakan siapa Airin. Sebegitu cepat Anjani mempunyai anak, dan kenapa menikah tanpa kabar- kabar keluarga di kampung. Namun Suster Mery yang sudah di gembleng lebih dahulu oleh Anjani tentang nama Anjani yang berganti Lolita, Anjani mengatakan kalau itu nama panggilan kesayangan Abilawa pada dirinya. Suster Mery menuruti apa yang dikatakan Anjani. Ia tak mau tau dengan hal itu. Yang di utamakan suster Mery bekerja dan bekerja. Seandainya bos nya meminta suster Mery harus melakukan ini itu, kalau demi kebaikan ya tentu menuruti. "Duh anak Mbak, cantik," ungkap Arini yang gemas dengan mentowel pipi Ain. "Ikut tante yok? Ajak Arini dengan menjulurkan tangannya ke arah Ain, yang tengah duduk di pangkuan bu Ayu dengan memainkan layar ponsel. Biasa anak jaman sekarang anteng bila di beri mainan ponsel. Tapi Anjani maupun suster Mery selalu membatasi, hanya jam tertentu Ain diperbolehkan main Pons

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 76 Grace di usir.

    Anjani punya masukan lagi dari bibi Narti sebagai bahan bukti kalau Grace benar- benar memasukkan Faizal ke dalam kamar. Anjani harus mempertahankan kebenaran. Urusan Abilawa membeliksn mobil Grace itu urusan lain. Bagaimanapun Grace adalah anak sambung. Tapi Anjani juga tak mau Abilawa di peras hartanya oleh manusia manusia picik seperti Istri-istri Abilawa. Ia hanya butuh harta Abilawa tapi tak mencintainya. Bahkan Anjani juga mendengar cerita dari bibi Narti, kalau Lidya atau Dewi sering memasukkan laki laki lain di rumahnya jika Abilawa sedang luar kota. Cerita itu didapat bibi Narti dari teman kampungnya yang bekerja sebagai pembantu di rumah Lidya. Tapi untuk masalah itu, Anjani tak mau mengurusinya, itu pribadi mereka.***Tiga hari Anjani belajar di kantor Abilawa, ia begitu bersemangat. Niat untuk belajar ada dan tak sedikitpun mempunyai keinginan menguasai perusahaan apabila Anjani sudah pinter. Ilmu buat Anjani segala-galanya, dan tiba waktunya Anjani harus libur sementar

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 75 Kebohongan Grace.

    Anjani panik, berjalan kesana kemari, mencari keberadaan Denis. Namun ia tak menemukan Denis ada di ruangan. Perlahan Anjani melangkah mendekati kamar Grace. Ia ingin tau apakah laki- laki bernama Faizal ada di dalam kamar Grace. Kalau memang ada di kamar Grace, bagaimana jika terjadi sesuatu. Mereka bukan suami istri, Grace masih status pelajar dan sudah dewasa, dikamar berdua lain jenis apa yang bakal dilakukan kalau bukan hal semacam itu. Anjani berdiri diam di depan pintu kamar Grace, ia mengangkat tangannya, dan menempelkan ke pintu kamar Grace, hendak mengetuk, namun tiba- tiba niatnya terhenti, ia takut jika Grace benar-benar ada di kamar berduaan dengan Faizal. "Ma ...!" suara dari belakang mengagetkan Anjani. Anjani menoleh ke belakang dengan gugup ia menyapa. "Ohh ... Papa ... Anu eh, aku ingin menemui Grace tapi takut mengganggu sebab baru saja dia pulang sekolah. Tanpa basa-basi Abilawa langsung mendekati pintu kamar Grace. Melihat hal itu Anjani bingung ia hendak me

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 74. Grace bersama laki- laki.

    Anjani diam menatap Grace yang bertingkah tak sopan. Tanpa bicara sedikitpun Anjani nemunguti dua lembar uang di lantai. Ia tak ambil pusing dengan ejekan Grace. "Uhh, ternyata di ambil juga tuh uang, dasar kere, kampungan." Grace meninggal kan Anjani yang menyayangkan uang dua ratus ribu fi buang begitu saja, ingat jaman masih di kampung uang segitu begitu banyak. Jangankan uang dua ratus ribu. Uang seribu saja susah untuk mendapatkannya. Anjani membiarkan Grace meninggalkan dirinya, namun dalam hati Anjani tak tega juga, ia berpikir bagaimana nanti kalau Grace di luar tak punya uang. Ia diam sejenak sembari berpikir bagaimana mendapatkan uang untuk Grace, ia harus keluar dulu ke ATM. Anjani kembali masuk kamar, mengambil dompet yang berisi ATM. Ia melangkah keluar hendak menyuruh Romi mengantar ke depan. Bari saja kaki. Anjani menginginjakkan ruang tamu. Ia melihat Grace duduk di ruang tamu dengan seorang laki-laki. Yang usianya lebih tua dari Grace. Anjani menghentikan langk

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 73 Sikap Grace.

    Dalam hati Anjani tertawa melihat kelakuan Lidya dan Grace. Ia membiarkan kecurigaan itu berlanjut, justru Anjani hendak membuat Lidya dan Grace semakin curiga, dan mengira dirinya ada hubungan khusus dengan Denis. Hari-hari pun di gunakan Anjani semakin dekat dengan Denis. Siang itu sengaja kepulangan Grace dari sekolah yang di jemput oleh Romi sang sopir. Grace keluar dari mobil tampak marah. Grace masuk rumah dengan wajah tak bersahabat ketika melintasi duduk Anjani dan Denis di ruang tamu. Ia berlalu begitu saja tanpa menyapa Anjani. Anjani memandang Denis, menarik ujung matanya ke atas. Sepertinya menanyakan kelakuan Grace dalam bahasa isyarat. Denis hanya menggelengkan kepala, dan mengatakan agar Anjani tidak ikut campur urusan pribadi Grace. "Masuk lah ke dalam Nyonya Loli, biarkan nona Grace." Anjani berdiri, tapi dirinya tak merasa enak jika membiarkan keadaan Grace. Nanti bakal di salahkan, tanpa persetujuan Denis Anjani melangkah menuju kamar Grace. Tok, tok, tok ..

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 72. kedatangan Grace.

    Klik Tangan Denis menekan tombol listrik, ruangan yang gelap berubah terang. "Maaf Nyonya, saya tinggal dulu," pamit Danis dengan membungkukkan tubuhnya tanda hormat. Anjani menganggukkan kepala. Dan beralih pandangan ke ekspresi Grace yang sepertinya jijik dan tak suka. Grace menggeleng-gelengkan kepala. "Tak seindah kamarku di rumah, ini mah gudang!""Graceee ...!" suara keras Lidya memperingatkan agar Grace tak banyak bicara. "Ini kamar sudah di bersihkan, dan semua ini kehendak tuan Abilawa, tuan Abilawa memberikan yang terbaik untuk Nona Grace," ungkap Anjani. "Maaf saya harus pergi, melihat Ain anak saya." Anjani membalikkan tubuhnya serta keluar dari kamar. Namun Anjani tidaklah meninggalkan ruangan. Ia sembunyi di dekat dinding, ingin mendengarkan apa rencana Lidya dan Grace.Dugaan Anjani tak meleset, Lidya merencanakan sesuatu, Anjani mendengar jelas percakapan Lidya dan Grace. Dengan cepat Anjani mengeluarkan ponselnya dan merekam semua percakapan Mereka. "Diamlah

  • Budak Nafsu Big Boss   Bab 71 Grace tinggal di rumah Anjani.

    Pikiran Anjani terus terbayang Grace yang akan tinggal satu atap dengannya, dan kata-kata bibi Narti tadi siang yang membeberkan tentang kelakuan Grace. Hingga menjelang pagi mata Anjani tak bisa terpejam. Dentangan jam di sudut ruang kamar Anjani sudah menunjukkan angka empat pagi, Anjani beranjak dari tempat tidurnya. Tampak Airin yang tidur disebalahnya tampak pulas, entah sudah dia malam Anjani menginginkan tidur sama Airin yang biasanya Airin tidur di kamarnya sendiri, kadang Anjani yang pindah tempat ke kamar Airin. Anjani tau semua itu ia lakukan karena Abilawa tentu berada di kamarnya sendiri, jika tidak tentu berada di rumah salah satu istrinya. Anjani melangkah ke kamar mandi, hendak menunaikan kewajiban sebagai umat muslim. Apalagi sudah terdengar azan shubuh dari kejauhan. Anjani masih duduk tepekur di atas sajadah dengan tangan menengadah ke atas, ia merasa bersyukur dalam keadaan bagaimanapun masih ingat akan Tuhannya. Walau Allah memberikan pekerjaan sebagai wani

DMCA.com Protection Status