"Vanessa! Tolong aku!" Diana memberontak kuat dan memunculkan suara kegaduhan yang membuat Nyonya Kelly terbangun dan berlari ke sumber suara."Kalian jangan ada yang berani ikut campur atau membantunya! Awas saja kalian. Kembali tidur," ancam Michel menunjuk ke arah Vanessa dan Nyonya Kelly.Michel menggendong paksa Diana ke kamarnya dengan menaiki tangga."Diam atau kita akan jatuh," ujar Michel berhenti dan menyeimbangkan diri.Sesampainya di kamar, Michel melempar Diana ke atas ranjang dan segera mengunci pintu."Sepertinya aku terlalu lunak padamu, Diana." Michel mengambil sebuah tali dan mengikat satu tangan Diana dan menyambungkan ikatannya ke kaki sofa.Tali itu dapat membatasi gerakan Diana karena tali itu hanya berjarak 1 meter."Tuan, kenapa kamu melakukan ini padaku? Tolong lepaskan aku. Aku tidak bisa hidup di sini terus menerus. Aku ingin hidup bebas dan normal." Diana membujuk Michel yang masih sedang mengamuk walau saat ini dada Diana terasa mulai sesak.Michel terdiam
Michel menatap Diana hangat."Tuan, maaf untuk semalam." Diana menjadi merasa bersalah pada Michel."Aku juga salah. Lupakan masalah itu. Kita akan bersenang-senang. Oke?"Di sisi lain.Doni dan Dave sudah menyelesaikan semua rencana mereka. Mereka hanya perlu mempersiapkan diri untuk melakukannya.Pagi hari, Dave mengantarkan Doni ke sekolah seperti biasa. Tidak ada halangan untuk Doni bolos sekolah.Tadi malam Doni mencoba menghubungi Diana namun tidak bisa karena ponsel Diana sudah Michel sita. Karena hal itu pula Doni menjadi sangat yakin kalau Michel pasti menyiksa Diana.Setelah mengantarkan Doni sekolah, Dave memilih untuk pergi menemui Michel di kantornya tapi sayangnya saat Dave sudah sampai di kantor Michel, Jake yang berada di sana mengatakan bahwa Michel tidak ke kantor hari ini.Tujuan Dave beralih ke rumah Michel."Pasti dia di rumah," gumam Dave seraya tetap fokus menyetir.Sesampainya di rumah Michel. Petugas sudah mengenal Dave jadi tanpa banyak tanya mereka segera me
Di rumah Michel.Para pelayan, petugas dan anak buah Michel lainnya sudah terlihat berbaris rapi di halaman rumah Michel dengan Tatang dan Evellyn yang berdiri di depan barisan."Mulai sekarang kalian harus lebih waspada karena Dave sekarang bukan lagi teman saya tapi lawan saya. Tingkatkan keamanan dan penjagaan. Jangan sampai ada yang lolos. Dan misi kalian mulai saat ini adalah jangan membiarkan siapapun masuk tanpa ijin saya kecuali keluarga saya. Dan misi lain adalah kalian harus menjaga Diana. Jangan biarkan Diana keluar dari rumah atau siapapun menemuinya. Semuanya boleh masuk kecuali Evellyn dan timnya." Michel memberi perintah.Di halaman sekarang hanya ada Michel, Evellyn dan anak buah Michel."Kalian berjaga di setiap sudut. Jika ada yang mencurigakan segera lapor pada Evellyn dan kau Evellyn, segera lapor padaku." Michel melanjutkan memberi intruksi sedang Evellyn dari dalam hatinya sedang sibuk bertengkar memikirkan apa langkah yang harus ia ambil."Dave benar. Michel mel
Michel ingin membantu Diana memasak tapi niat baik Michel itu malah membuat dapur menjadi kacau. Pasalnya saat Michel hendak memotong bawang, Michel memotong bagian ujung bawang yang licin dan setelah beberapa saat, tak satupun potongan bawang selesai Michel potong dan itu membuat Diana frustasi."Tuan, duduk saja. Aku akan memasak dengan cepat." Diana mengambil alih dan merampas pisau yang Michel pegang dan tanpa sengaja ternyata pisau yang Michel pegang menggores tangan Diana hingga berdarah."Ahww! Tuan, jangan..." Diana memekik kaget saat melihat tangannya berdarah karena merampas pisau yang Michel pegang secara terbalik. Dan Michel yang kaget malah langsung menarik tangan Diana dan hendak mengisap darahnya.Diana segera menarik tangannya dari Michel dan segera mencuci tangannya yang terasa perih di wastafel diikuti oleh Michel yang ternyata tidak mahir menggunakan pisau walau dirinya adalah ketua mafia."Diana, maaf." Michel berdiri di belakang Diana seraya memalingkan wajahnya u
Peperangan terjadi dimana-mana dan hampir membuat Michel kewalahan. Di perusahaan Dave tengah mati-matian berusaha menstabilkan saham perusahaan mereka yang mendadak anjlok.Sedang di sisi lain, Michel dibantu oleh Evellyn sedang mengejar oknum pencuri 'senjata' mereka.Entah bagaimana hal ini bisa terjadi padahal anak buah Michel sedang berjaga di markas saat itu. Michel meyakini bahwa pasti diantara anak buahnya yang saat ini berjaga, ada sesosok pengkhianat.Kalau tidak, bagaimana mungkin markas yang selalu terjaga dengan ketat seperti ini bisa kebobolan dan ini kali pertama bagi Michel setelah 9 tahun lalu saat Michel baru terjerumus ke dalam dunia gelap."Ini tidak mungkin Dave. Dia tidak punya kendali atau kekuatan dalam hal seperti ini. Lagi pula tidak ada untungnya untuk Dave melakukan ini," pikir Michel tajam.Di markas tempat Michel menyimpan 'senjata' ini tidak ada kamera pengawas. Markas Michel terlihat seperti kantor dalam rumah bukan seperti gudang yang terlihat di dalam
"Kak, kita harus pergi kemana sekarang?" Doni bertanya pada Dave yang ekspresi wajahnya terlihat sangat serius. "Penerbangan," jawab singkat Dave tanpa menoleh."Pasangkan sabuk pengaman pada kakakmu. Kamu juga harus pakai. Kita akan segera terbang ke London, Inggris. Dia tidak punya kekuasaan di sana, kalian akan aman." Dave menjelaskan lebih lanjut.Sambil menyetir, Dave menelpon anak buahnya yang ternyata sudah sampai lebih dulu ke bandara dan sedang mengatur penerbangan Diana yang masih belum sadar dan Doni yang ketakutan."Semuanya sudah beres, Pak." Lapor anak buah Dave yang hanya 1 orang ini saja."Bagus, kami hampir sampai. Atur semuanya. Kau harus menjaga mereka selama di sana." Hanya Doni, Diana dan anak buah Dave yang akan pergi sedang Dave tidak bisa pergi karena harus mengurus Michel di Jakarta."Kak Dave gak pergi?" tanya Doni bingung seraya memegangi tubuh Diana yang terombang-ambing karena kecepatan mobil Dave melaju sangat tinggi."Saya akan menyusul kalian nanti. O
Michel menyuruh anak buahnya yang berada di rumahnya untuk mencari pelaku penculikan Diana sedang dirinya akan segera pergi mencari Dave.Tempat pertama yang akan Michel tuju adalah kantor Dave. Tak menunggu waktu lama, Michel dengan kecepatan tinggi sampai di kantor Dave dalam waktu 15 menit.Tanpa banyak tanya, Michel langsung masuk ke dalam lift menuju lantai ruangan Dave. Tidak ada yang berani menghalangi Michel karena hampir semua orang tahu kalau Michel adalah teman Dave.Sayangnya saat Michel sampai di ruangan Dave, Dave dan asistennya tidak ada di sana. Ruangan Dave terlihat sama sekali kosong. Tapi Michel tidak langsung pergi dan berusaha melacak Dave menggunakan laptop Dave yang tertinggal begitu saja di atas meja.Michel bisa saja bertanya pada sekretaris Dave, tapi Dave pasti sudah menyuruh sekeretarisnya untuk berbohong jika Michel bertanya dimana Dave.Oleh sebab itu, Michel memutuskan untuk mencari sendiri keberadaan Dave."Si sialan itu pasti sudah membawa kabur Diana.
"Nona, mulai hari ini saya yang akan melayani anda dan remaja laki-laki ini. Saya akan mengajari anda berdua untuk bisa berbahasa inggris." Wanita itu menjelaskan tugasnya pada Diana dan Doni."Terima kasih," jawab Diana malu-malu seraya melirik ke arah anak buah Dave dan dokter wanita yang ikut bersamanya.Pelayan baru tersebut kemudian mempersilakan rombongan Diana untuk masuk ke dalam rumah dan menyuruh mereka memilih kamar mereka masing-masing. Tapi di rumah tersebut hanya ada 2 kamar saja yang berarti sudah dapat dipastikan bahwa Diana akan tinggal 1 kamar dengan dokter yang ikut bersamanya sedangkan Doni satu kamar dengan anak buah Dave."Nona, anda pasti masih bingung. Sebelumnya perkenalkan nama saya Adi, saya anak buah Pak Dave dan ini Dokter Clara. Sebelumnya anda kami temukan pingsan di salah satu kamar di rumah Pak Michel. Saya diperintahkan Pak Dave untuk membantu menyelamatkan anda," jelas Adi saat mereka semua berkumpul di ruang tamu rumah baru mereka.Diana mencoba men