Saat ini dia tengah melihat tunangannya tengah memakai gaun yang sangat indah, tapi pikirannya hanya terpusat pada peristiwa tadi malam, dia masih mengingat wajah Yi Jinli dan Ling Yiran yang tengah bersama .Bahkan saat ini, dia merasa semua yang dia lihat tadi malam adalah sebuah mimpi.“Apa yang terjadi, apa yang terjadi dengan Ling Yiran dan Yi Jinli?!”Hao Yimeng mengerutkan keningnya ketika melihat wajah tunangannya seperti sedang kebingungan, dan dia merasa terganggu dengan hal tu. “Ada apa denganmu? Dua hari terakhir ini kau lebih banyak melamun. Jika kau tidak ingin bertunangan denganku, lebih baik kau bilang saja.”Xiao Ziqi mendesah dan dengan cepat dia tersenyum, “tentu saja tidak, kenapa aku tidak ingin bertunangan denganmu? Kau tahu cintaku hanyalah untukmu.”“hanya untukku?” Hao Yimeng menaikkan sebelah alisnya. “apakah kau benar-benar sudah tidak mempunyai perasaan terhadap Ling Yiran?”Ekspresi wajah Xiao Ziqi tiba-tiba berubah menjadi kaku, dan dia menjawa
Gao Congming berkata dengan senyum tipis, “Anda akan mengetahuinya nanti saat anda bertemu dengan Tuan Muda Yi.”Xiao Ziqi menjadi semakin cemas.Mobil berhenti tepat di depan pintu kediaaman Yi Jinli. Xiao Ziqi mengikuti Gao Congming ke dalam rumah dan melihat Yi Jinli duduk di sofa, memainkan kartu undangan di tangannya.Ketika Xiao Ziqi mendekat, dia melihat undangan pesta pertunangan, yang dia dan Hao Yimeng berikan kepada Yi Jinli.“Kita bertemu lagi.”ucap Yi Jinli pelan.Xiao Ziqi tertegun. Saat ini, Yi Jinli mengenakan setelan abu-abu biru yang elegan. Poninya di sisir kebelakang, memperlihatkan keningnya. Di samping hidungnya yang mancung ada sepasang mata indah yang penuh cinta berkedip dengan sedikit enggan, dan bibir tipisnya yang seksi tampak sedikit terangkat dengan pesona yang tak bisa terlukiskan.Tak heran dia menarik perhatian banyak wanita. Di kalangan atas, banyak sekali wanita muda yang mencoba dengan berbagai macam cara untuk menarik perhatian Yi Jinli,
Sorotan dingin dari mata indah Yi Jinli membuat tubuh Xiao Ziqi merasa mengigil.“Seharusnya anda tidak boleh bertanya tentang sesuatu, jadi berhentilah untuk bertanya. Apakah Tuan Xiao tidak mengerti tentang hal ini?” Gao Congming berkata dari sampingnya.Wajah Xiao Ziqi menjadi pucat, dan dia merasa sangat malu.Yi Jinli bersandar di sofa dan mengeluarkan ponsel murahannya. Di ponsel itu hanya ada satu daftar kontak.Dia menelepon nomor itu, dan tidak beberapa lama, suara lembut terdengar dari ujung telepon.“Kakak, malam ini kau ingin makan apa? Aku akan membawakannya untukmu.” Ucap Yi Jinli dengan suara pelan. Tatapan dingin di matanya berubah menjadi kelembutan.Malam harinya, Ling Yiran sedang membersihkan sebuah bingkai kayu yang berisi foto ibunya dengan menggunakan tissue kertas. Dia telah membeli sebuah meja kecil untuk meletakkan bingkai foto itu di dalam apartemen miliknya, dan dalam setiap beberapa hari dia akan membersihkannya.Semua barang peninggalan mendi
Ling Yiran tertegun, dia tidak menyangka tempat di mana dia bertemu dengan Yi Jinli untuk pertama kali adalah tempat dimana ayahnya meninggal.“Maafkan aku,” ucap Ling Yiran."Dia hanya menyalahkan dirinya sendiri karena kematiannya. Kak, kau tidak perlu meminta maaf," kata Yi Jinli dengan suara rendah."Dia hanya menyalahkan dirinya sendiri?" Ling Yiran merasa terkejut. Dia tidak mengira Yi Jinli menggambarkan kematian ayahnya seperti itu.“Bukan? Dia telah jatuh cinta dengan seseorang yang seharusnya tidak bias dia cintai, kemudian ketika wanita itu menemukan bahwa dia sudah tidak berguna, dia dibuang begitu saja. Tidak peduli bahkan jika dia berlutut sekalipun dan memohon. Pada akhirnya, dia akan mati dalam keputusasaan dan mati membeku di dalam cuaca yang dingin.” Ekspresi Yi Jinli terlihat acuh seolah-olah dia tengah berbicara tentang sesuatu hal yang biasa saja, dan bahkan suaranya terdengar sangat tenang.Namun, sepertinya hatinya merasa sepi.Ling Yiran merasa seola
Ling Yiran menghela nafasnya lega. “Baguslah, akhirnya kau terbangun.”Kemudian Yi Jinli duduk. Dia baru saja bermimpi tentang masa kecilnya. Di Dalam mimpinya, dia tengah berlutut di depan seorang wanita dan memohon padanya … apakah mungkin karena dia telah membicarakan wanita itu hingga membuat dirinya bermimpi tentang sosoknya?“Aku hanya bermimpi.” Yi Jinli menarik nafas panjang dan menundukkan kepalanya dan dia melihat kancing baju tidurnya yang sudah terlepas, dan memperlihatkan dadanya. “Bajuku …”Ling Yiran melihatnya, dia mengerucutkan bibirnya dan merasa sedikit malu. “Itu karena … kau berteriak kesakitan. Aku takut ada yang salah dengan tubuhmu … Er, jadi aku membuka kancing bajumu untuk melihat apakah ada yang salah dengan hal itu.”Yi Jinli melihatnya, dan Wajah Ling Yiran perlahan mulai memerah.“Tapi aku bisa menjamin, aku … aku bahkan tidak punya waktu untuk melihatnya, jadi sebenarnya, aku tidak melihat apa-apa,” Ling Yiran buru-buru menjelaskannya, tapi sema
"Jin!" Ling Yiran memanggilnya, tapi kali ini dengan suara yang lebih keras. Pada saat yang bersamaan, Ling Yiran memegangi wajah Yi Jinli dengan tangannya sekuat tenaga.Mata Yi Jinli berangsur-angsur kembali jernih, dan pupil matanya yang gelap telah memantulkan wajahnya, tetapi sorot matanya terlihat sungguh rumit."Apa yang salah?" tanya Ling Yiran."Tidak ada." Yi Jinli menghembuskan nafasnya."Itu bagus." Ling Yiran menghela nafasnya. "Penampilanmu barusan itu seperti ..." Dia berpikir sejenak dan memberikan penjelasan. "Itu seperti sebuah kaca rapuh yang bersiap akan pecah. Kau membuatku takut.""Kaca rapuh?" Yi Jinli terkekeh saat sorotan matanya yang gelap dan penuh dengan kebencian mulai terlintas, tetapi dalam sekejap sorotan itu telah menghilang dan kembali menjadi normal. "Kak, di dunia ini, tidak ada seorangpun yang bisa menghancurkanku."Ling Yiran merasa bahwa orang yang saat ini sedang berada di hadapannya sepertinya telah berubah menjadi orang lain. Dia b
Setelah mendengar nama Ling Yiran disebut, Xiao Ziqi merasa sangat marah. Ketika Ling Yiran menyebabkan kecelakaan mobil pada saat itu, dia sering kali mendengar perbincangan banyak orang didalam sebuah pesta yang diselenggarakan oleh kalangan atas yang berbicara tentang bagaimana keluarga Xiao telah dikutuk, dan hal itu membuat dirinya merasa sangat malu.Setelah kakaknya mulai berhubungan dengan Hao Yimeng, akhirnya mereka mulai berhenti membicarakannya."Ling Yiran benar-benar telah membawa sial bagi keluarga Xiao. Untungnya, saat itu kakak sudah putus hubungan dengannya. Dia sama sekali tidak layak untukmu. Kudengar saat ini dia menjadi seorang penyapu jalanan. Betapa memalukannya? Bagaimana bias hakim memberikan hukuman tiga tahun penjara? Menurutku, seharusnya dia dihukum setidaknya sepuluh atau dua puluh tahun! "Xiao Ziyi terus membicarakan Ling Yiran dengan tatapan yang muak, tetapi semakin dia berbicara, Xiao Ziqi semakin merasa ketakutan.Lagipula, saat ini Ling Yira
"Apakah menurutmu dia masih bersedia berada disisiku?" tanya Yi Jinli.Gao Congming sedikit terkejut. "Apakah Anda ingin Nona Ling terus menemanimu?" Karena ini hanyalah sebuah permainan, bukankah sebuah permainan akan berakhir begitu Tuan Yi memberi tahu kepada Nona Ling tentang identitas aslimu?Atau mungkinkah perasaan Tuan Yi terhadap Nona Ling ... sudah berubah?Memikirkan hal ini, mata Gao Congming perlahan mulai melebar. "Tuan Yi, Anda ..." Dia membuka mulutnya di tengah kalimat, tapi ketika dia ingin menyampaikan kata-katanya tiba-tiba ucapannya tersangkut di bagian belakang tenggorokannya."Apa yang ingin kau katakan? Bicaralah!" perintah Yi Jinli."Tuan Yi, apakah Anda telah jatuh cinta pada Nona Ling?" tanya Gao Congming. Jadi, itulah alasannya kenapa Tuan Yi selalu tertarik pada permainan ini dan diam-diam telah melakukan banyak hal untuk Nona Ling. Itulah mengapa dia ingin Nona Ling menemaninya bahkan setelah permainan ini berakhir.Ekspresi Yi Jinli perlahan m
"Ini hanya luka ringan. Jangan khawatir," ucap Gu Lichen.Namun, kata-katanya tidak membuat Zhong Keke merasa nyaman. "Bagaimana dengan tubuhmu? Apakah ada luka lain?""Kurasa tidak," ucap Gu Lichen.Zhong Keke dengan cemas berkata, "Kau tidak berpikir begitu? Apakah kau tidak memeriksa dirimu sendiri ketika kau mandi? Tidak, mari kita periksa lagi kalau-kalau ada cedera yang terlewatkan.""Periksa? Bagaimana kau akan memeriksanya?" Gu Lichen bertanya."Tentu saja kau harus melepas jubah mandimu. Coba aku lihat apakah kau telah..." Zhong Keke terdiam di tengah kalimat, wajahnya sudah merah.'Apa yang aku bicarakan? Aku sebenarnya meminta Gu Lichen untuk melepas jubah mandinya. Aku tidak berpikir dia mengenakan apa pun di bawah jubah mandinya ... ' Mengingat hal itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik dada Gu Lichen yang samar-samar tertutup oleh jubah mandinya."Apakah kau ingin aku melepas jubah mandiku?" Dibandingkan dengan Zhong Keke yang tersipu, Gu Liche
Gu Lichen basah kuyup, jadi dia menginap di kamar hotel dekat ngarai.Kamar yang diminta Gu Lichen adalah yang terbaik, tentu saja. Itu memiliki segalanya dan elegan namun mewah. Bahkan memiliki beberapa kamar dan dua kamar mandi."Jubah mandi ada di kamar mandi. Sepatu dan pakaianmu akan dicuci dan dikeringkan oleh staf hotel. Kita seharusnya bisa kembali ke kota pada malam hari," ucap Gu Lichen.Zhong Keke menjawab, "Oh, baiklah. Maaf kau menjadi basah kuyup saat menemaniku ke sini."Gu Lichen berkata, "Itu bukan salahmu. Kau sama sekali tidak perlu meminta maaf kepadaku. Baiklah, cepat mandi, atau kau akan mudah masuk angin."Zhong Keke lalu masuk ke salah satu kamar mandi.Rambut Gu Lichen basah, dan keraguan muncul di matanya yang dingin.'Apa yang salah denganku? Ketika Aku melihat Zhong Keke hampir jatuh ke sungai tadi, Aku langsung pergi ke air untuk menangkapnya tanpa berpikir.'Dia tahu bahwa sungai itu dangkal. Zhong Keke akan baik-baik saja bahkan jika dia j
Keluarga itu berjalan ke arah lain. Itu adalah pemandangan yang manis.Zhong Keke memperhatikan mereka dengan bingung. Ayahnya juga biasa memberinya tumpangan di pundaknya seperti itu ketika dia masih kecil. Dia merasa sangat tinggi setiap saat!Tiba-tiba, seekor ikan kecil berenang melewati kaki Zhong Keke. Zhong Keke tanpa sadar membungkuk untuk menangkapnya, tetapi dia tidak berharap dirinya kehilangan pijakan dan jatuh ke depan. Dia akan terjun ke air.Tiba-tiba, sebuah lengan yang kuat melingkari pinggangnya dan mengangkatnya.Kemudian, suara panik Gu Lichen terdengar di atas kepala Zhong Keke. "Apa yang sedang kau lakukan?"Zhong Keke membeku dan menoleh untuk melihat wajah pucat Gu Lichen. "Aku... aku hanya ingin... menangkap ikan.""Menangkap ikan?" Gu Lichen membeku sedikit sebelum melihat ke bawah untuk melihat beberapa ikan kecil berenang di sungai. Kemudian, dia melihat sekeliling untuk melihat orang lain mencondongkan tubuh ke depan untuk menangkap ikan kecil i
Gu Lichen mengambil tisu dan menyeka air mata di wajahnya. "Aku benar-benar tidak tahu Kau akan memiliki reaksi yang begitu besar. Sepertinya aku terlalu berpendirian dan menonjolkan diri. Biarkan aku membawamu kembali sekarang."Ucap Gu Lichen sambil menghapus air matanya. Dia kemudian menghidupkan kembali mobilnya untuk berbalik arah."Jangan." Zhong Keke menekankan tangannya di punggung tangan Gu Lichen pada tongkat persneling dan menarik napas dalam-dalam saat dia menatap lurus ke depan. "Aku... aku ingin pergi ke ngarai." Dia ingin menyelesaikan perjalanan yang belum selesai.Dia belum pernah ke sana, tapi... apakah itu juga berarti dia tidak pernah membiarkan dirinya berjalan ke depan?Dia tahu Gu Lichen ingin dia melanjutkan perjalanannya, dan dia juga ingin melakukannya.Orang tuanya juga akan lebih bahagia jika dia lebih bahagia.Gu Lichen menatap mata merah dan bengkak Zhong Keke. "Kau yakin mau pergi?"“Ya, Aku ingin melihat ngarai untuk diriku sendiri dan juga
"Jangan... Jangan... Jangan mati. Jangan mati..." Zhong Keke tergagap.Saat berikutnya, Zhong Keke ditarik ke pelukan hangat."Maaf, aku tidak tahu kau akan bereaksi sebesar itu. Maafkan aku!" Sebuah suara yang akrab terdengar di telinganya.'Lengan siapa ini? Mama?'"Keke, jangan takut. Jangan takut. Aku disini. Ini akan baik-baik saja, jadi jangan takut... Jangan takut..." Suara itu terus terdengar, dan seolah-olah darahnya yang sebelumnya dia rasakan membeku akhirnya mulai mengalir lagi.Zhong Keke mendongak dalam keadaan melamun, dan wajah tampan itu terlihat di pupil matanya yang gelap.Namun, wajah itu tidak lagi dipenuhi dengan ketidakpedulian yang biasa, melainkan kekhawatiran dan kecemasan.'Itu... Gu Lichen!'Dia menatap kosong padanya. 'Siapa yang dia khawatirkan? Siapa yang dia cemaskan?'"Keke? Keke!" Gu Lichen dengan cemas memanggil orang di depannya. Dia ingin membawanya ke ngarai dengan harapan dia bisa melanjutkan perjalanannya. Dia tidak berharap Zho
"Kau tidak perlu berterima kasih padaku sepanjang waktu," ucap Gu Lichen. Dia kemudian melihat ke arah Zhong Keke dan bertanya, "Apakah kau melakukan sesuatu nanti?"Zhong Keke menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak punya rencana untuk hari ini.""Temani aku ke suatu tempat nanti," ucap Gu Lichen."Kemana kita akan pergi?" Zhong Keke bertanya."Kau akan lihat," ucap Gu Lichen dan memeriksa waktu. "Kita bisa makan siang di sana jika kita pergi sekarang."Keduanya kembali ke mobil, dan Gu Lichen melaju ke arah utara kota.Hanya setelah mengemudi selama lebih dari setengah jam, ekspresi Zhong Keke berubah. Jalan ini... Dia mengingatnya sebagai jalan menuju ngarai.Dia mengalami kecelakaan di jalan ini. Jalan ini telah muncul ratusan kali dalam mimpinya!"Kemana ... Kemana kau membawaku?" gumam Zhong Keke saat dia memucat."Ngarai," ucap Gu Lichen.Zhong Keke semakin pucat mendengar kata-kata itu. "Tidak, aku tidak ingin pergi ke sana!"Tempat itu adalah dosa bagi
Gu Lichen hanya berdiri di sana tetapi terlihat seperti selebritas atau supermodel dari sebuah poster.Jika orang tuanya masih hidup, mereka akan takjub bertemu seseorang seperti Gu Lichen.Apakah mereka sulit percaya bahwa Zhong Keke telah menemukan pacar yang begitu cerdas?'Alangkah baiknya jika mereka masih hidup ...' Hidung Zhong Keke menjadi sakit saat matanya memerah."Apakah kau akan menangis?" Gu Lichen memperhatikan sesuatu yang berbeda tentang dirinya.Zhong Keke mendengus dan tiba-tiba bergumam, "Apakah kau tahu aku menyebabkan kematian orang tuaku? Itu sebabnya bibiku menyebutku sebuah kutukan dan mengira aku seseorang yang membawa kesialan bagi orang lain."Zhong Keke telah menyimpan beberapa hal di hatinya selama bertahun-tahun. Dia tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang mereka, tetapi dia tiba-tiba ingin curhat pada Gu Lichen."Kau tidak pernah menjadi pembawa sial, jadi jangan mengambil semuanya sendiri," ucap Gu Lichen."Tapi itu salahku. Hari itu
Mobil terasa sunyi sepanjang perjalanan.Zhong Keke menundukkan kepalanya. Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan.Ketika Gu Lichen memarkir mobilnya di tempat parkir pemakaman dekat pintu masuk, Zhong Keke tiba-tiba berkata, "Aku... Aku hanya berpikir kemungkinan bagimu untuk jatuh cinta padaku sangat kecil. Bahkan jika kau berakhir jatuh cinta dengan wanita lain di masa depan, kemungkinan itu bukan aku. Jadi aku... aku..."Zhong Keke tidak bisa melanjutkan. Dia merasa rendah diri.Lagipula, Zhong Keke sangat berbeda dari Gu Lichen dalam hal latar belakang keluarga dan yang lainnya.Gu Lichen diam-diam menatap orang di depannya. Beberapa saat kemudian, dia melepaskan sabuk pengamannya, membungkuk sedikit, dan mengangkat rahang Zhong Keke dengan jari-jarinya yang ramping. "Apakah kau begitu tidak yakin pada dirimu sendiri?""Aku..."Bibir tipis Gu Lichen berkata dengan lembut, "Kalau begitu sebaiknya kau ingat apa yang kukatakan sekarang. Kau adalah orang pertama yang
'Apakah Zhuo Qianyun berpura-pura tidur untuk menghindari rasa malu? Atau apakah dia tidak ingin melihatku lagi?'Aroma tubuh Zhuo Qianyun sepertinya tercium di sekitar hidung Ye Wenming, membuat jantungnya terasa berat seolah-olah ada sesuatu yang menghalangi. Tubuhnya tampak kaku.Zhuo Qianyun tepat berada di sampingnya, tetapi dia menjadi bingung. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan wanita ini.'Apakah aku... masih mencintainya?'Apa yang akan aku lakukan jika aku tidak bisa jatuh cinta padanya atau aku bisa menolak ketertarikannya? Apakah kita ditakdirkan untuk bercerai dan berpisah? Atau apakah aku akan membuat pilihan yang berbeda?'Dalam kegelapan, Ye Wenming perlahan berbalik dan menatap wajah Zhuo Qianyun.Ye Wenming hanya bisa melihat garis wajahnya dalam cahaya redup, tapi... itu membuat matanya terbakar.Ternyata garis samar pun bisa menghantui pikirannya!...Pada hari Rabu, Zhong Keke menyiapkan barang-barang yang dia butuhkan untuk menghormat