Ye Chongwei dan teman-temannya sering sekali bertaruh apakah pacar baru Gu Lichen akan menjadi orang yang akan mengakhiri kehidupan lajangnya, tetapi pada akhirnya,mereka selalu kalah.Gu Lichen adalah tipe orang yang sepertinya tampak sopan terhadap orang lain, tetapi pada kenyataannya, dia tidak pernah memberikan hatinya kepada siapa pun."Ya, ya. Aku tahu tidak ada orang selain kau yang bisa menyentuh gelang ini." Ye Chongwei tidak terkejut. Bagaimanapun, semua orang yang telah mengenal Gu Lichen sejak dulu akan tahu bahwa dia sangat menghargai gelang perak ini dan tidak akan mengizinkan siapapun untuk menyentuhnya.Saat ini, seseorang sedang berjalan menuju kearahnya. Ye Chongwei memperhatikan bahwa itu adalah pacar baru Gu Lichen, Zhong Rongrong, yang juga merupakan artis yang sedang naik daun di industri hiburan. Baru-baru ini, dia menjadi populer dan menerima banyak penghargaan.Tentu saja, ini semua berkat Gu Lichen.Sebagai tokoh besar dalam industri hiburan, Gu Lich
Yi Jinli bahkan sempat merasa muak saat wanita itu mencoba untuk mendekatinya.Memang, perasaan yang dia rasakan sangat berbeda ketika dia memeluk wanita lain di dalam pelukannya dibanding memeluk “dia”.Sesampainya di depan apartemen, Yi Jinli berjongkok dan mengambil kunci cadangan di bawah keset di depan pintu. Dia tahu bahwa Ling Yiran selalu suka meletakkan kunci cadangan di sana, jika suatu saat nanti dia lupa untuk meninggalkan kuncinya ketika dia berangkat kerja.Yi Jinli membuka pintu. Lampu di ruangan itu masih menyala, dan sosok ramping Ling Yiran duduk di sebelah meja. Separuh tubuh bagian atasnya tergeletak di atas meja, dan kepalanya dimiringkan ke samping saat dia tidur.Yi Jinli memandangi wajah Ling Yiran yang tertidur di bawah cahaya, dia terlihat sangat tenang setenang bunga krisan. Begitu damai sehingga hatinya juga menjadi nyaman ketika dia melihatnya.Yi Jinli mengangkat tangannya dan dengan lembut dia mencoba untuk memainkan untaian rambut yang menutupi
Akhir pekan ini, Ling Yiran bisa mendapatkan waktu libur yang jarang sekali dia dapatkan, jadi Qin Lianyi mengajaknya berbelanja bersama.Mereka berdua sudah lama tidak melakukan aktivitas ini. Ling Yiran merasa seolah-olah dia tengah kembali ke masa lalu ketika dia berjalan-jalan dengan Qin Lianyi.Sebelum kecelakaan itu terjadi, dia sering pergi berbelanja dengan Lianyi. Hatinya sangat riang, dan hidupnya tampak begitu indah."Oh iya, bagaimana dengan Jin? Berapa banyak yang sudah kau ketahui tentang dia sekarang? Contohnya, dimana kampung halamannya? Seperti apa keluarganya?" Pada dasarnya, Qin Lianyi merasa khawatir jika jin akan menipu sahabatnya."Aku hanya tahu bahwa ayahnya sudah meninggal, dan tampaknya ibunya telah meninggalkan dirinya juga. Dia tidak memberi tahu apa-apa lagi, dan aku juga tidak bertanya lebih jauh," ucap Ling Yiran sambil tersenyum."Kenapa kau begitu bodoh? Mengapa kau tidak bertanya lebih detail? Setidaknya kau harus tahu apa yang biasa dia laku
"Siapa bilang kita tidak mampu membelinya? Aku bisa ..." Qin Lianyi mencoba untuk membuktikan kepada mereka dan berniat membeli satu set pakaian untuk melampiaskan amarahnya dan membuat para staf itu berhenti untuk memandang rendah mereka.Ling Yiran berusaha untuk menahannya amarahnya dan berkata kepada para staf senior, "Apakah kami tidak boleh melihat-lihat di toko ini?""Kalian berdua telah masuk kedalam ke toko yang harganya jauh dari pendapatan kalian. Keberadaan kalian hanya akan menimbulkan masalah, dan kami hanya melindungi kenyamanan dari para tamu kami yang lain." Supervisor itu bersikap seolah-olah penjelasannya dapat diterima.Ling Yiran langsung menjawab, "Tapi kau tidak mempunyai bukti apapun yang memberatkan kami. Faktanya, kau jelas-jelas mendiskriminasi kami tanpa alasan yang jelas. Ngomong-ngomong, apa yang baru saja kau katakan? aku sudah merekamnya. Aku rasa ini seharusnya ini bisa menjadi sebagai bukti yang bagus untuk diserahkan ke manajemen mal ini. ""K
Xiao Ziqi tercengang. "Yiran!" panggil Xiao Ziqi.Ketika Xiao Ziyi melihat kakaknya, dia langsung bergerak maju dan mengeluh padanya, "kakak, kau tidak tahu betapa tidak tahu malunya Ling Yiran sekarang. Dia memintaku untuk membelikannya gaun senilai 4,8 juta Yuan. Dia tidak menyadarinya bahkan dia tidak cocok untuk memakai gaun seperti itu! ""Tutup mulutmu!" Xiao Ziqi langsung memarahinya, dan ekspresinya menjadi tidak jelas. Apakah adiknya tidak takut pada apapun? Orang yang ada dibelakang Ling Yiran tidak lain adalah Yi Jinli. Lupakan gaun yang harganya 4,8 juta Yuan, dia cukup layak untuk mengenakan gaun seharga 48 juta Yuan."kakak, ada apa denganmu? Kenapa kau meninggikan suaramu padaku? Aku hanya berbicara tentang Ling Yiran," kata Xiao Ziyi merasa tidak puas."Apa yang ingin kukatakan?" Xiao Ziqi berkata dengan sangat marah. Kemudian, dia menoleh kepada pelayan toko yang berada di sebelahnya, "Tolong kau Kemas dengan baik gaun itu."Kata-kata yang diucapkan oleh Xiao
Ling Yiran mengambil cek itu dengan cepat, dan kemudian dia bergegas pergi meninggalkan toko bersama dengan Qin Lianyi.“Yiran, apakah menurutmu hal ini sedikit aneh?” Begitu mereka keluar dari toko, Qin Lianyi berkata, “Xiao Ziqi benar-benar mengeluarkan 4,8 juta Yuan dan langsung memberikannya kepadamu tanpa ragu-ragu. Dan Hao Yimeng juga ada di tempat itu, apakah dia tidak takut kalau Hao Yimeng menjadi salah paham dengan kejadian itu?”“Memang terlihat sedikit aneh,” ucap Ling Yiran.“Apakah mungkin Xiao Ziqi masih menaruh hati padamu?” tebak Qin Lianyi.“Tidak, mungkin Xiao Ziqi hanya merasa ketakutan. Sepertinya dia takut kalau aku akan marah kepada Xiao Ziyi dan hal itu akan membahayakan keluarga Xiao,” ucap Ling Yiran menjelaskan dugaannya.Mendengar penjelasannya, Qin Lianyi berpikir bahwa hal itu terdengar sangat menggelikan. “Kenapa Xiao Ziqi menjadi terlalu khawatir?”“Siapa tahu?” Ling Yiran mengangkat bahunya dan juga mengangkat tangannya sambil melirik ke arah sele
”Kenapa aku harus minta maaf?” ucap Xiao Ziyi marah.Sesaat kemudian, satu persatu orang mulai berdatangan. Salah seorang diantara mereka mengenali Hao Yimeng. Lagi pula dia adalah seorang aktris terkenal. Walaupun Hao Yimeng menggunakan kacamata hitam dan topi yang sebagian besar menutupi wajahnya, namun sosoknya masih dapat dikenali,“Apakah itu Hao Yimeng, apakah orang yang berdiri di sampingnya adalah tunangannya?”“Apa yang sedang mereka lakukan disini?”“Ada apa dengan tangga jalannya? Apakah sesuatu telah terjadi?”Suara orang tengah asik berdiskusi. Qin Lianyi membantu Ling Yiran untuk berjalan menuruni anak tangga. Melihat hal itu Xiao Ziqi dengan cepat menyusul mereka.Mata Hao Yimeng berkedip karena terkejut. Dia tidak menyangka Xiao Ziqi akan meninggalkannya dan mengejar Ling Yiran! Dan orang-orang di sekitarnya mulai menyebarkan sebuah gosip.“Tunangan Hao Yimeng sedang mengejar wanita lain.”“Ya Tuhan, apakah ini yang dinamakan cinta segitiga terlarang?”Wajah Ha
”Jin.” Ucap Ling Yiran, “Aku ada di rumah sakit dan belum tahu sampai kapan aku akan berada di sini. Aku akan menghubunginya untuk memberitahunya agar jangan menungguku dan dia bisa makan lebih dahulu.”Ling Yiran menemukan nama 'Jin' didalam daftar kontaknya dan segera menghubunginya.Beberapa saat kemudian, panggilan segera terhubung dan suara Yi Jinli yang sedikit dingin terdengar dari ujung telepon yang lain. "Kak.""Ada yang harus kulakukan terlebih dulu. Aku khawatir aku akan terlambat pulang hari ini. Kau ... kau bisa menyiapkan makan malam untukmu sendiri," ucap Ling Yiran.“Apa maksudmu ada yang harus kau lakukan? Katakan saja kalau saat ini kau sedang ada di rumah sakit.” Sela Qin Lianyi.“Kak, apakah sekarang kau ada di rumah sakit?” sepertinya ada sedikit perubahan di nada suara Yi Jinli.“Aku terjatuh, dan sekarang aku sedang menunggu rontgen di rumah sakit,” jawab Ling Yiran.“Di rumah sakit mana? Aku datang sekarang.” Ucap Yi Jinli.“Kau tidak perlu datang ke sin
"Ini hanya luka ringan. Jangan khawatir," ucap Gu Lichen.Namun, kata-katanya tidak membuat Zhong Keke merasa nyaman. "Bagaimana dengan tubuhmu? Apakah ada luka lain?""Kurasa tidak," ucap Gu Lichen.Zhong Keke dengan cemas berkata, "Kau tidak berpikir begitu? Apakah kau tidak memeriksa dirimu sendiri ketika kau mandi? Tidak, mari kita periksa lagi kalau-kalau ada cedera yang terlewatkan.""Periksa? Bagaimana kau akan memeriksanya?" Gu Lichen bertanya."Tentu saja kau harus melepas jubah mandimu. Coba aku lihat apakah kau telah..." Zhong Keke terdiam di tengah kalimat, wajahnya sudah merah.'Apa yang aku bicarakan? Aku sebenarnya meminta Gu Lichen untuk melepas jubah mandinya. Aku tidak berpikir dia mengenakan apa pun di bawah jubah mandinya ... ' Mengingat hal itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik dada Gu Lichen yang samar-samar tertutup oleh jubah mandinya."Apakah kau ingin aku melepas jubah mandiku?" Dibandingkan dengan Zhong Keke yang tersipu, Gu Liche
Gu Lichen basah kuyup, jadi dia menginap di kamar hotel dekat ngarai.Kamar yang diminta Gu Lichen adalah yang terbaik, tentu saja. Itu memiliki segalanya dan elegan namun mewah. Bahkan memiliki beberapa kamar dan dua kamar mandi."Jubah mandi ada di kamar mandi. Sepatu dan pakaianmu akan dicuci dan dikeringkan oleh staf hotel. Kita seharusnya bisa kembali ke kota pada malam hari," ucap Gu Lichen.Zhong Keke menjawab, "Oh, baiklah. Maaf kau menjadi basah kuyup saat menemaniku ke sini."Gu Lichen berkata, "Itu bukan salahmu. Kau sama sekali tidak perlu meminta maaf kepadaku. Baiklah, cepat mandi, atau kau akan mudah masuk angin."Zhong Keke lalu masuk ke salah satu kamar mandi.Rambut Gu Lichen basah, dan keraguan muncul di matanya yang dingin.'Apa yang salah denganku? Ketika Aku melihat Zhong Keke hampir jatuh ke sungai tadi, Aku langsung pergi ke air untuk menangkapnya tanpa berpikir.'Dia tahu bahwa sungai itu dangkal. Zhong Keke akan baik-baik saja bahkan jika dia j
Keluarga itu berjalan ke arah lain. Itu adalah pemandangan yang manis.Zhong Keke memperhatikan mereka dengan bingung. Ayahnya juga biasa memberinya tumpangan di pundaknya seperti itu ketika dia masih kecil. Dia merasa sangat tinggi setiap saat!Tiba-tiba, seekor ikan kecil berenang melewati kaki Zhong Keke. Zhong Keke tanpa sadar membungkuk untuk menangkapnya, tetapi dia tidak berharap dirinya kehilangan pijakan dan jatuh ke depan. Dia akan terjun ke air.Tiba-tiba, sebuah lengan yang kuat melingkari pinggangnya dan mengangkatnya.Kemudian, suara panik Gu Lichen terdengar di atas kepala Zhong Keke. "Apa yang sedang kau lakukan?"Zhong Keke membeku dan menoleh untuk melihat wajah pucat Gu Lichen. "Aku... aku hanya ingin... menangkap ikan.""Menangkap ikan?" Gu Lichen membeku sedikit sebelum melihat ke bawah untuk melihat beberapa ikan kecil berenang di sungai. Kemudian, dia melihat sekeliling untuk melihat orang lain mencondongkan tubuh ke depan untuk menangkap ikan kecil i
Gu Lichen mengambil tisu dan menyeka air mata di wajahnya. "Aku benar-benar tidak tahu Kau akan memiliki reaksi yang begitu besar. Sepertinya aku terlalu berpendirian dan menonjolkan diri. Biarkan aku membawamu kembali sekarang."Ucap Gu Lichen sambil menghapus air matanya. Dia kemudian menghidupkan kembali mobilnya untuk berbalik arah."Jangan." Zhong Keke menekankan tangannya di punggung tangan Gu Lichen pada tongkat persneling dan menarik napas dalam-dalam saat dia menatap lurus ke depan. "Aku... aku ingin pergi ke ngarai." Dia ingin menyelesaikan perjalanan yang belum selesai.Dia belum pernah ke sana, tapi... apakah itu juga berarti dia tidak pernah membiarkan dirinya berjalan ke depan?Dia tahu Gu Lichen ingin dia melanjutkan perjalanannya, dan dia juga ingin melakukannya.Orang tuanya juga akan lebih bahagia jika dia lebih bahagia.Gu Lichen menatap mata merah dan bengkak Zhong Keke. "Kau yakin mau pergi?"“Ya, Aku ingin melihat ngarai untuk diriku sendiri dan juga
"Jangan... Jangan... Jangan mati. Jangan mati..." Zhong Keke tergagap.Saat berikutnya, Zhong Keke ditarik ke pelukan hangat."Maaf, aku tidak tahu kau akan bereaksi sebesar itu. Maafkan aku!" Sebuah suara yang akrab terdengar di telinganya.'Lengan siapa ini? Mama?'"Keke, jangan takut. Jangan takut. Aku disini. Ini akan baik-baik saja, jadi jangan takut... Jangan takut..." Suara itu terus terdengar, dan seolah-olah darahnya yang sebelumnya dia rasakan membeku akhirnya mulai mengalir lagi.Zhong Keke mendongak dalam keadaan melamun, dan wajah tampan itu terlihat di pupil matanya yang gelap.Namun, wajah itu tidak lagi dipenuhi dengan ketidakpedulian yang biasa, melainkan kekhawatiran dan kecemasan.'Itu... Gu Lichen!'Dia menatap kosong padanya. 'Siapa yang dia khawatirkan? Siapa yang dia cemaskan?'"Keke? Keke!" Gu Lichen dengan cemas memanggil orang di depannya. Dia ingin membawanya ke ngarai dengan harapan dia bisa melanjutkan perjalanannya. Dia tidak berharap Zho
"Kau tidak perlu berterima kasih padaku sepanjang waktu," ucap Gu Lichen. Dia kemudian melihat ke arah Zhong Keke dan bertanya, "Apakah kau melakukan sesuatu nanti?"Zhong Keke menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak punya rencana untuk hari ini.""Temani aku ke suatu tempat nanti," ucap Gu Lichen."Kemana kita akan pergi?" Zhong Keke bertanya."Kau akan lihat," ucap Gu Lichen dan memeriksa waktu. "Kita bisa makan siang di sana jika kita pergi sekarang."Keduanya kembali ke mobil, dan Gu Lichen melaju ke arah utara kota.Hanya setelah mengemudi selama lebih dari setengah jam, ekspresi Zhong Keke berubah. Jalan ini... Dia mengingatnya sebagai jalan menuju ngarai.Dia mengalami kecelakaan di jalan ini. Jalan ini telah muncul ratusan kali dalam mimpinya!"Kemana ... Kemana kau membawaku?" gumam Zhong Keke saat dia memucat."Ngarai," ucap Gu Lichen.Zhong Keke semakin pucat mendengar kata-kata itu. "Tidak, aku tidak ingin pergi ke sana!"Tempat itu adalah dosa bagi
Gu Lichen hanya berdiri di sana tetapi terlihat seperti selebritas atau supermodel dari sebuah poster.Jika orang tuanya masih hidup, mereka akan takjub bertemu seseorang seperti Gu Lichen.Apakah mereka sulit percaya bahwa Zhong Keke telah menemukan pacar yang begitu cerdas?'Alangkah baiknya jika mereka masih hidup ...' Hidung Zhong Keke menjadi sakit saat matanya memerah."Apakah kau akan menangis?" Gu Lichen memperhatikan sesuatu yang berbeda tentang dirinya.Zhong Keke mendengus dan tiba-tiba bergumam, "Apakah kau tahu aku menyebabkan kematian orang tuaku? Itu sebabnya bibiku menyebutku sebuah kutukan dan mengira aku seseorang yang membawa kesialan bagi orang lain."Zhong Keke telah menyimpan beberapa hal di hatinya selama bertahun-tahun. Dia tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang mereka, tetapi dia tiba-tiba ingin curhat pada Gu Lichen."Kau tidak pernah menjadi pembawa sial, jadi jangan mengambil semuanya sendiri," ucap Gu Lichen."Tapi itu salahku. Hari itu
Mobil terasa sunyi sepanjang perjalanan.Zhong Keke menundukkan kepalanya. Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan.Ketika Gu Lichen memarkir mobilnya di tempat parkir pemakaman dekat pintu masuk, Zhong Keke tiba-tiba berkata, "Aku... Aku hanya berpikir kemungkinan bagimu untuk jatuh cinta padaku sangat kecil. Bahkan jika kau berakhir jatuh cinta dengan wanita lain di masa depan, kemungkinan itu bukan aku. Jadi aku... aku..."Zhong Keke tidak bisa melanjutkan. Dia merasa rendah diri.Lagipula, Zhong Keke sangat berbeda dari Gu Lichen dalam hal latar belakang keluarga dan yang lainnya.Gu Lichen diam-diam menatap orang di depannya. Beberapa saat kemudian, dia melepaskan sabuk pengamannya, membungkuk sedikit, dan mengangkat rahang Zhong Keke dengan jari-jarinya yang ramping. "Apakah kau begitu tidak yakin pada dirimu sendiri?""Aku..."Bibir tipis Gu Lichen berkata dengan lembut, "Kalau begitu sebaiknya kau ingat apa yang kukatakan sekarang. Kau adalah orang pertama yang
'Apakah Zhuo Qianyun berpura-pura tidur untuk menghindari rasa malu? Atau apakah dia tidak ingin melihatku lagi?'Aroma tubuh Zhuo Qianyun sepertinya tercium di sekitar hidung Ye Wenming, membuat jantungnya terasa berat seolah-olah ada sesuatu yang menghalangi. Tubuhnya tampak kaku.Zhuo Qianyun tepat berada di sampingnya, tetapi dia menjadi bingung. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan wanita ini.'Apakah aku... masih mencintainya?'Apa yang akan aku lakukan jika aku tidak bisa jatuh cinta padanya atau aku bisa menolak ketertarikannya? Apakah kita ditakdirkan untuk bercerai dan berpisah? Atau apakah aku akan membuat pilihan yang berbeda?'Dalam kegelapan, Ye Wenming perlahan berbalik dan menatap wajah Zhuo Qianyun.Ye Wenming hanya bisa melihat garis wajahnya dalam cahaya redup, tapi... itu membuat matanya terbakar.Ternyata garis samar pun bisa menghantui pikirannya!...Pada hari Rabu, Zhong Keke menyiapkan barang-barang yang dia butuhkan untuk menghormat