Saat Yi Jinli menyelesaikan kalimatnya, bibir Yi Jinli mendekat ke bibir Ling Yiran, hampir bibir Yi Jinli hampir menyentuh bibir Ling Yiran.Wajah Ling Yiran berubah menjadi merah. "Jangan ..." ucap Ling Yiran, bingung.Yi Jinli berhenti sejenak saat matanya tertuju pada Ling Yiran. "Kalau begitu kakak harus memberitahuku bagaimana kau mengenal Gu Lichen.""Itu karena seseorang pernah mencuri gelangnya. Pencuri itu menabrakku, dan gelang itu jatuh ke saku bajuku. Gu Lichen ingin mengambilnya kembali, dan begitulah aku mengenalnya," ucap Ling Yiran buru-buru."Apakah benar begitu?" Yi Jinli bergumam. “Sudah berapa kali kalian berdua bertemu sejak itu?"Ling Yiran tidak pernah menghitung berapa kali dia bertemu Gu Lichen! Namun, melihat wajah Yi Jinli yang mendekat, Ling Yiran dengan cepat menghitungnya di kepalanya dan berkata, "Empat ... Empat kali. Salah satunya adalah ketika Gu Lichen berkata dia ingin berterima kasih karena sudah menemukan gelangnya dengan mengundangku unt
"Hmm ..." Ling Yiran tanpa sadar mengangkat tangan kanannya, mencoba mendorong Yi Jinli menjauh. Setelah Yi Jinli menangkap tangan kanannya, tanpa berpikir panjang, dia mengangkat tangan kirinya lagi.Saat jari-jari Yi Jinli menekan tangan kiri Ling Yiran, Ling Yiran tiba-tiba mengerang dan tanpa sadar dia membuka mulutnya dan berteriak, "Sakit!" Teriakan itu membuat Yi Jinli memperdalam ciumannya.Ling Yiran hampir tak bisa bernafas karena ciuman itu.Yi Jinli melepaskan kedua tangan Ling Yiran, sebelum ciuman itu berakhir.Ling Yiran merasa kakinya lemas, dan dia hampir tergelincir dari kursi.Yi Jinli memegang pinggang Ling Yiran di satu tangan dan mengangkat tangan kirinya dengan lembut dengan tangannya yang lain. "Apa aku menyakitimu, kak?"Ling Yiran menggigit bibirnya dan menatap ke arah Yi Jinli. "Kenapa kau melakukan itu?""Karena aku tidak suka mendengar kakak mengatakan hal-hal yang tidak ingin aku dengar." Yi Jinli tersenyum lembut. "Aku tidak keberatan menciu
Ling Yiran mengemasi barang bawaannya, yang hanya berupa pakaian ganti. Sedangkan untuk perlengkapan mandi lainnya, Yi Jinli berkata bahwa semuanya sudah tersedia di Kediaman Yi, jadi dia tidak perlu membawanya.Awalnya Yi Jinli tidak ingin Ling Yiran membawa pakaiannya juga, tapi Ling Yiran berkata, "Aku terbiasa memakai pakaian ini. Pakaian ini nyaman."Yi Jinli tidak bisa berkata apa-apa lagi dan mengizinkannya untuk membawa pakaiannya.Setelah selesai berkemas, Ling Yiran hendak membawa tas ranselnya, tetapi Yi Jinli mengambilnya terlebih dahulu dan berkata, "Biar aku yang membawanya."Mereka berjalan keluar dari apartemen sewaan, Ling Yiran mengikuti Yi Jinli dari belakang.Terkadang, Ling Yiran merasa bahwa Yi Jinli tidak bisa diprediksi. Satu saat dia bisa menjadi lembut, tetapi di saat berikutnya, dia seolah-olah bisa menjatuhkanmu ke dalam neraka kapan saja dia mau.Sekarang Ling Yiran akan kembali ke Kediaman Yi bersama Yi Jinli, tampaknya hubungan diantara mereka
Paman Kwan menatap serius ke Ling Yiran. Ada sedikit keterkejutan dalam tatapannya.Ling Yiran berinisiatif untuk menyapanya terlebih dahulu. "Halo, Paman Kwan.""Nona Ling, jika Anda butuh sesuatu, beri tahu saya." Paman Kwan tersenyum."Panggil saja aku Yiran," ucap Ling Yiran, dia merasa tidak nyaman mendengar panggilan itu."Anda adalah tamu Tuan Muda, tentu saja, aku harus memanggilmu Nona Ling," kata Paman Kwan, tampak sopan.Ling Yiran tidak memaksanya karena dia tidak akan lama tinggal di sini."Paman Kwan, tolong tunjukkan kamar Ling Yiran dan biarkan dia memilih satu kamar yang dia inginkan," Yi Jinli menginstruksikan paman Kwan."Kau bisa memberiku kamar yang mana saja," ucap Ling Yiran segera."Perihal ini ..." Paman Kwan memandang Yi Jinli."Antarkan Ling Yiran ke paviliun di lantai tiga," ucap Yi Jinli ringan."Baik Tuan," jawab Paman Kwan.Ling Yiran sedikit bingung. Apa itu paviliun? Namun, Paman Kwan segera membawanya ke lantai tiga, dan dia tidak
Ling Yiran sedang berpikir sambil berjalan ke meja di samping tempat tidur, Dia sangat terkejut ketika matanya tertuju pada bingkai foto di atas meja. Dia menatap foto ini dan terbelalak tak percaya.Itu adalah foto dirinya!Masalahnya adalah dia tidak ingat kapan pernah berfoto seperti ini, dan jika dia melihat matanya di foto ini, matanya tidak menghadap kamera.Siapa yang mengambil foto ini? Kenapa disini? Kamar siapa ini ...Klik.Seseorang membuka pintu kamar dan Ling Yiran mendongak. Itu adalah Yi Jinli."Yah, sepertinya kakak sudah tahu kalau kedua kamar ini saling berhubungan tanpa harus aku beritahu." Yi Jinli berjalan sambil tersenyum. Matanya tertuju pada bingkai foto yang dipegang Ling Yiran di tangannya. "Apa pendapatmu tentang foto ini?""Kenapa ada fotoku disini?" Ling Yiran bertanya."Tentu saja, akulah yang mengambil foto itu," ucap Yi Jinli, dia mengambil bingkai itu dari tangan Ling Yiran dan meletakkannya kembali di meja samping tempat tidur. "Aku s
Seharusnya Ling Yiran takut pada Yi Jinli, bukan? Yi Jinli adalah pria yang bisa dengan mudah memahami rasa sakit yang dideritanya dan rasa malunya. Kata-kata yang diucapkan oleh Yi Jinli bisa dengan mudah menjatuhkannya ke dalam neraka.Namun, mengapa Ling Yiran merasa dia bisa kehilangan kendali saat Ling Yiran berada dekat dengan Yi Jinli dan saat Yi Jinli bernapas di telingannya?Pria ini terlalu berlebihan untuk Ling Yiran. Bahkan walaupun Yi Jinli memanggilnya 'kak', namun akhirnya, Ling Yiran hanya sebuah budak di tangan Yi Jinli. Ling Yiran adalah budak catur untuk menghiburnya di saat Yi Jinli mempunyai waktu luang!Waktu yang berbeda, Yi Jinli menunduk dan mengambil bingkai foto di meja samping tempat tidur. Dia melihat orang yang ada di dalam foto itu – matanya yang berbentuk oval itu melihat ke depan sementara sudut bibirnya melengkung ke atas, tersenyum ringan.Wajahnya yang cantik membuat orang yang melihatnya merasakan kedamaian, keanggunan dan kenyamananSeolah-ola
Saat itu baru jam lima pagi lebih sedikit. Tidak ada keluarga biasa yang akan membuat sarapan pagi-pagi sekali.“Mulai sekarang, sarapan akan disiapkan sesuai jam kerjamu. Kakak harus sarapan dulu sebelum berangkat kerja,” ucap Yi Jinli dan menggiring Ling Yiran ke meja makan sebelum dengan lembut menekan pundaknya untuk menyuruh Ling Yiran duduk.Ling Yiran dengan patuh duduk dan melihat sarapan di atas meja. Ada berbagai macam masakan Cina dan Barat. Akhirnya, dia hanya minum segelas susu, makan semangkuk bubur, serta beberapa kue kering.Sarapan ini jauh lebih mewah daripada roti kukus sederhana seharga dua Yuan yang biasa dia beli di pagi hari.Dan itu juga membuatnya sadar bahwa dia benar-benar tinggal di Kediaman Yi dan bukan di apartemen kecilnya."Nanti aku meminta sopirku mengantarkan kakak ke Pusat Layanan Kebersihan," ucap Yi Jinli."Tidak apa-apa. Aku akan naik bus saja," ucap Ling Yiran cepat."Daerah ini jauh dari Pusat Layanan Kebersihan. Jika kakak naik bus, kaka
"Tidak ada ada yang tahu keluaran merek apa syal dan sarung tangan itu berasal. Beberapa orang mengatakan itu adalah buatan tangan dari merek terkenal."Beberapa rekan Ling Yiran sedang membicarakannya, dan dia hanya bisa mendengarkan tanpa bisa berbuat apa-apa. Dia tidak tahu bagaimana perasaan rekan-rekannya jika mereka tahu bahwa dialah yang membuat syal dan sarung tangan itu.Namun, Ketika kakak Xu melihat syal dan sarung tangan yang dipakai oleh Yi Jinli, dia tidak bisa menahan diri dan bergumam, "Sarung tangan ini terlihat seperti yang sebelumnya dibuat oleh Yiran."Lagipula, Kakak Xu pernah melihat Ling Yiran sedang merajut sarung tangan. Ling Yiran bahkan meminta bantuan Kakak Xu ketika dia ada kesulitan. Kakak Xu pasti ingat kejadian itu.Namun, begitu Kakak Xu mengatakan hal tersebut, dia ditertawakan oleh rekan kerja yang lain."Kakak Xu, Ling Yiran mungkin tahu cara merajut sepasang sarung tangan, tapi apakah rajutan itu bisa dipakai oleh Yi Jinli?""Yi Jinli hanya me