Ling Yiran sedang berpikir sambil berjalan ke meja di samping tempat tidur, Dia sangat terkejut ketika matanya tertuju pada bingkai foto di atas meja. Dia menatap foto ini dan terbelalak tak percaya.Itu adalah foto dirinya!Masalahnya adalah dia tidak ingat kapan pernah berfoto seperti ini, dan jika dia melihat matanya di foto ini, matanya tidak menghadap kamera.Siapa yang mengambil foto ini? Kenapa disini? Kamar siapa ini ...Klik.Seseorang membuka pintu kamar dan Ling Yiran mendongak. Itu adalah Yi Jinli."Yah, sepertinya kakak sudah tahu kalau kedua kamar ini saling berhubungan tanpa harus aku beritahu." Yi Jinli berjalan sambil tersenyum. Matanya tertuju pada bingkai foto yang dipegang Ling Yiran di tangannya. "Apa pendapatmu tentang foto ini?""Kenapa ada fotoku disini?" Ling Yiran bertanya."Tentu saja, akulah yang mengambil foto itu," ucap Yi Jinli, dia mengambil bingkai itu dari tangan Ling Yiran dan meletakkannya kembali di meja samping tempat tidur. "Aku s
Seharusnya Ling Yiran takut pada Yi Jinli, bukan? Yi Jinli adalah pria yang bisa dengan mudah memahami rasa sakit yang dideritanya dan rasa malunya. Kata-kata yang diucapkan oleh Yi Jinli bisa dengan mudah menjatuhkannya ke dalam neraka.Namun, mengapa Ling Yiran merasa dia bisa kehilangan kendali saat Ling Yiran berada dekat dengan Yi Jinli dan saat Yi Jinli bernapas di telingannya?Pria ini terlalu berlebihan untuk Ling Yiran. Bahkan walaupun Yi Jinli memanggilnya 'kak', namun akhirnya, Ling Yiran hanya sebuah budak di tangan Yi Jinli. Ling Yiran adalah budak catur untuk menghiburnya di saat Yi Jinli mempunyai waktu luang!Waktu yang berbeda, Yi Jinli menunduk dan mengambil bingkai foto di meja samping tempat tidur. Dia melihat orang yang ada di dalam foto itu – matanya yang berbentuk oval itu melihat ke depan sementara sudut bibirnya melengkung ke atas, tersenyum ringan.Wajahnya yang cantik membuat orang yang melihatnya merasakan kedamaian, keanggunan dan kenyamananSeolah-ola
Saat itu baru jam lima pagi lebih sedikit. Tidak ada keluarga biasa yang akan membuat sarapan pagi-pagi sekali.“Mulai sekarang, sarapan akan disiapkan sesuai jam kerjamu. Kakak harus sarapan dulu sebelum berangkat kerja,” ucap Yi Jinli dan menggiring Ling Yiran ke meja makan sebelum dengan lembut menekan pundaknya untuk menyuruh Ling Yiran duduk.Ling Yiran dengan patuh duduk dan melihat sarapan di atas meja. Ada berbagai macam masakan Cina dan Barat. Akhirnya, dia hanya minum segelas susu, makan semangkuk bubur, serta beberapa kue kering.Sarapan ini jauh lebih mewah daripada roti kukus sederhana seharga dua Yuan yang biasa dia beli di pagi hari.Dan itu juga membuatnya sadar bahwa dia benar-benar tinggal di Kediaman Yi dan bukan di apartemen kecilnya."Nanti aku meminta sopirku mengantarkan kakak ke Pusat Layanan Kebersihan," ucap Yi Jinli."Tidak apa-apa. Aku akan naik bus saja," ucap Ling Yiran cepat."Daerah ini jauh dari Pusat Layanan Kebersihan. Jika kakak naik bus, kaka
"Tidak ada ada yang tahu keluaran merek apa syal dan sarung tangan itu berasal. Beberapa orang mengatakan itu adalah buatan tangan dari merek terkenal."Beberapa rekan Ling Yiran sedang membicarakannya, dan dia hanya bisa mendengarkan tanpa bisa berbuat apa-apa. Dia tidak tahu bagaimana perasaan rekan-rekannya jika mereka tahu bahwa dialah yang membuat syal dan sarung tangan itu.Namun, Ketika kakak Xu melihat syal dan sarung tangan yang dipakai oleh Yi Jinli, dia tidak bisa menahan diri dan bergumam, "Sarung tangan ini terlihat seperti yang sebelumnya dibuat oleh Yiran."Lagipula, Kakak Xu pernah melihat Ling Yiran sedang merajut sarung tangan. Ling Yiran bahkan meminta bantuan Kakak Xu ketika dia ada kesulitan. Kakak Xu pasti ingat kejadian itu.Namun, begitu Kakak Xu mengatakan hal tersebut, dia ditertawakan oleh rekan kerja yang lain."Kakak Xu, Ling Yiran mungkin tahu cara merajut sepasang sarung tangan, tapi apakah rajutan itu bisa dipakai oleh Yi Jinli?""Yi Jinli hanya me
"Ya aku tahu," ucap Ling Luoyin sambil menekan kegelisahannya. Saat ini, satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan bertanya pada Ling Yiran.Dia harus mencari tahu apa sebenarnya hubungan Ling Yiran dengan Lichen!…Ketika Ling Yiran selesai mandi malam, dia melihat cahaya terang melalui celah di pintu yang menghubungkan kedua kamar itu.Apakah Yi Jinli… sudah pulang?Ling Yiran berpikir sambil mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu. Dia ingin berbicara dengan Yi Jinli tentang masalah sopir.Namun, ketika dia mengetuk pintu, pintu itu tidak tertutup sepenuhnya. Ketukannya membuka pintu, dan dia melihat layar besar. Sedang ada konferensi video yang sedang berlangsung di layar besar itu. Dan ada banyak orang asing di dalamnya.Sekarang, orang-orang di konferensi video itu semuanya menatap Ling Yiran."Ada seorang wanita. Ya Tuhan, mengapa larut malam seperti ini ada seorang wanita di sana?" seseorang berkata dengan rasa heran."Jin, apakah itu kekasihmu?""Bagaimana
Ling Yiran merasa seperti seekor panda yang sedang diawasi oleh orang banyak."Hmm? Apa kakak benar-benar ingin diantar olehku?" Suara Yi Jinli sekali lagi terdengar di telinganya.Ling Yiran bahkan lebih tersipu dari sebelumnya dengan cepat dia berkata, "Tidak." kemudian, dia bergegas kembali ke kamarnya dan menutup pintu yang bersebelahan.Yi Jinli tersenyum tipis. Ketika dia berbalik, wajahnya kembali ke ekspresi biasanya. Dia berjalan ke kursi dan duduk, dan menghubungkan kembali sistem audio."Mari kita lanjutkan pertemuannya," ucap Yi Jinli ringan, dan menghindari kenyataan kalau semua orang sangat ingin tahu."Jin, apakah ini wanita yang menghubungimu selama pertemuan terakhir kita?" seseorang bertanya karena dia tidak bisa menahan rasa ingin tahunya.Yi Jinli sedikit mengangkat alisnya. "Mengapa kau ingin tahu?"Tiba-tiba, pria itu gemetar dan berkata dengan senyuman kering, "Kalau begitu ... Ayo kita lanjutkan saja pertemuannya."Meskipun mereka sedang mengadakan perte
Wajah Ling Luoyin tiba-tiba menjadi kaku, tapi ini bukan waktunya untuk marah. Dia hanya bisa tersenyum, mengeluarkan dompetnya, dan bertanya pada Ling Yiran, "Berapa semua biayanya?""106 Yuan," jawab Ling Yiran langsung.Ling Luoyin mengeluarkan 200 Yuan dan berpura-pura menjadi murah hati sambil berkata, "Kakak bisa menyimpan sisanya. Anggap saja itu sebagai hadiah."Ling Yiran mengejek dan mengambil uang itu. "Ini bukan hadiah. Aku berbaik hati hanya menagihmu sebanyak ini. Jika tidak, jika aku menuntutmu karena menyakitiku dengan sengaja, menurutmu berapa banyak kau akan berhutang padaku?"Wajah Ling Luoyin sangat merah, tapi untung saja mukanya ditutupi masker, jadi tidak ada yang bisa melihatnya.Dia hampir lupa bahwa Ling Yiran dulunya adalah seorang pengacara!"Bagaimana aku bisa menyakitimu dengan sengaja?" Ling Luoyin berkata sambil tersenyum malu-malu. "Hari itu aku hanya ceroboh.""Apa kau benar-benar perlu bersikap seperti ini di depanku, Ling Luoyin?" Ling Yiran m
Gu Lichen membuat wanita-wanita itu merasa bahwa mereka sangat dimanja olehnya.Ling Luoyin melepas kacamata hitamnya dan menatap Ling Yiran, bola matanya hampir keluar dari rongga matanya. "Ling Yiran, Gu Lichen adalah milikku!""Kalau begitu kau harus mengatakan ini di depan Gu Lichen, bukan di depanku," ucap Ling Yiran dingin."Kau ..." Ling Luoyin mengerang sebelum akhirnya dia berbalik dan pergi dengan cepat.Karena Ling Luoyin tidak bisa mendapatkan apa pun dari Ling Yiran, tidak perlu buang waktu lama-lama, tapi ... Dia ingin Ling Yiran membayar apa yang sudah dia katakan hari ini.Apa yang Ling Yiran maksud dengan berapa lama Ling Luoyin bisa menjadi pacar Gu Lichen? Dia akan menjadi pacar terakhir Lichen!Dia tidak akan menyerahkan Lichen kepada siapapun di dunia ini!...Malamnya, Ling Yiran menerima pesan WeChat dari penyelenggara untuk pergi ke lokasi syuting untuk terakhir kalinya di minggu ini."Sutradara berkata bahwa kau berakting dengan baik di beberapa adegan