Zhuo Qianyun telah menebus resep obatnya di rumah sakit. Dalam perjalanannya pulang, Ling Yiran menyeretnya masuk kesebuah mall, dia membutuhkan bantuan Zhuo Qianyun karena dia ingin membelikan beberapa mainan untuk Lil Yan."Lil Yan sudah memiliki banyak mainan. Tuan Guo juga telah memberikan Lil Yan beberapa mainan sebelumnya," ucap Zhuo Qianyun.Ling Yiran tersenyum, "Anak-anak itu tidak akan pernah mengeluh jika mereka memiliki mainan yang lebih banyak. Ngomong-ngomong, kita juga harus membelikan beberapa pakaian musim dingin untuk Lil Yan. Cuaca akan semakin dingin, dan sebentar lagi kita akan memasuki musim dingin."Setelah memilih beberapa mainan, Ling Yiran beranjak pergi ke lantai pakaian anak-anak bersama Zhuo Qianyun.Setelah memilih beberapa pakaian dan membayarnya Ling Yiran dan Zhuo Qianyun bersiap untuk pergi, namun tanpa sengaja keduanya bertemu dengan dua sosok manusia yang berjalan masuk kedalam toko.Sontak Ling Yiran terkejut saat melihat kedua orang itu.
"Ye Wenming, kau benar-benar buta! Kau tidak tahu siapa orang yang benar-benar telah membantumu!" Ling Yiran tidak sanggup lagi untuk menahan ucapannya!Jika bukan karena fakta bahwa tidak ada bukti yang tertulis mengenai donasi sumsum tulang tersebut dan secara tidak sengaja dia akan memperingatkan Kong Ziyin, maka Ling Yiran akan mengatakan hal yang sebenarnya kepada Ye Wenming sekarang juga.Ye Wenming terkejut, dan dia menatap Ling Yiran sambil berkata pada wanita itu, "Nona. Ling, saya ... harus memanggil anda dengan sebutan Nyonya Yi sekarang. Tetapi bahkan jika saat ini anda adalah istri dari Yi Jinli, namun itu bukan berati anda berhak untuk mengkritik saya."Ling Yiran memandang Ye Wenming tanpa bergeming atau memiliki rasa takut sedikit pun. "Ye Wenming, suatu hari nanti, kau akan tahu betapa salahnya dirimu!"Zhuo Qianyun menarik lengan Ling Yiran, khawatir Ling Yiran dan Ye Wenming akan terlibat dalam suatu konflik. Bagaimanapun juga, Ling Yiran sedang mengandung ti
"Betulkah?" Yi Jinli tersenyum ketika dia memegang Ling Yiran dan mendudukkannya diatas pangkuannya.Wanita itu terkejut lalu berteriak dan tanpa sadar Ling Yiran melingkarkan lengannya dileher Yi Jinli."Seberapa besar rasa pedulimu padaku?" Wajah Yi Jinli didekatkan dengan wajah Ling Yiran, matanya yang indah dan memikat menatapnya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.Sorot mata Yi Jinli terlihat seperti danau dipegunungan pada hari musim semi tiba, dan Ling Yiran tidak bisa menahan diri untuk tenggelam di dalamnya.Wajah Ling Yiran sedikit tersipu, "Aku akan ... membuat persiapan yang sangat baik untuk ulang tahunmu. Selain itu, aku juga sudah memikirkan sebuah. Kau tidak bisa tidak menyukainya ketika aku akan memberikannya kepadamu."Bulu mata Yi Jinli sedikit berkibar. "Tidak peduli apa yang kau berikan padaku, aku tidak akan menyukainya. Tapi hari ulang tahunku..." Dia menjadi ragu. "Aku tidak ingin ada orang lain di sana. Bisakah kita merayakannya berdua saja?"
Tubuh Yi Jinli tiba-tiba menegang. Suara dan pelukan Ling Yiran sepertinya telah menenangkan semua kegelisahan yang ada didalam hatinya.'Yiranku...'Karena sosok wanita ini, Yi Jinli merasa dirinya menjadi sangat baik ... untuk dapat bertahan hidup.Jika Yi Jinli tidak bertemu dengan Ling Yiran, maka kehidupannya akan jauh berbeda. Dia tidak akan pernah menjadi apa-apa selain sebuah paket yang kosong. Bahkan dia tidak akan pernah merasakan suka dan duka. Dia hanya akan 'hidup' tanpa pernah mengalami perasaan gembira didalam hidupnya."Yiran, jangan hancurkan mimpiku," gumam Yi Jinli."Itu tidak akan pernah menjadi mimpi. Saat-saat indah yang kita miliki semuanya adalah nyata. Tidak akan pernah semurah mimpi," ucap Ling Yiran dengan mimik wajah yang serius."Jadi Jin, mimpimu tidak akan pernah hancur. Kita hanya akan memiliki waktu yang lebih indah bersama."Perlahan wajah Yi Jinli mendengak keatas, dan sepasang mata itu menatapnya dalam-dalam. Kemudian, dia menundukkan k
Hari-hari belakangan ini, Qin Lianyi akan terjaga selama satu hingga dua jam dalam sehari. Selebihnya, dia akan tidur. Butuh beberapa waktu sebelum akhirnya dia bisa tetap terjaga lebih lama.Zhuo Qianyun datang sedikit lebih awal dari Ling Yiran dan melihat Lianyi ketika dia bangun melalui jendela kaca yang transparan.Zhuo Qianyun selalu berpikir bahwa temperamen yang dimiliki oleh Qin Lianyi sama seperti dirinya, jadi ketika dia melihat Qin Lianyi dalam kondisi seperti ini, matanya hanya bisa memerah.Zhuo Qianyun telah menjalani kehidupan yang malang. Bahkan jika dia hanya memiliki waktu enam bulan lagi untuk dapat bertahan hidup, dia masih berharap bahwa Lianyi bisa hidup dan kembali sehat!Sayangnya, tidak ada yang bisa dia lakukan untuk membantu Lianyi dengan penyakitnya saat ini.Setelah mengunjungi Qin Lianyi, Zhuo Qianyun dan Ling Yiran keluar dari rumah sakit secara bersamaaan."Kak Zhuo, bagaimana kabarmu? Haruskah aku mencari spesialis lain untukmu?" tanya Ling
Zhuo Qianyun pergi ke hotel tempat Ye Wenming menginap dan bertanya kepada salah satu resepsionis hotel, "Bolehkah aku bertanya apakah Tuan Ye Wenming sedang ada di hotel saat ini?""Tuan Ye sedang keluar dan hingga saat ini belum kembali. Jika anda ingin mencari Tuan Ye, maka anda bisa menghubunginya atau menunggu di lobi hotel," jawab mereka dengan sopan.Zhuo Qianyun mengatupkan bibirnya. Sepertinya dia tidak punya pilihan lain selain menunggu.Jika Zhuo Qianyun harus menghubungi Ye Wenming ... dia sudah tidak memilki kontak informasi tentang Ye Wenming. Satu-satunya yang bisa dia hubungi adalah pengacara Ye Wenming, yang bertanggung jawab atas kasus penyerahan hak asuh.Zhuo Qianyun duduk di lobi dan menunggu tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Tanpa terasa waktu berjalan dengan cepat sampai situasi di luar sana menjadi gelap. Akhirnya, dia melihat Ye Wenming dan Kong Ziyin berjalan masuk kedalam hotel.Ye Wenming melihat sosok Zhuo Qianyun ketika dia masuk ke hotel.
Pintu lift perlahan mulai menutup."Wenming!" teriak Kong Ziyin. Dia mengulurkan tangannya, berusaha untuk menekan tombol tanda terbuka untuk menghentikan pintu lift agar tidak menutup lebih cepat.Ye Wenming melihat tubuh Zhuo Qianyun yang gemetar dan tiba-tiba dia berkata kepada Kong Ziyin, "Naiklah lebih dulu dan tunggu aku di sana. Aku akan menyusulmu.""Apa?" Kong Ziyin terkejut, dan jari-jarinya berhenti di udara. Dia bahkan tidak berhasil menekan tombol untuk membuka pintu lift. Dia hanya pasrah ketika melihat pintu itu tertutup, dan menghalangi pandangannya.Hati Kong Ziyin melonjak dengan perasaan gelisah. Adegan terakhir yang dia lihat adalah ketika Wenming menatap Zhuo Qianyun, dan ada sebuah keraguan yang terlihat didalam sorot matanya.'Kenapa Ye Wenming terdiam? Apa yang ada didalam pikirannya?'Meskipun sudah lebih dari empat tahun, apakah Zhuo Qianyun masih cukup penting di dalam hatinya?'Kong Ziyin mengatupkan giginya dengan penuh kebencian. 'Mengapa wan
Zhuo Qianyun menunjukkan ekspresi wajahnya yang terkejut. 'Pria ini ... menginginkan aku untuk meminta maaf kepada Kong Ziyin? Apakah ada hal yang lebih konyol lagi selain meminta maaf pada orang yang telah menjebak dirinya?’Seharusnya bukan Zhuo Qianyun yang berutang permintaan maaf. Tapi sebaliknya justru itu adalah Ye Wenming dan Kong Ziyin!"Ye Wenming, apakah itu imbalan yang harus diberikan agar kau mau menghabiskan waktu bersama putramu?" gumamnya, wajah Zhuo Qianyun kembali terlihat tenang.Tiba-tiba pria itu merasa malu!"Terserah jika kau mau mengistilahkannya seperti itu!" Ye Wenming berkata dengan nadanya yang dingin.Zhuo Qianyun menarik napasnya dalam-dalam dan berkata dengan tenang, "Baiklah, aku akan melakukannya."...Kong Ziyin menunggu dengan cemas didalam ruangan kamar presiden hingga Ye Wenming kembali.Namun, dia tidak berharap melihat Ye Wenming dan Zhuo Qianyun datang bersamaan."Wenming, mengapa kau membawanya masuk ..." Kong Ziyin bertanya d
"Ini hanya luka ringan. Jangan khawatir," ucap Gu Lichen.Namun, kata-katanya tidak membuat Zhong Keke merasa nyaman. "Bagaimana dengan tubuhmu? Apakah ada luka lain?""Kurasa tidak," ucap Gu Lichen.Zhong Keke dengan cemas berkata, "Kau tidak berpikir begitu? Apakah kau tidak memeriksa dirimu sendiri ketika kau mandi? Tidak, mari kita periksa lagi kalau-kalau ada cedera yang terlewatkan.""Periksa? Bagaimana kau akan memeriksanya?" Gu Lichen bertanya."Tentu saja kau harus melepas jubah mandimu. Coba aku lihat apakah kau telah..." Zhong Keke terdiam di tengah kalimat, wajahnya sudah merah.'Apa yang aku bicarakan? Aku sebenarnya meminta Gu Lichen untuk melepas jubah mandinya. Aku tidak berpikir dia mengenakan apa pun di bawah jubah mandinya ... ' Mengingat hal itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik dada Gu Lichen yang samar-samar tertutup oleh jubah mandinya."Apakah kau ingin aku melepas jubah mandiku?" Dibandingkan dengan Zhong Keke yang tersipu, Gu Liche
Gu Lichen basah kuyup, jadi dia menginap di kamar hotel dekat ngarai.Kamar yang diminta Gu Lichen adalah yang terbaik, tentu saja. Itu memiliki segalanya dan elegan namun mewah. Bahkan memiliki beberapa kamar dan dua kamar mandi."Jubah mandi ada di kamar mandi. Sepatu dan pakaianmu akan dicuci dan dikeringkan oleh staf hotel. Kita seharusnya bisa kembali ke kota pada malam hari," ucap Gu Lichen.Zhong Keke menjawab, "Oh, baiklah. Maaf kau menjadi basah kuyup saat menemaniku ke sini."Gu Lichen berkata, "Itu bukan salahmu. Kau sama sekali tidak perlu meminta maaf kepadaku. Baiklah, cepat mandi, atau kau akan mudah masuk angin."Zhong Keke lalu masuk ke salah satu kamar mandi.Rambut Gu Lichen basah, dan keraguan muncul di matanya yang dingin.'Apa yang salah denganku? Ketika Aku melihat Zhong Keke hampir jatuh ke sungai tadi, Aku langsung pergi ke air untuk menangkapnya tanpa berpikir.'Dia tahu bahwa sungai itu dangkal. Zhong Keke akan baik-baik saja bahkan jika dia j
Keluarga itu berjalan ke arah lain. Itu adalah pemandangan yang manis.Zhong Keke memperhatikan mereka dengan bingung. Ayahnya juga biasa memberinya tumpangan di pundaknya seperti itu ketika dia masih kecil. Dia merasa sangat tinggi setiap saat!Tiba-tiba, seekor ikan kecil berenang melewati kaki Zhong Keke. Zhong Keke tanpa sadar membungkuk untuk menangkapnya, tetapi dia tidak berharap dirinya kehilangan pijakan dan jatuh ke depan. Dia akan terjun ke air.Tiba-tiba, sebuah lengan yang kuat melingkari pinggangnya dan mengangkatnya.Kemudian, suara panik Gu Lichen terdengar di atas kepala Zhong Keke. "Apa yang sedang kau lakukan?"Zhong Keke membeku dan menoleh untuk melihat wajah pucat Gu Lichen. "Aku... aku hanya ingin... menangkap ikan.""Menangkap ikan?" Gu Lichen membeku sedikit sebelum melihat ke bawah untuk melihat beberapa ikan kecil berenang di sungai. Kemudian, dia melihat sekeliling untuk melihat orang lain mencondongkan tubuh ke depan untuk menangkap ikan kecil i
Gu Lichen mengambil tisu dan menyeka air mata di wajahnya. "Aku benar-benar tidak tahu Kau akan memiliki reaksi yang begitu besar. Sepertinya aku terlalu berpendirian dan menonjolkan diri. Biarkan aku membawamu kembali sekarang."Ucap Gu Lichen sambil menghapus air matanya. Dia kemudian menghidupkan kembali mobilnya untuk berbalik arah."Jangan." Zhong Keke menekankan tangannya di punggung tangan Gu Lichen pada tongkat persneling dan menarik napas dalam-dalam saat dia menatap lurus ke depan. "Aku... aku ingin pergi ke ngarai." Dia ingin menyelesaikan perjalanan yang belum selesai.Dia belum pernah ke sana, tapi... apakah itu juga berarti dia tidak pernah membiarkan dirinya berjalan ke depan?Dia tahu Gu Lichen ingin dia melanjutkan perjalanannya, dan dia juga ingin melakukannya.Orang tuanya juga akan lebih bahagia jika dia lebih bahagia.Gu Lichen menatap mata merah dan bengkak Zhong Keke. "Kau yakin mau pergi?"“Ya, Aku ingin melihat ngarai untuk diriku sendiri dan juga
"Jangan... Jangan... Jangan mati. Jangan mati..." Zhong Keke tergagap.Saat berikutnya, Zhong Keke ditarik ke pelukan hangat."Maaf, aku tidak tahu kau akan bereaksi sebesar itu. Maafkan aku!" Sebuah suara yang akrab terdengar di telinganya.'Lengan siapa ini? Mama?'"Keke, jangan takut. Jangan takut. Aku disini. Ini akan baik-baik saja, jadi jangan takut... Jangan takut..." Suara itu terus terdengar, dan seolah-olah darahnya yang sebelumnya dia rasakan membeku akhirnya mulai mengalir lagi.Zhong Keke mendongak dalam keadaan melamun, dan wajah tampan itu terlihat di pupil matanya yang gelap.Namun, wajah itu tidak lagi dipenuhi dengan ketidakpedulian yang biasa, melainkan kekhawatiran dan kecemasan.'Itu... Gu Lichen!'Dia menatap kosong padanya. 'Siapa yang dia khawatirkan? Siapa yang dia cemaskan?'"Keke? Keke!" Gu Lichen dengan cemas memanggil orang di depannya. Dia ingin membawanya ke ngarai dengan harapan dia bisa melanjutkan perjalanannya. Dia tidak berharap Zho
"Kau tidak perlu berterima kasih padaku sepanjang waktu," ucap Gu Lichen. Dia kemudian melihat ke arah Zhong Keke dan bertanya, "Apakah kau melakukan sesuatu nanti?"Zhong Keke menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak punya rencana untuk hari ini.""Temani aku ke suatu tempat nanti," ucap Gu Lichen."Kemana kita akan pergi?" Zhong Keke bertanya."Kau akan lihat," ucap Gu Lichen dan memeriksa waktu. "Kita bisa makan siang di sana jika kita pergi sekarang."Keduanya kembali ke mobil, dan Gu Lichen melaju ke arah utara kota.Hanya setelah mengemudi selama lebih dari setengah jam, ekspresi Zhong Keke berubah. Jalan ini... Dia mengingatnya sebagai jalan menuju ngarai.Dia mengalami kecelakaan di jalan ini. Jalan ini telah muncul ratusan kali dalam mimpinya!"Kemana ... Kemana kau membawaku?" gumam Zhong Keke saat dia memucat."Ngarai," ucap Gu Lichen.Zhong Keke semakin pucat mendengar kata-kata itu. "Tidak, aku tidak ingin pergi ke sana!"Tempat itu adalah dosa bagi
Gu Lichen hanya berdiri di sana tetapi terlihat seperti selebritas atau supermodel dari sebuah poster.Jika orang tuanya masih hidup, mereka akan takjub bertemu seseorang seperti Gu Lichen.Apakah mereka sulit percaya bahwa Zhong Keke telah menemukan pacar yang begitu cerdas?'Alangkah baiknya jika mereka masih hidup ...' Hidung Zhong Keke menjadi sakit saat matanya memerah."Apakah kau akan menangis?" Gu Lichen memperhatikan sesuatu yang berbeda tentang dirinya.Zhong Keke mendengus dan tiba-tiba bergumam, "Apakah kau tahu aku menyebabkan kematian orang tuaku? Itu sebabnya bibiku menyebutku sebuah kutukan dan mengira aku seseorang yang membawa kesialan bagi orang lain."Zhong Keke telah menyimpan beberapa hal di hatinya selama bertahun-tahun. Dia tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang mereka, tetapi dia tiba-tiba ingin curhat pada Gu Lichen."Kau tidak pernah menjadi pembawa sial, jadi jangan mengambil semuanya sendiri," ucap Gu Lichen."Tapi itu salahku. Hari itu
Mobil terasa sunyi sepanjang perjalanan.Zhong Keke menundukkan kepalanya. Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan.Ketika Gu Lichen memarkir mobilnya di tempat parkir pemakaman dekat pintu masuk, Zhong Keke tiba-tiba berkata, "Aku... Aku hanya berpikir kemungkinan bagimu untuk jatuh cinta padaku sangat kecil. Bahkan jika kau berakhir jatuh cinta dengan wanita lain di masa depan, kemungkinan itu bukan aku. Jadi aku... aku..."Zhong Keke tidak bisa melanjutkan. Dia merasa rendah diri.Lagipula, Zhong Keke sangat berbeda dari Gu Lichen dalam hal latar belakang keluarga dan yang lainnya.Gu Lichen diam-diam menatap orang di depannya. Beberapa saat kemudian, dia melepaskan sabuk pengamannya, membungkuk sedikit, dan mengangkat rahang Zhong Keke dengan jari-jarinya yang ramping. "Apakah kau begitu tidak yakin pada dirimu sendiri?""Aku..."Bibir tipis Gu Lichen berkata dengan lembut, "Kalau begitu sebaiknya kau ingat apa yang kukatakan sekarang. Kau adalah orang pertama yang
'Apakah Zhuo Qianyun berpura-pura tidur untuk menghindari rasa malu? Atau apakah dia tidak ingin melihatku lagi?'Aroma tubuh Zhuo Qianyun sepertinya tercium di sekitar hidung Ye Wenming, membuat jantungnya terasa berat seolah-olah ada sesuatu yang menghalangi. Tubuhnya tampak kaku.Zhuo Qianyun tepat berada di sampingnya, tetapi dia menjadi bingung. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan wanita ini.'Apakah aku... masih mencintainya?'Apa yang akan aku lakukan jika aku tidak bisa jatuh cinta padanya atau aku bisa menolak ketertarikannya? Apakah kita ditakdirkan untuk bercerai dan berpisah? Atau apakah aku akan membuat pilihan yang berbeda?'Dalam kegelapan, Ye Wenming perlahan berbalik dan menatap wajah Zhuo Qianyun.Ye Wenming hanya bisa melihat garis wajahnya dalam cahaya redup, tapi... itu membuat matanya terbakar.Ternyata garis samar pun bisa menghantui pikirannya!...Pada hari Rabu, Zhong Keke menyiapkan barang-barang yang dia butuhkan untuk menghormat