"Siapapun tidak dapat menahan dirinya untuk tidak melindunginya dengan cara apa pun."Terlalu banyak orang yang menyebutku sosok yang kejam dan berdarah dingin, namun mereka tidak pernah menyangka bahwa aku hanya ingin melindunginya.""Tidak apa-apa. Hal yang paling kau khawatirkan telah terjadi tadi malam. Aku bergegas datang, dan beruntung aku datang pada waktu yang tepat," ucap Yi Jinli."Itu benar-benar dia ... yang menyelamatkanku!"Ling Yiran mengangkat kepalanya dan dengan bingung menatap wajah yang hanya berjarak beberapa inci darinya. "Tapi kenapa kau pergi ke sana untuk menyelamatkanku?" pikir Ling Yiran, "Kemarin, kau tidak bisa menemaniku karena kau masih memiliki beberapa urusan di kota!""Kakak, apakah kau lupa? Kau telah meneleponku dan aku datang untuk menyelamatkanmu," jawab Yi Jinli dengan senyum tipis. "Untungnya, aku tiba disaat waktu yang tepat.""Hanya dengan satu panggilan telepon, dia mampu melakukan perjalanan lebih dari seratus kilometer dan berhasil men
Begitu Yi Jinli selesai berbicara, dia mengakhiri panggilan teleponnya.Tuan Besar Yi menatap telepon di tangannya untuk beberapa saat, sebelum akhirnya dia memberikannya kepada perawat penjaga."Aku tidak perlu khawatir? Bagus jika memang itu benar, namun terkadang, kurangnya kesadaran diri adalah hal yang paling menakutkan. Sama seperti kelakukan anakku disaat dulu dia berjanji kepadaku: 'Ayah, aku tidak akan pernah melupakan tanggung jawab sebagai anggota keluarga Yi hanya untuk seorang wanita. '"Namun, pada akhirnya, putraku meninggalkan keluarga Yi hanya demi seorang wanita. Dia bahkan tidak menginginkan nyawanya!""Selidiki dan cari tahu siapa wanita itu. Aku ingin tahu setiap detail tentang wanita itu," Tuan Besar Yi memberikan peintahnya dengan tenang."Baik Tuan," ucap seorang pria berjas hitam dengan menggunakan kacamata berbingkai emas yang duduk di sudut ruangan rumah sakit, jari-jarinya dengan cepat mencari informasi dengan laptopnya.Ling Yiran terbaring di ranjang
Ling Yiran membuka tasnya dan melihat semua barang miliknya masih beraada di dalam tasnya.Ponselnya ditemukan di kediaman Feng dan telah diambil darinya. Ponsel itu telah dimatikan dan Ling Yiran mulai menyalakannya kembali. Dia melihat notifikasi di ponselnya banyak panggilan tak terjawab dan pesan yang masuk.Beberapa dari neneknya, beberapa dari Lianyi, dan beberapa panggilan aneh juga tertera disana."Aku bisa menebak alasan Nenek meneleponku, tetapi Lianyi ..." Dia melihat notifikasi ponselnya dan menyadari bahwa Lianyi telah meneleponnya hampir dua puluh kali.Ling Yiran dengan cepat membalas telepon Lianyi.Qin Lianyi buru-buru menjawabnya. "Yiran, apakah itu kau?"“Ya, ponselku ... mati kemarin. aku baru menyalakannya hari ini dan melihat panggilan tak terjawab darimu,” Ling Yiran mencoba untuk menjelaskan.Qin Lianyi menghela nafas panjang. "Ya ampun! aku meneleponmu tadi malam tetapi tidak berhasil. Kau mengatakan bahwa kau akan pergi ke rumah nenekmu untuk merayakan
Saat itu, suara Kakek Lu terdengar di ujung telepon dan mendesak sang nenek untuk membujuk Ling Yiran. "Kenapa kau tidak meminta Yiran untuk bergegas ke kantor polisi dan mencabut kasus ini agar anak tertua kita dan yang lainnya bisa dibebaskan !?""Dibebaskan? Mengapa mereka harus dibebaskan? Mereka telah melakukan tindakan jahat kepadanya, mereka harus dihukum selama-lamanya!""Mereka adalah anak-anakmu sendiri! Apakah kau harus melakukan ini untuk orang yang tidak memiliki nama keluarga kita?""Apa yang kau bicarakan? Dia putri dari putriku! Ibunya tidak ada di sini jadi wanita tua ini harus membantunya!""Apakah kau melakukan ini karena kau pikir bahwa mereka tidak akan berniat merawatmu ketika kau jompo nanti? Atau apakah kau akan bergantung pada cucu perempuanmu yang telah dipenjara untuk menafkahimu dan menghadiri pemakamanmu?"Kedua orang tua itu melanjutkan argumen mereka seolah-olah mereka lupa bahwa panggilan itu masih terhubung. Waktu berlalu sebelum akhirnya neneknya
"Air mata Ling Yiran selalu membuatku merasak tidak berdaya. Seolah-olah aku rela melakukan apa saja untuk membuatnya berhenti menangis."Ling Yiran menangis dengan keras dan tiba-tiba melompat kedalam pelukan Yi Jinli, sambil menangis kencang.Ling Yiran tidak bisa menjelaskan mengapa dia melakukan hal seperti itu. Namun, ketika dia memeluk Yi Jinli dengan wajahnya menempel ke dada Yi Jinli, dia merasa jika dia tidak perlu menekan dirinya sendiri dan dia bisa melepaskan semua luka didalam hatinya tanpa rasa takut sedikitpun.Yi Jinli menunduk dan mengamati wanita yang tengah terisak didalam pelukannya. Dia memeluknya dengan sangat lembut, membiarkan dirinya menangis.Ling Yiran tidak tahu sudah berapa lama dia menangis dan ketika tangisannya berhenti, seolah-olah air matanya mengering dan tidak bisa dikeluarkan.Yi Jinli menggunakan tisu untuk menyeka air mata dari wajah Ling Yiran dengan lembut. "Kakak, bisakah kau memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi?"" Nenek," katanya s
Ling Yiran diam-diam memperhatikan tindakan dari sang perawat mulai dari awal hingga akhir. Ekspresinya tidak berubah bahkan ketika dia melihat luka parah di telapak tangannya.Hanya ketika perawat menepuk tangan kanan Ling Yiran dengan kain kasa, tanpa disadari dia mengerutkan keningnya karena rasa sakit, tetapi dia tidak menangis keras."Biarkan aku yang melakukannya. Keluarlah," Yi Jinli memerintahkan perawat itu.Perawat itu segera membungkuk keluar dari ruangan dengan gerakan membungkuk dan hormat kepadanya. Yi Jinli mengambil kain kasa dan membalut tangan kanan Ling Yiran dengan sangat terlatih. Gerakannya sangat lembut dan hati-hati sehingga Ling Yiran hampir tidak bisa merasakan sakit di tangannya.Setelah selesai membalut, Yi Jinli meletakkan kain kasa. "Coba gunakan tangan kananmu sesedikit mungkin untuk beberapa hari ke depan. Jangan mengepalkan tangan seperti yang sudah kau lakukan sekarang. Berapa banyak lagi darah yang ingin kau hilangkan?"Ling Yiran mempelajari bal
Tenggorokan Yi Jinli mulai terasa sesak, dan dia tidak bisa mengatakan kalau dirinya adalah Yi Jinli.Dia sudah berencana untuk memberitahukan tentang identitas aslinya kepada Ling Yiran.Rambut panjang Ling Yiran tergerai di bahunya, dan wajahnya terlihat sangat pucat di bawah sinar cahaya lampu. Ling Yiran menatap gugup ke arah Yi Jinli dengan mata almond nya yang bulat. Seolah-olah dia tengah mengkhawatirkan sesuatu.Hidup tampaknya sangat keras pada Ling Yiran dan dia telah pasrah menerima perlakuan yang tidak adil seperti ini.“Kak, beristirahatlah dengan baik di rumah sakit, dan jangan khawatir dengan apapun. Setelah kakak boleh pulang, aku akan memberitahumu siapa aku sebenarnya, ucap Yi Jinli.Ling Yiran menatapnya dengan ragu-ragu sebelum dia menganggukan kepalanya.Setelah Ling Yiran menghilangkan rasa kekhawatirannya, mulutnya menguap dia merasa sangat lelah.“Kak, kau bisa tidur sebentar jika kau merasa lelah. Tadi dokter telah berkata kepadaku, bahwa untuk beberapa
Setelah Yi Jinli mengeluarkan pasta gigi diatas sikat gigi, dia mengisi gelas dengan air hangat dan memberikannya kepada Ling Yiran.Wajah Ling Yiran tersipu malu, beberapa saat kemudian dia tidak tahu bagaimana dia bisa menyikat giginya. Kamar mandi ini telah di penuhi dengan aroma Yi Jinli.Yi Jinli mengambil sebuah handuk dan membasahinya di bawah aliran air hangat.“Aku bisa melakukannya sendiri …” ucap Ling Yiran sambil menggigit bibirnya.“Apakah lebih mudah jika aku yang melakukannya?” tanya Yi Jinli.Walaupun apa yang di katakan Yi Jinli memang benar adanya, mereka berdiri sangat dekat satu sama lain! Tangan Yi Jinli berada di samping Ling Yiran, dan ketika Yi Jinli membasahi handuk itu dan memerasnya …Ling Yiran mengangkat matanya dan melihat sosoknya di cermin.Selama ini, Ling Yiran tahu kalau Yi Jinli mempunyai wajah yang tampan. Tapi saat ini, wajahnya tidak tertutup dengan poninya yang panjang, dan dia memakai setelan jas, terlihat menawan. Dia terlihat sangat eks