Ling Yiran diam-diam memperhatikan tindakan dari sang perawat mulai dari awal hingga akhir. Ekspresinya tidak berubah bahkan ketika dia melihat luka parah di telapak tangannya.Hanya ketika perawat menepuk tangan kanan Ling Yiran dengan kain kasa, tanpa disadari dia mengerutkan keningnya karena rasa sakit, tetapi dia tidak menangis keras."Biarkan aku yang melakukannya. Keluarlah," Yi Jinli memerintahkan perawat itu.Perawat itu segera membungkuk keluar dari ruangan dengan gerakan membungkuk dan hormat kepadanya. Yi Jinli mengambil kain kasa dan membalut tangan kanan Ling Yiran dengan sangat terlatih. Gerakannya sangat lembut dan hati-hati sehingga Ling Yiran hampir tidak bisa merasakan sakit di tangannya.Setelah selesai membalut, Yi Jinli meletakkan kain kasa. "Coba gunakan tangan kananmu sesedikit mungkin untuk beberapa hari ke depan. Jangan mengepalkan tangan seperti yang sudah kau lakukan sekarang. Berapa banyak lagi darah yang ingin kau hilangkan?"Ling Yiran mempelajari bal
Tenggorokan Yi Jinli mulai terasa sesak, dan dia tidak bisa mengatakan kalau dirinya adalah Yi Jinli.Dia sudah berencana untuk memberitahukan tentang identitas aslinya kepada Ling Yiran.Rambut panjang Ling Yiran tergerai di bahunya, dan wajahnya terlihat sangat pucat di bawah sinar cahaya lampu. Ling Yiran menatap gugup ke arah Yi Jinli dengan mata almond nya yang bulat. Seolah-olah dia tengah mengkhawatirkan sesuatu.Hidup tampaknya sangat keras pada Ling Yiran dan dia telah pasrah menerima perlakuan yang tidak adil seperti ini.“Kak, beristirahatlah dengan baik di rumah sakit, dan jangan khawatir dengan apapun. Setelah kakak boleh pulang, aku akan memberitahumu siapa aku sebenarnya, ucap Yi Jinli.Ling Yiran menatapnya dengan ragu-ragu sebelum dia menganggukan kepalanya.Setelah Ling Yiran menghilangkan rasa kekhawatirannya, mulutnya menguap dia merasa sangat lelah.“Kak, kau bisa tidur sebentar jika kau merasa lelah. Tadi dokter telah berkata kepadaku, bahwa untuk beberapa
Setelah Yi Jinli mengeluarkan pasta gigi diatas sikat gigi, dia mengisi gelas dengan air hangat dan memberikannya kepada Ling Yiran.Wajah Ling Yiran tersipu malu, beberapa saat kemudian dia tidak tahu bagaimana dia bisa menyikat giginya. Kamar mandi ini telah di penuhi dengan aroma Yi Jinli.Yi Jinli mengambil sebuah handuk dan membasahinya di bawah aliran air hangat.“Aku bisa melakukannya sendiri …” ucap Ling Yiran sambil menggigit bibirnya.“Apakah lebih mudah jika aku yang melakukannya?” tanya Yi Jinli.Walaupun apa yang di katakan Yi Jinli memang benar adanya, mereka berdiri sangat dekat satu sama lain! Tangan Yi Jinli berada di samping Ling Yiran, dan ketika Yi Jinli membasahi handuk itu dan memerasnya …Ling Yiran mengangkat matanya dan melihat sosoknya di cermin.Selama ini, Ling Yiran tahu kalau Yi Jinli mempunyai wajah yang tampan. Tapi saat ini, wajahnya tidak tertutup dengan poninya yang panjang, dan dia memakai setelan jas, terlihat menawan. Dia terlihat sangat eks
Setelah Ling Yiran selesai membersihkan dirinya, Yi Jinli kembali mengangkat tubuhnya ke atas tempat tidur, dan dia melihat makanannya sudah dihidangkan disana.Walaupun itu adalah makanan yang sederhana terdiri dari bubur dan hidangan pelengkap lainnya, tapi makanan itu terlihat menggugah selera. Tiba-tiba perut Ling Yiran berbunyi dengan keras.“Dokter menganjurkan agar kakak makan makanan yang mudah dicerna,” ucap Yi Jinli.Yi Jinli kemudian meletakkan piring di meja makan di atas tempat tidurnya.Jika seseorang menyaksikan hal ini, mata mereka akan keluar dari dalam kepalanya. Tuan Muda Yi, pria yang di panggil ketua di kota Shen, sedang melayani seorang wanita.Ling Yiran mengambil peralatan makan dan mulai menyantap makanannya. Ketika dia menundukkan kepalanya saat hendak menyantap makanannya, rambut panjangnya sering kali jatuh menyapu wajahnya, dan hampir saja masuk ke dalam mangkuk bubur yang berada di hadapannya.Ketika Ling Yiran baru saja ingin mencari ikat rambut unt
"Wartawan ini sepertinya tidak tahu bahwa Nona Ling pernah dipenjara sebelumnya. Dia hanya tahu namanya dan menganggap bahwa dia dapat menulis artikel tabloid tentang dirimu," ucap Gao Congming.Yi Jinli berkata dengan dingin, "Selidiki orang itu lebih lanjut. Bebaskan dia setelah kau mendapat semua informasi yang kau butuhkan darinya. Dia menyebutkan bahwa dia melihat seseorang memposting tentang ini di media sosial. Pergi dan cari tahu siapa yang telah melihatnya dan siapa pula yang telah memposting berita Itu!""Mengerti," jawab Gao Congming.Ketika Yi Jinli membuka pintu kamar perawatan dan melihat Ling Yiran sedang menyantap buburnya, dia bertanya-tanya apakah wartawan itu kebetulan mendengar berita tentang mereka berdua."Apakah itu hanya sebuah kebetulan jika kami telah ditemukan pada malam sebelumnya, atau ... adakah yang lain?"Ling Yiran mengangkat kepalanya dan melihat wajah Yi Jinli yang berubah menjadi gelap. Dia tampaknya sedang tidak bahagia, Ling Yiran menatapnya d
Xiao Ziyi mengerutkan bibirnya dan tersenyum saat dia melihat seorang wanita yang berada di rombongan itu melalui sudut matanya. Xiao Ziyi ingat wanita itu adalah wanita yang pergi berbelanja dengan Ling Yiran, jadi dia pasti adalah teman Ling Yiran. Walaupun dia tidak bisa melampiaskan rasa frustasinya kepada Ling Yiran, tapi dia bisa melampiaskannya kepada temannya.Ketika mata Qin Lianyi bertemu dengan mata Xia Ziyi, dia mempunyai firasat yang buruk.Seperti yang diharapkan sebelumnya, tak lama setelah selesai makan malam, Xiao Ziyi bersulang dengan semua orang. Karena Xiao Ziyi merasa tidak nyaman dengan kondisi cedera kaki yang dialaminya, maka semua orang bergiliran untuk menghampiri dan bersulang dengannya.Ketika Qin Lianyi bersulang dengan Xiao Ziyi, dengan sengaja dia memegang tangan Qin Lianyi dan menjatuhkan gelas anggur ke atas lantai. Cipratan anggur mulai memercik ke atas sepatu yang tengah digunakan oleh Xiao Ziyi.Namun, Xiao Ziyi berkata kepadanya, “Kalau kau tida
Karena Qin Lianyi berdiri, tentu saja, dia mengangkat tangannya. Xiao Ziyi tidak menyadari hal itu dan dia jatuh ke lantai. Kursi yang dia duduki terjatuh dan langsung mengenai kakinya yang sedang dalam proses pemulihan.Xiao Ziyi berteriak kesakitan. Ketika mereka semua melihatnya, mereka segera menghampirinya untuk membantunya berdiri."Qin Lianyi, apakah kau tidak menginginkan pekerjaan ini lagi? Bagaimana kau bisa memperlakukan Nona Xiao seperti ini ?!" Direktur itu menegur Qin Lianyi dengan marah.Qin Lianyi mencibir, "Anda benar. Saya tidak menginginkan pekerjaan ini lagi. Saya sudah muak. Saya hanya mendapatkan gaji itu dan ,saya tidak perlu menjual diri saya kepada lembaga penelitian desain sebagai seorang budak. Kenapa saya bisa membiarkan diri saya diperlakukan dengan cara seperti ini?! "Xiao Ziyi berkata dengan wajahnya yang marah, "Apa menurutmu kau bisa bebas dari hukuman ini dengan mengundurkan diri? Aku akan menuntutmu karena kau telah melukaiku!""Silakan. Aku ak
Kondisi Ling Yiran sudah membaik dan tidak selemah saat di hari pertama. Teleponnya berdering dari waktu ke waktu oleh panggilan kerabat dari pihak ibunya.Tujuan mereka, bermacam-macam. Beberapa dari mereka menyatakan permohonan maafnya atas perlakuan paman mereka dan berharap bahwa dia bisa mencabut kasus tersebut. Beberapa dari mereka bertanya siapa orang penting yang membawanya pergi dari keluarga Feng pada hari itu.Lagi pula, ada begitu banyak mobil polisi yang mengepng rumah keluarga Feng sehingga semua tetangga di sekitarnya dapat melihatnya.Kemudian, ada beberapa orang yang ingin meminjam uang dari Ling Yiran. Mereka mengatakan bahwa karena dia tahu bahwa dia adalah sosok orang yang penting, seharusnya dia mempunya banyak uang, dan kerabatnya mengarapkannya untuk dapat membantu mereka.Ling Yiran tidak bisa berkata-kata. Sehubungan dengan "orang penting" ini, bahkan dia tidak tahu identitas tentang "Jin" sebenarnya.Namun, dari apa yang telah dikatakan orang-orang ini, L
"Ini hanya luka ringan. Jangan khawatir," ucap Gu Lichen.Namun, kata-katanya tidak membuat Zhong Keke merasa nyaman. "Bagaimana dengan tubuhmu? Apakah ada luka lain?""Kurasa tidak," ucap Gu Lichen.Zhong Keke dengan cemas berkata, "Kau tidak berpikir begitu? Apakah kau tidak memeriksa dirimu sendiri ketika kau mandi? Tidak, mari kita periksa lagi kalau-kalau ada cedera yang terlewatkan.""Periksa? Bagaimana kau akan memeriksanya?" Gu Lichen bertanya."Tentu saja kau harus melepas jubah mandimu. Coba aku lihat apakah kau telah..." Zhong Keke terdiam di tengah kalimat, wajahnya sudah merah.'Apa yang aku bicarakan? Aku sebenarnya meminta Gu Lichen untuk melepas jubah mandinya. Aku tidak berpikir dia mengenakan apa pun di bawah jubah mandinya ... ' Mengingat hal itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik dada Gu Lichen yang samar-samar tertutup oleh jubah mandinya."Apakah kau ingin aku melepas jubah mandiku?" Dibandingkan dengan Zhong Keke yang tersipu, Gu Liche
Gu Lichen basah kuyup, jadi dia menginap di kamar hotel dekat ngarai.Kamar yang diminta Gu Lichen adalah yang terbaik, tentu saja. Itu memiliki segalanya dan elegan namun mewah. Bahkan memiliki beberapa kamar dan dua kamar mandi."Jubah mandi ada di kamar mandi. Sepatu dan pakaianmu akan dicuci dan dikeringkan oleh staf hotel. Kita seharusnya bisa kembali ke kota pada malam hari," ucap Gu Lichen.Zhong Keke menjawab, "Oh, baiklah. Maaf kau menjadi basah kuyup saat menemaniku ke sini."Gu Lichen berkata, "Itu bukan salahmu. Kau sama sekali tidak perlu meminta maaf kepadaku. Baiklah, cepat mandi, atau kau akan mudah masuk angin."Zhong Keke lalu masuk ke salah satu kamar mandi.Rambut Gu Lichen basah, dan keraguan muncul di matanya yang dingin.'Apa yang salah denganku? Ketika Aku melihat Zhong Keke hampir jatuh ke sungai tadi, Aku langsung pergi ke air untuk menangkapnya tanpa berpikir.'Dia tahu bahwa sungai itu dangkal. Zhong Keke akan baik-baik saja bahkan jika dia j
Keluarga itu berjalan ke arah lain. Itu adalah pemandangan yang manis.Zhong Keke memperhatikan mereka dengan bingung. Ayahnya juga biasa memberinya tumpangan di pundaknya seperti itu ketika dia masih kecil. Dia merasa sangat tinggi setiap saat!Tiba-tiba, seekor ikan kecil berenang melewati kaki Zhong Keke. Zhong Keke tanpa sadar membungkuk untuk menangkapnya, tetapi dia tidak berharap dirinya kehilangan pijakan dan jatuh ke depan. Dia akan terjun ke air.Tiba-tiba, sebuah lengan yang kuat melingkari pinggangnya dan mengangkatnya.Kemudian, suara panik Gu Lichen terdengar di atas kepala Zhong Keke. "Apa yang sedang kau lakukan?"Zhong Keke membeku dan menoleh untuk melihat wajah pucat Gu Lichen. "Aku... aku hanya ingin... menangkap ikan.""Menangkap ikan?" Gu Lichen membeku sedikit sebelum melihat ke bawah untuk melihat beberapa ikan kecil berenang di sungai. Kemudian, dia melihat sekeliling untuk melihat orang lain mencondongkan tubuh ke depan untuk menangkap ikan kecil i
Gu Lichen mengambil tisu dan menyeka air mata di wajahnya. "Aku benar-benar tidak tahu Kau akan memiliki reaksi yang begitu besar. Sepertinya aku terlalu berpendirian dan menonjolkan diri. Biarkan aku membawamu kembali sekarang."Ucap Gu Lichen sambil menghapus air matanya. Dia kemudian menghidupkan kembali mobilnya untuk berbalik arah."Jangan." Zhong Keke menekankan tangannya di punggung tangan Gu Lichen pada tongkat persneling dan menarik napas dalam-dalam saat dia menatap lurus ke depan. "Aku... aku ingin pergi ke ngarai." Dia ingin menyelesaikan perjalanan yang belum selesai.Dia belum pernah ke sana, tapi... apakah itu juga berarti dia tidak pernah membiarkan dirinya berjalan ke depan?Dia tahu Gu Lichen ingin dia melanjutkan perjalanannya, dan dia juga ingin melakukannya.Orang tuanya juga akan lebih bahagia jika dia lebih bahagia.Gu Lichen menatap mata merah dan bengkak Zhong Keke. "Kau yakin mau pergi?"“Ya, Aku ingin melihat ngarai untuk diriku sendiri dan juga
"Jangan... Jangan... Jangan mati. Jangan mati..." Zhong Keke tergagap.Saat berikutnya, Zhong Keke ditarik ke pelukan hangat."Maaf, aku tidak tahu kau akan bereaksi sebesar itu. Maafkan aku!" Sebuah suara yang akrab terdengar di telinganya.'Lengan siapa ini? Mama?'"Keke, jangan takut. Jangan takut. Aku disini. Ini akan baik-baik saja, jadi jangan takut... Jangan takut..." Suara itu terus terdengar, dan seolah-olah darahnya yang sebelumnya dia rasakan membeku akhirnya mulai mengalir lagi.Zhong Keke mendongak dalam keadaan melamun, dan wajah tampan itu terlihat di pupil matanya yang gelap.Namun, wajah itu tidak lagi dipenuhi dengan ketidakpedulian yang biasa, melainkan kekhawatiran dan kecemasan.'Itu... Gu Lichen!'Dia menatap kosong padanya. 'Siapa yang dia khawatirkan? Siapa yang dia cemaskan?'"Keke? Keke!" Gu Lichen dengan cemas memanggil orang di depannya. Dia ingin membawanya ke ngarai dengan harapan dia bisa melanjutkan perjalanannya. Dia tidak berharap Zho
"Kau tidak perlu berterima kasih padaku sepanjang waktu," ucap Gu Lichen. Dia kemudian melihat ke arah Zhong Keke dan bertanya, "Apakah kau melakukan sesuatu nanti?"Zhong Keke menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku tidak punya rencana untuk hari ini.""Temani aku ke suatu tempat nanti," ucap Gu Lichen."Kemana kita akan pergi?" Zhong Keke bertanya."Kau akan lihat," ucap Gu Lichen dan memeriksa waktu. "Kita bisa makan siang di sana jika kita pergi sekarang."Keduanya kembali ke mobil, dan Gu Lichen melaju ke arah utara kota.Hanya setelah mengemudi selama lebih dari setengah jam, ekspresi Zhong Keke berubah. Jalan ini... Dia mengingatnya sebagai jalan menuju ngarai.Dia mengalami kecelakaan di jalan ini. Jalan ini telah muncul ratusan kali dalam mimpinya!"Kemana ... Kemana kau membawaku?" gumam Zhong Keke saat dia memucat."Ngarai," ucap Gu Lichen.Zhong Keke semakin pucat mendengar kata-kata itu. "Tidak, aku tidak ingin pergi ke sana!"Tempat itu adalah dosa bagi
Gu Lichen hanya berdiri di sana tetapi terlihat seperti selebritas atau supermodel dari sebuah poster.Jika orang tuanya masih hidup, mereka akan takjub bertemu seseorang seperti Gu Lichen.Apakah mereka sulit percaya bahwa Zhong Keke telah menemukan pacar yang begitu cerdas?'Alangkah baiknya jika mereka masih hidup ...' Hidung Zhong Keke menjadi sakit saat matanya memerah."Apakah kau akan menangis?" Gu Lichen memperhatikan sesuatu yang berbeda tentang dirinya.Zhong Keke mendengus dan tiba-tiba bergumam, "Apakah kau tahu aku menyebabkan kematian orang tuaku? Itu sebabnya bibiku menyebutku sebuah kutukan dan mengira aku seseorang yang membawa kesialan bagi orang lain."Zhong Keke telah menyimpan beberapa hal di hatinya selama bertahun-tahun. Dia tidak pernah memberi tahu siapa pun tentang mereka, tetapi dia tiba-tiba ingin curhat pada Gu Lichen."Kau tidak pernah menjadi pembawa sial, jadi jangan mengambil semuanya sendiri," ucap Gu Lichen."Tapi itu salahku. Hari itu
Mobil terasa sunyi sepanjang perjalanan.Zhong Keke menundukkan kepalanya. Tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan.Ketika Gu Lichen memarkir mobilnya di tempat parkir pemakaman dekat pintu masuk, Zhong Keke tiba-tiba berkata, "Aku... Aku hanya berpikir kemungkinan bagimu untuk jatuh cinta padaku sangat kecil. Bahkan jika kau berakhir jatuh cinta dengan wanita lain di masa depan, kemungkinan itu bukan aku. Jadi aku... aku..."Zhong Keke tidak bisa melanjutkan. Dia merasa rendah diri.Lagipula, Zhong Keke sangat berbeda dari Gu Lichen dalam hal latar belakang keluarga dan yang lainnya.Gu Lichen diam-diam menatap orang di depannya. Beberapa saat kemudian, dia melepaskan sabuk pengamannya, membungkuk sedikit, dan mengangkat rahang Zhong Keke dengan jari-jarinya yang ramping. "Apakah kau begitu tidak yakin pada dirimu sendiri?""Aku..."Bibir tipis Gu Lichen berkata dengan lembut, "Kalau begitu sebaiknya kau ingat apa yang kukatakan sekarang. Kau adalah orang pertama yang
'Apakah Zhuo Qianyun berpura-pura tidur untuk menghindari rasa malu? Atau apakah dia tidak ingin melihatku lagi?'Aroma tubuh Zhuo Qianyun sepertinya tercium di sekitar hidung Ye Wenming, membuat jantungnya terasa berat seolah-olah ada sesuatu yang menghalangi. Tubuhnya tampak kaku.Zhuo Qianyun tepat berada di sampingnya, tetapi dia menjadi bingung. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan wanita ini.'Apakah aku... masih mencintainya?'Apa yang akan aku lakukan jika aku tidak bisa jatuh cinta padanya atau aku bisa menolak ketertarikannya? Apakah kita ditakdirkan untuk bercerai dan berpisah? Atau apakah aku akan membuat pilihan yang berbeda?'Dalam kegelapan, Ye Wenming perlahan berbalik dan menatap wajah Zhuo Qianyun.Ye Wenming hanya bisa melihat garis wajahnya dalam cahaya redup, tapi... itu membuat matanya terbakar.Ternyata garis samar pun bisa menghantui pikirannya!...Pada hari Rabu, Zhong Keke menyiapkan barang-barang yang dia butuhkan untuk menghormat