Share

Kemarahan Rein

“Ah...” Teriakan Reina Vicasa sudah terdengar sejak pukul lima pagi. Gadis itu tak bisa memejamkan kedua bola matanya karena melihat semua kiriman foto dan video dari nomor tak dikenal.

Saat pertama kali mendapat kiriman serupa, Rein masih tak begitu peduli. Namun saat mendapat kiriman yang kedua kalinya, gadis itu tak bisa lagi mengabaikan semua foto dan video tersebut. Ditambah si pengirim yang tak kunjung menjawab panggilannya melalui sambungan telepon, membuatnya semakin tak tenang.

Gadis itu terus saja membayangkan segala hal buruk yang akan terjadi jika ia tak meminta maaf pada kekasihnya. Namun, ia juga merasa sangat enggan untuk meminta maaf terlebih dahulu.

Rein mulai membayangkan, jika hubungannya dan Yandi yang berakhir. Dan saat itu sahabatnyalah yang menggantikan posisinya. Semua bayangan yang terlintas di kepala gadis itu, membuatnya tak dapat memejamkan kedua bola matanya walau sebentar. Akhirnya, gadis itu pun tak beristirahat di saat orang la

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status