Beranda / Romansa / Boy & Milly / Bab 13 - Tak Masuk Akal

Share

Bab 13 - Tak Masuk Akal

Penulis: Zenny Arieffka
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-03 01:49:40

Karena tak melihat Milly akan menjawab pertanyaannya. Boy akhirnya memutuskan menuruti perintah Milly. Dia berjalan menuju ke meja makan dan duduk di sana sembari menunggu makanan yang akan disiapkan oleh Milly.

Jujur saja, Boy merasa serba salah. Dan dia juga merasa salah tingkah. Kecanggungan benar-benar terasa menyebalkan. Membuat Boy mencoba untuk bersikap biasa-biasa saja seolah-olah apa yang mereka lakukan sepanjang pagi tadi di kamar Milly adalah sebuah hal yang wajar. Padahal, dika dilihat dari hubungan mereka, hal itu tak wajar dilakukan.

Memang. Mereka adalah suami istri. Sudah sepatutnya mereka melakukan hal itu. namun ingat, mereka memiliki kontrak. Dan sial! Boy menikahi Milly hanya karena sebatas tanggung jawab. Kenapa dia meniduri Milly lagi? Haruskah Boy menanyakan hal ini pada Andre?

Sikap Milly yang berubah menjadi pendiam memperburuk semuanya. Membuat kecanggungan terasa mencekiknya. Sialan…

Boy lalu melihat Milly mulai menyuguhk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Boy & Milly   Bab 14 - Memeriksakan Bayi

    Milly sudah menunggu kedatangan Boy cukup lama di ruang tunggu. Sebenarnya, dia sudah dipanggil sejak tadi, namun dia mengundur jadwalnya dan membiarkan ibu hamil lainnya lebih dulu karena dia masih menunggu kedatangan Boy.Kini, ibu hamil di ruang tunggu hanya tinggal dirinya saja. Namun, Boy belum juga menampakkan batang hidungnya. Tiba-tiba saja Milly merasa sedih. Setidaknya, jika Boy tak berencana hadir, pria itu tidak perlu mengatakan bahwa akan hadir.Milly menghela napas panjang. Ibu hamil di dalam ruangan dokter sudah keluar, bersamaan dengan itu, nama Milly dipanggil. Dengan sedikit lelah dan sedih, Milly bangkit dan akan masuk ke dalam ruangan tersebut. Pada saat bersamaan, seorang datang menghampirinya dengan setengah berlari. Itu adalah Boy.Ekspresi wajah Milly menjadi ceria seketika, dia sangat senang ketika mendapati Boy datang.“Boy, kamu benar-benar datang?”“Iya, memangnya kamu kira aku nggak datang?”

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Boy & Milly   Bab 15 - Bertemu Mantan kekasih

    Milly masih menunggu di dalam mobil Boy yang terparkir di depan sebuah apotik. Boy yang turun karena pria itu bersikeras melakukannya. Dia mengatakan bahwa Milly lebih baik tak banyak berjalan. Pada akhirnya Milly mengalah.Sungguh, Milly benar-benar tidak tahu kenapa Boy bisa berubah begitu banyak. Tak lama, Boy kembali. Boy memberikan bingkisan obat dan vitamin itu pada Milly. Milly menyimpan kembali ke dalam tasnya.Pada saat itu, Boy melemparkan pertanyaannya “Jadi, kamu mengalami mual muntah?” tanya Boy kemudian.“Uum, pas awal-awal kehamilan saja.”“Sekarang gimana?” tanya Boy lagi.“Sudah enggak.”Boy lalu menghela napas panjang. “Maaf, kalau selama ini ku egois.”“Eehh? Engak kok. Kamu nggak egois. Bagaimana pun juga, semua ini juga salahku.” Mily tersenyum sedih. “Malam itu, aku kan yang lebih duulu menyerang kamu.” Milly berkata sembari berus

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-03
  • Boy & Milly   Bab 16 - Mencari Milly

    Bab 16 – Mencari MillyMilly menghabiskan mangkuk kedua dari Bakso yang dia pesan. Rasanya memang tak begitu sesuai seperti Bakso langganannya, namun Milly tetap senang karena hari ini dia bisa makan Bakso, meski tanpa Boy di sekitarnya.Milly tidak tahu, apa yang dilakukan Boy setelah mengantar Clara hingga tak segera menjemputnya di taman kota. Sudah satu jam lebih Milly menunggu, tapi pria itu tak kunjung datang. Sedangkan hari mulai gelap dan Jakarta mulai diguyur hujan. Akhirnya Milly memutuskan meninggalkan taman kota.Dia berjalan menelusuri trotoar, lalu berhenti pada sebuah warung yang menjual Bakso seperti yang dia idamkan sejak siang tadi.Dan kini, berakhirlah Milly di sana. Hujan semakin lebat, membuat Milly belum bisa beranjak dari warung tersebut. Karena masih lapar, Milly memesan semangkok lagi hingga kini Milly sudah menghabiskan dua mangkuk bakso pesanannya.Milly mengamati jalanan di sekitarny

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16
  • Boy & Milly   Bab 17 - Rumah Keluarga Boy

    Bab 17 – Rumah Keluarga BoyMilly sempat mengangkat wajahnya terkejut ketika Boy mengajaknya masuk ke dalam sebuah perumahan elit. Mobil Boy menuju ke sebuah rumah yang berpintu pagar tinggi. Boy membunyikan klaksonnya kemudian tampak seseorang membukakan pintu pagar tersebut.Mobil Boy menuju ke halaman rumah itu. rumah yang amat sangat besar, dan mungkin terbesar dan termegah yang pernah Milly lihat.Boy mematikan mesin mobilnya, kemudian dia keluar dari mobilnya. Milly akhirnya mengikuti Boy saja, meski Boy tak mengajaknya. Mereka menuju ke pintu utama lalu Boy memasukinya begitu saja.Seorang perempuan paruh baya datang menghampiri mereka. Milly tahu siapa orang itu. dia adalah ibu Boy —Elsa namanya. Milly pernah bertemu dengan Elsa ketika berada di hotel, saat mereka akan melangsungkan pernikahan di pencatatan sipil. Hanya itu saja. Ini adalah pertama kalinya Milly menginjakkan kaki di rumah keluarganya. Lal

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16
  • Boy & Milly   Bab 18 - Jatah Setiap Pagi

    Bab 18 – Jatah setiap PagiMenjelang pagi, Milly merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya. Jika semalam dia merasakan tubuhnya hangat karena kimono tebal yang dia kenakan ditambah lagi pelukan erat dari Boy, maka kini Milly merasakan tubuhnya polos, dan terasa dingin karena tertimpa AC kamar.Milly membuka matanya seketika. Rupanya benar, kimononya sudah terbuka, dan semua itu karena ulah Boy.Milly bahkan baru merasakan jika sepanjang tengkuk dan pundaknya sudah basah karena cumbuan dari Boy. Bibir pria itu sudah berkelana di sana, sedangkan jemarinya sudah berada dimana saja, mengacak-acak tubuh Milly.“Boy?” Milly bertanya-tanya.Boy tak menghiraukan Milly, bahkan Boy sudah meribah posisi Milly hingga perempuan itu sudah tak lagi miring memunggunginya. Milly sudah terbaring menatap ke atas. Sedangkan Boy secepat kilat juga sudah mengubah posisinya sendiri menindih tubuh Milly.Boy bahkan tak

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16
  • Boy & Milly   Bab 19 - Pencuri

    Bab 19 – Pencuri Mereka turun dari kamar Boy yang berada di lantai dua, kemudian segera menuju ke meja makan yang rupanya di sana sudah tersedia sarapan. Ada banyak sekali hidangan sarapan. Boy bahkan sempat mengerutkan keningnya karena sejauh yang dia tahu, ketika sarapan biasanya keluarganya hanya menyiapkan roti, dan sejenisnya. Namun pagi ini, sepertinya sedikit berbeda.“Mama masak?” tanya Boy saat melihat ibunya membawa menu tambahan dari dapur ke meja makan.“Enggak lah… kamu tahu sendiri kalau Mama nggak pandai masak.” Elsa —sang ibu, berkomentar.“Maksudku, Mama nyuruh pelayan rumah masak pagi ini? Kayaknya kita nggak pernah makan pagi sebanyak ini.” Boy sedikit heran.Elsa tampak ragu menjawab pertanyaan Boy, lalu dia berkata “Kamu kan pulang baw istri kamu, Mama nggak tahu apa makanan kesukaannya.”“Dia makan apa sa

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16
  • Boy & Milly   Bab 20 - Perempuan Menarik

    Bab 20 – Perempuan MenarikMilly masih mencoba menyeret pria itu menjauh bahkan keluar dari butik Kirana. Namun nihil, karena tubuh pria itu yang memang lebih besar dan lebih kuat dari Milly, ditambah lagi, pria itu tampaknya mematung karena sesuatu.“Pergi dari sini! Keluar!” Milly bahkan tak segan-segan berseru keras pada pria itu.“Mill? Apa yang kamu lakuin?” pertanyaan itu dilemparkan oleh seseorang yang berasal dari arah pintu masuk.Milly menghentikan aksinya seketika, lalu dia menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Milly dapat menghela napas lega ketika mendapati Kirana sudah berdiri di ambang pintu.“Mbak! Akhirnya Mbak Kirana datang juga. Ini orang ini mau nyuri,” segera Milly melaporkan pada Kirana tentang kehadiran pria di belakagnya.“Hai Ki…” sapa pria itu ramah kepada Kirana.“Andre? Ya Ampun…” segera Kiran

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16
  • Boy & Milly   Bab 21 - Pindah Kamar

    Bab 21 – Pindah KamarMilly masih membereskan sisa makan malam mereka. Dia juga membersihkan area dapur dan perlengkapan makan tadi, ketika Boy datang menghampirinya dalam keadaan yang sudah segar karena baru selesai mandi.Boy hanya bertelanjang dada, dan mengenakan celana piyamanya saja. Dia mendekat ke arah Milly dan bertanya “Sudah selesai?”Milly menatap Boy, dan dia sedikit terpengaruh ketika melihat Boy sudah bertelanjang dada di dekatnya “Ehh, ini. Tinggal dikit.”“Mau dibantu?”“Nggak usah. Jangan. Ini sudah mau selesai.”Boy hanya mengangguk, dia menyandarkan tubuhnya dengan santai di meja dapur, sedangkan matanya tak berhenti mengamati Milly yang masih berada di tempat pencucian piring. Milly tampak rajin dan cekatan, entah kenapa membuat Boy merasa bangga karena sudah memperistri Milly.“Selesai,”Milly sedang mencuci tanganya k

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16

Bab terbaru

  • Boy & Milly   EPILOG (END)

    EPILOGBoy keluar dari kamar Milly, dan dia sudah mendapati makanan yang tertata di meja makan keluarga Milly. Memang, semalam Boy dan Milly menginap di rumah keluarga Milly, karena Boylah yang meminta. Milly tidak thu apa rencana Boy, bahkan saat Boy meminta ayah dan ibunya izin untuk tidak masuk kerja hari ini.“Kamu sudah siap? Ayo kita sarapan.” Ajak Milly sembari menyiapkan tempat duduk Boy.Boy akhirnya duduk di sana. Tepat di sebuah kursi di sebelah kursi Milly. Sedangkan kedua orang tuma Milly duduk berhadapan dengan mereka.“Ibu sama Bapak beneran sudah izin nggak masuk kerja, kan?” tanya Boy setelah dia duduk.“Iya, kan kamu yang minta semalam. Jadi ayah sama ibu enggak masuk kerja hari ini, memangnya ada apa, sih?” tanya Milly sembari mengambilkan Boy menu sarapan di piringnya.“Rahasia. Kita akan berangkat bersama setelah sarapan.”“Dih&he

  • Boy & Milly   Bab 35 - Akhir yang Bahagia

    Bab 35 – Akhir BahagiaSetelah urusannya dengan Kirana selesai, Boy tak mengajak Milly kembali pulang. Dia malah membawa Milly menuju ke studio fotonya, tempat dimana dirinya bekerja. Milly menatap Boy seketika saat mobil suaminya itu sudah terparkir di sana.“Boy, kenapa kita ke sini?”“Kenapa? Kamu memangnya mikirnya kita ngapain ke sini?”“Aku nggak tahu apa rncana kamu.”“Aku nggak punya rencana apapun. Lagian memangnya salah ya? Kalau aku ngajak istriku ke tempat kerjaku?” tanya Boy kemudian.“Ya… nggak salah, sih…”“Tapi?” tanya Boy saat dia tahu bahwa Milly belum menyelesaikan kalimatnya.“Boy, di sini kan banyak model papan atas yang dulunya kenal aku. Para pegawai kamu juga kebanyakan kenal aku, dan tahuya aku ini adalah mantan asisten Clara. Apa… kamu nggak malu?” tanya Milly de

  • Boy & Milly   Bab 34 - Pengakuan

    Bab 34 - Pengakuan“Boy? Kenapa kamu ngomong gitu?” tanya Milly kemudian. “Apa kamu mau tinggalin aku?”“Enggak!” Boy menjawab cepat. “Aku berkata begitu karena yang kulihat, kamu tak cukup bahagia denganku.”“Tidak ada hal yang lebih membahagiakan selain bisa hidup bersama dengan orang yang kita cintai. Aku bahagia bisa hidup denganmu meski tanpa cinta yang tak akan mungkin bisa kugapai.”“Kata siapa kamu tidak bisa menggapainya?” tanya Boy dengan cepat.Milly menunduk dengan ekspresi sedihnya. “Aku tahu, Boy. Selera kamu cukup tinggi. Mantan kekasih kamu biasanya adalah model, dan juga bukan orang biasa seperti aku. Mencintai kamu seperti pungguk yang merindukan bulan. Kamu terlalu jauh aku gapai, karena itulah, meski aku cinta kamu, aku tidak akan pernah berharap lebih agar kamu membalas cintaku.”“Dasar p

  • Boy & Milly   Bab 33 - Mencurahkan Rasa

    Bab 33 – Mencurahkan rasaMilly sudah selesai makan. Dia sudah menghabiskan satu mangkuk mie instan dengan Boy yang setia mengamatinya. Sebenarnya, Milly malu. Tapi, mau bagaimana lagi. Tak mungkin Milly memutuskan untuk pindah tempat.Boy sendiri masih duduk dengan tenang sembari melipat lengannya di atas meja. Matanya seolah-olah tak ingin meninggalkan Milly, membuat Milly salah tingkah dibuatnya.Milly meminum jus jeruk yang sudah dia siapkan di sebelah piringnya, kemudian dia bangkit dan akan membereskan sisa makanannya.“Aku beresin ini dulu ya,” ucap Milly pada Boy sebelum dia pergi meninggalkan Boy menuju ke arah dapur.Boy mengamatinya saja. Dengan spontan Boy bangkit, kemudian kakinya melngkah menuju ke arah Mily. Boy berdiri tepat di sebelah Milly, menyandarkan tubuhnya di sana sebelum dia berkata. “Maaf karena sudah meninggalkanmu semalam.”Milly sempat menghentikan perg

  • Boy & Milly   Bab 32 - Rasa Cemburu

    Bab 32 – Rasa cemburuSetelah mendapatkan pencerahan dari ibunya, Boy lantas segera bangkit, lalu mandi dan mengganti pakaiannya. Ketika Boy akan pergi meninggalkan kamarnya, dia teringat dengan sesuatu. Diamatinya kamarnya, kemudian Boy melakukan tindakan yang seharusnya dia lakukan sejak lama.Boy mulai mengumpulkan foto-foto Clara yang masih ada di sana, dan dia berencan untuk menyingkirkannya. Ya, tiba-tiba saja dia sadar, bahwa apa yang dia lakukan selama ini pasti menyakiti Milly. Boy jelas-jelas tahu bahwa Milly sudah lama menyukainya. Namun Milly malah mendapatkan perlakukan seperti ini darinya.Boy kemudian merogoh ponselnya, dia bersiap untuk menghubungi Milly, namunrupanya ponsel perempuan itu tidak aktif. Akhirnya, Boy menghubungi ponsel ibu Milly, karena entah kenapa Boy yakin bahwa Milly kini sudah pulang ke rumah ibunya.“Nak Bobby? Ada apa ya? Kok pagi-pagi telepon?”“I

  • Boy & Milly   Bab 31 - Bertengkar

    Bab 31 – BertengkarMilly tidak tahu, apa yang terjadi dengan Boy. Sepanjang hari ini, Boy memang tampak berbeda. Kemudian tadi, saat makan malam tiba, Boy seolah-olah ingin menunjukkan pada Andre bahwa Milly adalah istri yang begitu dipuja oleh Boy. Milly tidak tahu apa yang direncanakan Boy. Dan kini lihat, ketika Milly masih sibuk mencuci piring, Boy memeluk tubuhnya erat-erat seolah-olah tak ingin Milly pergi meninggalkannya.Apa yang terjadi dengan Boy? Apa yang sedang direncanakan pria ini? Ketika Milly masih bertanya-tanya dalam hati, dia mendengar Boy membuka suaranya.“Apa kamu bahagia hidup denganku seperti ini?”Pertanyaan Boy tersebut terdengar tak biasa di telinga Milly. Boy tak pernah mempertanyakan hal-hal seperti itu sebelumnya. Boy biasanya tidak peduli dengan hal-hal pribadi yang dirasakan oleh Milly. Namun, kenapa sekarang Boy berubah? Apa yang kini sedang dipikirkan oleh Boy?&ldq

  • Boy & Milly   Bab 30 - Tidak Siap

    Bab 30 – Tidak SiapMakan malam terjadi dengan suasana yang kurang nyaman. Setelah tadi, Boy mengenalkan Milly dan Andre dengan cara yang tak biasa, hal tersebut membuat suasana menjadi sedikit canggung dan hening.Andre tahu bahwa Boy tahu tentang perasaannya dengan Milly. Karena itulah, Andre tak tahu harus bersikap seperti apa saat ini. Sedangkan Milly hanya bisa diam. Milly juga bingung harus bersikap seperti apa. Diantaranya semuanya, hanya Boy lah yang bersikap sangat santai seolah-olah tak terjadi apapun diantara mereka.“Oh iya, gue ada wine, lo mau? Gue ambilin dulu ya,” ucap Boy sembari bangkit dari duduknya dan menuju ke area bar dapurnya.Boy sengaja meninggalkan Andre hanya berdua dengan Milly, karena dia ingin tahu bagaimana reaksi temannya itu.Andre sendiri tampak menatap tajam ke arah Milly, sebelum dia bertanya “Jadi Boy suami kamu?” tanya Andre pada Mily.Milly m

  • Boy & Milly   Bab 29 - Rencana Boy

    Bab 29 – Rencana BoyLumatan yang diberikan Boy semakin intens, cumbuannya begitu memabukkan hingga kini membuat Milly mengalungkan lengannya dengan spontan pada leher Boy, seolah-olah tak ingin Boy meninggalkan bibirnya.Keduanya mulai dimabuk oleh gairah. Milly bahkan sudah sesekali mengerang diantara cumbuannya, sedangkan Boy pun demikian. Boy merasakan pangkal pahanya sudah mulai mengetat dan ingin segera dilepaskan. Pada akhirnya, Boy melepaskan tautan bibirnya pada Milly. Dia tak sanggup lagi untuk menahan gairahnya lebih lama lagi. Akhirnya, Boy bangkit, dia melucuti pakaiannya sendiri hingga kini dirinya sudah polos tanpa busana.Boy lalu menuju pada tubuh Milly, membantu Milly melucuti pakaiannya sendiri hingga kini Millypun sama, sudah polos tanpa busana.Boy mengamati tubuh mungil Milly yang tampak lebih brisi dari sebelumnya. Perut hamil istrinya itu semakin tampak, membuat Boy tak kuasa menahan diri mendar

  • Boy & Milly   Bab 28 - Dinner Manis

    Bab 28 – Dinner ManisMilly masih merasa tak nyaman. Pasalnya, Boy mengajaknya dinner di sebuah restaurant yang cukup mewah. Pria itu mungkin tak akan merasakan apa yang kini sedang dirasakan Milly. Karena Boy kini meski sepulang kerja, pria itu masih berpenampilan keren dan modis seperti biasanya. Sedangkan Milly?Ayolah… Milly lebih dari sederhana. Dia merasa tidak pantas. Seharusnya, dia mengenakan pakaian resmi atau gaun saat makan di tempat seperti ini. Barulah, Milly merasa pants.Dua orang pelayan melayani mereka berdua, membuat Milly merasa semakin tak nyaman dibuatnya. Astaga… kenapa selera Boy setinggi ini?“Ada yang kamu mau?” tanya Boy saat melihat Milly hanya diam mengamati hidangan makan malam di hadapan mereka setelah ditinggalkan oleh dua pelayan yang melayani mereka tadi. Milly tak segera mengambil makanan di hadapannya, Milly hanya tampak mengamatinya saja.“Uumm

DMCA.com Protection Status