Share

Siapa Dia?

Penulis: Fredelina Putri
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-12 07:10:00

Kimberly mendengar pertanyaan Bryan yang sedikit menggelitik hati. Mau tak mau demi menghormati ajakan sang pria yang baru saja meminta restu pada mendiang sang ibu, Kimberly membalas uluran tangan besar tersebut. 

Mereka berdua berjalan bersisian seperti pasangan lainnya yang memasuki restoran itu. 

Pemilik restoran tersebut keluar dan melihat kinerja para karyawan. Matanya kini tertuju pada hadirnya seorang Bryan di acara pembukaan restoran miliknya tersebut. 

Terkejut, itu pasti. 

Bryan yang terkenal sibuk dan siapa pun harus membuat janji temu dulu sebelum berbincang dengannya, kini ada di dalam restoran miliknya. 

Penyambutan harus diadakan meski tanpa persiapan. Beberapa karyawan menyambut Bryan setelah mendapat titahnya. 

"Tuan Bryan, sungguh sebuah kehormatan untuk restoran ini dikunjungi oleh orang super sibuk di kota Edensor tercinta kita ini!" pekiknya senang menyambut Bryan. Mereka berpelukan ala lel

Fredelina Putri

Mohon dukungannya yaa readers... Baca juga yuk ceritaku yang lain.. Semoga suka dan terhibur šŸ™šŸ™šŸ™

| 3
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bos Playboy Itu Suamiku Ā Ā Ā Teman Lama

    Kimberly mendadak bisu. Mulutnya seperti tersumpal sesuatu tak kasatmata. Terkunci. Lidahnya kelu. Ia bingung memikirkan jawaban apa yang harus ia katakan pada Bryan.Tanpa terduga…"Kami adalah teman lama, Tuan! Wajar bila sesama teman berjumpa dan terkejut melihatnya ada di sini tanpa diduga."Seolah bisa membaca pikiran, Nick mengambil alih menjawab pertanyaan Bryan yang diajukan pada Kimberly.Tanpa dua pria itu tahu, Kimberly menggigit bibir bawahnya seraya meremas ujung dressnya. Entah kenapa ia merasa tak enak hati dan terlihat berada di posisi yang salah.Degg Degg DeggDetak jantungnya berdendang dengan cepat.'Drama apa lagi ini, Tuhan?'Kenapa harus di tempat dan situasi seperti ini mereka dipertemukan?Kimberly mendesah pelan dan untungnya Bryan tak menyadari hal itu, lebih tepatnya, belum.Bryan mengangguk paham dan menatap ke arah mej

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-13
  • Bos Playboy Itu Suamiku Ā Ā Ā Tamu Malam Tak Diundang

    Kimberly menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Malu, perasaan itu seketika mendarat di wajah cantiknya. Pipinya merona dan memerah bak tomat segar. Hal itu tak luput dari perhatian Bryan. Bryan terkekeh. "Kau lucu sekali!" ledek Bryan yang kata-katanya langsung membuat Kimberly mencebik bibir. Entah kenapa, gerak-geriknya menjadi berubah sejak berdekatan dengan pria bernama Bryan. Ia seperti bisa menjadi dirinya sendiri bahkan bisa dibilang terkesan sikapnya bak anak kecil. Aneh! Kimberly membuka telapak tangan yang beberapa saat menutupi wajahnya. Ia menyapukan pandangan ke segala arah dan memastikan bahwa dirinya tak lagi menjadi bahan tontonan para pengunjung restoran. Dirasa aman, ia bersikap baik-baik saja di hadapan Bryan. Berdehem sekali lalu berpura-pura memainkan ponsel di atas meja. "Kenapa kau terlihat aneh?" tanya santai Bryan namun terdengar serius di te

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-13
  • Bos Playboy Itu Suamiku Ā Ā Ā Dua Wanita

    Nick terus mengamati pergerakan lawan bicaranya. Meski terlihat menyedihkan dari sosok yang berdiri tak jauh darinya, hal itu tak membuatnya iba. Menanyakan pun mengenai keadaannya tidak akan pernah ia lakukan. Ia melihat pergelangan tangan kanannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.45, itu tandanya ia harus segera merehatkan sejenak tubuh lelahnya. Tak mau buang waktu apalagi sekedar berbasa-basi, pria itu dengan ketusnya bertanya, "Apa yang mau kau katakan padaku? Kalau tidak penting, segeralah pulang! Orang tuamu pasti akan kebingungan mencarimu." Kata-kata itu terdengar bak mantra pengusiran makhluk tak kasatmata. Violet memejamkan mata lalu menghembuskan napas demi menguatkan hatinya sebelum menjawab pertanyaan Nick. Sosok perempuan yang berada di hadapan Nick adalah Violet. Gadis itu tampak menyedihkan bak sampah yang terbuang, dihempaskan begitu saja. Tak memiliki nilai apa pun di mata Nick. "Kau terlalu la

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-14
  • Bos Playboy Itu Suamiku Ā Ā Ā Rahasia di Masa Lalu

    Kebencian Nick pada kedua orang tuanya sudah mendarahdaging. Sakit, tapi tak berdarah. Orang tua yang tega menjual kebahagiaan anaknya demi perusahaan adalah dua orang di hadapannya saat ini. Demi kekayaan yang saat mati nanti tidak akan mereka nikmati terus mereka kejar sampai mereka lupa bahwa putra mereka butuh kasih sayang bukan hanya harta. Semua yang mereka dapatkan di muka bumi ini hanya bersifat fana. Tapi apa yang Nick dapati? Apakah dia salah jika di dalam hati dan pikirannya terus berontak? Toh, kenyataannya kehadiran dirinya ke dunia tak disambut baik oleh Vanessa dan Jonathan. Ia hanyalah alat, bukan putra mereka. "Jangan sentuh aku, Ma! Aku akan memilih hidup sendiri tanpa kalian, tolong jangan mengatur hidupku lagi!" tegas Nick dengan lantang. Sekelebat kejadian tiba-tiba membanjiri pikiran pemuda dua puluh satu tahun tersebut. Bayangan wajah dua wanita beda generasi terus terlintas dalam otaknya. N

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-14
  • Bos Playboy Itu Suamiku Ā Ā Ā Merebut Kembali

    Nick menyentuh kode masuk layar sentuh ponselnya. Sebuah kode rahasia untuk mengakses lebih jauh kegunaan benda pipih pintarnya kini terbuka, membebaskan sang pemilik leluasa menggunakannya. Tak butuh waktu lama atau terkesan bertele-tele, Nick menyentuh tombol on pada ponselnya hingga mengeluarkan suara-suara yang saling bersahutan mengundang banyak tanya. Jonathan mengernyit. Suara siapakah itu? Tanpa sadar kedua kaki tegapnya terus mendekat demi membayar rasa penasaran yang terus menggelitik pikirannya. Flashback On Beberapa hari sebelum kedatangan keluarga Violet ke kediaman Jonathan. Seorang wanita cantik keluar dari pintu ruangan Gib, ayah Violet. Ia baru saja keluar dari ruangan itu setelah mendapat tanda tangan Gib untuk beberapa laporan perusahaan. Di mana di dalam ruangan itu terdapat pasangan anak dan ayah yang tengah berseteru hebat. Kylie, si sekretaris yang hendak berseru karena kedatan

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-15
  • Bos Playboy Itu Suamiku Ā Ā Ā Cuci Otak

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba.Pernikahan megah yang bertempat di Bege Resort, milik George Michael begitu padat dipenuhi para tamu undangan. Beberapa saat lagi di dalam aula besar yang berada di sisi utara akan menjadi saksi bisu dilangsungkannya pernikahan akbar sepanjang masa seantero Edensor.Siapa lagi kalau bukan pernikahan Bryan dan Kimberly.Calon pengantin tersebut berada di ruangan yang berbeda.Kini, Kimberly menatap pantulan wajahnya di depan meja rias yang berwarna dominan gold dengan arsiran silver di beberapa sisi. Ia tampak begitu cantik dan terlihat dewasa, meski tidak memakai riasan mencolok.Kulitnya yang putih mulus tampak berkilauan terkena efek gaun yang dikenakannya pagi ini. Tepat dua puluh menit lagi ia akan sah menjadi nyonya Bryan.George berdiri di ambang pintu menyaksikan bagaimana anak gadisnya akan melepas masa lajang dengan menikahi salah satu konglomerat Edensor.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-16
  • Bos Playboy Itu Suamiku Ā Ā Ā Minuman Petaka

    Seseorang menyelinap masuk tanpa menjawab pertanyaan Kimberly. Jenica. Sepupunya, anak dari Luke, kakak angkat sang ayah. Perempuan yang memiliki selisih usia lebih tua satu tahun di atas usia Kimberly tersenyum ramah, ia mendekati calon mempelai yang tak lain tak bukan adalah adik sepupunya. "Maaf mengganggu kalian berdua, Paman George dan Kimberly! Aku hanya ingin mengucapkan selamat saja, tidak apa-apa, kan?" tanya Jenica dengan tetap menyunggingkan senyum di wajahnya. George balas tersenyum pada Jenica. Ia merogoh ponsel di saku celananya dan menepuk bahu putrinya perlahan lalu berkata, "Papa akan menghubungi seseorang sebentar, kau di sini dulu bersama Jenica! Oke?" Kimberly mengangguk mantap. "Baik, Papa! Aku akan menunggu Papa di sini," jawabnya cepat. George meninggalkan dua perempuan cantik di dalam ruangan tersebut. Kini tak ada lagi siapa pun selai

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-16
  • Bos Playboy Itu Suamiku Ā Ā Ā Next Plan

    Kilas balik ingatan beberapa hari yang lalu menjelang pernikahan Kimberly dan Bryan dalam benak Nickā€¦. Seseorang keluar dari sebuah mobil berwarna putih, dengan anggun perempuan itu mendekati Nick yang tengah berjalan santai sambil bersenda gurau bersama Bradley. "Hai, Nick! Long time no see, sepertinya nasibmu sangat menyedihkan, ya! Ditinggal Kimberly begitu saja dan sekarang menjadi seorang pelayan yang pastinya gajimu sangat kecil! Pantas saja dia lebih memilih meninggalkanmu daripada tetap hidup menderita dengan pria tak punya masa depan sepertimu!" sapanya diiringi sindiran tajam yang keluar dari bibirnya. Senyum sinis tampak tersungging. Perempuan itu tak asing di mata Nick. Nick membiarkan perempuan itu berceloteh atau menghina dirinya tepat di hadapannya. Ia tak peduli. Dalam hidupnya, berurusan dengan perempuan ini adalah hal yang amat tak bermutu. Membuang-buang waktu. Hendak meninggalkan sepupu dari Ki

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-17

Bab terbaru

  • Bos Playboy Itu Suamiku Ā Ā Ā Ending and Say Thanks

    Bukan Stephanie yang semakin mendekat. Kimberly yang maju dan menghambur ke dalam pelukan ibu kandung Bryan. "Aku merindukan pelukan seorang ibu sejak beberapa tahun terakhir. Aku selalu memimpikan memiliki ibu mertua yang menyayangiku. Maafkan aku, Ma, jika aku belum bisa menjadi menantu yang baik di matamu. Aku hanyalah manusia biasa yang masih terus belajar menjadi lebih baik. Apa pun yang terjadi antara Mama dan Bryan, kuharap kalian akan segera berdamai dan saling mengerti satu sama lain!" ungkap Kimberly. Mendengar ucapan menantunya, Stephanie mengeratkan pelukannya. Lalu beberapa saat kemudian pelukan itu terlepas dan mereka berdua saling bersitatap. "Terima kasih, Kimberly! Mama pergi, ya! Jaga kesehatan kalian dan titip anak Mama! Semoga Tuhan selalu melindungi kalian di mana pun berada dan menjauhkan segala keburukan dari hidup kalian. Sampai jumpa lagi, Kimberly!" pamit Stephanie dengan wajah begitu sendu dan mata yang begitu sayu

  • Bos Playboy Itu Suamiku Ā Ā Ā Permintaan Terakhir

    Lampu terang di ruang operasi masih menyala. Kimberly berada di depan pintu sambil menunggu dokter selesai melakukan tindakan pada Jenica. Luke dan George sudah datang dan menemani perempuan cantik tersebut. Beberapa saat kemudian, seorang pria tampan dengan balutan jas menawan berlari-lari menuju ruangan yang dimaksud. Ia mencari keberadaan sang istri dan ingin segera memeluknya. "Kimmy!" teriak Bryan yang seketika memeluk tubuh mungil istrinya dengan ekspresi cemas luar biasa. "Bagaimana keadaanmu? Papa baru saja mengabariku. Maaf aku baru bisa datang!" ungkap Bryan seraya berulang kali mengecup pucuk kepala sang istri. Kegelisahan di wajahnya tak dapat dibantah. Semua terlihat begitu kentara. Bryan sangat mencemaskan kondisi istri tercintanya. " Aku tidak apa-apa, Bryan. Untung saja ada Kak Jenica yang menyelamatkanku. Saat ini kami masih menunggu dokter keluar dari ruang operasi. Bryan, aku takut terjadi hal b

  • Bos Playboy Itu Suamiku Ā Ā Ā Pengorbanan Jenica

    Stephanie penasaran akan suatu hal. Ia pun segera bertanya pada Deborah demi mendapatkan jawaban yang sempat mengusik pikirannya. "Apa jangan-jangan kau sudah menyukainya lebih dari yang kubayangkan?" tanya Stephanie dengan mata menyipit mencari tahu. "Lelaki seperti Bryan itu sangatlah langka dan juga menawan, Tante. Ketampanan serta kewibawaannya sanggup meruntuhkan iman hampir sebagian besar kaum hawa di Edensor kita yang tercinta ini. Termasuk aku!" ungkap Deborah dengan wajah berbinar-binar membayangkan Bryan menjadi miliknya. Stephanie tersenyum sinis. "Kau pasti akan mendapatkannya sebentar lagi! Kimberly tidak pantas mendapatkan anakku! Hanya kaulah yang pantas bersanding dengannya!" yakin Stephanie. Deborah tersenyum senang. Lengkungan bibirnya membentuk curva cantik. Ia bahagia dan bangga karena mendapatkan restu dari Stephanie. Tinggal beberapa langkah lagi Bryan pasti akan menjadi miliknya. Ya, sebenta

  • Bos Playboy Itu Suamiku Ā Ā Ā Keras Tapi Menawan!

    Kimberly tersenyum ramah di wajahnya yang penuh keteduhan. Ia terlihat tenang di usianya yang masih belia dibandingkan usia suaminya. Sikap dewasa dalam dirinya kini mulai mendominasi.Jemari lentiknya merayap lembut ke pipi Bryan, sekali lagi demi menenangkan hati dan pikiran Bryan yang tengah berkecamuk."Aku takut kehilanganmu sama seperti ketakutanku akan kehilangan Shannon dalam hidupku dulu! Aku sangat mencintaimu, Kimmy! Jangan pernah pergi meninggalkan aku!" pinta Bryan dengan begitu gelisah. Deru napasnya memburu."Aku tidak akan ke mana-mana. Aku selalu ada di sampingmu. Istrimu ini juga sangat mencintaimu, Bryan!" tegas Kimberly tulus.Lelaki itu semakin mengeratkan pelukannya. Merasa ketenangan benar-benar ia dapatkan ketika memeluk tubuh Kimberly. Bryan pun mendorong pelan tubuh yang begitu meneduhkan jiwanya, ia meletakkan kedua tangannya di atas pundak Kimberly.Tatapan mereka saling bersua. Kegelisahan

  • Bos Playboy Itu Suamiku Ā Ā Ā Aku Takut!

    Kita tinggalkan sejenak Kimberly dan Bibi Jules di dapur. Saat ini Bryan sudah berada di kamar. Ia baru saja keluar dari kamar mandi.Selembar handuk berwarna putih menutupi tubuh bagian bawahnya dari pinggang hingga mencapai tempurung lututnya.Ia merasa malas dan kesal usai membenamkan diri di dalam bath tub selama beberapa saat, tapi ia tidak tahu apa penyebabnya.Segera, ia mengambil satu setel piyama tidur guna memberinya rasa nyaman saat sebentar lagi ia memejamkan mata barang sejenak. Kantuk mulai menyapa kedua kelopak matanya, yang tanpa sadar membuatnya berat untuk tetap terjaga."Badanku lelah sekali! Aduh!" keluh Bryan sembari memijat lengannya sendiri.Ia melangkah maju ke atas pembaringan. Perlahan, ia melepas sandal yang membalut telapak kakinya.Bryan sudah merasakan nyaman saat ia meletakkan kepalanya yang berat di atas bantal. Matanya secepat kilat terpejam.Sepuluh menit kemu

  • Bos Playboy Itu Suamiku Ā Ā Ā Rencana Terselubung

    Kimberly tersenyum senang saat mendapati sepasang mata peraknya menangkap jelas sebuah kotak pizza favorit ada di kursi belakang. Wajahnya berubah begitu sumringah. Ekspresi yang bertolak belakang dengan beberapa detik lalu.Tanpa sadar ia mengguncang pelan lengan sang suami yang tengah mengemudikan mobil. Bryan yang mengetahui hal itu spontan kembali terkekeh. Ia senang jika bisa membuat Kimberly bahagia seperti ini. Saat ini ia meyakini ucapan Kimberly beberapa saat lalu…'Kebahagiaan seseorang itu berbeda-beda, bisa datang dari makanan, seseorang yang kita suka, kesehatan dan masih banyak lagi. Tapi, kalau buat aku, makanan adalah mood booster terhebat yang tidak pernah bisa kutolak. Makanan kesukaan bisa membuatku bahagia. Bahagia itu bisa didapatkan dengan cara sederhana, asal diberikan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan.'Kata-kata itulah yang menjadi dasar Bryan memberikan makanan yang berasal dari Italia itu pada Kimberly.

  • Bos Playboy Itu Suamiku Ā Ā Ā Lihat Saja Sendiri!

    Nick terkesiap. Sumpah demi apa pun ia tak pernah membayangkan bahwa dirinya akan kembali berurusan dengan suami mantan kekasihnya.Langkah kaki orang itu berhenti tepat di hadapannya. Dengan senyum yang melengkung jelas dari kedua sudut bibirnya, pria itu tampak begitu menawan. Pantaslah ia bersanding dengan Kimberly. Mereka adalah pasangan yang cocok satu sama lain. Tampak solid dan membuat iri jutaan pasang mata yang melihat keduanya bersisian.Nick mengenyahkan pikiran itu. Ini bukan saatnya memuji mereka.Tanda tanya besar berkumpul di pikirannya. Apa yang membuat pebisnis terkenal se-Edensor ini mendatanginya?"Ke-kenapa kau ada di sini?" tanya Nick terbata-bata. Pria itu gugup hanya karena disambangi Bryan.Bukannya menjawab, Bryan malah tersenyum penuh misteri.Nick mengambil napas dalam-dalam, berusaha menjernihkan suasana hatinya yang memendam banyak pertanyaan di sana.Kedua pria de

  • Bos Playboy Itu Suamiku Ā Ā Ā Bebas

    Luke tersenyum penuh arti."Semua orang punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Papa mendengar kau mau meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah kau perbuat saja, Papa sudah merasa bangga. Kau sudah dewasa, Jenica. Belajar dan berpikir lebih baik ke depan. Perbaiki segala kesalahan yang dulu pernah terjadi.Papa yakin Kimberly akan memaafkanmu asal kau berjanji untuk tidak mengulang perbuatan yang sama. Kimmy adalah gadis yang baik dan sopan. Dia selalu menyayangimu. Papa pun bisa merasakannya. Hanya karena iri semata, kau bisa melakukan segala perbuatan itu. Papa yakin kau pun bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Percayalah!" yakin Luke menyemangati dan menyadarkan sang putri.Jenica mengangguk mantap."Aku akan menemui Kimmy dan meminta maaf padanya!" tegas Jenica penuh semangat."Ya! Papa akan selalu mendukungmu menjadi pribadi yang lebih baik! Semoga Kimmy memberikanmu kesempatan untuk berproses ke

  • Bos Playboy Itu Suamiku Ā Ā Ā Pantaskah Aku?

    "Ya, aku berjanji!" jawab Kimberly lantang tanpa meragu sedikit pun.Bryan membuka memori lama yang masih tersimpan jelas di dalam otaknya. Semua itu tak bisa menghilang begitu saja meski waktu terus berjalan.Waktu pun bergulir mengikuti ritme kisah yang terjadi di masa lalu.Kimberly menyeka cairan yang masih merembes dari pemilik iris biru di sampingnya. Cairan itu telah berhasil membasahi kedua pipi suaminya."Kau memiliki aku! Aku tak bisa berjanji akan selalu bersamamu hingga kita tua nanti. Aku hanya bisa menjalani setiap detik waktu yang berjalan bersamamu. Usia manusia tidak ada yang tahu. Benar, kan?Aku akan meminta pada Tuhan agar memberi kita usia yang panjang dan berguna bagi semua makhluk di sekitar kita. Bukan aku yang menentukan lama atau singkatnya hidup kita, semua tergantung sang Pencipta. Kita jalani saja semua proses hidup bersama-sama.Setelah aku dan kau menjadi satu dalam ikatan pe

DMCA.com Protection Status