Share

Bab 1605

Author: Len
Keesokan harinya, hujan turun di pulau itu.

Jeanet bangun agak siang, sehingga Farnley memutuskan untuk menggabungkan sarapan dan makan siang.

Mereka menyiapkan hotpot dengan kaldu tulang, terutama karena Jeanet saat ini tidak bisa makan makanan pedas. Cuaca yang agak dingin membuat hidangan ini terasa sangat pas.

Banyak bahan telah disiapkan, dan dasar supnya telah direbus secara khusus sejak sehari sebelumnya.

Farnley bertugas memasak, sementara Jeanet hanya perlu makan. Hari itu, nafsu makannya cukup baik.

"Enak sekali, kenapa ya?" katanya.

"Mungkin karena aku yang memasaknya?"

"Itu pasti alasannya," Jeanet tersenyum dan mengambil sepotong daging dengan sumpitnya lalu meletakkannya di mangkuk Farnley. "Kamu juga makan."

"Baik."

Namun, Farnley tidak terlalu berselera makan. Setelah melihat Jeanet hampir selesai makan, ia meletakkan sumpitnya.

"Sudah kenyang?"

"Sudah." Jeanet meletakkan kedua tangannya di perutnya. "Lihat, apakah perutku membesar?"

Farnley melirik sekilas ke perutnya
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai   Bab 1606

    Hingga saat ini, barulah Farnley benar-benar sadar. Yang diinginkan Jeanet sebenarnya sangat sederhana, hanya seorang kekasih yang mencintainya sepenuh hati ...Menjelang sore, Jeanet perlahan terbangun.Farnley sedang membereskan barang-barang. Jeanet bangkit dan ingin membantunya. "Aku bisa membantu sesuatu ga?""Kamu duduk saja di sini."Farnley tersenyum, menepuk bantal duduk di sampingnya. "Tugasmu hanya melihatku. Dengan begitu, aku jadi lebih semangat bekerja.""Baiklah." Jeanet tersenyum manis, duduk patuh di bantal, menopang dagunya, lalu memandangnya dengan penuh perhatian.Sesekali ia berkata, "Semangat ya, kamu hebat sekali."Farnley meliriknya sekilas, lalu mendekat untuk menciumnya. "Isi ulang tenaga.""Sudah beres semua?""Mm." Farnley duduk di sampingnya. "Barang yang perlu dibawa tidak banyak, hanya dokumen-dokumen penting. Barang yang tidak bisa dibawa, biar ditinggal untuk para pelayan. Di Jakarta, semuanya sudah tersedia. Ibuku sudah menyiapkan semuanya untukmu.""I

  • Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai   Bab 1607

    Farnley tidak langsung menyetujui, ia melirik ke arah Audrey.Audrey dan Bobby saling berpandangan, lalu mengangguk bersamaan. Sebagai orang tua, tentu mereka lebih memihak anak mereka.Barulah Farnley mengangguk, "Tentu."Ia menggenggam erat tangan Jeanet. "Ayo pulang.""Mm, baik."Saat kembali ke rumah Keluarga Gaby, langit hampir terang.Setelah beres-beres sebentar, mereka pun beristirahat.Jeanet dan Farnley tinggal di kamar lama Jeanet. Farnley memeluknya erat. "Jangan takut, ini rumah tempat kamu lahir dan tumbuh besar. Kamu adalah putri kecil yang selalu dimanjakan oleh orang tua dan kakakmu. Perlahan-lahan, kamu akan mengingat semuanya.""Mm, aku percaya padamu."Di kamar sebelah, Audrey tidak bisa menahan diri untuk menghela napas."Membiarkan mereka tinggal bersama, apakah itu pantas?"Bobby menenangkannya, "Asalkan Jeanet bahagia, jangan terlalu dipikirkan. Melihat cara mereka bersikap, kamu pikir selama ini mereka tidur terpisah?""Ah." Audrey berpikir sejenak, lalu hanya

  • Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai   Bab 1608

    Dokter memeriksa Jeanet dan memberikan banyak tes.Farnley menemani sepanjang waktu, tetapi hasilnya baru akan keluar dalam dua hari. Saran dokter adalah agar Jeanet dirawat inap terlebih dahulu. Bagaimanapun juga, apa pun hasilnya, perawatan di rumah sakit pasti diperlukan.Farnley sibuk mengurus semua administrasi dan memastikan Jeanet mendapatkan tempat yang nyaman."Kamu duduk dulu, istirahat sebentar," kata Jeanet sambil mengambil tisu dan menyeka keringatnya. "Capek, ya?"Di cuaca yang dingin seperti ini, dia masih berkeringat."Tidak capek," Farnley tersenyum. Dia bukan kelelahan, melainkan gugup.Pada saat ini, dia benar-benar merasakan bahwa waktu sedang menghitung mundur ...Malam itu, Farnley menginap bersama Jeanet di rumah sakit.Di kamar VIP yang luas, Jeanet belum menjalani pengobatan apa pun, sehingga mereka ‘diam-diam’ berbaring bersama."Farnley.""Ya?""Kamu akan selalu menemani aku seperti ini?""Tentu saja.""Lalu kalau perawat datang mengecek kamar, bagaimana?"Pa

  • Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai   Bab 1609

    Kata-kata itu tidak sulit dipahami.Jeanet sepertinya mengerti, tapi juga seperti tidak mengerti. Matanya menatapnya tanpa berkedip. “Kamu mencukur apa?”“Bodoh.”Farnley mengangkat tangannya, membelai wajahnya. “Aku akan menemanimu mencukur rambut.”Kali ini, Jeanet benar-benar mengerti dan bereaksi. Ia memalingkan wajahnya, kelopaknya menunduk, lalu air matanya jatuh begitu saja.Tanpa peringatan, tanpa jeda.Ia kembali menatapnya dengan mata berkaca-kaca. “Cowok setampan ini, kenapa harus mencukur rambut?”Ia menggeleng, “Tidak perlu, kamu tidak perlu melakukannya demi aku.”“Aku mau menemanimu atau tidak, itu tergantung aku, bukan kamu.”Telapak tangan Farnley dengan lembut mengusap pipinya. “Aku ingin melakukan ini. Apa kamu akan melarangku dan membuatku sedih?”“Apa, sih.” Jeanet mengisap hidungnya, lalu tersenyum tipis. “Baiklah, aku setuju, walau dengan terpaksa.”“Terima kasih.”Keduanya saling tersenyum.Tak lama kemudian, Farnley dan Jeanet keluar dari salon dengan tangan sa

  • Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai   Bab 1610

    "Uwek ..."Farnley berdiri di sampingnya, memegang tempat sampah untuknya.Setelah Jeanet selesai muntah, dia memberinya air untuk berkumur, lalu menyeka wajahnya hingga bersih.Perawat memang sudah disiapkan, tapi saat ini mereka hanya menjadi penonton."Tuan Wint, biar saya saja.""Tidak perlu."Farnley melambaikan tangan. "Kamu cukup bersihkan ruangan ini, istriku biar aku sendiri yang merawatnya.""Baik, Tuan Wint.""Bagaimana?"Farnley menyentuh pipi Jeanet yang agak dingin. "Sangat tidak nyaman? Kalau merasa terlalu ga enak, aku panggil dokter, jangan dipaksakan.""Masih bisa ditahan." Jeanet tersenyum lemah, wajahnya tampak pucat. "Saat muntah memang tidak enak, tapi sekarang sudah lumayan.""Ayo, buka mulut.""Ah."Farnley memasukkan manisan ke mulutnya. Jeanet langsung mengulum sambil tersenyum. "Enak banget."Rasanya asam manis, lebih dominan asam, pas sekali dengan seleranya saat ini. Mengulum manisan ini setidaknya bisa mengurangi rasa mual akibat muntah.Tiba-tiba, terdeng

  • Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai   Bab 1611

    Pagi-pagi sekali, dokter datang untuk melakukan pemeriksaan.“Keadaannya cukup baik, lebih baik dari yang diperkirakan.”“Setelah siklus perawatan ini selesai, kita akan melakukan pemeriksaan untuk melihat hasilnya. Jika memungkinkan, baru kita tentukan apakah perlu operasi.”“Baik, terima kasih, Dokter.”Kemudian, saat Jeanet menjalani pengobatan, dokter memanggil Farnley secara pribadi ke kantor.“Ke depannya, kemungkinan Nyonya Wint akan mengalami beberapa gejala. Saya ingin memberi tahu Anda terlebih dahulu agar bisa bersiap secara mental ...”Farnley langsung menegang, mengangguk, “Baik, silakan.”Beberapa hari berturut-turut menjalani kemoterapi, Audrey berkata ingin menggantikan Farnley selama dua hari, tetapi ia tetap menolak.Audrey sedikit cemas, “Bukan aku melarangmu merawatnya, tapi kamu juga bukan manusia baja. Demi Jeanet, kamu juga harus menjaga tubuhmu sendiri.”“Ibu, aku mengerti.”Farnley tetap menolak, “Saat ini aku masih bisa bertahan, Ibu ... Aku hanya ingin lebih

  • Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai   Bab 1612

    "Ibu, ada apa dengan Jeanet?"Pandangan jatuh pada Jeanet, dan seketika ia mengerti!"Jeanet!"Dalam beberapa langkah, Farnley bergegas ke arahnya dan langsung memeluknya."Ibu, biarkan aku yang merawat Jeanet. Tolong ambilkan pakaian bersih untuknya!""Baik, baik!"Audrey akhirnya tersadar, mengangguk sambil terisak, lalu buru-buru pergi.Farnley menggendong Jeanet dan membawanya ke kamar mandi."Ada apa?" Jeanet masih belum paham apa yang terjadi."Jeanet ..." Farnley merasa ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokannya, sulit baginya untuk berbicara. Dia menempatkan Jeanet di kursi, lalu mulai membuka kancing bajunya."Mandi dulu.""Mandi pagi-pagi begini?"Jeanet melihat mata Farnley memerah. Apakah dia menangis? Apa yang bisa membuatnya menangis?Tak lama kemudian, Jeanet mengetahuinya.Dia menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuhnya. Saat melihat ke bawah, celananya sudah basah ..."Aku ...?" Jeanet terkejut, menatap Farnley dengan bingung. "Apa yang terjadi denganku?"

  • Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai   Bab 1613

    ”Tapi ...Kalian sekarang sudah bercerai, kamu bukanlah suami Jeanet lagi ...Audrey panik, hampir saja mengatakannya dengan lantang ...“Apa?”Belum sempat Farnley panik, Jeanet sudah lebih dulu panik, memotong ibunya, menatapnya dengan mata penuh air mata.“Kata-kata mana yang dia salah ucapkan?”Jeanet menggenggam tangan Farnley erat-erat. “Dia tidak ingin aku memakainya, jadi Ibu jangan memaksaku! Lagi pula, dia yang menemaniku.”Audrey tak tahu harus menangis atau tertawa.Melihat ekspresi putrinya, seolah-olah selama ada Farnley, maka dia memiliki sandaran.“Ibu.” Farnley ikut berbicara, “Tolong biarkan saya mengurusnya, saya punya tenaga yang cukup, saya bisa mengatasinya.”Yang terpenting, dia benar-benar tidak ingin memaksakan Jeanet.“Baiklah.”Audrey menghela napas, antara pasrah dan merasa lega. “Kalian sudah berkata begitu, aku tak mau jadi ‘penjahat’ lagi.”Setelah Audrey pergi, Farnley duduk di tepi ranjang, menggenggam tangan Jeanet, menempelkan dahinya ke dahi Jeanet.

Pinakabagong kabanata

  • Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai   Bab 1640

    Karena merasa curiga, Jeanet mulai memperhatikan Jenzo dengan lebih serius dan sengaja mengamati gerak-geriknya. Beberapa kali, ia melihat Jenzo bersikap mencurigakan saat menerima telepon. Ia bahkan pernah datang ke kantor Jenzo, namun dua kali ia ke sana, dan itu masih dalam jam kerja, Jenzo tidak ada di tempat.Ada yang tidak beres. Sangat tidak beres!Jeanet sudah bertanya berkali-kali, tapi setiap kali ditanya, Jenzo selalu mengelak dan mengalihkan pembicaraan, tidak pernah bicara jujur.Namun akhirnya, Jeanet berhasil menemukan petunjuk.Malam itu, setelah makan malam bersama keluarga, Jenzo bangkit karena menerima telepon. Jeanet yang sudah curiga sejak lama, diam-diam mengikuti dari belakang tanpa mengeluarkan suara.Jenzo berdiri di balkon dan sama sekali tidak sadar kalau adiknya mengikutinya."Kau telepon lagi mau apa? Bukankah aku sudah kasih uangnya?!"Orang di ujung sana entah berkata apa.Wajah Jenzo terlihat semakin panik, dan jelas terlihat kemarahannya, "Apa?! Masih m

  • Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai   Bab 1639

    Dengan bantuan dan pengaturan dari Audrey, Jenzo akhirnya datang langsung untuk meminta maaf kepada mak comblang dan juga kepada gadis yang sempat ia ‘tinggalkan’.Tak disangka, belum dua hari berlalu, datang kabar baik.Mak comblang menelepon dan mengatakan bahwa si gadis menerima permintaan maaf dari Jenzo, bahkan katanya, gadis itu punya kesan cukup baik terhadap Jenzo."Gadis itu bilang, ingin mencoba menjalin hubungan dengan Jenzo. Nyonya Gaby, coba tanyakan ke anakmu, apakah dia juga punya niat yang sama?"Audrey mendengarnya, langsung senang bukan main.Ia segera menyampaikan kabar tersebut kepada Jenzo."Anakku, bagaimana menurutmu? Kamu sudah ketemu gadis itu, kan? Bagaimana kesanmu?"Wajah Jenzo langsung merah padam, lama tak bisa mengucapkan sepatah kata pun."Bicara dong!" Audrey mulai kesal, "Bikin Ibu jadi cemas! Apa Ibu ini melahirkan batu, ya?!""Pfft ..."Jeanet yang melihatnya langsung tak bisa menahan tawa."Hahaha ..."Sambil menepuk-nepuk bahu ibunya, ia menoleh ke

  • Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai   Bab 1638

    Melihat ke arah Jeanet, "Kamu belum tidur, Jeanet juga belum tidur, Jeanet nggak boleh begadang, tahu?"Tentu saja Audrey sangat menyayangi putrinya, jadi dia hanya bisa mengangguk, "Baiklah, ayo tidur."Anak nakal, paling bisa kabur sementara, masa iya nggak bakal pulang selamanya?Akhirnya keluarga itu membereskan semuanya dan tidur.Keesokan paginya, Jeanet bangun paling pagi. Saat turun ke bawah, ia mendengar suara dari arah pintu masuk.Saat dilihat, ternyata Jenzo yang semalam tidak pulang."Kak?" Jeanet membelalakkan mata. "Kamu baru pulang sekarang? Habis kamu! Kacau banget!"Ia menarik Jenzo untuk duduk di sofa ruang tamu. "Tadi malam kamu kenapa nggak datang ke acara kencan?""Aku …" Jenzo tertegun sejenak, "Aku datang kok."Kalau nggak, masa dia nggak pulang semalaman?"Udah cukup!"Jeanet menatap kesal pada kakaknya. "Masih bohong juga? Perantara udah nelpon, katanya kamu nggak datang, ninggalin si cewek begitu aja!"Wajah Jenzo langsung berubah, bibirnya sedikit terbuka, s

  • Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai   Bab 1637

    Di Keluarga Gaby, ucapan Audrey adalah seperti ‘titah suci’.Meskipun Jenzo terus menggerutu, pada akhirnya, dia tetap menyetujui dengan enggan."Kak."Jeanet menarik lengan kakaknya diam-diam, "Jangan cemberut begitu dong. Namanya juga kencan buta, bukan berarti harus langsung jadi pasangan, kan? Kamu temui aja dulu, kalau nggak suka, ya minimal ajak dia makan enak.""Hmm."Jenzo tersenyum pahit sambil mengangguk, "Ya, cuma bisa gitu deh."Singkatnya, malam itu Jenzo mengikuti perintah ‘Ibu Suri’-nya dan dengan patuh pergi kencan buta.Ini adalah pertama kalinya Jenzo berinteraksi dengan seorang gadis dengan tujuan untuk menjalin hubungan, bahkan ke arah pernikahan. Seluruh keluarga jadi tegang.Yang paling tegang, tentu saja Audrey.Malam itu, Audrey berkali-kali mengecek ponselnya, nyaris menelepon anaknya untuk menanyakan kabar, gimana pertemuannya? Gadisnya gimana? Dia suka nggak?"Ibu."Jeanet melihat gelagat ibunya dan langsung menghentikan niatnya.Ia menggeleng cepat, "Jangan

  • Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai   Bab 1636

    "Terima kasih." Jeanet tidak menolak, ia menerimanya sambil tersenyum dan berkata, "Aku tahu kamu tidak kekurangan uang, jadi aku tidak akan sungkan lagi ... dadah!"Jeanet membawa kopi itu dan berbalik pergi.Farnley tetap berdiri di tempatnya, memandangi punggungnya yang semakin menjauh.Tiba-tiba, seolah Jeanet tahu bahwa dia masih berdiri di sana, ia mengangkat tangannya dan melambai ke belakang tanpa menoleh."Aku pergi ya!""Heh ..."Farnley tak bisa menahan senyum kecilnya. Tiba-tiba ia teringat, tahun itu, di tempat ini juga, ia pertama kali melihatnya.Saat itu, dia berdiri di depan pintu kedai kopi, bingung karena tidak tahu harus memilih rasa yang mana ...Dan kini, mereka berpisah di tempat yang sama ...Farnley menutup matanya.Sinar matahari menerpa kelopak matanya, terasa panas dan perih. ...Malam itu juga, Farnley meninggalkan Pulau Guana dan kembali ke Jakarta."Jadi putus begini saja?" Jayde merasa ini sangat tidak masuk akal.Zenith dan Simon hanya menatapnya, tak

  • Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai   Bab 1635

    Melihat ekspresi gugupnya, Jeanet sempat tertegun, lalu tiba-tiba tersenyum.Awalnya ingin menggoda sedikit, tapi kata-kata itu tak jadi keluar. Ia hanya menghela napas pelan dan mengangguk."Baiklah, aku maafkan kamu.""..."Farnley justru malah tertegun.Jawaban yang sudah lama ia tunggu, bahkan sering ia harapkan dalam mimpi, sekarang tiba-tiba didapatkannya dengan begitu mudah?Rasanya lebih tidak nyata dari sekadar mimpi.Tenggorokannya bergerak, ia hampir tak percaya, "Jeanet, maksudmu ... serius?""Hmm."Jeanet memutar cangkir kopinya, tersenyum dengan tenang, "Pernah nggak kamu dengar aku berbohong? Kalau aku nggak mau memaafkanmu, aku pasti udah marah dan ribut. Kita juga bukan belum pernah bertengkar, kan?"Yang dia maksud adalah masa-masa mereka di pulau.Farnley mengangguk. Benar, Jeanet memang bukan tipe yang berpikir satu hal tapi berkata hal lain.Pikiran dan perasaannya lurus, sifatnya pun polos dan jujur.Tapi Farnley bukan orang bodoh.Dari ekspresi Jeanet, dia bisa m

  • Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai   Bab 1634

    Novy berkata, "Aku tidak takut kamu marah. Selama kamu koma, tidak ada yang tahu apakah kamu akan sadar kembali. Aku memang sempat memikirkan masa depan anakku sendiri. Tapi dia bilang, dia masih belum bisa melepaskanmu, belum bisa memulai hubungan yang baru ..."Ia menggenggam tangan Jeanet lebih erat, memandangnya dengan penuh harap."Jeanet, aku mengatakan semua ini memang karena aku punya sedikit keegoisan sebagai seorang ibu.""Jeanet, aku tahu ini sedikit tidak tahu diri, tapi aku mohon padamu sekali lagi. Farnley benar-benar sudah berubah. Sekarang dia tulus mencintaimu. Bisakah ... bisakah ..."Suara Novy beberapa kali tercekat, akhirnya tak mampu menahan tangisnya."Bisakah kamu memberinya satu kesempatan lagi?" ...Setelah berpisah dengan Novy, Jeanet kembali ke hotel.Di kamar mandi, air hangat menyirami tubuhnya. Jeanet memejamkan mata, pikirannya terus dipenuhi oleh potongan-potongan ingatan.Tentang Farnley, dari pertemuan pertama mereka, lalu jatuh cinta, menikah ... hi

  • Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai   Bab 1633

    "Tengoklah ini ... ini video yang aku rekam waktu itu, asal ambil aja …"Jeanet menerima ponsel itu dan melihat, ternyata sebuah video.Dalam video tersebut, Farnley sedang membantu dirinya yang saat itu tengah koma, untuk mengganti pakaian dan menyisir rambut. Gerakannya sangat terampil, jelas ini bukan pertama kalinya ia melakukannya.Wajahnya tampak hati-hati, seolah takut membuatnya merasa tidak nyaman ...Jeanet tiba-tiba teringat, suatu hari saat pergi ke ruang perawat, ia sempat mendengar para perawat mengatakan bahwa Farnley sering datang.Waktu itu ia kira, Farnley hanya datang menjenguknya saja ...Ternyata, seperti inilah cara dia ‘menjenguknya’?Alis Jeanet sedikit berkerut, kalau mau bilang tidak merasa terharu sama sekali, itu bohong. Rasa hangat perlahan naik dari dalam hatinya, basah, lengket, dan menyentuh.Ia juga kembali teringat bahwa kesan terakhirnya terhadap Farnley adalah pria itu telah diam-diam menculiknya ke pulau, tanpa memberitahu keluarganya.Hubungan mere

  • Bos Mencuri Ciuman dari Istrinya yang Hamil Setelah Bercerai   Bab 1632

    "Masih sama saja, hanya Farnley yang berbakti. Cuma dia yang bangun pagi-pagi dan menemani aku ke sini.""Mm." Jeanet tersenyum kecil, tidak tahu harus menanggapi apa.Begitu menunduk, dia melihat Farnley yang diam tak bersuara duduk di sampingnya, sedang memegang pisau makan untuk mengoleskan saus kuning ke roti miliknya.Jeanet tertegun sejenak. Farnley sudah selesai mengoles dan menyerahkannya padanya."Nih. Aku cuma oles tipis aja, nggak banyak."" … Terima kasih."Itu memang kebiasaannya, dan ternyata dia masih mengingatnya.Jeanet menerima roti itu, perasaannya jadi sedikit rumit.Belum sempat makan, Farnley sudah membuka serbet dan membentangkannya di depan dada Jeanet. "Croissant yang baru matang ini renyah, pasti banyak remahannya."Jeanet kembali mengucap terima kasih. "Terima kasih.""Sama-sama."Gerak-geriknya yang luwes seperti itu, jelas terlihat bahwa dia sudah terbiasa melakukannya.Jeanet mengatur emosinya. Dulu … memang, Farnley sering melakukan hal-hal seperti ini. D

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status