Beranda / Romansa / Bolehkah aku jadi imammu / Chapter 1 Suka dalam diam

Share

Bolehkah aku jadi imammu
Bolehkah aku jadi imammu
Penulis: Nadila Karisya Agustin

Chapter 1 Suka dalam diam

last update Terakhir Diperbarui: 2021-05-01 12:44:30

~Ada sebuah alasan mengapa aku menjauhinya, itu karena cinta~ Maulana Asy’ari.

*****

Author POV…

Seorang gadis cantik berhijab dengan seragam SMA nya tengah serius membaca buku di taman sekolah.

Tiba-tiba datang kedua temannya, Agustin dan Khikmah.

“Hai Atika, kamu lagi baca apa?” tanya Agustin.

“Baca buku sejarah Islam!” ucap gadis yang bernama atika itu.

“Eh aku denger kamu itu temen deketnya maulana dari smp yah?” Ucap Khikmah.

“Enggak terlalu deket sih, cuman saling kenal ajah!” ucap Atika cuek.

“Masa sih? kamu bohong yah?” ucap Amalia.

“Emang bener kok, kita itu sekedar teman dalam organisasi!” ucap Atika.

“Kamu gak naksir gitu sama dia?” ucap Agustin.

“Naksir? sama dia? dih ogah!” ucap Atika.

“Ya ampun tik, cowok seganteng dia, kamu gak tertarik? so weird banget sih kamu!” ucap Amalia.

“Iya tik, dia itu kan tipe mu?” ucap Agustin.

“Aku juga pemilih kali orangnya, emang sih dia shaleh, tapi kan kalian gak tau sisi lain nya dia kek gimana?” ucap Atika.

“Katanya gak terlalu kenal, tapi kok tau sisi lainnya?” ucap Khikmah.

“Ya kan, tahu sedikit dari orang!” ucap Atika bohong.

“Omongan orang jangan dipercaya, menurutku dia itu orangnya pendiam kok, ramah juga sama guru!” ucap Agustin.

“Iya ramah, kalian gak tau sih? dia itu dinginnya nauzubillah!” batin Atika.

“Terserah kalian mau ngomentarin dia kek gimana, aku gak peduli, dahlah aku ke kelas ajah!” ucap Atika sembari meninggalkan Agustin dan Khikmah.

*****

Di dalam kelas…

“Rajin amat kamu, biasanya gak baca buku kek beginian!” ucap Maulana yang tiba-tiba datang menghampiri nya.

“Emangnya kenapa? bukan urusan kamu juga kan?” ucap Atika.

“Siapa juga yang bilang itu urusan ane!” ucap Maulana.

“Terus kamu ngapain ke sini?” ucap Atika.

“Kamu gak liat, aku lagi main bola!” ucap Maulana yang tengah menangkap bola.

“Main bola di lapangan, bukan di kelas

kamu ngerti gak sih? bukannya mencontohkan yang baik, ini malah ikut-ikutan, kamu ini ketua kelas bukan sih?” ucap Atika kesal.

“Dih suka-suka ane dong, siapa suruh mereka ngevote ane jadi ketua kelas!” ucap Maulana.

“Terserah kamu aja deh, intinya kamu gak boleh main bola di tempat dudukku, kalau aku kena bola gimana? sakit tau?” ucap Atika.

“Dasar bawel!” ucap Maulana yang langsung pergi ke tempat duduknya.

“Kamu juga rewel!” ucap Atika kesal.

*Flasback on

Maulana POV…

Ku lihat atika tengah serius membaca bukunya, tapi dia nampak terusik kala berulang kali bola jatuh ke tempat duduknya.

Agar ia tak terusik aku pergi ke tempat duduknya, ku tangkap semua bola yang hendak mengenainya.

"“Rajin amat kamu, biasanya gak baca buku kek beginian!” ucapku yang datang menghampiri nya.

“Emangnya kenapa? bukan urusan kamu juga kan?” ucap Atika.

“Siapa juga yang bilang itu urusan ane!” ucapku.

“Terus kamu ngapain ke sini?” ucap Atika.

“Kamu gak liat, aku lagi main bola!” ucap ku yang tengah menangkap bola.

“Main bola di lapangan, bukan di kelas

kamu ngerti gak sih? bukannya mencontohkan yang baik, ini malah ikut-ikutan, kamu ini ketua kelas bukan sih?” ucap Atika kesal.

“Dih suka-suka ane dong, siapa suruh mereka ngevote ane jadi ketua kelas!” ucapku.

“Terserah kamu aja deh, intinya kamu gak boleh main bola di tempat dudukku, kalau aku kena bola gimana? sakit tau?” ucap Atika.

“Dasar bawel!” ucapku yang langsung pergi ke tempat dudukku.

“Kamu juga rewel!” ucap Atika kesal.

Aku terkekeh geli, karena aku mendengar ucapannya barusan.

*Flasback off

*****

Atika POV

Sekolah usai lebih cepat, karena para guru akan mengadakan rapat dengan kepala sekolah. Tapi sayangnya hari ini hujan, dan aku lupa membawa payung.

“Yuk pulang!” ajak Agustin dan Khikmah.

“Kalian duluan aja, aku pulangnya nanti tunggu hujannya reda!” ucap Agustin.

“Tunggu hujannya reda, apa tunggu maulana pinjemin kamu payung?” goda Agustin.

“Kok jadi bahas dia lagi sih? udah sana kalian pulang ajah!” ucap Atika kesal.

“Eh ngapa jadi ngusir?” ucap Agustin.

“Malu-malu kucing garong nih ye!” ucap Khikmah.

“Siapa yang malu sih?” ucap  Atika.

“Iya iya kita pulang, hati-hati di jalan yah? jangan sampe kepleset wkwkwk!” ucap Agustin.

“Berisik banget sih kalian!” ucap Atika.

“Sabar sabarr, ini udah jadi takdir aku punya temen kek kalian!” batin Atika.

Agustin dan khikmah pun pulang meninggalkan atika yang masih menunggu di halte sekolah.

*****

Maulana POV

Ku lihat atika tengah duduk di halte sekolah, aku pergi menghampiri nya.

“Tumben belum pulang? gak bawa payung?” ucapku.

“Bukan urusanmu!” ucap Atika.

“Yee, cuman tanya doang kali!” ucapku.

“Mending gak usah tanya sekalian, kalau gak membantu!” ucap Atika.

“Siapa juga yang mau bantu ente!” ucapku.

“Ya udah sana pulang!” ucap Atika.

“Gak usah di suruh, ane juga bakalan pulang!” ucapku yang pergi meninggalkan nya.

Tapi aku tidak benar-benar meninggalkannya, aku berteduh di warung yang agak jauh darinya. ku titipkan payung yang ku bawa pada anwar, temanku untuk pergi mengantarkan payung untuk atika.

“Nanti kamu pulangnya gimana lan?” ucap Anwar.

“Kamu kayak gak kenal aku ajah war? aku udah biasa kok hujan-hujanan kek gini!” ucapku.

“Iya sih, kamu biasa hujan-hujanan demi si pujaan hatimu itu hehe, kamu bahkan ngelupain penyakit kamu yang bakal kambuh kalau kena hujan!” ucap Anwar.

Anwar adalah teman kecil ku, kita selalu bersama sampai dengan sekarang. dan aku sering mencurahkan isi hatiku padanya, karena dialah satu-satunya orang yang selalu mendengarkan cerita ku.

“Insyaallah hari ini gak bakal kambuh, udah gih sana samperin!” ucapku.

“Iya iya!” ucap Anwar.

Ku lihat anwar sudah pergi ke sana, aku tersenyum kala atika menerima dengan senyum di wajahnya. aku berlari menembus hujan, mencoba mengakhiri kebencianku pada hujan demi dia, Atika.

*****

“Assalamualaikum tik!” ucap Anwar menghampiri ku.

“Walaikumussalam, ada apa ya war?” ucap Atika.

“Nih, aku ada payung buat kamu!” ucap Anwar sembari memberikan payung pada atika.

“Ya allah makasih ya war, kamu baik banget!” ucap Atika sembari tersenyum.

“Sama-sama, aku juga kebetulan liat kamu di sini, karena aku bawa dua payung, aku kasihin ke kamu!” ucap Anwar.

“Makasih ya war, aku bakal kembaliin besok!” ucap Atika.

“Iya sama-sama, ya udah kamu buruan pulang, nanti mama mu khawatir lho!” ucap Anwar.

“Iya war, ya udah aku pulang dulu yah

Assalamualaikum!” ucap Atika.

“Walaikumussalam!” ucap Anwar sembari melambaikan tangannya.

“Anwar baik banget!” batin Atika.

.

To be continued

Bab terkait

  • Bolehkah aku jadi imammu   Chapter 2 Terkena penyakit aneh

    ~Sejak kecil, aku sudah terbiasa dengan ini, aku terkena penyakit urtikaria, oleh karena itu aku membenci hujan~ Maulana.*****Keesokan harinya, kelas berjalan kondusif. Para siswa tengah serius memerhatikan pelajaran. Berbeda dengan anwar yang tidak fokus, karena khawatir akan kondisi maulana yang hari ini tidak berangkat sekolah."War, temen sebangku mu kok gak berangkat?" bisik Atika."Dia sakit karena kehujanan!" ucap Anwar."Lho payungnya rusak? kemaren kan dia pake payung?" ucap Atika heran."Gak tau juga!" ucap Anwar."Ohh gitu!" ucap Atika yang langsung kembali fokus ke pelajarannya."Kalau aku boleh ingkar, aku bakal omong semuanya ke atika!" batin Anwar.*****Kantin sekolah SMA favorit 01 Bekasi. terlihat atika, khikmah dan agustin tengah duduk dengan makanan nya masing-masing."Eh tik, kira-kira s

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-01
  • Bolehkah aku jadi imammu   Chapter 3 Masih aja gengsi

    Chapter 3 Masih aja gengsi.~Tidak bisa kau sembunyikan perhatian mu lagi, aku tau kau malu mengakuinya, gengsimu terlalu besar, dan itu membuat mu menjadi seorang pria yang cuek dan dingin kepadaku~ Atika.*****Keesokan harinya, di dalam kelas saat waktu istirahat. maulana menghampiri atika, di tempat duduknya."Eh ente kagak usah percaya sama kata-kata anwar, dia itu bohong sama ente!" ucap Maulana."Ohh!" ucap Atika singkat."Oh ya, makasih udah jenguk!" ucap Maulana dingin."Sama-sama!" ucap Atika.Karena merasa malu akan kejadian kemarin, maulana memutuskan untuk pergi ke tempat duduknya."Dasar cowok gengsi, tinggal bilang aja kali, gak usah bohong segala!" batin Atika.Tiba-tiba datang khikmah dan agustin, mereka menghampiri atika yang tengah membaca buku."Gimana? ada progres kah?" ucap Agustin.

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-04
  • Bolehkah aku jadi imammu   Chapter 4 Salah paham

    ~Aku bukanlah orang yang kau kira akan melakukan hal sebodoh itu~ Maulana.*****Hujan deras mengguyur sekolah pagi ini, para siswa datang dengan jas hujan dan payung yang mereka bawa.Terlihat Agustin dan Khikmah tengah duduk di halte sekolah."Kok atika jam segini belum berangkat?" ucap Agustin."Iya tumben banget tuh anak!" ucap Khikmah.Saat mereka tengah menunggu atika, tiba-tiba sebuah mobil berhenti dihadapan mereka."Itu atika kali ya?" ucap Agustin."Masa sih? itukan bukan mobilnya kak akhtar?" ucap Khikmah.Atika keluar dari mobil itu, dia tersenyum dan melambaikan tangannya pada seorang laki-laki dari dalam mobil."Eh atika sama siapa tuh? kok aku kayak baru liat tuh cowok?" ucap Agustin."Palingan juga sepupu atau saudara nya yang lain!" ucap Khikmah.Setelah mobil

    Terakhir Diperbarui : 2021-05-04
  • Bolehkah aku jadi imammu   Chapter 5 Karena benci

    ~Aku sudah menyukainya dari awal, tapi mengapa dia lebih menyukai maulana ketimbang aku~ Rendy.*****Malam harinya di rumah Maulana, kedatangan seorang tamu yang tak lain adalah keluarga Rendy, sepupu maulana."Ya ampun zainab, kamu tambah cantik ajah!" goda Umi Zulaikha."Masa sih mba? aku pikir mba lho yang tambah cantik!" ucap Tante Zainab."Ah kamu bisa aja!" ucap Umi Zulaikha."Kamu gimana kabarnya ren?" ucap Maulana."Bukan urusan loh!" ucap Rendy cuek."Ihh gak boleh gitu dong ren, maulana kan tanya baik-baik sama kamu?" ucap Om Reza."Aku baik!" ucap Rendy singkat."Kalian itu harusnya akur dong, kalian kan sepupuan, harus kompak menjalin kebersamaan!" ucap Tante Zainab."Kita akur kok tante!" ucap Maulana."Oh ya kamu masih inget atika kan? anaknya si ariana sama si ahmad?" ucap Tante Zainab."Kenal lah, ariana itukan temen kamu pas jaman SMA dulu!" ucap Umi Zulaikha yang membuat mau

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-24

Bab terbaru

  • Bolehkah aku jadi imammu   Chapter 5 Karena benci

    ~Aku sudah menyukainya dari awal, tapi mengapa dia lebih menyukai maulana ketimbang aku~ Rendy.*****Malam harinya di rumah Maulana, kedatangan seorang tamu yang tak lain adalah keluarga Rendy, sepupu maulana."Ya ampun zainab, kamu tambah cantik ajah!" goda Umi Zulaikha."Masa sih mba? aku pikir mba lho yang tambah cantik!" ucap Tante Zainab."Ah kamu bisa aja!" ucap Umi Zulaikha."Kamu gimana kabarnya ren?" ucap Maulana."Bukan urusan loh!" ucap Rendy cuek."Ihh gak boleh gitu dong ren, maulana kan tanya baik-baik sama kamu?" ucap Om Reza."Aku baik!" ucap Rendy singkat."Kalian itu harusnya akur dong, kalian kan sepupuan, harus kompak menjalin kebersamaan!" ucap Tante Zainab."Kita akur kok tante!" ucap Maulana."Oh ya kamu masih inget atika kan? anaknya si ariana sama si ahmad?" ucap Tante Zainab."Kenal lah, ariana itukan temen kamu pas jaman SMA dulu!" ucap Umi Zulaikha yang membuat mau

  • Bolehkah aku jadi imammu   Chapter 4 Salah paham

    ~Aku bukanlah orang yang kau kira akan melakukan hal sebodoh itu~ Maulana.*****Hujan deras mengguyur sekolah pagi ini, para siswa datang dengan jas hujan dan payung yang mereka bawa.Terlihat Agustin dan Khikmah tengah duduk di halte sekolah."Kok atika jam segini belum berangkat?" ucap Agustin."Iya tumben banget tuh anak!" ucap Khikmah.Saat mereka tengah menunggu atika, tiba-tiba sebuah mobil berhenti dihadapan mereka."Itu atika kali ya?" ucap Agustin."Masa sih? itukan bukan mobilnya kak akhtar?" ucap Khikmah.Atika keluar dari mobil itu, dia tersenyum dan melambaikan tangannya pada seorang laki-laki dari dalam mobil."Eh atika sama siapa tuh? kok aku kayak baru liat tuh cowok?" ucap Agustin."Palingan juga sepupu atau saudara nya yang lain!" ucap Khikmah.Setelah mobil

  • Bolehkah aku jadi imammu   Chapter 3 Masih aja gengsi

    Chapter 3 Masih aja gengsi.~Tidak bisa kau sembunyikan perhatian mu lagi, aku tau kau malu mengakuinya, gengsimu terlalu besar, dan itu membuat mu menjadi seorang pria yang cuek dan dingin kepadaku~ Atika.*****Keesokan harinya, di dalam kelas saat waktu istirahat. maulana menghampiri atika, di tempat duduknya."Eh ente kagak usah percaya sama kata-kata anwar, dia itu bohong sama ente!" ucap Maulana."Ohh!" ucap Atika singkat."Oh ya, makasih udah jenguk!" ucap Maulana dingin."Sama-sama!" ucap Atika.Karena merasa malu akan kejadian kemarin, maulana memutuskan untuk pergi ke tempat duduknya."Dasar cowok gengsi, tinggal bilang aja kali, gak usah bohong segala!" batin Atika.Tiba-tiba datang khikmah dan agustin, mereka menghampiri atika yang tengah membaca buku."Gimana? ada progres kah?" ucap Agustin.

  • Bolehkah aku jadi imammu   Chapter 2 Terkena penyakit aneh

    ~Sejak kecil, aku sudah terbiasa dengan ini, aku terkena penyakit urtikaria, oleh karena itu aku membenci hujan~ Maulana.*****Keesokan harinya, kelas berjalan kondusif. Para siswa tengah serius memerhatikan pelajaran. Berbeda dengan anwar yang tidak fokus, karena khawatir akan kondisi maulana yang hari ini tidak berangkat sekolah."War, temen sebangku mu kok gak berangkat?" bisik Atika."Dia sakit karena kehujanan!" ucap Anwar."Lho payungnya rusak? kemaren kan dia pake payung?" ucap Atika heran."Gak tau juga!" ucap Anwar."Ohh gitu!" ucap Atika yang langsung kembali fokus ke pelajarannya."Kalau aku boleh ingkar, aku bakal omong semuanya ke atika!" batin Anwar.*****Kantin sekolah SMA favorit 01 Bekasi. terlihat atika, khikmah dan agustin tengah duduk dengan makanan nya masing-masing."Eh tik, kira-kira s

  • Bolehkah aku jadi imammu   Chapter 1 Suka dalam diam

    ~Ada sebuah alasan mengapa aku menjauhinya, itu karena cinta~ Maulana Asy’ari.*****Author POV…Seorang gadis cantik berhijab dengan seragam SMA nya tengah serius membaca buku di taman sekolah.Tiba-tiba datang kedua temannya, Agustin dan Khikmah.“Hai Atika, kamu lagi baca apa?” tanya Agustin.“Baca buku sejarah Islam!” ucap gadis yang bernama atika itu.“Eh aku denger kamu itu temen deketnya maulana dari smp yah?” Ucap Khikmah.“Enggak terlalu deket sih, cuman saling kenal ajah!” ucap Atika cuek.“Masa sih? kamu bohong yah?” ucap Amalia.“Emang bener kok, kita itu sekedar teman dalam organisasi!” ucap Atika.“Kamu gak naksir gitu sama dia?” ucap Agustin.“Naksir? sama dia? dih ogah!” ucap Atika.“Ya ampun tik, cowok seganteng dia, kamu gak tertarik? so weird banget sih kamu

DMCA.com Protection Status