~Aku sudah menyukainya dari awal, tapi mengapa dia lebih menyukai maulana ketimbang aku~ Rendy.
*****
Malam harinya di rumah Maulana, kedatangan seorang tamu yang tak lain adalah keluarga Rendy, sepupu maulana.
"Ya ampun zainab, kamu tambah cantik ajah!" goda Umi Zulaikha.
"Masa sih mba? aku pikir mba lho yang tambah cantik!" ucap Tante Zainab.
"Ah kamu bisa aja!" ucap Umi Zulaikha.
"Kamu gimana kabarnya ren?" ucap Maulana.
"Bukan urusan loh!" ucap Rendy cuek.
"Ihh gak boleh gitu dong ren, maulana kan tanya baik-baik sama kamu?" ucap Om Reza.
"Aku baik!" ucap Rendy singkat.
"Kalian itu harusnya akur dong, kalian kan sepupuan, harus kompak menjalin kebersamaan!" ucap Tante Zainab.
"Kita akur kok tante!" ucap Maulana.
"Oh ya kamu masih inget atika kan? anaknya si ariana sama si ahmad?" ucap Tante Zainab.
"Kenal lah, ariana itukan temen kamu pas jaman SMA dulu!" ucap Umi Zulaikha yang membuat maulana kaget.
"Jadi umi kenal atika? tapi kok dia gak kasih tahu aku sih?" batin Maulana.
"Aku sama ariana udah sepakat jodohin rendy sama anaknya!" ucap Tante Zainab.
"Sama anak keduanya itu?" ucap Umi Zulaikha.
"Iya, cocok banget gak sih? lagipula mereka berdua kan temenan pas kecil, pasti cocok!" ucap Tante Zainab.
Maulana terkejut mendengarnya, sedangkan Rendy menatapnya remeh.
"Tapi mba saranin, jangan dulu ngomongin hal kek gituan ke anak-anak deh!" ucap Umi Zulaikha.
"Kenapa emangnya mba?" ucap Tante Zainab.
"Mereka kan masih remaja, belum mikir ke situ, nanti kalau kamu ngomongin hal kek gitu ke mereka, pasti mereka bakal kaget dan jadi gak fokus sama pelajaran!" ucap Umi Zulaikha.
"Iya juga ya mba, iya deh aku gak bakal ngomongin hal itu lagi!" ucap Tante Zainab.
*****
Keluarga Rendy akhirnya pulang, tapi ada sedikit kegelisahan di hati maulana.
"Lan, kamu kenapa? umi perhatiin, kamu dari tadi nglamun mulu?" ucap Umi Zulaikha.
"Gak ada apa-apa kok mi!" ucap Maulana.
"Bener nih? umi gak yakin sama jawaban kamu?" ucap Umi Zulaikha.
"Iya bakal aku ceritain ke umi, tapi bukan sekarang!" ucap Maulana yang langsung pergi menuju kamarnya.
"Eh bi, itu anak kenapa yah?" ucap Umi Zulaikha.
"Abi juga gak tahu mi!" ucap Abi Sufyan.
"Ya iyalah abi gak tau, abi aja seringnya di kantor, mana tau maulana kenapa?" ucap Umi Zulaikha.
"Iya abi tau umi kangen sama sosok abi yang dulu kan?" ucap Abi Sufyan.
"Ah dahlah umi ngantuk!" ucap Umi Zulaikha sembari meninggalkan sang suami yang masih berkutat dengan laptop ditangannya.
*****
Keesokan harinya...
Rumah Atika
"Kak aku gak suka yah, kakak nyuruh rendi anter jemput aku!" ucap Atika.
"Kalau bukan perintah mama, kakak juga gak mau kali!" ucap Kak Akhtar.
Ting
tong
"Aduh itu pasti rendi, aku gak mau berangkat sama dia kak?" ucap Atika.
"Tapi ini perintah de!" ucap Kak Akhtar.
"Aku gak mau tau, pokoknya kakak harus bantuin aku kabur dari dia!" ucap Atika.
"Aduh gimana caranya de?" ucap Kak Akhtar.
*****
Di luar rumah atika
"Atika kok lama banget yah?" ucap Rendy.
Cklek
"Eh den rendi, cari non atika ya?" ucap Bibi rina pembantu di rumah atika.
"Iya bi, atika ada di rumah kan bi?" ucap Rendy.
"Non atika udah berangkat sama den akhtar, katanya hari ini ada kumpulan wali siswa-siswi, jadi sekalian!" ucap Bibi rina.
"Oh gitu ya bi, ya udah makasih ya bi infonya!" ucap Rendy.
"Iya den!" ucap Bibi rina.
Rendy pun pergi meninggalkan rumah atika.
"Makasih bi, bantuannya!" ucap Atika yang keluar dari kamarnya.
"Sama-sama non!" ucap Bibi rina.
"Yuk kak, kita berangkat!" ucap Atika.
"Okeh de!" ucap Kak Akhtar.
Atika pun pergi ke sekolah bersama kak akhtar.
*****
Sesampainya di sekolah...
"Kak, nanti jemput aku lagi ya?" ucap Atika.
"Gak bisa de, sore ini kakak ada acara kampus!" ucap Kak Akhtar.
"Yah kakak, terus aku di jemput siapa dong?" ucap Atika.
"Ya mau gimana lagi de, udah jadi kewajiban kakak sebagai ketua perwakilan mahasiswa!" ucap Kak Akhtar.
"Ah males banget aku di jemput sama dia!" ucap Atika.
"Kenapa kamu gak minta maulana buat pulang sama kamu?" ucap Kak Akhtar.
"Kakak tau kan, maulana itu orangnya kek gimana? mana mungkin dia mau nganterin aku?" ucap Atika.
"Coba tanya aja dulu de, pasti bisa!" ucap Kak Akhtar.
"Ya udah deh!" ucap Atika.
"Nah gitu dong, jangan putus asa dulu,ya udah sana keluar, temenmu udah nunggu tuh!" ucap Kak Akhtar.
"Ya udah aku sekolah dulu ya kak, Assalamualaikum!" ucap Atika sembari menyalami sang kakak, lalu keluar dari mobil.
"Kamu kok lama banget di mobilnya?" ucap Agustin.
"Biasa ngobrol-ngobrol sebentar!" ucap Atika.
"Ya udah, kita ke kelas yuk!" ucap Khikmah.
"Yuk!" ucap Atika.
Mereka pun berjalan ke kelas bersama.
*****
Waktu istirahat pertama pun tiba, agustin dan khikmah pergi ke kantin tanpa atika.
"Kira-kira atika mau ngomongin apa ya sama maulana!" ucap Agustin.
"Iya nih, aku kepo banget!" ucap Khikmah.
Setelah lama mengobrol, atika pun datang menghampiri mereka.
"Hai guys, lama nunggu yah?" ucap Atika sembari tersenyum.
"Iyalah, kita nunggu sampai bel masuk bentar lagi mau bunyi tau!" ucap Agustin.
"Maaf ya kalau lama nunggu, aku bahagia banget sumpah hari ini!" ucap Atika.
"Bahagia kenapa?" ucap Khikmah.
*Flasback on
Atika POV
Kini hanya ada aku dan maulana di kelas, semua siswa sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. aku mulai memberanikan diri datang ke tempat duduknya.
"Emm aku ganggu sebentar gak papa kan?" ucap Atika.
"Ada apa?" ucap Maulana.
"Lan, aku butuh bantuan kamu!" ucap Atika.
"Bantuan? bantuan apa?" ucap Maulana.
"Kamu mau yah, jadi pacar settingan aku?" ucap Atika.
"Astaghfirullah, ente yang bener ajah!" ucap Maulana.
"Please lan, kamu bantuin aku yah?" ucap Atika.
"Gak mau, nanti ane dong yang dosa!" ucap Maulana.
"Lan, aku gak mau di jodohin sama orang yang gak aku suka lan, dia itu terlalu berekspektasi tinggi sama aku!" ucap Atika.
"Emang kamu mau dijodohin sama siapa?" ucap Maulana.
"Sama si rendi, kamu kenal dia kan?" ucap Atika yang membuat maulana kaget.
"Okeh, aku mau!" ucap Maulana.
"Aku gak bakal biarin atika jatuh ke orang yang salah!" Batin maulana.
"Seriusan?" ucap Atika.
"Kalau gak serius, mana mungkin aku jawab mau!" ucap Maulana.
"Makasih lan, kamu baik deh!" ucap Atika.
"Nanti pulang aku anter!" ucap Maulana.
*Flasback off
"Cie dinotice lana nih ye!" Ucap Khikmah.
"Biasa aja sih, cuman seneng aja dia udah kek dulu lagi!" Ucap Atika.
"Alah alesan!"Ucap Agustin.
"Ya udah yuk kita kelas!" Ucap Atika.
"Kuy!" Ucap Agustin.
Mereka pun berjalan menuju ke kelas bersama.
~Ada sebuah alasan mengapa aku menjauhinya, itu karena cinta~ Maulana Asy’ari.*****Author POV…Seorang gadis cantik berhijab dengan seragam SMA nya tengah serius membaca buku di taman sekolah.Tiba-tiba datang kedua temannya, Agustin dan Khikmah.“Hai Atika, kamu lagi baca apa?” tanya Agustin.“Baca buku sejarah Islam!” ucap gadis yang bernama atika itu.“Eh aku denger kamu itu temen deketnya maulana dari smp yah?” Ucap Khikmah.“Enggak terlalu deket sih, cuman saling kenal ajah!” ucap Atika cuek.“Masa sih? kamu bohong yah?” ucap Amalia.“Emang bener kok, kita itu sekedar teman dalam organisasi!” ucap Atika.“Kamu gak naksir gitu sama dia?” ucap Agustin.“Naksir? sama dia? dih ogah!” ucap Atika.“Ya ampun tik, cowok seganteng dia, kamu gak tertarik? so weird banget sih kamu
~Sejak kecil, aku sudah terbiasa dengan ini, aku terkena penyakit urtikaria, oleh karena itu aku membenci hujan~ Maulana.*****Keesokan harinya, kelas berjalan kondusif. Para siswa tengah serius memerhatikan pelajaran. Berbeda dengan anwar yang tidak fokus, karena khawatir akan kondisi maulana yang hari ini tidak berangkat sekolah."War, temen sebangku mu kok gak berangkat?" bisik Atika."Dia sakit karena kehujanan!" ucap Anwar."Lho payungnya rusak? kemaren kan dia pake payung?" ucap Atika heran."Gak tau juga!" ucap Anwar."Ohh gitu!" ucap Atika yang langsung kembali fokus ke pelajarannya."Kalau aku boleh ingkar, aku bakal omong semuanya ke atika!" batin Anwar.*****Kantin sekolah SMA favorit 01 Bekasi. terlihat atika, khikmah dan agustin tengah duduk dengan makanan nya masing-masing."Eh tik, kira-kira s
Chapter 3 Masih aja gengsi.~Tidak bisa kau sembunyikan perhatian mu lagi, aku tau kau malu mengakuinya, gengsimu terlalu besar, dan itu membuat mu menjadi seorang pria yang cuek dan dingin kepadaku~ Atika.*****Keesokan harinya, di dalam kelas saat waktu istirahat. maulana menghampiri atika, di tempat duduknya."Eh ente kagak usah percaya sama kata-kata anwar, dia itu bohong sama ente!" ucap Maulana."Ohh!" ucap Atika singkat."Oh ya, makasih udah jenguk!" ucap Maulana dingin."Sama-sama!" ucap Atika.Karena merasa malu akan kejadian kemarin, maulana memutuskan untuk pergi ke tempat duduknya."Dasar cowok gengsi, tinggal bilang aja kali, gak usah bohong segala!" batin Atika.Tiba-tiba datang khikmah dan agustin, mereka menghampiri atika yang tengah membaca buku."Gimana? ada progres kah?" ucap Agustin.
~Aku bukanlah orang yang kau kira akan melakukan hal sebodoh itu~ Maulana.*****Hujan deras mengguyur sekolah pagi ini, para siswa datang dengan jas hujan dan payung yang mereka bawa.Terlihat Agustin dan Khikmah tengah duduk di halte sekolah."Kok atika jam segini belum berangkat?" ucap Agustin."Iya tumben banget tuh anak!" ucap Khikmah.Saat mereka tengah menunggu atika, tiba-tiba sebuah mobil berhenti dihadapan mereka."Itu atika kali ya?" ucap Agustin."Masa sih? itukan bukan mobilnya kak akhtar?" ucap Khikmah.Atika keluar dari mobil itu, dia tersenyum dan melambaikan tangannya pada seorang laki-laki dari dalam mobil."Eh atika sama siapa tuh? kok aku kayak baru liat tuh cowok?" ucap Agustin."Palingan juga sepupu atau saudara nya yang lain!" ucap Khikmah.Setelah mobil
~Aku sudah menyukainya dari awal, tapi mengapa dia lebih menyukai maulana ketimbang aku~ Rendy.*****Malam harinya di rumah Maulana, kedatangan seorang tamu yang tak lain adalah keluarga Rendy, sepupu maulana."Ya ampun zainab, kamu tambah cantik ajah!" goda Umi Zulaikha."Masa sih mba? aku pikir mba lho yang tambah cantik!" ucap Tante Zainab."Ah kamu bisa aja!" ucap Umi Zulaikha."Kamu gimana kabarnya ren?" ucap Maulana."Bukan urusan loh!" ucap Rendy cuek."Ihh gak boleh gitu dong ren, maulana kan tanya baik-baik sama kamu?" ucap Om Reza."Aku baik!" ucap Rendy singkat."Kalian itu harusnya akur dong, kalian kan sepupuan, harus kompak menjalin kebersamaan!" ucap Tante Zainab."Kita akur kok tante!" ucap Maulana."Oh ya kamu masih inget atika kan? anaknya si ariana sama si ahmad?" ucap Tante Zainab."Kenal lah, ariana itukan temen kamu pas jaman SMA dulu!" ucap Umi Zulaikha yang membuat mau
~Aku bukanlah orang yang kau kira akan melakukan hal sebodoh itu~ Maulana.*****Hujan deras mengguyur sekolah pagi ini, para siswa datang dengan jas hujan dan payung yang mereka bawa.Terlihat Agustin dan Khikmah tengah duduk di halte sekolah."Kok atika jam segini belum berangkat?" ucap Agustin."Iya tumben banget tuh anak!" ucap Khikmah.Saat mereka tengah menunggu atika, tiba-tiba sebuah mobil berhenti dihadapan mereka."Itu atika kali ya?" ucap Agustin."Masa sih? itukan bukan mobilnya kak akhtar?" ucap Khikmah.Atika keluar dari mobil itu, dia tersenyum dan melambaikan tangannya pada seorang laki-laki dari dalam mobil."Eh atika sama siapa tuh? kok aku kayak baru liat tuh cowok?" ucap Agustin."Palingan juga sepupu atau saudara nya yang lain!" ucap Khikmah.Setelah mobil
Chapter 3 Masih aja gengsi.~Tidak bisa kau sembunyikan perhatian mu lagi, aku tau kau malu mengakuinya, gengsimu terlalu besar, dan itu membuat mu menjadi seorang pria yang cuek dan dingin kepadaku~ Atika.*****Keesokan harinya, di dalam kelas saat waktu istirahat. maulana menghampiri atika, di tempat duduknya."Eh ente kagak usah percaya sama kata-kata anwar, dia itu bohong sama ente!" ucap Maulana."Ohh!" ucap Atika singkat."Oh ya, makasih udah jenguk!" ucap Maulana dingin."Sama-sama!" ucap Atika.Karena merasa malu akan kejadian kemarin, maulana memutuskan untuk pergi ke tempat duduknya."Dasar cowok gengsi, tinggal bilang aja kali, gak usah bohong segala!" batin Atika.Tiba-tiba datang khikmah dan agustin, mereka menghampiri atika yang tengah membaca buku."Gimana? ada progres kah?" ucap Agustin.
~Sejak kecil, aku sudah terbiasa dengan ini, aku terkena penyakit urtikaria, oleh karena itu aku membenci hujan~ Maulana.*****Keesokan harinya, kelas berjalan kondusif. Para siswa tengah serius memerhatikan pelajaran. Berbeda dengan anwar yang tidak fokus, karena khawatir akan kondisi maulana yang hari ini tidak berangkat sekolah."War, temen sebangku mu kok gak berangkat?" bisik Atika."Dia sakit karena kehujanan!" ucap Anwar."Lho payungnya rusak? kemaren kan dia pake payung?" ucap Atika heran."Gak tau juga!" ucap Anwar."Ohh gitu!" ucap Atika yang langsung kembali fokus ke pelajarannya."Kalau aku boleh ingkar, aku bakal omong semuanya ke atika!" batin Anwar.*****Kantin sekolah SMA favorit 01 Bekasi. terlihat atika, khikmah dan agustin tengah duduk dengan makanan nya masing-masing."Eh tik, kira-kira s
~Ada sebuah alasan mengapa aku menjauhinya, itu karena cinta~ Maulana Asy’ari.*****Author POV…Seorang gadis cantik berhijab dengan seragam SMA nya tengah serius membaca buku di taman sekolah.Tiba-tiba datang kedua temannya, Agustin dan Khikmah.“Hai Atika, kamu lagi baca apa?” tanya Agustin.“Baca buku sejarah Islam!” ucap gadis yang bernama atika itu.“Eh aku denger kamu itu temen deketnya maulana dari smp yah?” Ucap Khikmah.“Enggak terlalu deket sih, cuman saling kenal ajah!” ucap Atika cuek.“Masa sih? kamu bohong yah?” ucap Amalia.“Emang bener kok, kita itu sekedar teman dalam organisasi!” ucap Atika.“Kamu gak naksir gitu sama dia?” ucap Agustin.“Naksir? sama dia? dih ogah!” ucap Atika.“Ya ampun tik, cowok seganteng dia, kamu gak tertarik? so weird banget sih kamu