Share

5. Terpuruk

Author: Alya Feliz
last update Last Updated: 2023-12-27 14:18:24

Suara orang berbisik-bisik memasuki telinga Elena, membuat keningnya mengernyit. Dengan pelan ia membuka matanya dan langsung mendesis ketika merasakan nyeri dan perih di beberapa bagian tubuhnya.

"Kau sudah sadar?"

Setelah mengerjapkan mata beberapa kali, pandangan Elena yang semula buram mulai terlihat jernih. Ia melihat seorang gadis berambut brunette lurus tengah berdiri di samping ranjang yang ditempatinya.

"Siapa kau? Aku berada dimana?"

Pandangannya mengedar ke sekeliling ruangan yang serba putih. Ia mengenal betul ruangan ini karena dulu ia sering ke tempat seperti ini ketika ibunya sakit keras menjelang ajal.

"Namaku Nikolina Re... Peterson. Kau bisa memanggilku Nina. Aku adiknya Jack," jawab gadis itu dengan senyum ramah.

Elena menatap gadis itu dengan seksama. Wajahnya memang mirip dengan Jack, tapi lebih feminin. Kulitnya putih dan tubuhnya proporsional. Secara keseluruhan, gadis itu memenuhi standar kecantikan yang selama ini diagung-agungkan oleh kaum wanita.

"Dimana Jack?" tanyanya sambil berusaha untuk bangkit.

Nina langsung membantunya untuk bersandar di kepala ranjang.

"Dia ada urusan. Kakakku memang seperti itu. Selalu sibuk sampai-sampai tidak ada waktu untuk sekedar mengunjungi keluarganya. Ini saja dia menghubungiku karena membutuhkan bantuan," jawab gadis itu lalu terkekeh geli.

Elena memperhatikan raut bahagia di wajah Nina, membuatnya diam-diam merasa iri. Ia tidak pernah merasakan interaksi seperti itu bersama Bella, karena mereka memang bukan saudara kandung.

"Bisa tolong panggilkan dokter? Aku ingin segera keluar dari kamar ini. Hanya luka ringan dan aku bisa menahan rasa nyeri," pinta Elena.

Nina mengangguk dan bergegas menekan tombol di sebelah ranjang yang ditempati oleh Elena.

"Kau yakin ingin segera pulang? Apa tidak sebaiknya kau menginap dulu di sini?"

Setelah kejadian ia dan Jack ditabrak oleh mobil asing, mau tidak mau ia mulai merasa curiga pada apapun yang dilihat dan didengarnya. Termasuk bagaimana ekspresi Nina ketika mengatakan kalimat itu.

"Memangnya kenapa? Apa ada yang mengincarku lagi?"

Gadis itu langsung gelagapan dan matanya menatap ke arah lain ketika ia menatapnya tajam. Sebelum Elena kembali bertanya, seorang dokter datang bersama dengan perawat.

Elena bisa melihat gadis itu menghembuskan nafas lega, membuatnya semakin curiga.

Setelah perdebatan yang cukup alot, Elena akhirnya diijinkan untuk keluar dari rumah sakit. Padahal kaki dan lengannya memar di beberapa bagian. Bahkan pelipis dan dahinya terdapat luka gores meskipun tidak parah.

"Bisakah kau mengantarku pulang ke apartemenku?"

"Jangan!" teriak Nina dengan refleks, namun langsung gelagapan setelah itu. "Eh, maksudku, kau tinggal di rumah kakakku saja. Di sana lebih aman."

Elena menyipitkan matanya, menatap gadis itu semakin curiga.

"Kenapa kau terlihat mencurigakan sekali? Jack juga melarangku untuk pulang ke apartemenku, sekarang kau juga. Memangnya ada apa?"

Gadis itu buru-buru melambai-lambaikan tangannya dengan cepat. "Tidak ada apa-apa. Bagaimana kalau kita ke pusat perbelanjaan setelah ini? Kau pasti tidak memiliki baju ganti."

"Baru kali ini ada bodyguard yang mengatur-atur atasannya. Jack tidak berhak melarangku untuk pulang ke apartemenku sendiri. Dia sekarang juga bukan lagi bodyguardku asal kau tahu. Kami sudah putus hubungan kerja begitu aku diusir dari rumah."

Tidak ada tanggapan. Elena melihat gadis itu hanya meringis dan membantunya untuk turun dari ranjang. Kedua matanya melihat ke atas nakas dan tidak menemukan apapun. Kopernya juga tidak ada di manapun.

"Nona sedang mencari apa?" tanya Nina dengan wajah heran.

"Ponsel dan koperku. Kenapa tidak ada?"

"Ah, itu. Aku tidak tahu Nona. Jack hanya memintaku untuk menjagamu. Dia tidak pernah membahas tentang barang-barangmu."

"Panggil saja aku Elena. Aku bukan lagi majikan kakakmu," sahut Elena mulai emosi.

Dia mengumpat dalam hati. Niat hati ingin menghubungi Alan dan memintanya untuk menjemputnya di rumah sakit ini, ternyata ponselnya malah hilang.

Ia hanya ingin pulang ke apartemennya, satu-satunya aset yang tidak akan bisa diotak-atik oleh ayahnya karena itu adalah hasil dari uangnya sendiri.

Kenapa semuanya terasa sulit sekarang? Apakah memang ia tidak bisa hidup tanpa harta dari orangtuanya? Elena menggeleng pelan. Ia masih punya saham di Greenlake group dan untungnya ia dulu cukup cerdas untuk membeli saham dari beberapa perusahaan lain tanpa sepengetahuan ayahnya.

Tentu saja itu semua tak luput dari paksaan Alan yang sempat membuat mereka bertengkar hebat. Ia dulu menganggap bahwa Alan selalu berpikiran buruk tentang ayahnya, padahal hubungan mereka baik-baik saja.

Ah, sekarang Elena merindukan pria itu. Satu-satunya keluarga yang masih mendukungnya. Alan akan memarahinya jika ia bertindak ceroboh. Pria itu sudah seperti kakak kandungnya saja.

"Nona...maksudku Elena? Kau tidak ingin berganti pakaian dulu? Kau bilang ingin segera keluar dari sini."

Pertanyaan Nina membuyarkan lamunan Elena. Dengan cepat ia merenggut pakaian di tangan gadis itu dan berlalu menuju ke kamar mandi. Ia meringis menahan sakit ketika memasukkan kakinya ke dalam celana jeans ketat yang seperti menempel di kulitnya.

Keningnya mengernyit melihat bagaimana celana itu memperlihatkan bentuk kakinya yang terlihat jenjang. Belum pernah ia memakai pakaian seperti ini dan sekarang ia merasa seperti telanjang.

"Elena? Kau tidak apa-apa? Perlu kubantu?" tanya Nina di balik pintu setelah mengetuknya beberapa kali.

Elena berdecak. Gadis itu benar-benar mirip seperti Jack, begitu menyebalkan. Hanya saja Nina adalah versi cerewet, sedangkan Jack adalah versi dingin dan kaku seperti patung es.

"Sebentar lagi selesai!" teriaknya sambil memakai kaos lengan pendek berwarna hitam dan lagi-lagi begitu ketat di tubuhnya.

Begitu ia keluar dari kamar mandi, Nina menatapnya sambil meringis.

"Maaf, aku tidak tahu ukuranmu, jadi aku membawa bajuku saja ketika Jack memintaku untuk membawakanmu baju. Tapi kau terlihat lebih muda dan segar," kata gadis itu dengan wajah antusias, namun kembali murung ketika melihat lengan Elena yang terbuka.

Elena menunduk dan jantungnya langsung mencelus ketika melihat warna ungu kehitaman di kedua lengannya. Ia terlihat seperti korban kekerasan alih-alih korban kecelakaan.

"Jangan khawatir. Pakai saja hoodie-ku," kata Nina sambil mengangsurkan jaket yang dipakainya ke arahnya.

Ia menerima jaket itu dan langsung memakainya. Tinggi tubuh mereka kebetulan sama, sehingga jaket itu terasa pas. Mereka keluar dari kamar rawat itu setelah yakin Elena sudah siap.

Mereka berjalan lurus hingga akhirnya sampai di tempat dimana banyak perempuan hamil tengah duduk berjejer di kursi tunggu. Langkah Elena langsung terhenti beberapa meter sebelum mencapai tempat itu, ketika matanya melihat dua orang familiar di depan sana.

Tanpa bisa dicegah, kedua matanya langsung berkaca-kaca. Ternyata tidak semudah itu melupakan lelaki yang pernah ia cintai. Bahkan mungkin sekarang masih ada di hatinya meskipun tidak sekuat dulu.

Tapi tetap saja, rasa sakit akibat diselingkuhi tidaklah semudah itu untuk dihilangkan. Rasa sakitnya seperti goresan pisau yang tajam dan dalam, namun tidak bisa diobati karena tidak tampak wujudnya.

"Elena? Ada apa? Kenapa berhenti?"

Buru-buru ia memakai tudung di hoodie milik Nina untuk menyembunyikan wajahnya. Matanya kembali menatap dua insan yang dulu begitu baik padanya, namun sekarang mengkhianatinya sampai sejauh itu.

Lucas dan Bella. Mereka sedang antri di depan maternity room dan terlihat bahagia. Apakah itu artinya mereka sudah sejak lama berselingkuh di belakangnya? Ia bisa memaafkan perselingkuhan Lucas dengan perempuan lain, tapi tidak dengan adik tirinya.

"Elena, kau baik-baik saja?" tanya Nina dengan wajah khawatir

Elena langsung membalikkan badannya dan berjalan mendahului Nina meskipun dengan sedikit tertatih karena rasa nyeri di kedua kakinya.

"Kita lewat jalan lain saja," jawabnya dengan suara bergetar.

Begitu sampai di mobil milik Nina, Elena langsung menangis untuk yang kesekian kalinya. Ia benar-benar emosional sekarang. Ia membutuhkan ibunya untuk mengadu dan meluapkan semua masalahnya.

Ketika tangisnya tak kunjung reda, ia melihat Nina yang dengan sabar menunggunya tanpa sekalipun menanyainya macam-macam.

"Bisakah kau memelukku? Aku sangat...aku butuh..."

Tanpa berkata apapun, Nina langsung menuruti keinginannya. Ia kembali menumpahkan air matanya tanpa ditahan-tahan lagi. Kedua tangannya membalas pelukan Nina dengan erat, mencari tumpuan di sana.

"Rasanya sangat sakit. Benar-benar sakit. Pernahkan kau dikhianati oleh kekasihmu? Sialnya lagi, dia mengkhianatimu dengan adikmu sendiri," racaunya di tengah-tengah isakannya.

Seharusnya Alan di sini untuk menenangkannya. Menemaninya di saat-saat terpuruk dalam hidupnya. Tapi bahkan ponselnya hilang entah kemana. Sekarang ia tidak memiliki apa-apa selain baju pinjaman yang melekat di tubuhnya.

Sedangkan Lucas dan Bella bersenang-senang di atas penderitaannya. Bella merebut semuanya darinya. Ayahnya, kekasihnya, dan jabatannya di perusahaan keluarganya sendiri.

"Aku benar-benar membenci perempuan jalang itu. Dia dan ibunya masuk ke dalam keluargaku dan merebut posisi ibuku. Sekarang mereka merebut semuanya dariku."

Tiba-tiba sebuah pemikiran menyusup ke dalam otaknya. Apakah jangan-jangan ini semua adalah ulah Bella dan Miranda? Ia dan Jack dijebak di sebuah kamar hotel dalam keadaan tidak sadar, itu semua adalah ulah mereka?

Ia ingat Alan berkata bahwa ada seseorang yang memapahnya masuk ke dalam kamar hotel. Itu artinya ada orang lain yang tahu mengenai kejadian ini, kan?  Apakah dia adalah orang yang sama yang memfoto dirinya dan Jack?

"Sudah merasa baikan?" tanya Nina sambil membelai rambutnya.

Entah kenapa kehadiran Nina benar-benar membantunya. Tidak pernah ia mencurahkan hatinya pada perempuan lain selain ibunya. Dan sekarang ia merasa lega setelah melakukannya pada wanita asing yang baru dikenalnya.

"Terima kasih. Kau benar-benar membantu," jawabnya sambil melepaskan pelukan mereka.

Dalam hati ia merasa malu karena terlihat berantakan di hadapan gadis cantik yang terlihat seperti model itu. Buru-buru ia mengusap wajahnya dengan tisu.

"Aku heran kenapa kau mencintai penjahat seperti dia."

Related chapters

  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   6. Berubah

    Pandangan Nina lurus ke depan dan terlihat begitu dingin, sampai-sampai Elena beringsut menjauh tanpa sadar. Perkataan yang terucap dari mulut gadis itu membuatnya diserang oleh banyak pertanyaan.Siapa yang penjahat? Lucas? Kalau hanya selingkuh, ia kira tidak sampai membuat lelaki brengsek itu masuk ke dalam kategori penjahat. Lalu kenapa Nina seolah-olah tahu mengenai Lucas? Siapa sebenarnya gadis di sampingnya ini? Selain Jack yang misterius dan tertutup, ternyata adiknya pun sama. Hanya saja Nina seperti bunglon."Apa maksudmu, Nina? Siapa yang penjahat?"Gadis itu tidak menjawab. Nina malah menyalakan mesin mobil dengan pandangan tetap lurus, membuat Elena akhirnya penasaran. Siapa yang membuat gadis yang lebih muda darinya itu terlihat begitu marah?Begitu kepalanya mengikuti arah pandang Nina, jantung Elena seperti diremas.Lucas dan Bella berjalan di hadapan mereka dengan senyum menghiasi bibir keduanya. Hal yang tidak pernah dilihatnya ketika Lucas sedang bersamanya.TIN! T

    Last Updated : 2024-01-25
  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   7. The New Elena

    "Kau terlihat seperti dia.""Apa?"Nina mengerjap dan langsung mengubah ekspresinya. Elena bisa mendengar gumaman itu meskipun terdengar lirih. Dia? Dia siapa?"Ayo kita makan dulu. Kau pasti kelaparan. Aku juga," ajak gadis itu sambil menarik lengannya keluar dari salon kecantikan.Ia meringis menahan sakit di kedua kakinya ketika Nina berjalan dengan cepat. Tapi ia tidak akan protes. Entah kenapa ia tidak mau membuat gadis yang terus menggenggam tangannya itu marah.Mereka berhenti di food court dan langsung memesan makanan cepat saji. Nina bahkan memesan dua buah hamburger dan seloyang pizza."Kenapa kau makan sebanyak itu?" tanya Elena heran ketika pesanan mereka datang dan gadis di hadapannya langsung memakan burger itu dengan lahap. Ia hanya memesan satu burger dan air mineral. Itupun ia meminta sayurnya diperbanyak. Melihat bagaimana Nina melahap semua makanan itu tanpa berpengaruh pada berat badannya membuatnya iri.Sejak dulu ia menjaga pola makannya karena takut gemuk. Buka

    Last Updated : 2024-01-26
  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   8. Ada Apa Dengan Jack?

    "Memilihku? Apa maksudmu dengan memilihku?" tanya Elena sambil mengejar Nina yang sudah melenggang pergi dengan banyak paper bag di kedua tangannya."Kenapa kau dan kakakmu sok misterius sekali? Tinggal menjawab saja apa susahnya, sih?" gerutunya ketika gadis itu bahkan terus melanjutkan langkah sampai ke mobilnya.Nina menatapnya sejenak, lalu mengibaskan rambutnya yang baru disadari Elena kini berwarna coklat dan bergelombang."Kau adalah pebisnis, seharusnya paham kenapa tidak semua pertanyaan harus langsung dijawab."Ia hanya bisa mengangakan mulutnya ketika gadis itu memasuki mobil dan menyalakan mesinnya. Klakson yang terdengar keras membuatnya terlonjak."Cepatlah. Kakakku akan membunuhku jika sampai kau tidak kunjung sampai di rumahnya."Tanpa banyak protes lagi, Elena segera masuk ke sisi penumpang di sebelah Nina. Gadis itu langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, membuatnya kembali berpegangan pada jok di belakangnya."Kenapa kau sepertinya tahu banyak tentangku

    Last Updated : 2024-01-26
  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   9. Cinta yang Terpendam

    "Katakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi?"Elena tidak mau jika harus berada di posisi ini terus-menerus. Sebelum kejadian memalukan di kamar hotel itu, ia bahkan tidak begitu peduli dengan Jack. Selama ini ia hanya fokus pada pekerjaannya dan Lucas. Ia bahkan tidak merasa harus didampingi oleh seorang bodyguard meskipun ayahnya memiliki banyak musuh. Itu karena Alan yang menjabat sebagai asistennya selalu menemaninya kemana-mana.Jadi kehadiran Nathan sebagai bodyguardnya selama setahun ini ia anggap sebagai teman. Begitu pula dengan Jack yang menggantikan Nathan ketika pria itu tiba-tiba mengundurkan diri dua bulan yang lalu.Dan sekarang, tiba-tiba ia harus menghadapi sisi lain dari Jack yang membuatnya berkali-kali merasa...rendah diri.Reaksi Jack setelah mereka tidak sengaja tidur bersama membuatnya berpikir. Apakah ia memang sangat tidak menarik? Apakah Jack merasa jijik padanya? Sejelek itukah dirinya sehingga lelaki itu bahkan tiba-tiba pergi dari hadapannya?"Elena, ma

    Last Updated : 2024-01-27
  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   10. Lepas Kendali

    Cerita Nina mengenai kisah cinta kakaknya yang suram membuat Elena ikut merasakan sakit. Ternyata mereka berada di posisi yang sama. Sama-sama patah hati.Bedanya, ia dikhianati oleh kekasihnya dan adik tirinya. Sementara Jack? Kasihan sekali pria itu. Kalah sebelum berperang. Pukulan telak bagi kaum laki-laki yang lebih mengedepankan egonya.Sekarang Elena tahu kenapa Jack begitu dingin dan irit bicara. Ia mengerti kenapa pria itu terlihat seperti baru saja mendapatkan hadiah tak terduga ketika mereka sama-sama tak sadar di kamar hotel itu.Pria itu mengira bahwa ia adalah Claire. Hal yang tentu saja tidak akan pernah terjadi di dunia nyata jika Jack dalam keadaan sadar. Rasa ibanya pada pria itu meningkat.Meskipun Jack terlihat keras dan menyeramkan di luar, tapi hati pria itu rapuh. Entah kenapa Elena tidak rela jika pria itu berkubang dalam rasa cinta yang tak akan pernah bisa diraih. Jack berhak mendapatkan kebahagiaan. Seperti dirinya.Apa yang menimpa Jack memang tidak separah

    Last Updated : 2024-01-27
  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   11. Sakit

    Tusukan di lengan Elena membuatnya sedikit terlonjak, namun kedua matanya tetap terpejam. Ia merasa sekujur tubuhnya nyeri luar biasa dan rasanya seperti terbakar."Dia sedang stres dan tertekan. Ditambah dengan benturan akibat kecelakaan itu, membuatnya demam tinggi. Dia akan merasakan nyeri di sekujur tubuhnya selama beberapa hari."Suara seorang laki-laki memasuki indra pendengarannya, namun setelah itu ia kembali terlelap.Tiba-tiba ia melihat ibunya berdiri tak jauh dari ranjangnya. Kedua matanya langsung membelalak tak percaya."Mama!" pekiknya sambil berlari mendekati wanita kesayangannya itu dan memeluknya dengan erat.Kedua matanya menumpahkan air mata dengan deras. Ia menangis sesenggukan."Mama, ayah mengusirku. Aku dijebak oleh seseorang dan semua orang mempermalukanku. Hidupku hancur, Mama. Aku tidak kuat menanggung beban ini sendirian. Aku membutuhkanmu."Belaian di rambutnya membuat tangisnya semakin keras. Ia bukanlah putri konglomerat yang manja, tapi ia tidak pernah

    Last Updated : 2024-01-28
  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   12. Rahasia Besar

    Segelas susu sudah tandas. Sepiring macaroni schotel sudah bersih tanpa sisa. Elena membanting gelas di tangannya ke atas meja, menimbulkan suara yang cukup keras di malam yang semakin beranjak."Aku sudah menuruti kemauanmu untuk menghabiskan semuanya. Sekarang ceritakan padaku. Aku benci tidak tahu apa-apa," ujarnya dengan mata menatap tajam pada dua pria yang sejak tadi memperhatikannya.Selama menjadi CEO di usia yang terlalu muda, ia dituntut untuk selalu tahu dan sigap setiap kali ada masalah. Beban yang terlalu berat itu mempengaruhi cara berpikirnya.Ia menjadi dewasa sebelum waktunya, hingga ia lupa bagaimana caranya menikmati hidup. Tapi Elena tetaplah seorang perempuan muda yang mengedepankan emosi. Sekali terkena masalah yang begitu besar, ia langsung tumbang dan kehilangan arah. Seperti sekarang ini. Ia mendadak menjadi seorang wanita labil seperti gadis remaja. Ia bahkan tidak lagi pusing memikirkan kelangsungan perusahaan milik keluarganya. Seolah-olah beban berat yan

    Last Updated : 2024-01-28
  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   13. Keluarga Pierce

    Amelia Pierce adalah putri sulung dari keluarga Pierce, keluarga konglomerat yang dihormati di kota Portland. Perusahaan mereka bergerak di bidang consumer goods yang memiliki cabang di beberapa kota. Mereka termasuk dalam jajaran orang-orang paling kaya di negara bagian Oregon.Demi memperkuat jaringan bisnis mereka, Alexander Pierce menjodohkan Amelia dengan Edward Thorne Brown, anak dari pemilik perusahaan e-niaga multinasional yang mengoperasikan pasar online. Pernikahan mereka tentu membuat perusahaan keluarga Pierce, Greenlake group, semakin dikenal berkat kerjasamanya dengan eMark. Produk mereka semakin dikenal di seluruh negara bagian Amerika dan penjualan mereka meningkat drastis secara online.Edward yang dari awal memang sudah mencintai Amelia secara diam-diam sejak mereka bertemu secara tak sengaja di Universitas Portland, tentu saja sangat bahagia karena berhasil memperistri wanita itu.Pernikahan mereka begitu bahagia. Atau setidaknya itulah yang dirasakan oleh Edward. P

    Last Updated : 2024-01-29

Latest chapter

  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   Extra Part 1

    "Kau yakin dengan keputusanmu?" Jacob bertanya untuk yang kesekian kalinya.Nathan mengangguk mantap. Tidak ada keraguan dalam hatinya. Ia sudah yakin dengan keputusannya, dan menurutnya itu adalah yang terbaik.Jacob menghela nafas panjang, lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi."Apa karena kau masih mencintai menantuku?""Salah satunya. Tapi lebih karena aku tidak mau menghancurkan pernikahan anak anda. Meskipun aku sangat mencintai Elena, tapi aku tidak mau membuat dia menderita."Berita mengenai Elena yang kritis karena kehilangan banyak darah setelah bertengkar dengan Jack membuat Nathan sadar. Cinta memang tidak bisa dipaksakan. Apalagi wanita adalah makhluk yang sensitif. Selalu menggunakan perasaannya."Baiklah. Jika kau memang sudah tidak merasa nyaman terus berada di sini, aku tidak bisa menahanmu. Tapi kau bisa kembali ke sini sewaktu-waktu jika kau mau," kata Jacob akhirnya.Pria itu membubuhkan tandatangan pada surat mutasi untuk Nathan."Kenapa Korea Selatan?

  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   176

    Elena mengeratkan pegangan tangannya pada lengan Jack ketika melihat bayi itu semakin mendekat dalam gendongan seorang perawat."Bayi kita. Dia bayi kita," ucapnya antusias.Sebenarnya ia terkejut ketika melihat raut kaget dan terpana di wajah Jack. Seolah-olah pria itu juga baru pertama kalinya melihat wajah anak mereka. Tapi ia tidak mau merusak suasana. Mungkin memang benar suaminya sibuk menungguinya, sementara bayi mereka harus dirawat di inkubator.Tiba-tiba bayi itu menangis, membuat Elena bingung sekaligus penasaran. Dia belum pernah menghadapi seorang bayi sebelumnya."Tidak usah panik, Nyonya. Dekap dia dalam pelukan anda. Bayi memerlukan pelukan dari ibunya setelah lahir," kata perawat itu sambil tersenyum.Elena menerima bayinya dengan sedikit kikuk. Takut jika nanti tiba-tiba menjatuhkannya atau membuat tangisan bayi itu kian menjadi-jadi.Di luar dugaannya, bayi itu justru berhenti menangis setelah Elena mendekatkannya pada dadanya. Hatinya terasa begitu penuh. Senyumnya

  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   175

    "Siapa kau?" Elena menatap seorang wanita yang masih muda dan terlihat begitu cantik. Kecantikan khas wanita jaman dulu. Mengingatkannya pada wanita-wanita seperti Putri Diana atau Marilyn Monroe.Tunggu, ia seperti pernah melihat wanita ini sebelumnya. Tapi di mana?"Kau begitu cantik. Bahkan lebih cantik dari Amelia," kata wanita itu sambil tersenyum lembut.Tubuh wanita itu begitu tinggi semampai seperti layaknya model. Seperti tubuh Elena yang tinggi, sehingga orang-orang sering mengira bahwa dirinya adalah seorang model.Sebentar, ada yang aneh di sini. Elena memperhatikan wanita di hadapannya dengan seksama. Rambut pirang dan bibir agak tebal di bagian bawah. Kulit putih bersih dan mata sebiru langit di siang hari."Tidak mungkin," gumam Elena.Satu kesadaran membuatnya refleks melangkah mundur. Kepalanya menggeleng-geleng."Ini tidak benar. Seharusnya aku tidak bisa bertemu dan berbincang denganmu. Apakah aku sudah mati?" Dia mulai panik dan melihat ke sekitarnya.Hanya ada ham

  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   174

    Suara isak tangis yang menyayat hati memenuhi ruang ICU. Seorang pria menggenggam tangan seorang wanita yang sejak kemarin belum juga sadarkan diri. Padahal sudah berkantong-kantong darah habis, tapi sang wanita belum juga mau bangun."Jack, kau juga harus makan untuk memulihkan tenagamu. Jangan menyiksa diri sendiri." Julia mengusap pipinya yang basah melihat sang putra terus menangis dalam penyesalan."Semua ini karena kebodohanku. Seharusnya aku menjaga perasaannya. Seandainya aku tidak egois, dia tidak akan berbaring di sini," ucap Jack di sela-sela tangisnya.Ya, Jack benar-benar sangat menyesal. Dia melampiaskan kemarahan karena cemburu buta, tapi dia tidak pernah menyangka bahwa dampaknya jauh lebih besar lagi. Dia benar-benar bisa kehilangan Elena untuk selamanya.Sekarang dia tahu bagaimana rasanya menjadi Arsen. Ternyata rasanya tidak menyenangkan. Rasanya seperti bertaruh dengan waktu. Tidak ada yang tahu apakah Elena bisa sadar atau malah pergi untuk selamanya."Maafkan ak

  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   173

    Selama hidupnya, Jack tidak pernah lepas kendali. Dia selalu bisa menahan diri. Bahkan meskipun dia tahu bahwa Claire menikah dengan Arsen, dia hanya diam saja. Tapi semua berubah ketika ia bertemu dengan Elena.Sekarang emosinya sering tidak stabil. Sudah dua kali ini dia lepas kendali, dan semuanya karena Elena. Ia tidak bisa biasa saja atau tak acuh jika itu sudah menyangkut tentang Elena.Ada rasa aneh yang tidak bisa dijabarkan. Dia takut jika Elena pergi jauh darinya. Kembali meninggalkannya seperti dulu."Di mana Nathan?" tanyanya pada salah satu karyawan yang melintas di lobi perusahaan."Umm, kurang tahu, Tuan. Tapi tadi saya sempat melihat dia bersama Tuan Jacob," jawab karyawan itu dengan sopan.Jack berlalu dengan amarah masih menguasai diri. Kedua tangannya bahkan masih terkepal dengan erat dan jantungnya bertalu-talu. Siapapun yang berpapasan dengannya tidak berani menyapa. Kakinya melangkah memasuki lift dan menekan tombol lantai paling atas. Dia benar-benar sangat ma

  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   172

    "Jack belum pulang juga?" tanya Elena dengan hati gelisah.Kemarin malam setelah dinyatakan baik-baik saja oleh dokter dan diperbolehkan untuk pulang, Elena berkali-kali menelpon suaminya. Tapi karena tubuhnya entah kenapa masih terasa lelah, dia pun akhirnya tertidur begitu diantarkan ke kamar oleh Alan."Belum. Aku sudah menghubungi ponselnya, tapi tidak diangkat," jawab Nina. "Lebih baik sarapan dulu. Kau harus memulihkan energi setelah kemarin hampir saja keracunan."Elena menurut saja ketika Nina menuntunnya menuju ke ruang makan. Beruntung Nina mau langsung datang ke mansion untuk menemaninya. Entah kenapa suaminya tidak kunjung pulang."Makanlah yang banyak, Nona. Setelah ini jangan lagi keluar. Sebentar lagi Anda melahirkan, jadi lebih baik di rumah saja. Anda bisa meminta tolong pada pengawal yang biasanya menjaga anda jika menginginkan sesuatu," saran Bibi Mary sambil meletakkan berbagai menu makanan sehat untuk ibu hamil.Mendadak Elena teringat dengan Brad. Di mana laki-la

  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   171

    Nathan menatap tajam orang yang keluar dari tempat yang gelap. Pria seusia Jacob Reeves yang memakai jaket kulit hitam dan celana jeans."Kenapa kau jauh-jauh datang ke sini, ayah? Sudah kubilang untuk jangan dekat-dekat denganku," kata Nathan dengan menggertakkan rahangnya."Supaya wanita pujaanmu itu tidak tahu bahwa kau adalah anak seorang direktur FBI? Memangnya kenapa? Suami wanita itu bahkan berada jauh di bawahku.""Tapi dia jauh lebih kaya darimu. Dia bahkan bisa membeli jabatanmu beserta seluruh aset yang kau punya," sergah Nathan.Pria yang dipanggil ayah itu mendengkus. Menghisap rokoknya dan meniupkan asap ke arah Nathan."Sungguh aneh kau mengaku sudah yatim piatu. Apakah sebegitu inginnya kau terbebas dariku? Bukankah seharusnya kau menerima jabatan yang kuberikan? Kau bahkan bisa berada di atas Jack Reeves."Nathan tidak peduli dengan perkataan ayahnya. Dia langsung beranjak dari tempatnya."Wanita itu membuat pilihan yang bagus. Seandainya dia memilihmu, aku tidak akan

  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   170

    Sudah sebulan lebih Nathan sengaja menghindari segala hal yang berhubungan dengan Elena dan Jack. Bukan hanya wanita saja, pria seperti dirinya pun juga membutuhkan waktu untuk menyendiri agar hatinya tidak semakin terluka."Takdir benar-benar membencimu rupanya," ujar Brad sebelum tertawa girang.Ya, takdir benar-benar mempermainkan hidupnya sekarang. Setelah memohon pada Evan untuk diberikan pekerjaan lainnya dengan alasan yang meyakinkan, lagi-lagi Nathan harus berakhir di tempat yang sama dengan Elena.Di ballroom eMark, tempat di mana ayah Elena mengadakan acara pesta ulang tahun perusahaan sekaligus untuk mengenalkan Elena kepada publik sebagai putri kandungnya.Semua orang terkesiap ketika mengetahui fakta itu. Apalagi ketika mereka tahu bahwa Edward Brown adalah mantan menantu Alexander Pierce. Mereka semua tentu langsung ramai dan saling berbisik."Tidak ada yang benar-benar menjadi temanmu di dunia bisnis," komentar Nathan sambil mengawasi Elena meskipun telinganya mendengar

  • Bodyguard Hot Milik Nona Muda   169

    Nathan membelalakkan mata. Tubuhnya menegang. Bagaimana Alan bisa tahu mengenai asal-usulnya? Padahal dia sudah menutupinya dengan rapat.Bahkan hacker profesional pun tidak akan mampu menembus informasi pribadinya karena sokongannya begitu kuat. Asalkan dia tetap diam dan tidak berbuat ulah."Kau pikir kau bisa menutupi siapa dirimu yang sebenarnya, hah? Jika itu menyangkut adikku, aku akan melakukan apa saja. Termasuk menyelidiki tentang latar belakangmu. Kau membuat malu ayahmu karena mengundurkan diri dari gedung Pentagon, padahal karirmu begitu cemerlang. Kau mencoreng nama ayahmu karena memberontak, tidak mau menuruti perintah Menteri Pertahanan dan Presiden."Nathan tidak bisa berkata-kata. Perkataan Alan membuatnya terlalu shock sampai pikirannya mendadak kosong."Kau semakin membuat malu ayahmu karena memilih untuk menjalani karir sebagai tentara bayaran swasta, dan berakhir sebagai bodyguard anak konglomerat. Kau dilarang untuk membuat skandal lagi, atau ayahmu akan diturunk

DMCA.com Protection Status