Share

Satu Kejujuran

"Hentikan." Helena berusaha melepaskan pertautan itu.

Akan tetapi, Justin tak membiarkan. Dia menangkup wajah Helena, menahannya agar tak bergerak. Pria tampan tersebut kembali melumat mesra bibir wanita muda itu, sambil mendorongnya perlahan ke dinding. Justin menyandarkan Helena, yang lama-kelamaan menerima dan justru menikmati adegan tadi.

"Kau mulai memberontak," ucap Justin pelan dan dalam, tanpa menjauhkan paras tampannya dari wajah Helena. "Aku tidak suka jika kau banyak protes."

Helena tidak menanggapi. Awalnya, dia membalas tatapan Justin. Namun, sesaat kemudian wanita berkacamata itu memalingkan muka.

"Tatap aku."

Helena tak menurut. Dia tetap mengarahkan perhatian ke arah lain.

"Seperti inikah saat kau marah?" Justin mencoba bersikap manis, dengan cara membelai lembut pipi Helena. "Tatap aku."

"Untuk apa?"

"Mungkin, kau ingin melihat sesuatu."

Helena menggeleng pelan, lalu mengembuskan napas pelan bernada keluhan.

"Aku tidak ingin menyimpulkan terlalu cepat," ucap Justin la
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status