Bab 5
“Kami akan memanggil ketika kami sudah siap memesan,“ ucap Thomas dengan tajam.Pelayan itu langsung tersadar karena terlalu memperhatikan Chelsy, dengan cepat ia membungkuk dan memohon diri.Kening Chelsy mengerut tidak mengerti dengan sikap Thomas.“Dia terus menerus memandangimu! Tidak sopan.“ Thomas membela diri dengan tenang. Chelsy menertawakan sikap Thomas yang dinilainya terlalu berlebihan sambil geleng-geleng kepala tanpa berkomentar.Thomas memesan anggur merah sebagai tambahan. “Kita bukan di luar, Thom.““Tapi ini restoran perancis, sayang. Rasanya tidak sopan kalau tidak menikmati anggurnya, mau yah?“ pinta Thomas dengan manja.Sebenarnya Chelsy kurang suka meneguk minuman panas itu. Chelsy tidak dibesarkan dengan kebiasaan meneguk minuman keras. Meskipun selembut apapun minuman anggur tapi baginya, ia tetap tidak suka! Dia lebih suka meminum teh manis hangat ataupun lemon tea. kemudian ia mengangguk, menyetujui usulan Thomas.Chelsy mengangkat air putihnya dan mengedarkan pandangannya sambil menikmati kemewahan restoran itu.Diam-diam Chelsy menyukai dekorasi dan setiap lukisan yang terpajang di tembok berukir sebagai hiasan. Begitu berkelas dan mewah! Dia suka segala sesuatu yang terlihat mewah dan berkelas seperti ini.Alunan musik yang mengalun lembut membuat Chelsy merasa nyaman berada di restoran ini.Ia memandang lurus ke arah panggung sambil menatap kagum ke arah pianis yang sangat piawai memainkan nada-nada indah pada tuts pianonya.Ia mengangkat gelasnya ke arah pianis yang juga sedang memandanginya sambil memainkan nada-nada indah dengan jari-jarinya. Sinar kekaguman terpancar dari matanya. “Kau menyukainya?“ sindir Thomas. “Permainan musiknya sangat indah,“ jawab Chelsy tanpa melepaskan pandangannya dari pemain yang memainkan piano itu.Juga pemainnya, tambah Chelsy dalam hati sambil tersenyum. Ia meneguk air putihnya lagi sambil terang-terangan menggoda pianis itu lewat tatapan matanya.Ketika pandangannya beralih, pandangan matanya terhenti pada sosok Fareld yang terang-terangan sedang memandang tajam kearahnya!Air putih yang masuk ke dalam mulutnya hampir saja tersembur keluar kalau saja ia tidak buru-buru mengambil sapu tangan. Dengan cepat, ia berusaha untuk tetap tenang dan tersenyum sambil mengangguk dan menyapa Fareld yang sedang berbincang dengan Nico dari jarak jauh. Senyum sungkan dipersembahkan untuk Fareld dan ketika pandangannya beralih ke Nico, senyum manisnya merekah begitu saja tanpa bisa dicegah. Fareld memasukkan sepotong daging dengan muram ke dalam mulutnya. Chelsy menyapa ramah Nico melalui tatapan mata dan senyumannya.Nico membalas dengan antusias tetapi kegembiraannya langsung lenyap ketika melihat reaksi bos besarnya yang sedang memandanginya dengan tajam. Cepat-cepat ia menunduk untuk menghindari tatapan tajam bos besarnya itu.Entah kenapa bos besarnya itu begitu sensitif belakangan ini! keluh Nico dalam hati.Apalagi saat ia mencoba membicarakan kerjasama yang ditawarkan Chelsy kepada mereka!Dan ia percaya, semua ini berkaitan langsung dengan owner Young Diesy Agency, Chelsy Oliver.“Dia klien barumu itu ‘kan?“ tanya Thomas saat mengikuti arah pandang Chelsy.“Mudah-mudahan. Aku belum mendapat kabar dari Toni dan Reka. Mudah-mudahan kami akan mendapatkan kontraknya,“ sahut Chelsy apa adanya.“Setahuku mereka klien besar, kenapa kau tidak menanganinya sendiri?“ pancing Thomas dengan heran.“Ada yang mesti aku dulukan contohnya seperti mengurus perpanjangan kontrak klien-klien lamaku jauh lebih menarik bagiku. Mereka sudah mengisi pundi-pundi uangku sejak dulu dan mereka berhak mendapatkan perhatian lebih dariku.“Thomas mengangguk-angguk setuju. “Begitu juga aku, ‘kan!?“ ujar Thomas merasa tidak senang mendengar pernyataan Chelsy.“Apa kita sedang membicarakan pekerjaan atau pribadi?“ sahut Chelsy sambil menatap Thomas dengan tajam. Thomas menahan diri dan tidak melanjutkan komentarnya.“Aku tidak pernah berkencan dengan setiap klien-klienku hanya untuk mendapatkan kontrak, Thomas! Maaf saja kalau itu pemikiranmu!“ Chelsy benar-benar merasa marah mendengar sindiran Thomas.“Maafkan aku,“ sahut Thomas dengan cepat.Ia cepat-cepat meraih tangan Chelsy yang mengepal dan jelas-jelas merasa kesal dengan komentarnya.Dalam hati Thomas menyalahkan dirinya sendiri mengapa bisa begitu bodoh berkata seperti itu terhadap Chelsy! Raut wajah Chelsy masih jengah dan sangat tidak senang. Ia benar-benar merasa sakit hati dengan perkataan Thomas terhadapnya.Thomas tahu, Chelsy merasa sangat tersinggung dengan ucapannya.“Maafkan aku. Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku tahu, kau tidak seperti itu hanya saja…, aku cemburu."
“Perusahaanmu membutuhkan perusahaanku untuk mempromosikan produk kalian! Dan aku menyukaimu bukan karena kontrak-kontrak kerjasama kita! Aku menyukaimu karena aku menikmati setiap kedekatan kita, sampai saatnya nanti aku memutuskan untuk tidak menyukaimu lagi, aku akan memberitahumu seperti saat sekarang ini!“Thomas merasa seperti dunianya telah berakhir. “Jangan! Maafkan aku, jangan Chel! Aku sangat menyesal! Aku bodoh memang bodoh, pukullah aku kalau itu bisa mengurangi sakit hati dan kemarahanmu tapi kumohon jangan tinggalkan aku!“ katanya dengan panik sambil meraih tangan Chelsy lagi. Chelsy memandang lama ke arah Thomas lalu menghela napas panjang. “Jangan biarkan perasaan itu ada, Thom. Kau tahu aku bukan milik siapa-siapa dan aku tidak berniat untuk mengikatkan diriku padamu, meskipun harus kuakui, aku sangat menyukaimu tapi bukan juga hal yang sulit bagiku untuk mengakhiri hubungan kita, ingat itu! Dan jangan pernah sekali-kali lagi kau merendahkan aku seperti tadi, jelas!“ tegas Chelsy dengan pedas sambil menarik tangannya dengan kasar dari genggaman Thomas.Thomas cepat-cepat meraih tangan Chelsy kembali. “Aku bodoh! Dan tidak berpikir jernih. Maafkan aku, itu karena kau terlalu cantik sehingga membuatku tergila-gila dan aku tidak sanggup menahan perasaanku!“ kata Thomas dengan sungguh-sungguh.Hati Chelsy berdesir, ia tahu Thomas tidak sungguh-sungguh dengan ucapannya. Wajahnya yang marah kini sedikit melunak.“Dan sayangnya, aku masih suka pada wajah tampanmu itu, sungguh menyebalkan.“ Dan sayangnya hal itu benar! desah Chelsy dalam hati.Mata Thomas berbinar lega kemudian ia menggenggam tangan Chelsy dengan erat dan menciuminya dengan sorot mata berterima kasih.Hati Chelsy luluh dalam sekejap melihat kesungguhan Thomas, Ia tertawa nakal, membalas tatapan Thomas.Fareld melempar serbetnya dengan jengah sambil meninggalkan restoran untuk kembali ke dalam suite-nya. Keesokan harinya ...Chelsy terdiam sambil mendengar penjelasan Dantoni tentang hasil pertemuannya dengan Columbus Wine.Intinya, selama pertemuan berlangsung, Fareld bersikap dingin mendengar presentasinya dan tidak ada tanda-tanda dia akan menyetujui penawarannya.
Chelsy tahu, Dantoni adalah orang yang terpandai selain dirinya, diperusahaannya, yang bisa diandalkan dalam bernegosiasi dan meyakinkan klien-kliennya.Chelsy menghela napas sambil merenggangkan kepalanya. Lehernya tiba-tiba terasa kaku dan kencang. Ia meneguk air putihnya untuk menenangkan syaraf-syarafnya saat ini.Ia mengetuk-ngetuk meja kerjanya sambil mencoba mencari jalan keluar atas masalahnya kali ini. “Mereka merasa terhina, itu yang kudapat dari bahasa kata-katanya,“ tambah Dantoni lagi.Kening Chelsy mengerut mendengar penjelasan Dantoni. "Kau sudah bilang, sudah terbiasa membagi tugas denganku?""Sudah dari awal aku katakan." Toni berdehem sebelum melanjutkan.“Mereka tidak biasa berhubungan dengan orang nomor dua.“
“Maksudmu, mereka menghendaki aku sendiri yang turun tangan untuk bernegosiasi?“ tanya Chelsy dengan bingung.Toni mengangguk.“Yang aku tangkap seperti itulah.“Chelsy menimbang-nimbang.“Menurutmu, perlukah aku sendiri yang mengambil alih masalah ini?“ tanya Chelsy meminta pertimbangan Toni.“Kukira perlu sekali. Tapi kurasa, mereka sudah menutup kesempatan bagi agency kita,“ jawab Toni dengan jujur.Chelsy menatap tajam kearah Dantoni.Bab 6 Toni merasa dunianya kiamat!Chelsy adalah bos yang menyenangkan tetapi sangat tegas kalau masalah pekerjaan. Ia takut kalau Chelsy sudah melayangkan pandangan seperti itu kearahnya. Cepat-cepat, ia melanjutkan kata-katanya. “Mr. Columbus berkata, ia tidak tertarik dengan perusahaan yang tidak menghargainya. Aku sudah berusaha menjelaskan kesibukan yang tidak bisa kau tinggalkan, tapi semuanya ditolak dan di-cut sebelum aku bisa menjelaskan lagi.“ Chelsy memanggil Reka dan menyuruhnya menghubungi Perusahaan Columbus untuk membuat janji temu. Chelsy menunggu berita dari Reka dengan cemas. Reka masuk ke dalam ruangan Chelsy dengan tatapan cemas. "Sekretarisnya mengatakan jadwal pertemuan Mr. Columbus penuh sampai minggu ini dan setelahnya, beliau akan kembali ke Inggris.“ Chelsy mengumpat dengan kesal. Dia mengusap-usap keningnya dengan cemas. Ia berpikir sejenak lalu meminta
Bab 7 Chelsy membawa laptopnya. Akan lebih baik jika Chelsy memperlihatkan foto-foto dan contoh iklan-iklan yang telah memakai jasa perusahaannya selama ini. Fareld senang melihat kehadiran Chelsy di restoran yang sudah ditentukannya tapi ia tidak senang melihat laptop yang sedang dijinjingnya. Sudah jelas Chelsy benar-benar ingin menyakinkannya tentang penawaran kontraknya dan bukan tertarik secara pribadi kepadanya! Senyum Fareld berubah masam. Kening Chelsy mengerut menyadari perubahan raut wajah Fareld. Tapi ia harus bersikap professional, ‘kan? Chelsy mengembangkan senyumannya yang menawan. Fareld membalasnya dengan sopan tapi bersikap enggan. Chelsy tidak suka dengan kemisteriusan Fareld. Ia sama sekali tidak bisa membaca suasana hati Fareld saat ini! Ia mengerangnya putus asa. Chelsy mencoba tenang lalu tersenyum lagi. Ia meletakkan laptopnya di kursi di sebelahnya dan mulai memesan makanan. Fareld senang melihat Chelsy bersikap luwes dan bisa membaca suasana hatinya k
Bab 8 Chelsy merasa harus menghindar dari Fareld dan melupakan nikmatnya sentuhan Fareld pada dirinya. Sangat disayangkan, tapi hal ini harus dilakukan! tegasnya, menyayangkan ketika mengingat kembali malam yang sangat memuaskan itu. Chelsy menertawakan pernyataan cinta Fareld semalam. Ia menggelengkan kepalanya sambil tertawa lucu. Ia memutuskan untuk ikut dalam sesi pemotretan di pulau Lembayung. Ia sangat menyukai pantai, khususnya pantai di pulau Lembayung. Pasirnya bersih dan halus. Hamparan laut yang kebiruan membentang luas didepannya. Kita bahkan bisa melihat dasar keindahan karang dari atas air karena jernihnya. Ia sangat menyukai management yang dikelola di pulau ini karena mereka mampu menjaga keindahan dan kelestarian lautnya tapi juga bisa menyiapkan beragam fasilitas pribadi yang memadai. Angin laut yang kencang menyapu wajah dan rambutnya. Ia sangat menyukai belaian angin pada dirinya. Ia memperhatikan model-model pria-nya yang sedang bergaya dan menampilkan pos
Bab 9 Chelsy membiarkan dirinya terhanyut dalam pesona Wilson selama keberadaannya di pulau Lembayung.Selain memantau setiap sesi pemotretan, kesenangannya yang lain yaitu menunggu Wilson menyelinap masuk ke dalam cottage-nya. Wilson bahagia bisa memiliki Chelsy dan menikmati senyuman Chelsy hanya untuknya seorang. Chelsy selalu bisa menahan diri saat berada dalam lokasi pemotretan tetapi memilih sikap yang berbeda ketika Chelsy sedang berduaan dengannya. Ingin sekali Wilson merontokkan gigi setiap rekan-rekan kerjanya karena mereka jelas-jelas ingin menarik perhatian Chelsy. Ia ingin menyatakan dengan jelas bahwa Chelsy adalah miliknya! Namun Chelsy melarang keras hal itu dari awal. Hubungan mereka hanya perlu di ketahui antara mereka saja, mengingat posisi mereka saat ini. Wilson hanya bisa mengepalkan tangannya saat melihat Chelsy menikmati godaan-godaan rekan-rekannya lewat mata
Bab 10 Ketika Fareld menghubunginya, Chelsy segera memberitahu bahwa ia akan mengajak rekan barunya. “Siapa?“ tanya Fareld menekan rasa cemburunya. “Sendi. Kami akan menjadi rekanan dalam menggarap ide iklan untuk perusahaanmu. Kuharap tidak ada yang mesti kau beratkan, iya ‘kan?“ tanya Chelsy dengan cepat. Ia tidak mau dibantah mengenai masalah ini. Fareld terdiam beberapa lama. “Yah, tentu saja. Kenapa aku harus keberatan?“ Ia harus membuat jarak pembatas yang jelas dengan Fareld karena pernyataan-pernyataan yang pernah Fareld ungkapkan kepadanya. Dia mesti berhati-hati! Chelsy berusaha mengingatkan dirinya sendiri. Ia sangat bertekat untuk bisa menjaga akal sehatnya dan tidak larut dalam pikiran liarnya! Jika saja pesona yang dimiliki Fareld tidak begitu menggetarkan jiwanya, pastilah ia dengan senang hati akan memaksa Fareld untuk menjadi salah satu teman dekat-nya. Jika saja…,
Bab 11 Fareld mengajak Chelsy berkeliling sebentar melihat-lihat seisi ruangan yang ada di dalam apartementnya dan terakhir memandang ruangan tempat tidur Fareld. Kokoh, besar dan tampak sangat nyaman untuk ditiduri. “Kau suka?“ tanya Fareld sambil menarik Chelsy mendekat padanya. “Buatlah dirimu senyaman mungkin. Aku akan pergi sebentar mengurus sesuatu kemudian kita akan pergi untuk makan malam bersama keluargaku.“ “Baiklah, Sendi juga akan ikut ‘kan?“ Chelsy tidak mungkin menelantarkan Sendi sendirian di Inggris sementara dirinya bersenang-senang di pesta. “Aku sudah mengaturnya untukmu. Jangan khawatir, dia akan merasa nyaman, senyaman dirimu sekarang. Tapi sayangnya, dia tidak bisa kita ajak karena ini adalah acara pribadi.“ “Apa kau yakin?“ tanya Chelsy tidak merasa yakin. “Kau bisa memastikannya sekarang.“ Fareld memberikan nomor telepon hotel. Chelsy menimbang-
Bab 12 Chelsy juga menyesalkan sikap Robert saat itu kepada Mrs. Columbus. Linda menenangkan Chelsy dalam pelukannya. “Kau masih muda dan masih bisa memiliki anak-anak yang lain, sayang. Dan mungkin, itulah jalan Tuhan. Coba bayangkan, kalau saja bayimu masih hidup, mungkin kau tidak akan menceraikan pria bajingan itu untuk selamanya!“ kata Linda dengan emosi. Ia bisa merasakan kesedihan yang dirasakan Chelsy saat ini. Chelsy tertawa di dalam tangisnya. Kemudian mengangguk, membenarkan perkataan Mrs. Columbus. “Saya sudah memutuskan untuk tidak menikah lagi dan terlalu takut untuk mengandung lagi, saya sudah memantapkan hal itu, Mrs. Columbus. Salahkah pendirian saya?“ tanya Chelsy merasa rapuh dan berharap Mrs. Columbus bisa memberikan jawaban dari masalahnya. “Kalau hidup tanpa menikah, mungkin aku bisa memahami tapi tidak tanpa memiliki anak. Aku bisa saja tidak menikah tetapi aku akan
Bab 13 Begitu sampai di dalam kamar hotel, Sendi dan Chelsy langsung mengungkapkan ide-ide yang ada di benak mereka dan mulai menyatukan ide-ide mereka. Semua mengalir lancar seperti air. Padahal ini adalah kali pertama mereka bekerja sama. Mereka tidak turun ke bawah untuk makan malam melainkan minta diantarkan langsung ke dalam kamar karena terlalu asyik meninggalkan diskusi mereka. Mereka beradu argument dan saling melengkapi ide demi ide menjadi konsep yang menarik. Chelsy senang telah menemukan rekanan yang sangat brilian seperti Sendi. Mereka menyantap makan malam mereka dengan santai sambil duduk di depan perapian setelah selesai merampungkan beberapa ide. “Kepribadimu sangat menyenangkan Chelsy, sungguh, karenanya aku tidak heran, kalau banyak pria yang mengilaimu dan berharap menjadi kekasihmu.“ “Terima kasih dan kaupun begitu. Kurasa kita akan cocok selalu bersama dan menjadi rekana
Bab 30 “Di mana aku akan tinggal nantinya?“ tanya Mark sambil meminum coca-nya. “Kau bisa tinggal bersamaku," kata Chelsy sambil tersenyum. “Rencana yang sempurna untuk menghalau pria-pria malang itu ‘kan?“ goda Mark sambil terkekeh. “Tentu saja dan lagi, kau bisa bertemu denganku setiap saat untuk membahas masalah yang ada di perusahaan Fareld," kata Chelsy dengan serius. Masalah di perusahaan Fareld membuatnya pusing. “Baik juga usulmu.“ “Tapi kalau kau keberatan …,“ kata Chelsy menimbang keberatan Mark. “Untuk apa aku keberatan? Yang ada malah aku yang takut, kau keberatan!“ sahut Mark sambil terkekeh. “Kenapa kau berpikir begitu?“ tanya Chelsy merasa geli. “Siapa tahu kau …?!“ goda Mark tidak melanjutkan kata-katanya tapi menggoda Chelsy dengan isyarat mata dan senyumannya. Mark menunggu reaksi Chelsy. Chelsy mengerutkan kening, tanda tidak mengerti.
Bab 2Wilson akhirnya mendengar berita kepulangan Chelsy!Ia tersenyum puas. Hari ini adalah hari yang telah ia nantikan! Setelah sekian lama berharap, akhirnya hari ini datang juga!Akhirnya Chelsy kembali setelah mendengar kerusakan yang telah ia berikan kepada perusahaannya itu.Ia mau melihat bagaimana Chelsy bisa membangun kembali perusahaannya yang sudah jatuh dan jelas-jelas hampir bangkrut itu!Sebenarnya keputusannya untuk mundur dari perusahaan Chelsy adalah harapannya untuk membuat Chelsy menghubunginya dan menahan kepergiannya tapi sampai hari ini, Chelsy belum pernah menghubunginya sekalipun!Chelsy malah membiarkannya pergi dari perusahaannya tanpa harus membayar uang pinalty yang sudah jelas-jelas sudah tertulis di surat kontrak.Sebagai tanda permintaan maaf? Wilson benar-benar merasa marah terhadap Chelsy!Seharusnya Chelsy tahu, yang membuatnya
Bab 28Chelsy tidak menyangka kehidupan pernikahannya yang bahagia bersama Fareld akan berakhir begitu cepat.Pesawat yang dinaiki Fareld mengalami kerusakan mesin yang mengakibatkan ledakan pada badan pesawat dan menewaskan semua penumpang yang berada dalam pesawat termasuk Fareld. Dia bisa bertahan berkat anak tunggalnya, Alexander Columbus. Hanya Alex yang membuat Chelsy berpikir dua kali menyusul Fareld ke alam maut. Alex adalah buah cintanya bersama Fareld selama 8 tahun pernikahan mereka.Chelsy merasa kehidupan tidak berlaku adil padanya! Kenapa dia harus jatuh cinta lagi kalau pada akhirnya maut memisahkan cinta mereka begitu cepat! Kalau saja dulu dia tidak membiarkan dirinya jatuh cinta lagi, pasti dia tidak akan merasakan luka kehilangan yang begitu dalam seperti saat ini!Tidak ada seorangpun yang bisa menggantikan posisi Fareld di hatinya. Bisa di bilang setelah kematian Fareld, dia berubah menjadi wanita
Bab 27 Satu hari sebelum hari pernikahannya, pihak rumah sakit menelepon dan memberitahu Fareld sedang berada di ruang ICU karena mengalami kecelakaan. Chelsy memegangi perutnya mencoba untuk tetap tenang meskipun harus ia akui, ia sangat kaget mendengar berita itu. Ia juga segera menenangkan calon mertuanya yang terduduk lemas dan mereka segera berangkat bersama-sama ke rumah sakit. Melihat kondisi Fareld saat ini, Chelsy hanya bisa menarik napas panjang tanpa bisa berkata apapun juga. Calon mama mertuanya, langsung pingsan melihat keadaan anaknya yang tidak berdaya terbaring lemah di rumah sakit dengan banyak kabel yang disambungkan dari berbagai mesin kedokteran. Bagi Chelsy saat ini, yang penting nyawa Fareld selamat. Ia tidak perduli segala cacat yang nantinya akan timbul karena kecelakaan itu. Kata Dokter, Fareld belum juga sadarkan diri tapi sudah melewati masa kritis. Dari kronologis yang didapatny
Bab 26 Fareld mencium rambut Chelsy dengan pelan karena takut mengganggu tidur nyenyaknya tapi melihat Chelsy yang begitu menggemaskan, ia sungguh tidak tahan itu tidak menyentuhnya. “Kau sudah pulang,“ ucap Chelsy sambil menguap lebar dan menggeliatkan tubuhnya dengan malas. “Aku membangunkanmu, maafkan aku. Sekarang tidurlah lagi," kata Fareld dengan lembut. Chelsy menggeleng. “Aku memang menunggumu pulang," kata Chelsy sambil duduk bersandar di ranjangnya. “Apa kau baik-baik saja? Apa ada yang sakit!? Seharusnya kau meneleponku, yah Tuhan! Jadi sekarang bagaimana? Kita ke Dokter yah? Tidak, kau di sini saja. Aku harus menelepon Andreas agar dia bisa segera ke sini, sekarang!“ kata Fareld dengan panik lalu bergegas hendak mengambil ponselnya. Sentuhan lembut tangan Chelsy menenangkannya. “Bukan itu, bayi kita tidak rewel hari ini, dia baik-baik saja," kata Chelsy sambil terkekeh melihat kepanikan yang di alami Fareld.
Bab 25 Chelsy merasa belakangan ini lebih cepat letih dan lebih senang menghabiskan waktunya di atas ranjang dari pada harus mengecek keadaan perusahaannya. Fareld senang menemani Chelsy bermalas-malasan di atas ranjang dan memanjakan Chelsy. Dan akhirnya Chelsy positif hamil! Ia senang sekaligus sedih harus berpisah dengan Fareld karena tujuannya sudah tercapai. Ia memesan makan malam untuk mereka berdua dan bermaksud untuk berpisah dengan Fareld secara baik-baik. Paling tidak, Chelsy sudah mendapatkan apa yang ia inginkan selama ini. Chelsy mengelus lembut perutnya yang masih rata. Ada anak di dalam rahimnya saat ini, anak yang dia nanti-nantinya! Ketika Fareld pulang, Chelsy segera menyondorkan hasil tes ke atas meja sambil tersenyum bahagia. Fareld menatap Chelsy lalu memeluk Chelsy dengan bahagia. Ia menunduk dan menciumi perut Chelsy yang masih rata. Hati Chelsy berget
Bab 24 Chelsy tidak membiarkan Fareld menemaninya lagi selama pengambilan gambar. Dia tidak mau semua jerih payahnya gagal total hari ini. Fareld akhirnya mengalah dan membiarkan Chelsy mengerjakan pekerjaannya dan menyimpan kegalauannya sendiri. Ia tidak boleh bersikap terlalu posesif! katanya pada dirinya sendiri. Fareld tahu itu meskipun kenyataannya sangat sulit karena ia harus membiarkan Chelsy dan lelaki lain, yang pernah mengisi kisah asmara kekasihnya, saat ini mereka sedang bersama, sementara dia berada di dalam kantornya dengan pikiran yang berkelana kemana-mana. Akhirnya Fareld pasrah dan lebih memilih untuk percaya dengan kata-kata Chelsy. Chelsy dan Sendi bersorak gembira saat pengambilan gambar sesi pertama selesai dengan sukses. Chelsy memberi semangat dan mengucapkan terima kasih kepada setiap modelnya. Chelsy sengaja tidak memberikan perlakuan spesial kepada Wilson untuk menyamarkan peristiwa kemari
Bab 23 Masalah satu beres tetapi mengingat ia harus kembali ke apartement Fareld dan membujuknya, Chelsy merasa tidak ingin kembali ke sana tapi kalau membiarkan masalah ini berlarut-larut, ia takut Fareld akan berubah pikiran tentang kesepakatan mereka dan Chelsy tidak mau kalau hal itu sampai terjadi! Chelsy melangkahkan kakinya dengan gontai ke arah lift apartement Fareld ketika latihan sudah selesai. Fareld sudah berbaring di atas ranjang. Dan Chelsy tahu, Fareld masih belum terlelap. Dia pasti menunggu penjelasan mengenai Wilson. Chelsy menenangkan diri. Pura-pura menganggap Fareld sudah tertidur dan melangkah dengan pelan menyiapkan dirinya untuk segera tidur. “Apa sudah selesai kegiatanmu hari ini?“ tanya Fareld sambil menatap Chelsy dengan dingin. Chelsy menghela napas sambil mengerjapkan mata. “Akhirnya? Sempurna. Kau tenang saja, syuting akan berjalan lancar seperti yang sudah direncanaka
Bab 22 Setelah makan siang, Fareld memutuskan untuk bergabung bersama Chelsy dan para model yang begitu dibanggakan Chelsy kepadanya. Dalam hati Chelsy berusaha mencari-cari alasan agar Fareld tidak berada dalam ruangan yang sama dengan Wilson. Karena ia tahu kecemburuan Wilson bisa merusak segalanya! Dia tidak akan bisa berakting sempurna kalau sampai hal itu terjadi. Tapi alasannya terlalu lemah jadi ia tidak bisa mencegah Fareld menemaninya dan melihat model-model andalannya. Akhirnya ia mengalah dan membiarkan Fareld ikut bersamanya. Dan Chelsy benar, seharusnya ia tidak membiarkan Fareld berada satu ruangan dengan Wilson! Saat ini Wilson secara terang-terangan sedang memandanginya dengan tatapan tajam dan selalu mengawasi segala gerak geriknya saat sedang berbicara dengan Fareld. Dan kacaunya karena memang Fareld bersikap seolah-olah, dengan penuh percaya diri, menyatakan kepemilikannya at