Bab 10
Ketika Fareld menghubunginya, Chelsy segera memberitahu bahwa ia akan mengajak rekan barunya. “Siapa?“ tanya Fareld menekan rasa cemburunya.“Sendi. Kami akan menjadi rekanan dalam menggarap ide iklan untuk perusahaanmu. Kuharap tidak ada yang mesti kau beratkan, iya ‘kan?“ tanya Chelsy dengan cepat. Ia tidak mau dibantah mengenai masalah ini.Fareld terdiam beberapa lama. “Yah, tentu saja. Kenapa aku harus keberatan?“Ia harus membuat jarak pembatas yang jelas dengan Fareld karena pernyataan-pernyataan yang pernah Fareld ungkapkan kepadanya.Dia mesti berhati-hati!Chelsy berusaha mengingatkan dirinya sendiri. Ia sangat bertekat untuk bisa menjaga akal sehatnya dan tidak larut dalam pikiran liarnya!Jika saja pesona yang dimiliki Fareld tidak begitu menggetarkan jiwanya, pastilah ia dengan senang hati akan memaksa Fareld untuk menjadi salah satu teman dekat-nya. Jika saja…,Bab 11 Fareld mengajak Chelsy berkeliling sebentar melihat-lihat seisi ruangan yang ada di dalam apartementnya dan terakhir memandang ruangan tempat tidur Fareld. Kokoh, besar dan tampak sangat nyaman untuk ditiduri. “Kau suka?“ tanya Fareld sambil menarik Chelsy mendekat padanya. “Buatlah dirimu senyaman mungkin. Aku akan pergi sebentar mengurus sesuatu kemudian kita akan pergi untuk makan malam bersama keluargaku.“ “Baiklah, Sendi juga akan ikut ‘kan?“ Chelsy tidak mungkin menelantarkan Sendi sendirian di Inggris sementara dirinya bersenang-senang di pesta. “Aku sudah mengaturnya untukmu. Jangan khawatir, dia akan merasa nyaman, senyaman dirimu sekarang. Tapi sayangnya, dia tidak bisa kita ajak karena ini adalah acara pribadi.“ “Apa kau yakin?“ tanya Chelsy tidak merasa yakin. “Kau bisa memastikannya sekarang.“ Fareld memberikan nomor telepon hotel. Chelsy menimbang-
Bab 12 Chelsy juga menyesalkan sikap Robert saat itu kepada Mrs. Columbus. Linda menenangkan Chelsy dalam pelukannya. “Kau masih muda dan masih bisa memiliki anak-anak yang lain, sayang. Dan mungkin, itulah jalan Tuhan. Coba bayangkan, kalau saja bayimu masih hidup, mungkin kau tidak akan menceraikan pria bajingan itu untuk selamanya!“ kata Linda dengan emosi. Ia bisa merasakan kesedihan yang dirasakan Chelsy saat ini. Chelsy tertawa di dalam tangisnya. Kemudian mengangguk, membenarkan perkataan Mrs. Columbus. “Saya sudah memutuskan untuk tidak menikah lagi dan terlalu takut untuk mengandung lagi, saya sudah memantapkan hal itu, Mrs. Columbus. Salahkah pendirian saya?“ tanya Chelsy merasa rapuh dan berharap Mrs. Columbus bisa memberikan jawaban dari masalahnya. “Kalau hidup tanpa menikah, mungkin aku bisa memahami tapi tidak tanpa memiliki anak. Aku bisa saja tidak menikah tetapi aku akan
Bab 13 Begitu sampai di dalam kamar hotel, Sendi dan Chelsy langsung mengungkapkan ide-ide yang ada di benak mereka dan mulai menyatukan ide-ide mereka. Semua mengalir lancar seperti air. Padahal ini adalah kali pertama mereka bekerja sama. Mereka tidak turun ke bawah untuk makan malam melainkan minta diantarkan langsung ke dalam kamar karena terlalu asyik meninggalkan diskusi mereka. Mereka beradu argument dan saling melengkapi ide demi ide menjadi konsep yang menarik. Chelsy senang telah menemukan rekanan yang sangat brilian seperti Sendi. Mereka menyantap makan malam mereka dengan santai sambil duduk di depan perapian setelah selesai merampungkan beberapa ide. “Kepribadimu sangat menyenangkan Chelsy, sungguh, karenanya aku tidak heran, kalau banyak pria yang mengilaimu dan berharap menjadi kekasihmu.“ “Terima kasih dan kaupun begitu. Kurasa kita akan cocok selalu bersama dan menjadi rekana
Bab 14 “Kalian sudah mendapatkan ide yang menarik? Secepat ini!?“ tanya Fareld merasa tidak percaya. Tidak mungkin benar, iya kan? “Sangat menarik dan kupastikan ide ini akan menjadi promosi yang paling bagus untuk minuman anggurmu. Kau bisa memilih 1 di antara 5 ide kami. Dan…,“ kata Chelsy sambil tersenyum kecut, “kami akan kembali besok siang, maximal.“ “Apa!?“ sahut Fareld sangat kaget mendengar rencana kepergian Chelsy. “Tapi…, bagaimana kalau aku tidak suka?“ tanya Fareld dengan hati-hati. Chelsy berpikir sejenak. Meskipun mereka merasa ide mereka sudah sempurna, mungkin juga, masih kurang cukup baik dari sudut pandang Fareld. “Tentu saja kami akan mencari ide yang lain tapi paling lama aku akan menetap selama satu minggu, kalau tetap tidak disukai, itu berarti kau harus mencari orang lain.“ Fareld berpikir sejenak. Waktunya tinggal satu minggu untuk meyakinkan Chelsy agar ia mau menerima
Bab 15 “Jangan berbuat gila dan pulanglah sekarang juga!“ pekik Thomas di sambungan telepon. “Thom, mengertilah! Ini pekerjaan besar bagiku, tantangan baru dan kalau saja aku berhasil menaklukkan hal ini, kau akan sangat bangga padaku!“ “Aku sangat bangga padamu jadi lupakan pekerjaan itu, dan kembalilah secepatnya ke sini, kumohon. Aku bersedia memberikan berapapun yang kau butuhkan untuk mengganti kerugianmu karena menolak pekerjaan ini.“ “Kau menghinaku, Thom! Kukira kau mengenalku lebih baik dari ini," balas Chelsy merasa Thomas merendahkannya. Thomas akhirnya menahan diri untuk tidak membahas mengenai masalah ini lagi sambil menghela napas panjang dan berat. Mendengar Thomas yang tidak mengatakan apapun lagi. Chelsy jadi melunak. “Kau tahu aku sangat merindukanmu. Sampai mau gila rasanya,“ ucap Thomas dengan putus asa. Hati Chelsy luluh mendengar luapan hati Thomas kepadanya. “Aku juga
Bab 16 “Sedang membujuk kekasih yang merajuk?“ tanya Fareld dengan nada sinis memandang ke arah Chelsy. Dan sekarang kekasih barunya sedang merajuk! Chelsy membiarkan matanya berlama-lama memandang ke arah Fareld yang memulai aksi dingin dihadapannya. Dia membuka dasinya dengan kasar. Menghentakkan kemejanya sampai kancingnya berjatuhkan karena tidak sabar dan berusaha untuk tidak memandang ke arah Chelsy. Chelsy suka memandangi kekasihnya yang sedang merajuk seperti ini, mereka tampak tidak menginginkannya! Dan semakin hal itu terlihat jelas, semakin Chelsy menginginkan mereka. Chelsy tersenyum sambil memandangi tubuh Fareld yang sudah telanjang tanpa merasa bersalah sedikit pun. Fareld menoleh tajam ke arah Chelsy lalu masuk ke dalam kamar mandi. Chelsy tertawa senang melihat hal itu tetapi ia tetap tenang menghadapi tingkah Fareld saat ini. Dia sudah terbiasa di cemburui te
Bab 17 Chelsy menggertakkan giginya dengan kesal, ia mencoba meredam emosinya sambil mengingatkan bahwa Fareld bukanlah miliknya dan dia juga bukanlah milik Fareld tetapi ia terlalu lelah untuk menanggapi tantangan didepannya lalu ia beranjak pergi dari tempat duduknya. Tapi tangan Fareld tidak membiarkannya pergi dan dengan kasar dia mencium Chelsy. Wanita di depannya merasa kaget dan tanpa basa basi pergi meninggalkan Fareld sambil mengucapkan sumpah serapah yang belum pernah didengar telinga Chelsy sebelumnya. Chelsy tidak membalas ciuman Fareld. Dia terlalu marah untuk membalas ciuman Fareld. Chelsy menghentak tangannya, mencoba membebaskan tangannya dari genggaman Fareld. Fareld tertawa sambil memanggul tubuh Chelsy keluar dari tempat itu. Chelsy memekik kaget tapi membiarkan Fareld membawanya keluar dari dalam club. Sesampainya di depan Fareld mengubah panggul
Bab 18 Malamnya, Fareld memperkenalkan Gladies kepada Chelsy karena Chelsy sudah mulai curiga dengan sandiwara tentang pertunangannya. Dia berharap dengan memperkenalkan Gladies kepada Chelsy bisa membuatnya tenang dan niat Fareld untuk membujuk Chelsy menikah dengannya bisa berjalan dengan baik. Chelsy sedikit lega kerena kecurigaannya tentang pertunangan palsu Fareld ternyata salah! Malam ini, Fareld memperkenalkannya kepada Gladies. Ia lega tapi di sisi lain, hatinya sakit karena sebentar lagi ia harus benar-benar melupakan Fareld. Dia mencoba untuk tersenyum tulus tapi yang tersungging di bibirnya hanyalah segaris gerakan kaku. Ia sama sekali tidak bisa merelakan Fareld untuk dimiliki wanita lain. Chelsy mengerang dalam hati! Dia tidak boleh bersikap seperti ini, jelas-jelas Gladies lebih berhak atas diri Fareld, ucapnya mengingatkan dirinya sendiri. Jadi siapakah dia di antara Fareld dan Gladies? Wanita s
Bab 30 “Di mana aku akan tinggal nantinya?“ tanya Mark sambil meminum coca-nya. “Kau bisa tinggal bersamaku," kata Chelsy sambil tersenyum. “Rencana yang sempurna untuk menghalau pria-pria malang itu ‘kan?“ goda Mark sambil terkekeh. “Tentu saja dan lagi, kau bisa bertemu denganku setiap saat untuk membahas masalah yang ada di perusahaan Fareld," kata Chelsy dengan serius. Masalah di perusahaan Fareld membuatnya pusing. “Baik juga usulmu.“ “Tapi kalau kau keberatan …,“ kata Chelsy menimbang keberatan Mark. “Untuk apa aku keberatan? Yang ada malah aku yang takut, kau keberatan!“ sahut Mark sambil terkekeh. “Kenapa kau berpikir begitu?“ tanya Chelsy merasa geli. “Siapa tahu kau …?!“ goda Mark tidak melanjutkan kata-katanya tapi menggoda Chelsy dengan isyarat mata dan senyumannya. Mark menunggu reaksi Chelsy. Chelsy mengerutkan kening, tanda tidak mengerti.
Bab 2Wilson akhirnya mendengar berita kepulangan Chelsy!Ia tersenyum puas. Hari ini adalah hari yang telah ia nantikan! Setelah sekian lama berharap, akhirnya hari ini datang juga!Akhirnya Chelsy kembali setelah mendengar kerusakan yang telah ia berikan kepada perusahaannya itu.Ia mau melihat bagaimana Chelsy bisa membangun kembali perusahaannya yang sudah jatuh dan jelas-jelas hampir bangkrut itu!Sebenarnya keputusannya untuk mundur dari perusahaan Chelsy adalah harapannya untuk membuat Chelsy menghubunginya dan menahan kepergiannya tapi sampai hari ini, Chelsy belum pernah menghubunginya sekalipun!Chelsy malah membiarkannya pergi dari perusahaannya tanpa harus membayar uang pinalty yang sudah jelas-jelas sudah tertulis di surat kontrak.Sebagai tanda permintaan maaf? Wilson benar-benar merasa marah terhadap Chelsy!Seharusnya Chelsy tahu, yang membuatnya
Bab 28Chelsy tidak menyangka kehidupan pernikahannya yang bahagia bersama Fareld akan berakhir begitu cepat.Pesawat yang dinaiki Fareld mengalami kerusakan mesin yang mengakibatkan ledakan pada badan pesawat dan menewaskan semua penumpang yang berada dalam pesawat termasuk Fareld. Dia bisa bertahan berkat anak tunggalnya, Alexander Columbus. Hanya Alex yang membuat Chelsy berpikir dua kali menyusul Fareld ke alam maut. Alex adalah buah cintanya bersama Fareld selama 8 tahun pernikahan mereka.Chelsy merasa kehidupan tidak berlaku adil padanya! Kenapa dia harus jatuh cinta lagi kalau pada akhirnya maut memisahkan cinta mereka begitu cepat! Kalau saja dulu dia tidak membiarkan dirinya jatuh cinta lagi, pasti dia tidak akan merasakan luka kehilangan yang begitu dalam seperti saat ini!Tidak ada seorangpun yang bisa menggantikan posisi Fareld di hatinya. Bisa di bilang setelah kematian Fareld, dia berubah menjadi wanita
Bab 27 Satu hari sebelum hari pernikahannya, pihak rumah sakit menelepon dan memberitahu Fareld sedang berada di ruang ICU karena mengalami kecelakaan. Chelsy memegangi perutnya mencoba untuk tetap tenang meskipun harus ia akui, ia sangat kaget mendengar berita itu. Ia juga segera menenangkan calon mertuanya yang terduduk lemas dan mereka segera berangkat bersama-sama ke rumah sakit. Melihat kondisi Fareld saat ini, Chelsy hanya bisa menarik napas panjang tanpa bisa berkata apapun juga. Calon mama mertuanya, langsung pingsan melihat keadaan anaknya yang tidak berdaya terbaring lemah di rumah sakit dengan banyak kabel yang disambungkan dari berbagai mesin kedokteran. Bagi Chelsy saat ini, yang penting nyawa Fareld selamat. Ia tidak perduli segala cacat yang nantinya akan timbul karena kecelakaan itu. Kata Dokter, Fareld belum juga sadarkan diri tapi sudah melewati masa kritis. Dari kronologis yang didapatny
Bab 26 Fareld mencium rambut Chelsy dengan pelan karena takut mengganggu tidur nyenyaknya tapi melihat Chelsy yang begitu menggemaskan, ia sungguh tidak tahan itu tidak menyentuhnya. “Kau sudah pulang,“ ucap Chelsy sambil menguap lebar dan menggeliatkan tubuhnya dengan malas. “Aku membangunkanmu, maafkan aku. Sekarang tidurlah lagi," kata Fareld dengan lembut. Chelsy menggeleng. “Aku memang menunggumu pulang," kata Chelsy sambil duduk bersandar di ranjangnya. “Apa kau baik-baik saja? Apa ada yang sakit!? Seharusnya kau meneleponku, yah Tuhan! Jadi sekarang bagaimana? Kita ke Dokter yah? Tidak, kau di sini saja. Aku harus menelepon Andreas agar dia bisa segera ke sini, sekarang!“ kata Fareld dengan panik lalu bergegas hendak mengambil ponselnya. Sentuhan lembut tangan Chelsy menenangkannya. “Bukan itu, bayi kita tidak rewel hari ini, dia baik-baik saja," kata Chelsy sambil terkekeh melihat kepanikan yang di alami Fareld.
Bab 25 Chelsy merasa belakangan ini lebih cepat letih dan lebih senang menghabiskan waktunya di atas ranjang dari pada harus mengecek keadaan perusahaannya. Fareld senang menemani Chelsy bermalas-malasan di atas ranjang dan memanjakan Chelsy. Dan akhirnya Chelsy positif hamil! Ia senang sekaligus sedih harus berpisah dengan Fareld karena tujuannya sudah tercapai. Ia memesan makan malam untuk mereka berdua dan bermaksud untuk berpisah dengan Fareld secara baik-baik. Paling tidak, Chelsy sudah mendapatkan apa yang ia inginkan selama ini. Chelsy mengelus lembut perutnya yang masih rata. Ada anak di dalam rahimnya saat ini, anak yang dia nanti-nantinya! Ketika Fareld pulang, Chelsy segera menyondorkan hasil tes ke atas meja sambil tersenyum bahagia. Fareld menatap Chelsy lalu memeluk Chelsy dengan bahagia. Ia menunduk dan menciumi perut Chelsy yang masih rata. Hati Chelsy berget
Bab 24 Chelsy tidak membiarkan Fareld menemaninya lagi selama pengambilan gambar. Dia tidak mau semua jerih payahnya gagal total hari ini. Fareld akhirnya mengalah dan membiarkan Chelsy mengerjakan pekerjaannya dan menyimpan kegalauannya sendiri. Ia tidak boleh bersikap terlalu posesif! katanya pada dirinya sendiri. Fareld tahu itu meskipun kenyataannya sangat sulit karena ia harus membiarkan Chelsy dan lelaki lain, yang pernah mengisi kisah asmara kekasihnya, saat ini mereka sedang bersama, sementara dia berada di dalam kantornya dengan pikiran yang berkelana kemana-mana. Akhirnya Fareld pasrah dan lebih memilih untuk percaya dengan kata-kata Chelsy. Chelsy dan Sendi bersorak gembira saat pengambilan gambar sesi pertama selesai dengan sukses. Chelsy memberi semangat dan mengucapkan terima kasih kepada setiap modelnya. Chelsy sengaja tidak memberikan perlakuan spesial kepada Wilson untuk menyamarkan peristiwa kemari
Bab 23 Masalah satu beres tetapi mengingat ia harus kembali ke apartement Fareld dan membujuknya, Chelsy merasa tidak ingin kembali ke sana tapi kalau membiarkan masalah ini berlarut-larut, ia takut Fareld akan berubah pikiran tentang kesepakatan mereka dan Chelsy tidak mau kalau hal itu sampai terjadi! Chelsy melangkahkan kakinya dengan gontai ke arah lift apartement Fareld ketika latihan sudah selesai. Fareld sudah berbaring di atas ranjang. Dan Chelsy tahu, Fareld masih belum terlelap. Dia pasti menunggu penjelasan mengenai Wilson. Chelsy menenangkan diri. Pura-pura menganggap Fareld sudah tertidur dan melangkah dengan pelan menyiapkan dirinya untuk segera tidur. “Apa sudah selesai kegiatanmu hari ini?“ tanya Fareld sambil menatap Chelsy dengan dingin. Chelsy menghela napas sambil mengerjapkan mata. “Akhirnya? Sempurna. Kau tenang saja, syuting akan berjalan lancar seperti yang sudah direncanaka
Bab 22 Setelah makan siang, Fareld memutuskan untuk bergabung bersama Chelsy dan para model yang begitu dibanggakan Chelsy kepadanya. Dalam hati Chelsy berusaha mencari-cari alasan agar Fareld tidak berada dalam ruangan yang sama dengan Wilson. Karena ia tahu kecemburuan Wilson bisa merusak segalanya! Dia tidak akan bisa berakting sempurna kalau sampai hal itu terjadi. Tapi alasannya terlalu lemah jadi ia tidak bisa mencegah Fareld menemaninya dan melihat model-model andalannya. Akhirnya ia mengalah dan membiarkan Fareld ikut bersamanya. Dan Chelsy benar, seharusnya ia tidak membiarkan Fareld berada satu ruangan dengan Wilson! Saat ini Wilson secara terang-terangan sedang memandanginya dengan tatapan tajam dan selalu mengawasi segala gerak geriknya saat sedang berbicara dengan Fareld. Dan kacaunya karena memang Fareld bersikap seolah-olah, dengan penuh percaya diri, menyatakan kepemilikannya at