Share

26. Tuhan, Aku Tak Kuasa

Penulis: Hakayi
last update Terakhir Diperbarui: 2021-10-06 02:40:31

David menantikan kehadiran Maryam di kampusnya. Mahasiswa dan mahasiwi sudah berdatangan, hanya Maryam yang belum muncul. Anggel ragu ingin menceritakan semuanya pada David. Ia tak sanggup melihat David sedih. Tapi tak lama kemudian Maryam muncul. Sebuah sunggingan terulas di wajah David.

Mrs. Violen memasuki kelas. Maryam memandangi David dari bangkunya dengan perasaan penuh penyesalan dan rasa bersalah. Ia mengambil secarik kertas lalu menuliskan sesuatu untuk David.

Terkejut David saat menerima tulisan itu. Ia membacanya dengan seksama, seakan tak ingin satu hurufpun luput dari pandangannya.

Aku ingin bicara denganmu istirahat siang ini di tempat terakhir kalinya kita bicara.

Jantung David berdebar membaca isi surat itu. Ia dikuasai firasat aneh.

Ada apa ini? Apa sesuatu yang salah sudah terjadi?

Saat jam istirahat siang berlangsung, David berlari ke atas gedung dan menghampiri Maryam yang sudah lebih dulu menunggunya.

”Marya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)   27. Aku Tak Ingin Kita Seperti Ini

    Di depan Klinik itu David duduk bersimpuh menunggu Maryam. Seorang siswa perempuan keluar dari ruangan itu, David mendekatinya.”Apa yang terjadi pada Maryam?” tanya David masih dengan sisa kepanikan di wajahnya.”Dia masih belum sadar,” ucap perempuan itu.David kembali terduduk. Wajahnya pias. Sesaat kemudian, Anggel ikut keluar. Jardon berdiri dari kursi di depan klinik, mereka mendekati David untuk memberinya kekuatan.David hanya menunduk, tiba-tiba air matanya mengalir.“Bisakah kalian meninggalkanku sendiri?””Kami khawatir padamu, Dave. Ini bukan kebiasaanmu,” bujuk Jardon.“Kami tidak bisa meninggalkanmu dalam keadaan seperti ini,” timpal Anggel.”Tinggalkan aku. Aku mau sendiri. Kalian ingin aku menggunakan bahasa apa?” David setengah teriak.”Dave, ada apa denganmu?” Jardon balas berteriak.David beranjak lalu berlari me

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)   28. Ya Allah, Buatlah Aku Melupakannya

    Maryam mengenakan gaun muslim yang indah malam itu. Sebuah broch bermata mutiara kecil menghiasai jilbabnya dengan anggun. Wajahnya sedikit dipoles dengan make-up minimalis untuk memberikan kesan segar. Membuat kesan cantik wajahnya tak menghilang walau saat itu hatinya dirundung duka. David tak pernah hilang dari pikirannya. Semakin besar tekanan yang ia dapatkan dari ayahnya, semakin besar pula cintanya pada David. Padahal mereka sudah berakhir. Bayangan David semakin jelas di pelupuk matanya. Di mana-mana wajah David membayang. Menerornya tanpa ampun.Setelah semua siap, ibunya menuntunnya ke ruang makan. Sahabat ayahnya sudah menunggu di ruang makan bersama istri dan anak lelakinya, Khaled.Saat Maryam muncul, sahabat ayahnya yang bernama Husen menyambutnya dengan senyumanan bijak. Khaled sedikit memandang Maryam. Darah muda di dalam dirinya berdesir hebat. Maryam memiliki kecantikan yang memesona. Matanya yang sendu dan teduh dinaungi alis hitam

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)   29. Dia Mengunjunginya di Gereja

    “Aku tahu,” sela Rushel. “Jika dia hanya gadis berkerudung biasa, kau tidak akan mengejarnya dan mengantarnya pulang.”“Kau juga tahu soal itu?” David kikuk. “Maafkan aku, Yah. Aku tidak bermaksud untuk berbohong.”“Aku tahu. Aku juga meminta maaf. Kau tidak perlu berbohong jika aku tidak mengintimidasimu.”“Kau tidak mengintimidasiku. Aku yang terlalu takut seseorang menghakimi Maryam lagi.”Rushel menatap David dengan sorot pura-pura tersinggung. “Apa aku terlihat seperti akan mengintimidasi gadismu?”“Ayah, maksudku.” David tak tahu bagaimana mengendalikan suasana canggung itu. Ia tertangkap basah. Tapi pada saat yang sama, perasannya jauh lebih lega. Dia tidak bisa mengelabui Rushel. Tidak akan pernah bisa. Lelaki itu yang membentuk dirinya. Mewariskan prinsip-prinsip hidupnya dan tabiat-tabiatnya. Kecuali soal berbohong.“Tenanglah, Dav

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)   30. Terima Kasih, Angle

    David terbaring lemah di ranjangnya. Menutup matanya. Tampak kelelahan. Maryam berusaha sekuat tenaga untuk tidak menampakkan kesedihan. Apalagai menangis. David yang merasakan ada langkah kecil yang menghampiri tempat tidurnya serta merta membuka mata. Bayangan Maryam belum seutuhnya tertangkap oleh pikiran sadarnya saat gadis itu memanggil namanya.”David….”David bangkit dari rebahnya. Dia berbohong jika mengatakan bahwa ia tidak menyukai kehadiran Maryam. Tapi Rushel telah meyakinkannya untuk berdoa. Dan doa yang sudah ia ulangi sejak tadi nampaknya mulai bekerja. Buktinya, ia bisa berkata dengan ketus pada Maryam.”Untuk apa kau ke mari? Aku ingin melupakanmu. Kalau kau di sini, aku tidak bisa melupakanmu seperti keinginanmu." David memalingkan wajahnya. Tak sedikitpun memandang gadis itu.”Aku ingin kau kembali ke kampus, Dave. Kau tidak bisa menyiksa dirimu seperti ini. Jangan buat aku merasa bersalah.”"

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)   31. Dave, Bangun!

    Jardon sengaja datang ke tempat David dengan menjinjing setumpuk buku.”Aku membawakan sesuatu untukmu, Teman!” Diletakkannya tumpukan buku yang sedari tadi dibawanya di atas kasur David. Beberapa buku Motivasi; ada Cara Menghilangkan Stress, Bangkit dari Pikiran yang Mengancam, Cara Mudah Menghilangkan Depresi Cinta, 10 Trik Melupakan Cinta, hingga buku Chicken Soup for the Soul. David hanya melirik sekilas tumpukan buku di sampingnya dan tetap melanjutkan lamunannya.”Ayolah sobat, aku benar-benar kehilangan dirimu. Ini bukan David yang kukenal sebelumnya.” Jardon jelas-jelas menunjukkan kekhawatirannya. ”Ini buku-buku bagus buatmu. Ayo kita praktikkan agar kau lepas dari derita cinta ini, Kawan. Ini, coba lihat, ini buku Sepuluh Trik Melupakan Cinta. Mari kita bahas dan praktikkan, Dave!” Jardon begitu antusias, namun David tetap bergeming, menoleh pun tidak.”Dave... Hello... Are you her

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)   32. Tak Bisakah Kita Bersatu?

    Mata David terbuka perlahan. Ia melihat ke sekelilingnya, sepertinya ia sedang berada di sebuah rumah yang sama sekali asing. Dirabanya keningnya, ada handuk kecil yang terasa dingin. Seseorang telah mengompres keningnya.”Kau sudah sadar?” ucap seorang wanita tua yang tiba-tiba muncul di dekatnya.”Di mana aku?” tanya David yang masih berbaring lemah di sofa empuk itu.”Kamu aman sekarang, kamu sedang berada di rumahku. Tadi kutemukan kamu sedang pingsan di jalanan. Supirku yang menggotongmu.” Wanita tua itu menjelaskan.”Maryam... Maryam... di mana Maryam?” tanya David panik. Ia mencoba untuk bangkit, tapi ia masih tak punya daya.”Maksudmu gadis yang pingsan bersamamu? Dia ada di sini. Tapi kondisinya masih lemah, dia ada di kamarku. Sepertinya dia harus dibawa ke dokter,” jawab wanita tua itu.”Tolong bawa aku ke tempatnya, aku ingin melihatnya!” Pinta David, matanya

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)   33. Dimana, David?

    Wanita tua itu terkejut begitu melihat sekelompok orang yang berpakaian hitam-hitam tiba-tiba memasuki rumahnya dengan kasar. ”Di mana Anda menyembunyikan gadis itu, Nyonya?” tanya si rambut cepak. ”Kalian siapa?” wanita tua itu panik. ”Dia anak dari majikan kami, kami harus membawanya pulang.

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06
  • Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)   34. Aku Akan Belajar, Maryam

    Jardon menemukan David yang sudah tidak sadarkan diri. Ada darah segar mengalir dari lubang hidungnya, begitu juga dengan keningnya yang memar dan memerah karena mengeluarkan darah. Tanpa membuang waktu, Jardon segera membawa sahabatnya itu ke rumah sakit terdekat.David segera mendapatkan pertolongan medis sesampainya di rumah sakit. Jardon berharap, dia tidak datang terlambt. Setelah beberapa jam terbaring dengan mata tertutup, David belum juga sadarkan diri. Padahal perawat sudah berkali-kali mengganti cairan infus yang mengalir di dalam pembuluh darah David.Rushel berdiri di dekat kepala David. Tak henti menatap wajah putranya. Beberapa biarawan juga turut berjaga di sekeliling David. Mereka melantunkan doa yang sama.David baru tersadar tiga hari setelahnya. Mata David bergerak-gerak, cahaya lampu menyilaukan matanya. Ia perlahan sadar begitu mendengar suara lirih ayahnya yang terus menyebut nama Tuhannya dalam tiap doanya.“Ayah....”

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-06

Bab terbaru

  • Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)   48. Maukah Kau Menikah denganku?

    “Masih maukah kau menikah denganku?” Tanya David. Maryam terperangah. Sudah lama sekali dia menunggu kalimat itu terucap oleh David. Dan sekarang, saat semuanya telah berubah menjadi lebih baik, dan David benar-benar mengucapkan itu padanya, lelaki itu sudah memiliki seorang anak.“Kau bisa bilang pada ayahmu bahwa aku sekarang seorang muslim,” bujuk David. “Bukan karena orang tuaku muslim, bukan karena cinta untuk mendapatkanmu, tapi karena hatiku telah mantap memilihnya.” Ditatapnya wajah Maryam yang menunduk dalam.”Aku masih mencintaimu, Dave. Aku tidak bisa melupakanmu. Demi Allah.” Suara Maryam bergetar, kemudian melanjutkan, ”Tapi bagaimana kau menjelaskan perihal anak laki-laki yang memanggilmu ‘Daddy’ tadi?”David tersenyum lembut. “Ibrahim!”panggilnya. anak lelaki berpipi merah seperti tomat matang itu keluar ragu-ragu dari dalam, menemui David.“Y

  • Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)   47. Maryam, Tunggu!

    ”Bapa, saya ingin menemui David, dan saya ingin Bapa ikut bersama saya.” Di tengah isak tangisnya yang menyiratkan keharuan, Maryam berujar.”Bapa tidak bisa ikut denganmu. Pergilah dan temui dia. Kau bisa memakai mobil Bapa. Sampaikan salam Bapa pada David, bilang padanya untuk berkunjung ke sini karena ayah angkatnya begitu merindukannya.””Sekarang kau juga anakku, Maryam,” lanjutnya lagi.”Terima kasih atas kebaikanmu, Bapa.” Maryam menunduk dengan takzim, meminta izin untuk segera undur diri dari kediaman pastur itu dan segera mencari alamat David.Saat Maryam hendak membuka pintu mobil, Pinokio, Anjing kesayangan David, menyalak seakan menuntut perhatian Maryam.”Bawalah Pinokio bersamamu, Maryam. Dia sudah sangat rindu pada David,” ucap Pastur itu. Maryam pun akhirnya membawa serta anjing itu bersamanya.Maryam melaju kencang menembus kota Washington bersama

  • Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)   46. Surat Terakhir

    Maryam menerimanya dengan tangan bergetar. Amplop surat itu terlihat sedikit usang, menandakan telah cukup lama usia pembuatannya. Pelan dibacanya isi surat itu. Maryam... Tahukah kamu? Sejak pertama kali aku melihatmu di gerbang sekolah itu, hatiku langsung luluh, entah mengapa. Aku sama sekali tak percaya kalau kau seorang teroris seperti yang dikatakan oleh teman-temanku di sekolah, padahal aku sungguh ingin mengusirmu dari sekolah sejak aku menerima i

  • Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)   45. Dia Tidak Ada Lagi di Sana

    Sebuah taksi mengantarkannya ke tempat itu. Semua masih terlihat sama seperti beberapa tahun lalu. Maryam mengintip dari balik jendela taksi sebelum akhirnya memutuskan untuk turun. Dia menghela nafas, berusaha menepis gemuruh di hatinya. Matanya memicing begitu melihat seekor anjing menyalak-nyalak, menatapnya dari kejauhan.Tiba-tiba segala kenangan bersama David kembali terngiang.“Maryam,” panggil David.Maryam menoleh heran pada David.“Ya?” jawab Maryam. ”You must be starving. Here are for you. Have them!” tawar David sambil menyodorkan makanan dan minuman di tangannya dengan sedikit gugup. Maryam sedikit terkejut melihat kebaikan siswa pembelanya yang mendadak itu. ”Maaf, aku sedang berpuasa,” ucap Maryam mencoba menjelaskan. “Puasa? Maksudmu, tidak makan tidak minum?” tanya David masih belum

  • Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)   44. Kembali ke Kota Itu

    Berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan, Khaled menunggu Maryam untuk bisa menyentuh tubuhnya. Namun Maryam tak juga mengizinkan Khaled untuk menyentuhnya. Hingga suatu hari, Khaled duduk di samping Maryam. ”Maryam, aku menyerah. Hari ini... Ya, tepat hari ini.. Aku... Aku... Aku akan menceraikanmu...” Derai air mata tercurah dari mata bening Khaled. Dia gugup mengatakannya.Bagai tersengat listrik, Maryam kaget luar biasa mendengar ucapan Khaled yang tiba-tiba itu.

  • Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)   43. Tidurlah, Aku Tak Akan Menyentuhmu

    ”Maryam....Berhenti...! Maryam...Berhenti...!” Teriak David lagi.Maryam pias begitu melihat sosok David berada di belakang, berusaha mengejar mobilnya.”Kemudikan mobil ini cepat-cepat, Pak!” Pinta Maryam pada sopir keluarga itu. Dihapusnya sisa airmata yang masih menggenangi pipinya.Khaled merasa iba saat mengetahui David begitu gigih ingin menemui Maryam untuk terakhir kalinya. Sementara ayah dan ibu Maryam tak kalah pias. Namun mereka lebih memilih diam, tak tahu harus berbuat apa.”Maryam... Aku mohon... Aku ingin bicara sekali lagi... Untuk yang terakhir kalinya...!” Teriak David.” Hentikan mobilnya!” Ayah Maryam menyuruh menghentikan mobilnya dan kemudian berujar pada Maryam, ”Turunlah, Nak. Temui dia untuk yang terakhir kalinya.”Saat mengetahui mobil itu berhenti, David langsung menghempaskan sepedanya. Dia berlari menuju mobil itu. Sesaat kemudian Maryam turun dari mobil

  • Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)   42. Maryam, Jangan Tinggalkan Aku

    ”Maryam... Maryam....” perlahan David membuka matanya.”Anakku, kau sadar kembali. Puji Tuhan.” Ayah David tak bisa menyembunyikan raut kebahagiaannya. Dia peluk anaknya dengan erat seakan tidak ingin kehilangan lagi.”Ayah, tadi aku bertemu Maryam.. Tapi aku tidak bisa membawanya pergi. Aku tidak tahu kenapa, Ayah.” Wajah David sendu mengingat sosok Maryam."Jangan pikirkan Maryam lagi. Ayah mohon. Hidupmu masih panjang, Nak.” Pinta ayahnya.”Ayah, maafkan aku. Aku merasa semakin lelah, Ayah. Sangat lelah. Aku tidak ingin merasakan cinta seperti ini lagi, Ayah. Aku ingin bebas. Aku ingin lepas dari rasa ini, Ayah. Aku hanya ingin bersamamu. Peluk aku, Ayah. Aku akan berusaha melupakan Maryam. Aku janji.”David menyerah, walau sebenarnya hatinya masih sangat mencintai Maryam. Dia menyadari bahwa cinta yang dia rasakan saat itu begitu menyiksa dirinya. Rushel memeluk putranya itu dengan erat. Dav

  • Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)   41. Aku Siap Menikah Dengannya

    ”Ayah...,” panggil David lemah.”Aku di sini, Anakku,” jawab ayah David.”Kulihat Maryam berdiri di ujung sana, di sebuah tempat yang aku tak tahu itu di mana. Dia menungguku, Yah. Dia mengajakku pergi,” ujar David.Ayahnya mendengar dengan seksama.”Bolehkan aku ikut dengannya? Kurasa pergi bersamanya adalah jalan satu-satunya agar aku bisa hidup bersamanya, Ayah,” sambungnya. Suaranya begitu lirih terdengar di telinga ayahnya.”Jangan bicara seperti itu pada ayah, Nak. Maryam baik-baik saja. Yang kau lihat itu bukan Maryam.” Ayah David sekuat tenaga menahan tangis.” Aku yakin itu Maryam. Aku tahu itu dia.” sambung David lagi.“Kau pasti sembuh, Nak. Kau harus sembuh!” Diusapnya kepala David, berusaha untuk meyakinnya.”Aku tidak kuat lagi, Ayah. Maafkan aku jika selama ini aku sudah banyak menyusahkanmu, Ayah. Ayah, aku mencintaimu.

  • Bilang Ayahmu Aku Muslim (Extended Version)   40. Ayah Merestuimu, Nak

    Anggel menghapus air matanya, surat itu masih dia simpan di tasnya untuk David. Tapi saat itu dia masih menunggu saat yang tepat. Menunggu pintu kamar rawat inap Maryam terbuka dan dokter membawa kabar bahwa dia baik-baik saja. Dokter dan kedua perawat itu masih berupaya menolong Maryam yang desah nafasnya mulai terengah. Dalam alam bawah sadarnya, Maryam seolah berada di ruangan serba putih. Di sa

DMCA.com Protection Status