"Apa?!! jadi pasangan menawan yang tadi kami temui itu adalah adikmu dan adik iparmu?!!" Pamela berseru tak percaya dan aku hanya mengangguk lemah."Astaga, Natalie astaga!! Aku tiba-tiba merasa duniaku berputar-putar!" ucap Pamela seraya menyentuh kedua pelipisnya.Aku tahu sahabatku yang satu ini memang konyol dan sedikit kocak, namun aku bisa mengerti bagaimana syoknya dia setelah ia tahu bahwa pasangan yang menolong Aaron tadi adalah adik dan adik ipar sekaligus ayah kandung Aaron, putraku."Pantas saja, pria tampan tadi begitu mirip dengan Aaron.Haiiss, memang darah lebih kental daripada air. Bila aku jadi kau, entahlah aku sudah tidak bisa waras lagi," Pamela berkomentar, kini ia menaikkan kedua alisnya."Lalu kau akan bagaimana, Nat? Mereka berdua sudah mengetahui keberadaan Aaron, walaupun mereka belum tahu kau ibunya secara langsung tapi kau tidak bisa selamanya menghindar bukan?" tanya Pamela padaku."Aku tak tahu, Pam. Aku merasa benar-benar buntu," sahutku putus asa."Kur
"Apa yang telah kau lakukan pada Natalie, Mr. Jones?!" Chris Raven bertanya, dengan tatapan penuh amarah."Mr. Raven?!! bagaimana Anda ada di sini?!" Ethan Jones bertanya bingung namun sebelum ia menguasai keadaan, tanpa ia duga sama sekali rekan bisnisnya itu merebut tubuh Natalie dari tangannya."Tunggu!! Apa yang Anda lakukan Mr. Raven, Natalie adalah sekretaris saya! saya akan membawanya ke rumah sakit saat ini juga!" serunya marah."Aku yang akan membawanya Mr. Jones, karena aku lebih berhak daripada Anda!!" sahut Chris tak mau kalah."Tidak bisa begitu!! Anda sudah bersikap tidak sopan Mr. Raven!!" Ethan Jones berteriak emosi, ia mengejar Chris yang berjalan ke mobil dengan menggendong tubuh Natalie yang tak sadarkan diri."Aku lebih berhak pada Natalie Mckent karena dia adalah kakak iparku, Mr. Jones! Kau harus tahu itu!" pungkas Chris dengan tatapan tajam menusuk, Ethan yang mendengarnya kini hanya bisa melongo dengan tatapan tak percaya.Seperti di hipnotis, Ethan hanya berdi
Saat aku membuka mata ini, saat itu yang pertama kali kulihat adalah Chris Raven yang ada di sampingku. Ia duduk dengan kepala terbaring di sisi ranjang yang aku tiduri.Seperti deja-vu rasanya. Kenapa harus seperti ini lagi? Berakhir di rumah sakit dan terjebak bersama dengan pria yang paling kuhindari selama beberapa tahun ini.Terakhir yang kuingat adalah aku berada di kantorku, hendak bersiap pulang dengan Mr. Jones, atasanku sendiri.Aku mengutuk diriku sendiri karena merasa lemah dan tak berdaya. Susah payah aku berusaha menahannya agar terlihat kuat di mata orang lain namun aku tetap tak bisa membohongi jiwa dan ragaku sendiri. Kalau aku tetap lah seorang wanita biasa dengan segala keterbatasan yang ada."Kau sudah sadar, Nat?" Chris bertanya saat ia baru bangun dari tidurnya dan melihatku sudah berbaring setengah badan di ranjang pasien rawat inap."Kenapa kau bisa disini bersamaku, Chris?" tanyaku ketus."Kau pingsan sayang, aku yang membawamu ke rumah sakit semalam" jawabnya
Sejak pengakuanku sebagai single parent di rumah sakit beberapa hari yang lalu, sejak saat itu pula hubunganku dengan Mr. Jones lebih dekat dan tidak canggung lagi seperti sebelumnya.Walaupun awalnya aku merasa sangat terkejut dan canggung karena atasanku sendiri tahu hubunganku dengan Chris Raven, yang merupakan rekan bisnisnya dan tak lain adik iparku sendiri tapi sikap Mr. Jones yang tidak banyak tanya dan tetap bersikap profesional, membuatku merasa lega. Rumor yang mengatakan Ethan Jones adalah seorang pemimpin yang dingin dan kejam aku rasa itu adalah kesalahan besar, karena pada kenyataannya Mr. Jones justru sebaliknya. Untuk urusan pekerjaan kamipun tetap melakukannya dengan profesional, hanya saja aku dapat merasakan perbedaannya pada Mr. Jones, sikapnya menjadi lebih hangat dan perhatian padaku.Entah karena dia merasa kasihan atau bersimpati padaku, aku tak tahu. Dan Chris Raven, aku sudah tak pernah melihatnya lagi sejak pertemuan kami yang terakhir di rumah sakit beb
[ Aku ingin bertemu denganmu Kak ][ Apakah kau ada waktu untuk bertemu? ]Sebuah pesan dari Lindsay tiba-tiba muncul mengejutkanku. Aku yang saat itu tengah menemani Aaron bermain pun membalas pesan darinya."Sudah lama ia tak mengirim pesan padaku, kenapa tiba-tiba ia ingin bertemu? Apakah terjadi sesuatu padanya?" pikirku dalam hati.[ Ya, aku ada waktu malam ini ][Mau bertemu di mana? ]Aku kirim pesan itu pada Lindsay dan hanya selang beberapa menit notif pesan di ponselku berbunyi lagi.[ 145 Hudson Street ]Apartemen? Apakah itu apartemen tempat Chris dan Lindsay tinggal? Jika aku ke sana, tentu aku akan bertemu dengan Chris di sana. Jelas aku akan kurang nyaman, namun jika aku tak datang, aku takut Chris ataupun Lindsay datang menemuiku di flat ini justru itu akan lebih beresiko. Setelah memikirkan cukup banyak pertimbangan, mau tidak mau aku pun menyanggupinya. Karena aku tak mau mengambil resiko, Lindsay ataupun Chris tahu keberadaan Aaron."Aaron sayang, mom akan pergi n
"Apakah kau akan pergi kencan dengan Ethan Jones?! Katakan padaku!""Aku pergi dengan siapa itu bukan urusanmu, Chris Raven! Kau tak berhak bertanya!" "Tentu saja aku berhak!! Dengan siapa pun kau pergi berkencan, dia akan berurusan denganku!""Jangan merendahkan dirimu sendiri, Chris Raven. Sekarang, tolong lepaskan tanganmu dari tanganku ini!""Tidak akan!""Lepaskan!!" seruku berteriak hingga beberapa orang yang berjalan di trotoar mengalihkan pandangannya pada kami berdua, namun aku tak peduli.Saat Chris mengendurkan cengkeraman tangannya padaku, segera saja aku berbalik pergi dan meninggalkannya begitu saja yang masih berdiri terpaku. Sempat kulihat tadi tatapannya yang penuh arti, namun aku tetap berusaha tak peduli, dia adalah suami adikku. Pria yang seharusnya paling aku hindari, tetapi entah kenapa semakin aku menjauh darinya hatiku semakin sakit. Namun memang lebih baik seperti ini bukan? Walaupun sakit tapi ini lah yang terbaik untuk hubungan Lindsay dan Chris. Aku tak m
Patsy's Italian Restoran, New York."Apa yang ingin kau katakan? Jujur aku sangat terkejut saat kau tiba- tiba mengatakan ingin bertemu denganku, Natalie," tanya Mr. Jones dengan senyum cerahnya.Malam itu sepulang jam kantor, kami sengaja bertemu di sebuah restoran Itali di New York City. Aku sendiri yang berinisiatif untuk mengajaknya karena aku ingin mengutarakan apa yang akan menjadi niatku."Sebelumnya mohon maaf jika anda akan sangat terkejut jika sudah mendengar apa yang ingin saya katakan pada Anda, Pak. Tapi saat ini, saya hanya merasa hanya kepada Anda lah saya bisa meminta tolong," tuturku lirih dengan hati-hati, susah payah aku mengatur nafas ini agar bisa bernafas dengan normal kembali."Katakan saja, Natalie. Kau tak perlu sungkan. Bukankah aku sebelumnya sudah pernah mengatakan padamu waktu itu saat kau berada di rumah sakit? Aku akan membantumu selagi aku bisa melakukannya untukmu," Mr. Jones menjawab seraya tersenyum hangat."Ehmmm, begini Pak...Apakah bapak mau meni
"Apa kau bilang, tunangan?!!" Chris berseru tak percaya."Ya, Natalie adalah tunangan saya Mr. Raven. Jadi saya harap Anda bisa bersikap lebih sopan, terlebih dia adalah kakak ipar Anda bukan?" sahut Ethan percaya diri."Heh, sejak kapan kalian bertunangan? Jangan coba-coba menipuku!" seru Chris marah seraya tersenyum sinis."Cukup, hentikan Chris. Kumohon kau pulanglah. Jangan membuat keonaran di sini!" perintahku sebelum situasi ini semakin memanas."Tidak! Sebelum kau jelaskan apa yang dia ucapkan padaku tadi!" sahut Chris keras kepala, kali ini ekspresi wajahnya tampak serius dan geram seakan menahan emosi yang amat sangat."Ya, aku dan Ethan Jones telah bertunangan! Kami akan menikah dalam waktu dekat ini. Apa kau puas sekarang?!" jawabku dusta, aku terpaksa melakukannya karena mungkin hanya dengan cara ini Chris Raven menyerah dan tak menggangguku lagi.Dapat kulihat keterkejutan di wajah Chris sekarang, kedua mata birunya membulat sempurna dan gerakan rahangnya kaku seketika."