Share

Darmawan mengetahui keberadaan Santi

Penulis: Nisa cantik
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-31 08:55:44

Kemudian melati pun menerangkan tentang hal lainnya, yaitu setiap hari akan mendapatkan jatah makan siang saja, dan setiap Minggu akan mendapatkan uang tranport sebanyak 100ribu, dan juga akan mendapatkan bonus jika dalam sebulan full tidak absen sejumlah 10% dari nominal gaji yang di terima.

Santi sungguh sangat bersyukur karena tidak luntang-lantung di jalanan selepas kepergiannya dari Darmawan.

"Terima kasih atas kemudahan yang kau berikan Ya Allah, Aku berjanji akan menjadi wanita yang jauh lebih baik lagi...! Aku menyesal dengan dosa yang telah aku lakukan. Aku tobat ya Allah...!"ucapnya penuh syukur dalam hati.

Sekarang yang menjadi pr-nya adalah, ke mana dia harus mendapatkan tempat tinggal, sementara uang yang ada di dompetnya tak akan cukup untuk menyewa sebuah kos-kosan ataupun tempat kontrakan.

Tak lama kemudian Santi teringat dengan kartu ATM miliknya yang selama ini selalu diisi oleh Darmawan selama menjadi istrinya. Ia masih sangat ingat jika uang yang diberikan suami
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Terungkapnya status Nadine

    "Nadine adalah adikku yang selama ini aku cari-cari Mah Pah...! adikku benar-benar kembali...!"kata Arkan siang itu.Arkan mengeluarkan sebuah amplop di mana Di sana tertera nama sebuah rumah sakit, dengan tak sabar hati ibu Liliana mengambil amplop tersebut. Dengan menghubungkan perkataan Sang putra barusan, Liliana dapat menyimpulkan bahwa surat tersebut adalah surat DNA. Yang membuat Pak agung serta Bu Liliana heran adalah kapan akan melakukan tes DNA tersebut juga menggunakan apa. Dengan tergesa-gesa ibu Liliana membuka amplop tersebut dengan tangan yang gemetar, amplop yang sedianya mudah untuk dibuka kini di tangan Ibu Liana sangat sulit untuk dibukanya. Melihat itu Pak agung pun langsung mengambil alih, beliau pun sama penasarannya dengan sang istri. Setelah amplop itu berhasil dibuka, sesegera mungkin Pak agung langsung membacanya, sementara Liliana masih terlihat harap-harap cemas. Semua ini terlalu mengejutkan baginya, tapi dia tidak bisa memungkiri bahwa di sudut hati

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Nadine menolak kenyataan

    "Aku diam-diam melakukan tes DNA atas dirimu dan juga Mama dek...! dan hasilnya memang cocok...!"kata Arkan yang terlihat bulir-bulir kaca di matanya. "Abang bahagia, karena akhirnya kamu kembali...!"ungkap Arkhan pada akhirnya."Dan andai kamu masih meragukan hasil tes DNA ini, maka kamu bisa melakukannya sekali lagi supaya kamu yakin...!"kata Arkan menjelaskan. "Tapi bagiku ini sangat mustahil, setelah sekian lama aku merasa bahwa orang tuaku sudah tiada, kini tiba-tiba kalian datang dan mengaku sebagai keluargaku...! menurut sampeyan, bagaimana sikap yang harus aku tunjukan?"tanya Nadine dengan menatap tajam Arkan.Arkan pun menyadari dan membenarkan apa yang diucapkan oleh adiknya tersebut, dia pun mencoba berpikir logis seperti apa yang diucapkan oleh sang adik. "Tapi aku sangat yakin kalau kamu adalah adikku...!"ucapan akan terpotong dengan sanggahan Nadine. "Itu kamu, bagaimana dengan aku? Apakah aku harus melakukan hal yang sama sepertimu? Tentu tidak bukan?"Tanya Nadine.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-02
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Biaya tes DNA

    Ia berharap nanti saat dia turun kembali ke bawah, dia sudah tidak menemukan ketiga orang yang mengaku sebagai keluarganya tersebut.Setelah Nadine ke atas Sari dan Ine berinisiatif menghampiri Ibu Liana dan juga Pak Agung.Sari pun mengatakan yang menjadi maksudnya."Maaf Pak Bu, apakah Kalian ini benar orangtuanya Nadine?" Kalian tidak sedang menipu kan?" Tanya Sari dengan tatapan curiga."Untuk apa kami menipu Mbak?"Bantah Arkhan atas pertanyaan Sari.Arkhan sedikit tersinggung dengan apa yang di ucapkan oleh perempuan tersebut."Demi uang mungkin?" Jawab Sari sedikit ketus. Sari tak suka dengan sikap sombong yang di tunjukkan oleh Arkhan."Maaf dengan mbak siapa?" tanya Pak agung menyela pembicaraan keduanya yang terlihat memanas."Saya Sari Pak, saya ini sahabatnya Nadine dari sebelum dia memiliki usaha ini!" jawab Sari sopan karena menyadari yang berbicara adalah orang yang lebih tua."Perkenalkan nama saya agung Yudistira...! InsyaAllah saya adalah ayah kandung dari Nadine...!"j

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-04
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Siasat sari dan Ine

    "Bantu aku untuk mendapatkan beberapa helai rambut Nadine, atau kalau tidak potongan kukunya juga boleh...!"kata Sari meminta tolong."Gampang kalau masalah itu, besok kan hari Senin, biasanya Nadine selalu memotong kukunya di hari itu...! kesunahan katanya...!"jawab Ine yang langsung menerbitkan senyum di bibir Sari.Tak berselang lama, Nadine pun turun dari lantai atas, Ia menatap curiga ke arah Ine dan juga Sari."Ada apa Mbak? Apakah ada sesuatu yang tak aku ketahui? Atau kalian menyembunyikan sesuatu dari aku?"Tanya Nadine penuh curiga.Ine dan Sari saling menatap kemudian mengarahkan pandangan mereka secara bersamaan ke arah Nadine."Nggak ada...!"jawab keduanya bersamaan. Bahkan gerakan gelengan kepala pun mereka lakukan secara bersamaan juga."Apaan sih kalian itu? Jangan membuatku semakin curiga deh...! kalian benar-benar tidak menyembunyikan sesuatu dariku kan?"Tanya Nadine yang semakin curiga."Serius...! sumpah deh...!"lagi-lagi serempak mereka berkata menjawab pertanyaan

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Harapan untuk Nadine

    Ine berpikir keras tentang tugas yang diberikan Sari kepadanya, dia berdoa dalam hatinya supaya urusannya dipermudah, entah rambut ataupun kuku yang akan didapatkannya nanti, yang jelas dia akan berusaha untuk mendapatkan salah satu diantara keduanya tersebut supaya mudah untuk Sari melakukan tes DNA seperti yang dikatakan oleh orang yang mengaku sebagai orang tua Nadine tadi. "Semoga dewi Fortuna memang sedang membersamaimu Din, kamu berhak bahagia..!"batin Ine dalam hatinya."Din, nanti malam aku tidur sama kamu ya? Aku lagi kangen, pengen tidur bareng Gibran..!" Izin Ine dengan maksud terselubung.Nadine mengerutkan keningnya kemudian bertanya karena merasa aneh dengan sikapnya Ine."Tumben Mbak Ine mau tidur sama aku? Ada maksud apa ini?"tanya Nadine. "Bukan mau tidur sama kamu, tapi aku ingin tidur dengan Gibran. Entah terakhir kali kapan aku tidur sama dia...! memangnya tidak boleh apa Aku kangen sama anak ganteng itu?"jawab Ina menyanggah yang menjadi kecurigaan Nadine."Ya s

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Darmawan meninggal

    Tak lama yang ditunggu pun datang, kemudian mereka pun bersiap untuk pergi ke tempat yang dimaksud oleh Nadine. "Din nanti aku mandi dulu ya? Nanti kamu ke sana dulu bersama Ine, aku ada janji ketemu dengan teman-temanku, jangan khawatir nggak lama kok...!"izin Sari.Sesuai yang direncanakan oleh Sari, Sari langsung menuju ke rumah sakit untuk melakukan tes DNA, ia sengaja tidak memberitahu kepada Ibu Liliana ataupun yang lainnya di mana dia melakukan tes DNA tersebut.Sari hanya ingin meyakinkan dirinya sendiri bahwa hasil tes itu memang akurat dan tak ada tak campur tangan siapapun di dalamnya. ***Setelah kejadian saat itu, kini Darmawan hanya bisa mengawasi santri dari jarak jauh, rasa minder mulai menggerogoti dirinya, ia merasa tak pantas untuk mengejar Santi lagi. Apalagi saat dengan tegas Santi menolaknya dan tak mau bertemu lagi dengannya. Berat bagi Darmawan untuk melepaskan Santi, tapi Darmawan tidak memiliki pilihan lain, mungkin dengan membebaskan Santi dari ikatan pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-17
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Pertemuan Aulia dan Damar

    "Kamu tahu di mana Santi tinggal?"Tanya Erika lagi. Erika bermaksud untuk mendatangi dan memastikan berita yang didengarnya itu. Setelah mendapatkan alamat Santi, Erika pun langsung pergi ke tempat yang di maksud.Rupanya jenazah Darmawan dibawa ke rumah Darmawan yang lama, saat Erika mendatangi kos-kosan yang di tinggali oleh Santi, Erika tak mendapati Santi maupun Darmawan ada di sana. "Mbak Santi pulang di rumah yang lama katanya..!"kata ibu kos yang memberitahukan Erika. "Terima kasih Bu..! mari...!"Erika pun berterima kasih lalu permisi kepada ibu kost untuk langsung menuju ke rumah Darmawan yang selama ini di tempati bersama dengan Santi.Sebelum Erika memberikan kabar kepada Putri semata wayangnya, Erika ingin memastikan dulu kabar yang didapatkannya itu. Sesampainya di kediaman Santi, Erika langsung masuk untuk memastikan sendiri apakah benar Darmawan sudah meninggal atau belum. "Ibu Erika?"kata Santi kaget dengan kedatangan bosnya."Saya turut berduka cita ya San...? Ap

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Hasil tes DNA

    "Damar...? Yang dulu suka dengan Catherine bukan..?"Tanya Aulia."Alhamdulillah, ternyata kamu masih mengenaliku...!"kata Damar penuh dengan rasa syukur. "Kok kamu bisa ada di sini?"Tanya Aulia keheranan. Sejauh yang dia ketahui yang berduka adalah istri kecil dari Papanya. Tapi Aulia masih berusaha untuk berpositif thinking, "Mungkin Damar adalah salah satu tetangga dari pelakor tersebut!"."Atas nama adikku, Aku mau minta maaf ya Aul? maaf karena adikku menjadi duri dalam rumah tangga kedua orang tuamu...!"kata Damar meminta maaf. Mendengar itu Aulia pun menjadi marah, Ia tak menyangka jika adik dari kawannya lah yang ternyata menjadi pelakor. "Menurutmu? Apakah aku harus memaafkannya? Tolong jelaskan satu alasan saja...! gara-gara wanita sundal itu keluarga mamaku berantakan dan aku kehilangan papaku...!"jawab Aulia yang kini tak mau menatap wajah Damar. "Maafkan aku yang tak tahu diri, tapi kami pun tak memiliki pilihan lain saat itu, Santi sudah terlanjur hamil, kalau tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-24

Bab terbaru

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   bab 72

    Ine menatap tajam ke arah Sari, hatinya merasa curiga dengan permintaan maaf dari sahabatnya itu,"Jangan katakan kalau kamu nggak bisa Dateng ya mbak, aku marah nih...!" kata Ine."Maaf...!" jawab Sari sekali lagi tanpa berani melanjutkan kata-katanya yang semakin membuat Ine penasaran dan sekaligus geram."Sudahlah mbak Ine, jangan maksa mbak Sari Dateng kalau emang dasarnya nggak bisa Dateng. Acaranya akan tetap berlangsung meskipun tanpa kehadiran mbak Sari." Kini Nadine yang menyahut."Maafin aku, tdi Damar bilang hari pernikahan kami, maksud saya hari ijab qobul pernikahan kami tepat di tanggal 27 bertepatan dengan acara 7 bulanan Ine...!" Sari menjelaskan dengan menunduk."Bukan keputusan kami Din, tapi itu adalah keputusan dari sesepuh kampungku yng di mintai tolong untuk memperhitungkan hari yang tepat untuk kami...!" lanjutnya penuh rasa bersalah."Apakah tidak bisa di tukar harinya mbak? satu hari saja...!" Ine masih mencoba untuk menego supaya Sari bisa ikut hadir di acaran

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Bab 71

    "Aku tak tahu meski berkata apa, kita jalani saja dulu, jika memang pada akhirnya takdir membawa kita dalam sebuah komitmen, kita bisa apa?"jawab Sari. "Kamu tidak berniat untuk mengingkari takdir kan?"tanya Damar. Sari pun menggelengkan sebagai jawaban atas pertanyaan Damar."Berikan aku waktu, aku pun butuh memahami apa yang terjadi di dalam sini, konyol nggak sih?"kata Sari kemudian. "Tergantung dari bagaimana kamu memandangnya...!"jawab Damar. "Kita ini hanya makhluk, ibaratnya kita ini hanyalah wayang yang siap untuk menerima peran kita, tentu saja tidak mampu untuk menolaknya, siapa pula kita...?"kata-kata Damar terdengar sangat bijak. Setelah itu mereka pun saling pulang ke rumah mereka masing-masing, setelah sebelumnya mereka saling bertukar nomor ponsel. ***** Tak terasa 2 minggu telah berlalu, kini tiba saatnya Nadine dan juga Anan untuk mengambil surat hasil dari pemeriksaan mereka dua minggu yang lalu. Dalam hati Nadine sangat berharap jika hasil tesnya adalah

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Kamu bukan ibu kandungnya Nadine bukan?

    "Kak ih... Aku nggak suka kakak bilang seperti itu...!" kata Nadine merajuk.Anan semakin mengeratkan pelukannya, tapi dalam hati di tak pernah menyesali kata-katanya barusan. Baginya cinta yang dia berikan untuk Nadine adalah cinta tak bersyarat. Cinta yang akan selalu apa adanya dan selalu menerima segala keadaan.Keesokan harinya, Sesuai keinginan Nadine mereka pun memeriksakan diri berdua ke dokter kandungan, jika Anan santai, beda halnya dengan Nadine.Entah mengapa hatinya diliputi rasa was-was yang sangat mendalam, hatinya gelisah karena dia terus terngiang-ngiang kata-kata dari sang suami."Bagaimana jika seandainya aku tak bisa memberikanmu keturunan kak?" Tanya Nadine tiba-tiba."Tak masalah...!" jawab Anan santai."Tapi kakak adalah anak tunggal dari Mama dan Papa...!" perkataan Nadine tak selesai karena di sanggah terlebih dahulu oleh Anan."Dan aku bukanlah seorang pangeran yang wajib memiliki penerus untuk sebuah kerajaan yang di pimpin, ku kira itu cukup untukku jadikan

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Ucapan adalah Do'a

    Melihat Damar berlalu dengan rasa malu yang ditanggungnya membuat Sari sedikit merasa kasihan dan iba, tapi tak di pungkiri nya juga bahwa dirinya juga merasa jengah dengan tingkah absurd dari Nadine tersebut."Mbok ya sadar to mar, tak bisakah dirimu bermetamorfose menjadi lelaki baik seperti yang lainnya? andai kau itu normal seperti lelaki kebanyakan, mungkin aku akan bersedia menjadi pengganti Nadine...!"Batin Sari.Tapi setelahnya Sari pun langsung mengusap dadanya dan beristighfar berkali-kali karena fikiran konyolnya tersebut. setelah itu dia juga memukul-mukul kepalanya karena tak habis fikir bisa memiliki fikiran seperti itu."Sari Sari, kamu itu jangan ketularan tidak waras, Nadine saja dulu sampai tobat yang bukan soto babat menjadi istrinya,lah kok bisa-bisanya kamu memiliki fikiran menjadi istrinya. Eling Sari eling...!" gumamnya kemudian"Tapi kata pak ustadz kemaren, katanya jodoh tak ada yang tahu...!" katanya kemudian seolah membela diri atas pemikirannya tadi.*****

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Laki-laki halu rupanya

    "Cukup saja lah, aku ingin segera menyelesaikan liburan kita, aku sudah rindu sama Gibran...!"kata Nadine sendu saat mengingat sang putra."Kita pulang besok pagi saja ya? di penerbangan awal...!" jawab Anan menanggapi keinginan sang istri.Nadine mengangguk menyetujui keinginan sang suami, dia cukup senang dan lega karena keinginannya langsung di iyakan dan tak di persulit.Pagi harinya, sesuai janji Anan kepada sang istri mereka pun bertolak dengan penerbangan pertama, tujuan yang awalnya ingin langsung ke tempat wisata yang lain berubah haluan dengan menjemput Gibran untuk di bawa turut serta bersama mereka. Anan pun tak merasa keberatan karena ritual bulan madu yang seharusnya di lakukan pun belum bisa mereka lakukan.Sesampainya di kediaman orangtua Nadine, Ibu Liliana dan suami di buat terkejut dengan kepulangan Nadine dan juga Anan yang tak sesuai jadwal."Aretha? kok kalian pulang cepat? ada apa? ada masalah kah?" tanya Ibu Liliana sudah mewakili kebingungan sang suami."Kami

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   bulan madu di tempat yang berbeda

    Akhirnya keputusan diambil untuk berwisata di Kalimantan, sesuai keinginan Nadine mereka berdua akan mengelilingi Kalimantan, dari Kalimantan timur selatan barat tengah dan Utara. Sementara Arkan pun lebih memilih menuruti keinginan sang istri yaitu berlibur ke luar negeri, tempat yang dituju oleh mereka adalah negeri impian Ine untuk dikunjunginya selama ini. Kedua pasang pengantin baru itu sangat bahagia menikmati bulan madu mereka, karena kedua pasang pengantin itu tak melewati masa pacaran, maka pacaran mereka lakukan setelah menikah. dan itu jauh lebih membahagiakan bagi mereka. "Dek aku tidak mau menunda kehamilan, apakah kamu bersedia untuk langsung merencanakan dedek bayi di sini?" tanya Arkan kepada Ine di suatu senja saat mereka berada di bawah menara Eiffel. Ine yang mendengar ucapan dari suaminya tersebut pun tersipu malu, meskipun sekarang Mereka adalah pasangan sah sebagai suami istri, namun Ine masih merasakan malu yang tak terkira jika dirinya membahas masalah inti

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Rencana bulan madu

    Sesampainya di rumah ibu Pratiwi terheran melihat keadaan putranya."Kenapa jidatmu mar? kok tambah 2 senti begitu?"tanya ibu Pratiwi seperti sebuah ledekan untuk Damar."Kejedot tiang listrik...!" jawab Damar skenanya kemudian dia langsung menuju ke dapur untuk mengambil air minum di kulkas.Setelah Damar selesai membasahi tenggorokannya yang kering, ini Damar langsung menuju ke ruang di mana sang ibu tadi berada. Pratiwi yang baru menyadari bahwa penampilan anaknya sangatlah rapi langsung menanyakan keheranan hatinya "Kamu dari mana? rapi sekali sepertinya? tapi... bukankah ini hari Minggu? kamu kan tidak kerja ya?"tanya ibu Pratiwi bertubi-tubi. " Damar habis dari menghadiri pernikahannya Nadine...!"jawab Damar singkat. Mendengar jawaban dari putranya kening ibu Pratiwi mengkerut, ia seolah tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan."Nadin menikah? Kok ibu nggak diundang? Terus...? Kok kamu nggak mau ngajak ibu ke sana?" Tanya ibu Pratiwi."Kita semua diundang Bu, tapi Da

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Damar yang konyol

    Liliana Nadine Dan juga Ine langsung berangkat menuju butik yang mereka maksud tadi, ketiganya sangat bersemangat untuk segera mencoba baju pengantin, tak lupa saat dalam perjalanan mereka juga menghubungi Arkhan dan juga Anan untuk sekalian mencoba dan menilai baju yang mereka pilih. Sesampainya di butik mereka disambut dengan ramah oleh para pegawai butik tersebut, karena sebelumnya sudah observasi untuk fitting baju pengantin, maka ketiganya langsung diarahkan untuk langsung menuju kamar ganti. Anan dan Arkan tiba di butik tersebut tepat saat Nadine Dan juga Ina sudah selesai memakai baju pengantin dan keluar dari kamar ganti. "Nah itu mereka, bagaimana menurut kalian? cocok tidak?"kata ibu Liliana kepada anak serta menantunya. Sangking terpananya Anan dan juga Arkan dengan istri mereka mereka hanya terdengar dengan pandangan kagum kepada keduanya. sebelum pada akhirnya ibu Liliana menepuk pundak mereka secara bersamaan. "Ditanya malah bengong, terpesona ya?"kata ibu Liliana m

  • Biar Kulunasi Sendiri Biaya Operasi Caesarku, Mas!   Memilih baju pengantin

    "Ine mau aku ajak kawin Mah, Besok kita ke kampung Ine ya? kita lamar dia sekaligus menikahinya...!" Arkhan berkata dengan bahagianya."Kawin-kawin,,,ayam kali...!"Ibu Liliana menimpali dengan geleng-geleng kepala."Kapan kalian akan meresmikan hubungan kalian? Apakah benar dan serius mau bareng sama Nadine?" meskipun merasa absurd dengan tingkah Sang putra tapi Ibu Liliana masih tetap penasaran dengan putranya tersebut."Pokoknya aku tak mau di langkahi nadine dan Anan....! titik nggak pakai koma...!" Jawab Arkhan menggebu penuh keseriusan."Nadin mengalah dulu nggak papa kok Kak, kok sepertinya Kakak takut amat Nadine yang nikah duluan...!" Nadine berpura-pura cemberut bermaksud untuk menggoda sang kakak.Melihat sikap adiknya, Arkhan pun menjadi Serba Salah, dia Lalu menghampiri sang adik untuk membujuknya, Padahal sama sekali Nadine tak merasa tersinggung."Apakah adiknya kakak ini sedang merajuk? apakah kamu keberatan Nadine kalau seumpama kita menikahnya berbarengan?"tanya Arkan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status