Share

72

“Indira, tunggu!” Mas Alvin berusaha menghentikanku yang mengemudikan mobil meninggalkan dirinya dari depan lokasi parkir rumah sakit, dia terlihat masih mengejar dan akhirnya menyerah setelah aku keluar dari gerbang utama lantas meluncur ke jalan raya.

“Papa kenapa Bunda?”

“Entahlah,” jawabku.

“Kenapa dia ngejar?”

“Belum puas ngomong kali ya,” jawabku sambil tertawa.

“Aku dengar Bunda tengah dekat dengan seseorang, apakah itu benar?” anakku yang sulung menyelidiki dengan wajah penasaran.

“Iya, itu cuma teman, nanti juga bunda pertemukan dengan kalian,” jawabku. Kedua wajah bocah itu saling pandang dan kupandangi pantulannya dari kaca.

“Tapi kami belum tentu suka,” jawab Rina.

“Paling juga jelek, gak lebih baik dari papa…” Gema menggumam dengan wajah cemberut dan dia menyilangkan tangannya ke dada. Aku tergelak melihat sikap anakku

“Uhm, dan gimana kalau ternyata orangnya baik banget, lebih baik dari papa?”

“Emang ada yang kayak gitu Bund?” kedua bocah itu bertanya dengan wajah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nyaprut
kasih pelajaram berharga si anak nya itu boar dia tau rasa gimana sakit nya di posisi mama mya biar mulut nya ga kurang ajar sama orang tua
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status