Beranda / Fantasi / Beyond the Light / 27. Unexpected Chaos

Share

27. Unexpected Chaos

Penulis: Ines Dian
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-29 19:46:49

“Tyra akan dibebaskan hari ini,” ucap Seth.

“Tyra sudah dinyatakan tidak bersalah?” tanya Pilav.

Suasana di markas sedikit berbeda. Biasanya, Pilav adalah yang paling jarang bicara. Namun kali ini, hanya dirinya yang bereaksi.

Di sana, hanya Pilav yang tidak mengetahui hal itu. Nyridia mengetahuinya karena ia sedang berada di jadwal menjaga kantor pusat sebagai pengawal tambahan. Banyak orang kantor yang membicarakan soal Tyra. Sehingga, Nyridia mendengarnya di mana-mana. Kalau Eugene, ia mengetahuinya dari ayahnya sendiri yang memberi keputusan tersebut.

Sudah beberapa hari ini Tim Elite tidak berkumpul. Mereka semua sibuk melakukan kegiatan masing-masing. Ini membuat mereka tidak bisa saling memberi informasi secara langsung.

“Tyra memiliki bukti kuat untuk alibinya di saat kejadian ledakan dulu,” jelas Seth. “Dia yang memberikan buktinya kepadaku. Aku juga sudah melaporkannya kepada Tuan Herreros.”

“Apa buktinya?” tanya Pilav.

“Leon’s Crystal, sebuah perangkat dari Alba yang bisa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Beyond the Light   28. Device That is Supposed to be Gone

    Alkisah di sebuah kerajaan megah bernama Alba, terdapat tiga bersaudara: Lovia, Lalia, dan Leon. Mereka bertiga awalnya sangat dekat—sangat menjunjung tinggi persaudaraan. Namun, ketika ayahnya sakit keras, sifat asli mereka terbongkar. Mereka bertiga memperdebatkan siapa yang akan menjadi penerusnya. Lovia sebagai anak sulung, tentu adalah orang yang paling mungkin untuk menjadi penerus kerajaan. Tetapi, di balik itu, ia memanfaatkan senioritas ini dengan menginjak-injak kedua adiknya. Tingkahnya ini tidak membuat sang ayah semakin membaik dari penyakitnya.Lalia adalah anak tengah. Dirinya sering sakit. Sejak lahir, kondisi tubuhnya memang tidak sepenuhnya sehat. Karena itu, ia sering dijumpai di kamarnya dengan berbagai perawat yang mengawasi keadaannya. Dengan situasinya yang tidak mendukung itu, ia tetap ingin duduk di singgasana. Leon, anak bungsu sekaligus satu-satunya anak laki-laki, membanggakan dirinya. Karena secara hukum, seharusnya laki-laki lah yang meneruskan kerajaan

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-30
  • Beyond the Light   29. Fear of Danger

    Setelah menulis surat permintaan maaf, Klaus tidak langsung memberinya kepada Edberg. Sambil menggenggam kertas, ia juga melirik pria tua itu.“Apa saya boleh menanyakan sesuatu?” tanya Klaus.“Tergantung pertanyaannya.”“Bagaimana dengan Tyra? Apa dia juga diminta menulis surat ini? Atau dia dibebaskan?” tanya Klaus.“Tyra dipenjara karena pernah kabur dari Soleclar. Jadi, tidak perlu menulis surat permintaan maaf. Untuk kejahatan lainnya, dia sudah dianggap tidak bersalah,” jawab Edberg.Klaus melirik Edberg sebentar lalu kembali melihat tulisannya yang ada di kertas. Meski tulisan tangannya sulit untuk dibaca, namun si penulis masih bisa membacanya. Setelah selesai memeriksa ulang isinya, Klaus menyerahkannya kepada Edberg. Tangannya sedikit bergetar saat mengangkat kertasnya. Ya, pada dasarnya, dia masih ragu.Edberg segera membaca surat milik Klaus. Sesekali ia melirik si penulis surat yang ada di hadapannya. Terdapat ekspresi kecewa pada Edberg karena Klaus terlihat sangat tenan

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-31
  • Beyond the Light   30. Two Shapes United

    Klaus memperlihatkan sebuah gambar yang berada di potongan kertas kepada Feather. Kertas itu ia dapatkan dari seorang perempuan di Soleclar, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Tyra.Gambar itu seperti coretan asal. Ada bentuk segitiga yang diwarnai hitam penuh. Namun, di tengahnya ada bentuk persegi panjang yang tidak dipenuhi warna hitam. Klaus dan Feather terus menatapnya tanpa mengerti apa maksud dari gambar itu. “Segitiga … dan di dalamnya ada persegi panjang. Apa maksudnya?” tanya Feather.“Aku juga sejak tadi memikirkan itu,” jawab Klaus.Di rumah Feather kini hanya ada dirinya dan Klaus. Temannya itu memang sengaja untuk membicarakan soal gambar ini saat dua lainnya pergi. Felix pergi untuk berlatih bersama Eugene. Ini sudah beberapa kali Felix berguru pada Eugene. Sedangkan Arias pulang ke rumahnya.“Apa maksud Tyra, ya?” tanya Feather pada dirinya sendiri. “Apa dia memberi tahu sebuah tempat?”“Tempat, ya? Apa dia memberi tahu tempat disimpannya suatu barang?” tanya Klau

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-01
  • Beyond the Light   31. Hidden Cave

    Menurut Seth, gua yang pernah ia masuki di Escalera ada lima. Dua di antara lima gua yang disebutkan Seth adalah lorong menuju bunker. Dua lainnya adalah tempat evakuasi darurat menuju wilayah perbatasan. Satu laginya adalah tempat persembunyian untuk Tim Elite. Selama tiga tahun menjadi kesatria, hanya itu yang pernah ia telusuri. Seharusnya, ada gua lain selain yang disebutkan Seth. “Andai saja Tyra bisa bicara lebih jelas,” jawab Klaus. “Dia suka sekali membuat kita bingung seperti ini.”“Klaus, aku tidak bermaksud menghina kakekmu. Tapi, seleranya agak aneh,” ucap Feather. Klaus tersenyum simpul. “Sepertinya dia terlalu mendalami perannya.”“Kalau dipikir-pikir, dia mirip Tyra juga. Apa itu alasan mereka saling kenal?”Seth sudah memberi tahu dengan rinci di mana letak gua-gua itu berada. Ia bahkan memberikan peta wilayah Escalera dan menandainya untuk Klaus. Tetapi, tujuan Klaus memintanya untuk ditandai adalah untuk menghindari tempat-tempat itu. Mustahil seorang pemimpin Esca

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-02
  • Beyond the Light   32. Lou's Statement

    Tim Eria, Tim Elite, dan Bosley sudah berkumpul sesuai janji. Mereka bersembilan menunggu datangnya satu orang lagi. Tiba-tiba, Arias memecah keheningan di sana.“Pilav!” teriak Arias yang membuat semua orang melihat ke arahnya.“Apa?” tanya Pilav.“Itu … gelangnya! Kamu lepas?” Arias menunjuk ke arah tangan Pilav.Pilav tertawa kecil lalu menurunkan kerah bajunya. Terlihat Lalia’s Pendant yang sudah dimodifikasi olehnya menjadi kalung.“Gelang itu mengganggu saat aku bertarung. Aku mengubahnya menjadi kalung,” jelas Pilav.“Ah, begitu.” Terdengar embusan napas lega dari Arias.“Liontinnya cantik,” puji Nyridia.“Irinya … andai ada yang memberiku perhiasan juga,” gumam Eugene.Nyridia mencubit pinggang Eugene. “Belilah sendiri!”Arias dan Pilav hanya saling lirik. Orang lain mengira bahwa liontin itu merupakan pemberian dari Arias. Padahal, sejak awal, itu merupakan barang milik Pilav.“Paman, aku penasaran. Kenapa Tuan Lou bersedia untuk memberi informasi kepada kita?” tanya Feather

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-04
  • Beyond the Light   33. Nothing but the Truth

    Klaus menarik napas panjang sebelum membuka jurnal milik kakeknya. Setelah mendengar peringatan dari Pilav, ia menjadi segan untuk membaca buku itu.Saat masih tinggal bersama ibunya, Klaus diberi tahu bahwa ada buku yang harus dibaca olehnya. Namun, ibunya sendiri tidak tahu di mana keberadaan buku itu. Tidak ada alat untuk komunikasi jarak jauh. Waktu itu, ceodrin belum ditemukan. Tidak mungkin ibunya menghampiri kantor pusat untuk menemui Ritchie.Rumor tentang buku yang ditulis Ritchie pun mulai terdengar. Rumor pertama mengatakan bahwa buku itu memiliki kekuatan magis yang bisa memberi kekuatan kepada pembacanya. Rumor kedua mengatakan bahwa buku itu berisi rahasia yang dimiliki Escalera. Rumor ketiga mengatakan bahwa buku itu hanyalah buku harian milik Ritchie. Masih banyak rumor tentang isi buku itu. Namun, yang paling mengundang pertanyaan adalah dari mana rumor itu berasal?Klaus kembali melihat tulisan tangan kakeknya di halaman pertama. Tulisan “Be The Light” terpampang jel

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-05
  • Beyond the Light   34. Cold Weather

    “Arias bilang, kamu tidak mempercayai orang-orang di Tim Elite,” kata Klaus mengganti topik.“Aku bukannya tidak percaya Tim Elite. Aku tidak memercayai orang Escalera secara keseluruhan,” jawab Pilav. “Aku percaya Arias karena dia bukan berasal dari sini.”“Ah, begitu.”“Kamu tidak ingin menanyakan alasannya?” Klaus menggeleng. “Kamu kan berasal dari Alba. Tentu kamu lebih percaya orang Alba daripada Escalera.”Pilav tersenyum simpul. “Ucapanmu tidak salah.”“Lalu, kenapa kamu percaya padaku?”“Aku tidak tahu soal orang lain. Tetapi, aku tahu asal-usulmu. Karena itu, aku berusaha percaya padamu,” jelas Pilav. “Sejak awal, kamu bukanlah orang asing. Aku tahu tentangmu dari Tuan Ritchie.”“Waktu itu, apa kau tahu bahwa Tuan Ritchie adalah pemimpin Escalera?” tanya Klaus.“Bagaimana aku bisa tahu?” Pilav balas bertanya. “Aku mengetahuinya setelah mempelajari sejarah di akademi. Entah berapa lama aku membeku ketika melihat foto Tuan Ritchie di buku pelajaran—ditambah lagi dengan keteran

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-06
  • Beyond the Light   35. Soundless Threat

    “Sekarang saya ingin bertanya. Lou, apa tujuan dibentuknya Tim Elite?” Herreros menoleh ke arah sekretarisnya.“Untuk membasmi Blade, Tuan,” jawab Lou yang gugup.“Lihatlah tim yang ada di hadapanmu ini, Lou,” kata Herreros. “Apa mereka memenuhi misinya?”“Iya, Tuan. Mereka berhasil menangkap Tyra dan membunuh Amy Wing. Sejak tim dibentuk, mereka juga sudah bekerja keras untuk mencari petunjuk mengenai Blade. Hasil pekerjaan mereka dapat terlihat di jurnal tentang Blade,” jawab Lou selengkap mungkin supaya Tim Elite tidak terkena terlalu banyak omelan.“Tim Elite mengerjakan tugasnya dengan baik sejak dulu. Tetapi, perlakuan kalian tiba-tiba berubah kepada saya. Menyelidiki sendiri, bergerak sendiri, tidak melaporkan apa pun pada saya, dan yang paling fatal adalah mengambil keputusan sendiri,” ucap Herreros.“Maaf, Tuan,” jawab Seth sebagai ketua Tim Elite.“Jawab, Seth, apa yang membuat kalian begitu?” tanya Herreros. “Karena Tim Eria atau karena Tyra?”Seth mengangkat kepalanya kare

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-08

Bab terbaru

  • Beyond the Light   57. Trust

    “Sudah bertemu dengan Pilav?” tanya Felix ketika Klaus kembali.Klaus menggeleng. “Dia sepertinya sudah pergi.”“Pergi ke mana?” tanya Nyridia.“Tidak tahu.” Klaus mengangkat bahunya.“Laki-laki memang secuek itu, ya?” gumam Nyridia.“Benar,” timpal Feather.“Bagaimana aku bisa menemukan laki-laki yang baik jika yang ada di sekitarku saja begini?” lanjut Nyridia.“Benar,” timpal Feather lagi.“Seleramu bahkan bukan laki-laki yang baik,” sindir Eugene.“Kau masih mengungkit soal itu?” tanya Nyridia kesal.“Siapa?” tanya Lou yang tidak tahu.“Roy Raven. Si Nyridia pernah naksir padanya,” jawab Eugene. “Cuma lihat dari tampangnya. Padahal tidak tahu baik buruknya bagaimana.”“Memangnya kenapa? Buktinya Seth sudah tampan, baik lagi,” balas Nyridia.“Aku juga bisa jadi contoh, tahu!” seru Eugene.“Apa? Kamu kebalikannya,” jawab Nyridia.“Apa maksudmu?!”“Apa mereka selalu begitu?” tanya Lou pada yang lain.Seth mengangguk. “Ya, selalu begitu.”Klaus hanya bisa menggelengkan kepalanya berka

  • Beyond the Light   56. Strange Ceodrin

    Mata Pilav terbuka karena ada suara benturan di pintunya. Apa pun yang ada di luar sana, Pilav yakin bahwa pelakunya bukan manusia. Sehingga, ia segera bangkit dari kasurnya dan membuka pintu.“Ceodrin Receive.”Alih-alih memberikan pesan suara, ceodrin itu malah memberinya sebuah amplop putih. Pilav mengangkat satu alisnya karena tidak tahu tentang fungsi ceodrin yang bisa mengantarkan barang. Pilav menunduk untuk membaca tulisan tangan yang berada di luar amplop.Setelah menerima ini, hancurkan ceodrinnya.Pilav menatap ceodrin itu secara saksama. Ia sadar bahwa ceodrin itu terlihat sedikit berbeda dari biasanya. Warnanya lebih pudar dari warna ceodrin pada umumnya. Namun, ukurannya lebih besar—mungkin untuk menyimpan barang.Di sisi lain, Pilav yakin bahwa pengirim ceodrin ini bukanlah orang yang asing baginya. Pengirimnya pasti sudah mengenalnya dengan baik, sampai tahu mengenai kemampuannya untuk menghancurkan benda mati.Jari telunjuknya menyentuh badan ceodrin. “Chaos.” Ceodri

  • Beyond the Light   55. Parting

    Pilav berlari menghampiri tubuh Arias yang masih membeku. Eugene pun segera melelehkan esnya.“Pilav, jangan mendekat! Arias sudah terkena racun milik Trish,” ucap Seth. Meski sudah mendengar peringatan itu, Pilav tidak peduli. Ia memeluk tubuh Arias yang sudah kaku. Sesekali, ia menyisir rambut Arias. Ia tahu bahwa semuanya sudah tidak bisa dikembalikan seperti semula. Namun, kenaifannya tetap memenuhi dirinya.Beberapa saat kemudian, mata Arias terbuka. Namun, mata ini bukanlah mata yang dikenal Pilav. Melihatnya yang sudah mulai berubah, Pilav tidak bisa menahan air matanya.Semua yang diucapkan Trish itu benar. Jarumnya beracun. Jarumnya lebih beracun daripada milik Tyra yang hanya bisa melumpuhkan. Jarumnya benar-benar bisa mengubah seseorang menjadi boneka. Perubahan diri Arias yang menjadi boneka itu membuat pergerakan Trish melambat. Berkat itu, Nyridia berhasil melakukan serangan penutup. Trish perlu menyalurkan energinya untuk boneka miliknya. Sayangnya, bahkan ketika Tris

  • Beyond the Light   54. Through the Dark

    Pilav menebas satu per satu boneka yang ada di dekatnya. Terlihat Lalia’s Pendant miliknya yang menyala—tanda bahwa liontin itu sedang aktif. Ia menggunakan kesempatan ini untuk menggunakan jurus rahasia milik Kerajaan Alba.Sambil menekan liontin putih yang sedang menyala, Pilav memejamkan matanya. Muncul cahaya besar berwarna putih di hadapannya. Kemudian, cahaya itu terpecah belah dan berterbangan ke arah tujuh rekannya. Tidak butuh waktu lama hingga cahaya putih dari Lalia’s Pendant berubah menjadi sebuah tembok transparan yang mengelilingi satu per satu dari mereka.Jumlah boneka yang dimiliki Trish sudah menipis. Karena boneka yang digerakkan oleh Trish semakin sedikit, pergerakannya menjadi lebih cepat dari sebelumnya. Benang-benang yang ia gunakan pun bertransformasi lagi. Gerakan benang milik Trish menjadi seratus kali lebih cepat dari sebelumnya. Bahkan berhasil menciptakan arus angin yang tidak kalah kencang dari Pilav. Semua yang berada di medan perang memutuskan untuk me

  • Beyond the Light   53. Windy, Deadly

    “Apa kau merasa puas, Tuan Putri? Kau memanfaatkan orang-orang mati ini sebagai senjatamu juga,” ucap Trish.“Mereka semua adalah rakyatku. Mereka semua adalah orangku!” teriak Pilav kemudian mulai mendorong Trish dengan angin miliknya.Trish yang sempat lengah itu berusaha memberikan serangan balasan. Muncul jarum di bagian ujung beberapa benang yang ada di tangannya itu Pilav tertawa melihat perubahan itu. “Apakah kau sedang membuka kelas menjahit?” Tentu kalimat yang dilontarkannya itu berhasil mengubah ekspresi Trish.“Kau lihat jarum ini? Ini bukan jarum seperti milik Tyra. Jarum ini sungguh beracun dan bisa mengubahmu menjadi boneka dalam sekejap,” ucap Trish.“Sampai sekarang pun, kamu masih menyebut nama Tyra. Untuk apa? Karena kau merasa tersaingi olehnya?” balas Pilav.“Karena hari ini … kamu dan Tyra akan mati,” ucap Trish.Pilav menggeleng. “Kalau dua nama itu yang kamu sebut, tentu saja ucapanmu salah. Kamu yang mati.”Setelah mengatakan kalimat itu dengan tegas, muncul

  • Beyond the Light   52. Lone Survivor

    Suara kaki kuda yang berpacu mengisi keheningan. Jarak yang mereka tempuh sudah cukup jauh. Kabar baiknya adalah mereka berhasil menemukan jejak kaki kuda lainnya. Kemungkinan besar, jejak itu adalah milik kuda Pilav. Seth sebagai pemimpin pasukan kavaleri kecil ini memutuskan untuk mengikuti jejak itu.Dilihat dari suasana sekitar, mereka sudah keluar dari Escalera. Untuk di mana lokasi tepatnya mereka berada sekarang, tidak ada yang tahu.Ketika langit sudah mulai gelap, mereka sampai di sebuah lahan kosong. Seth menghentikan kudanya di tempat itu dan orang-orang yang ada di belakangnya mengikutinya. “Kita istirahat dulu untuk malam ini,” ucap Seth lalu turun dari kuda.“Tidak apa-apa kita istirahat? Sepertinya Pilav sudah sampai lebih dulu,” ucap Nyridia.“Dia juga pasti istirahat,” jawab Seth dengan tenang. “Kalau dia tidak istirahat—paling tidak, kudanya yang butuh istirahat.”“Masuk akal,” jawab Nyridia.Tim Elite mulai memasang tenda; Tim Eria menyiapkan makan malam. Mereka be

  • Beyond the Light   51. The Bleak Chamber

    Tujuh ekor kuda sudah siap di pintu masuk Escalera. Selagi yang lain mempersiapkan diri untuk perang, Seth melaporkan semuanya kepada Herreros. Dia juga meminta izin untuk memimpin pertarungan antara Escalera dengan Blade.Perang ini terjadi di negeri lain. Dengan apa yang pernah terjadi di Rivera, tentu Herreros sedikit waswas. Namun, sekarang situasinya berbeda. Tidak akan ada yang protes mengenai pertarungan di Alba. Tidak akan ada seorang pemimpin yang menghampiri Escalera nanya untuk mempermasalahkan hal ini.Pada dasarnya, Alba memang sudah tidak ada. Pemimpin Alba pun merupakan boneka. Blade memang berani melakukan apa pun untuk memanipulasi dunia. Memalsukan sebuah kerajaan merupakan sebuah kejahatan yang tidak bisa dimaafkan.Herreros awalnya ingin mengirim pasukan kesatria lain untuk membantu perang mereka nantinya. Tetapi, Seth menolak keras. Seth menekankan kepada Herreros bahwa perang ini bukanlah tanggung jawab Escalera. Penyebabnya adalah masalah pribadi. Seth dan lainn

  • Beyond the Light   50. Prelude of Change

    Tim Elite terlihat gelisah. Di atas meja yang ada di tengah mereka sudah ada tiga cangkir teh. Tetapi, tidak ada yang menyentuhnya. Keadaan mereka seperti ini karena mereka berhasil mendapatkan sebuah fakta mengejutkan.Pilav Yoedger menghilang.Hari ini seharusnya Tim Elite berkumpul untuk diskusi. Tetapi, sampai di waktu yang dijanjikan, Pilav belum juga datang. Sebelumnya, Pilav tidak pernah terlambat di setiap janji. Sekitar lima menit setelah waktu yang ditentukan itu tiba, Seth mengirim ceodrin kepada Pilav. Tetapi, tidak ada jawaban yang mereka dapatkan lagi setelah empat jam. Kini, anggota Tim Elite yang tersisa hanya bisa duduk sambil berharap mendapat kabar tentang Pilav.Tim Elite juga sudah menghampiri rumah Pilav. Dengan bantuan Lou, pintu rumahnya yang terkunci itu berhasil dibuka. Lou memang memiliki kunci cadangan untuk semua rumah para kesatria karena rumah tersebut berasal dari dana pusat. Tetapi, si pemilik rumah tidak ada di sana. Barang-barangnya juga masih lengk

  • Beyond the Light   49. A Castle Full of Puppets

    Dengan kakinya yang jenjang, Pilav berjalan menuju Soleclar.“Saya Pilav Yoedger dari Tim Elite. Saya ingin menemui Tuan Edberg,” ucap Pilav pada penjaga yang bertugas menerima tamu. Padahal, penjaga itu belum mengucapkan sepatah kata pun.Penjaga itu terlihat kebingungan. Dari lagaknya, sepertinya penjaga itu merupakan kesatria yang baru saja bekerja di Soleclar.Mendengar permintaan Pilav, salah satu penjaga yang tidak jauh dari sana mendekatinya. “Ikut saya.”Pilav mengikuti langkah penjaga itu hingga mereka berdua sampai di depan ruangan Edberg.“Terima kasih,” ucap Pilav kemudian membuka pintu itu.Suasana ruangan itu terlihat sangat berbeda. Interiornya tidak ada yang berubah. Tetapi, karena pemiliknya sudah diganti, rasanya tempat itu sangat asing.Edberg duduk di sofanya dengan penuh angkuh. Saat melihat ada tamu yang datang, ia memberi sinyal kepada Pilav untuk duduk di hadapannya. Sejak kedatangannya hingga berada di hadapannya, Pilav terus ditatap sinis oleh Edberg.“Ada ap

DMCA.com Protection Status