Home / Urban / Best Friend With Benefits / Best Friend With Benefits Part 42

Share

Best Friend With Benefits Part 42

last update Last Updated: 2022-11-13 17:00:21

Setelah kemarin Adam sampai di rumah orangtuanya kembali, ia belum mengatakan tentang semuanya kepada Papanya apalagi sang Mama. Bahkan sepulang dari kantor ia diminta Mamanya untuk segera menjemput Risa di rumahnya.

Risa Anggraini, wanita cantik dengan tubuh tinggi semampai lebih dari 180 centimeter, merupakan seorang model internasional yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan Shara. Adam sudah ingin menolak semuanya, namun Shara melarang dirinya untuk mengatakan semuanya kepada sang Mama. Adam masih tidak paham dengan jalan pikiran Shara ini.

Dengan sedikit rasa kesal yang ia rasakan kepada Shara terlebih Mamanya, ia segera menjemput Risa di rumah orangtuanya. Mungkin laki-laki lain akan lebih memilih Risa daripada Shara. Secara Risa lebih cantik dan memiliki kesempurnaan fisik. Bahkan sebelum ia menjadi seorang model internasional, ia pernah menjuarai sebuah ajang kecantikan di Negera ini. Latar belakang Risa yang hampir mirip dengan Shara tentunya membuat G

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 43

    Adam memperhatikan orangtuanya yang sedang menikmati waktu bersantai di halaman samping rumah. Ia memperhatikan sang Papa yang sedang memancing ikan di kolam ikan dan sang Mama yang sedang sibuk membuka majalah fashion. Setelah seminggu lebih ia menyembunyikan fakta bahwa dirinya sudah tidak lagi available dan bebas melakukan blind date. Kini tibalah saatnya ia akan menjatuhkan bom atomnya.Adam menelan salivanya terlebih dahulu sebelum memberi salam kepada kedua orangtuanya. "Assalamualaikum, Ma, Pa." Sapaan Adam membuat kedua orangtuanya menoleh lalu menjawab salam yang ia berikan."Waalaikum salam. Sudah pulang, Dam?" Tanya sang Mama."Sudah." Jawab Adam sambil mulai duduk di samping sang Mama."Kamu dari mana?""Antar Shara pulang." Jawab Adam singkat.Di tempatnya duduk dan memancing Suryawan Raharja bersusah payah menahan tawanya ketika mendengar perkataan anaknya. Sungguh Adam jago ngibul sekali kepada Maman

    Last Updated : 2022-11-14
  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 44

    Adam duduk di hadapan orangtuanya setelah mereka selesai makan malam bertiga. Sejak kejadian kemarin, Adam memilih memberikan silent treatment kepada sang Mama. Kini saat mereka sedang santai bertiga, Suryawan memberikan kode kepada istrinya untuk mencoba meminta maaf kepada putranya tentang kejadian kemarin."Dam?" Panggil Gendhis pelan yang hanya direspon Adam dengan menaikkan kedua alisnya."Mama mau bicara sebentar."Adam masih diam dan hanya menganggukkan kepalanya. Entah kenapa mendapatkan respon seperti ini dari Adam membuat Gendhis sedikit tidak yakin dengan apa yang akan ia lakukan."Mama mau minta maaf sama kamu.""Minta maaf buat apa, Ma?""Mama seharusnya nggak ngomong begitu ke kamu. Kalo memang kamu sudah yakin untuk melangkah bersama Shara ke jenjang yang lebih serius berdua, nggak ada salahnya kalian cepat-cepat saja. Usia kalian juga sudah matang untuk berumah tangga."Bukannya langsung bahagia dan menyambut

    Last Updated : 2022-11-15
  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 45

    Shara menatap rumah orangtuanya dari dalam mobil Adam dengan pandangan pasrah. Kini mau tidak mau ia harus pulang ke rumah orangtuanya. Adam yang melihat ekspresi Shara hanya bisa tersenyum penuh pengertian."Buruan turun, Bi."Shara menghela napas panjang lalu menoleh untuk menatap Adam yang ternyata sudah menatapnya lebih dulu."Kenyataannya sejauh apapun kita pergi, ujungnya pasti cuma pulang kembali ke rumah orangtua juga, Nyet."Mendengar perkataan Shara, Adam mengangkat tangan kirinya dan mengacak acak rambut Shara pelan. Kini rambut Shara yang sudah mulai panjang kembali setelah ia pangkas habis saat putus dengan Dion dulu itu menjadi berantakan. Segera Shara menyingkirkan tangan kiri Adam dari atas kepalanya dan ia merapikan rambutnya kembali."Sabar, nanti kita pulang ke rumahku kalo sudah nikah.""Ck, Nyet terus rumahku yang di Jakarta gimana? Kita tinggal di sana aja. Biar ngga dengar kebisingan gosip-gosip orang di c

    Last Updated : 2022-11-16
  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 46

    Kini saat Adam duduk di sofa panjang di depan ruang keluarga bersama Mamanya, Shara memilih pamit untuk menuju ke kamarnya yang ada di lantai dua. Sepanjang jalan menaiki tangga hingga sampai di kamarnya, ia berusaha menahan tangisannya. Kenapa sang Mama tidak pernah berubah sejak dulu? Selalu saja ia membandingkan Shara dengan Risa. Walau Shara tidak sepintar Risa hingga memenangi ajang kecantikan tetapi tidak bisakah sang Mama melihat potensinya sebagai seorang anak? Memang kini ia sadari, tidak ada yang bisa di banggakan dari dirinya. Pekerjaan tidak punya, tabungan masih segitu-segitu saja. Di usianya yang sudah hampir 34 tahun ini bahkan ia belum memiliki tabungan sebesar satu milyar rupiah.Jengkel dengan semua yang ia rasakan ini, Shara memilih melarikan dirinya ke kamar mandi dan berdiri di bawah shower. Ia memutar shower itu hingga air dingin menghujani kepalanya dan turun hingga ke ujung kakinya. Tidak, ia tidak bisa baper hanya karena perilaku sang Mama. Ia sudah d

    Last Updated : 2022-11-17
  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 47

    Nada : hot news!Deva : kalo BBM di SPBU swasta lebih murah daripada punya pemerintah gue udah tau. Sayangnya nggak ada SPBUnya di Jogja.Nada : ih, males bahas kabar negri Konoha. Ini lebih penting dari itu semua. Absen dulu deh semuanya. Si Salma mana?Deva : Jum ... Juminten, where are you?Salma : Lo berdua berisik banget sih. Ganggu orang lagi enak-enak aja.Nada : astagfirullah.... Lambemu, Sal!Salma : aduh, Nad. Lo juga udah tau gimana rasanya kalo seminggu laki Lo nggak dapat jatah? Pasti kaya macan lapar kan 😅 nah, begitulah Tom sekarang.Deva : gue mau mengabaikan kata-kata si Juminten karena gue punya suami yang lagi sibuk-sibuknya sampai lupa belai bininya. Udah, Nad buruan Lo bilang ada apaan?Nada : siapin budget jahit kebaya mulai sek

    Last Updated : 2022-11-18
  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 48

    Adam menunggu Shara keluar dari kantor pusat apotek milik orangtuanya. Dalam hati Adam ia terus berdoa agar Shara menyetujui apa yang akan ia usulkan ini. Tidak lama Adam menunggu Shara hingg akhirnya Shara keluar dari gedung tersebut dan segera masuk ke mobil."Assalamualaikum, Nyet.""Waalaikum salam, Babi."Shara tertawa saat mendengar jawaban Adam ini. Memang sejak Adam pulang dari rumah orangtuanya kemarin, Adam meminta Shara untuk mengubah cara menyapa mereka. Yang Adam inginkan adalah Shara bisa menyapanya seperti cara Samira menyapa Wisnuaji. Terlihat sederhana namun penuh makna."Bi, kita mampir makan dulu ya?""Boleh, Nyet. Kita makan di bakmi jawa aja, ya?""Yang di mana?""Langganan kita aja.""Okay."Segera Adam melajukan mobilnya menuju ke salah satu bakmi Jawa langganan mereka yang ada di bawah salah satu fly over di Jogja. Selama perjalanan asma dan Shara menghabiskan waktunya dengan men

    Last Updated : 2022-11-19
  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 49

    Shara memilih tiduran di ranjang kamarnya dan menatap atap kamarnya yang bergambar awan di langit biru. Ia pandang gambar itu sambil memikirkan permintaan Adam. Walau ia tidak keberatan, bagaimana dengan keluarganya? Belum tentu juga mereka akan menyetujuinya. Di tengah-tengah ia memikirkan ini semua, pintu kamar di ketuk dari luar.Tok....Tok ....Tok ...."Come in." Jawab Shara dan saat pintu itu terbuka sosok Ayu ada di sana."Shar?""Masuk, Ma." Kata Shara sambil mencoba untuk bangkit dan duduk di atas ranjangnya.Ayu segera berjalan mendekati anak keduanya ini dan duduk di tepian ranjang. Sejak Shara pulang dari hari pertamanya bekerja di kantor pusat Apotek mereka, Ayu melihat wajah sang anak yang terlihat gundah gulana. Kini ayu lebih memilih duduk di sebelah Shara dan menepuk paha Shara pelan sambil bertanya, "what happened with you?""Si Monyet, Ma.""Ada apa sama Ad

    Last Updated : 2022-11-20
  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 50

    Adam hanya bisa menghela napasnya saat akhirnya acara "nembung" Shara kepada orangtuanya ini sudah hampir selesai dilakukan. Beberapa point persetujuan tentang acara lamaran hingga pernikahan pun juga sudah memiliki kesepakatan."Jadi acara lamarannya bulan depan. Pernikahannya dua bulan dari sekarang dan selama masa itu mereka juga harus mempersiapkan yang namanya prewedding, seserahan, angsul-angsul?" Kata Suryawan Raharja kepada Sony Tanarya."Iya. Kalian prewedding-nya tidak bisa jika hanya pergi bersama fotografer saja. Kalian harus pergi bareng keluarga. Takut terjadi hal-hal yang tidak di inginkan sebelum waktunya.""Tenang saja, nanti ada adiknya Adam sama suaminya yang akan ikut. Kalo perlu nanti teman-teman mereka diajak, biar rame sekalian liburan.Mampus....Adam hanya bisa mengumpat di dalam hatinya mendengar penuturan sang Papa. Jangan, jangan sampai Nada and the Genk ikut dalam acara pre

    Last Updated : 2022-11-21

Latest chapter

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 120

    Setelah mengatar Galen dan Edel ke sekolah mereka, pagi ini Juna dan Nada segera menuju ke rumah Adam yang berada di daerah Kalasan. Jangan tanya bagaimana padatnya lampu merah pagi ini karena tentu saja di jam-jam orang berangkat kerja seperti ini jalan Laksda Adisucipto cukup membuat banyak orang tiba-tiba cosplay menjadi Valentino Rossi."Kalo bukan karena kamu yang ngajakin aku, Nad, mending aku ke kantor dan kerja aja. Kerjaanku numpuk ini.""Kemarin kita sudah menuruti keinginan Adam buat enggak ditengok, karena itu kita ngikutin kemauan Tiara buat bikin acara penyambutan di rumahnya si Monyet.""Memang siapa yang punya kunci rumahnya?""Aku," kata Nada sambil memamerkan kunci rumah Adam di depan wajah suaminya yang kini sedang berada di balik kemudi mobil.Juna menggelengkan kepalanya melihat kunci rumah Adam yang memiliki gantungan boneka Pucca itu. Melihat reaksi Juna, Nada menarik kunci itu dan memasukkan kembali ke dalam tasnya. Obrolan khas suami istri terjadi di dalam mob

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 119

    Adam baru bisa bernapas dengan lega kala Mamanya pamit untuk ke kantor, namun sepertinya rasa lega yang ia rasakan terlalu cepat berakhir karena handphonenya sudah penuh dengan hujatan dari saudara-saudaranya.Nada : Nyet... sebenarnya lo anggap kita di group ini apa? Bisa-bisanya lo enggak kasih kabar kalo Mbak Shara opname di rumah sakit.Luna : Shara opname?Nada : Iya, Mbak. Gue dikasih tahu Mama soalnya Mama ijin berangkat siang hari ini karena mau jenguk Mbak Shara dulu.Ruben : Bagus.... si Monyet minta didepak dari dari group ini secara terang-terangan.Juna : Gimana bisa kita depak dia, Ben... dia kan admin group-nya :DCaramel : Oh... begitu ya mainnya sekarang, mas Adam? Kalo ada apa-apa enggak pernah kasih tahu keluarga. Awas aja kalo bininya sampai mikir keluarga lakinya cuek-cuek dan enggak ada yang perhatian.Adam yang membaca pesan di group whatsapp itu hanya bisa menghela napas panjang. Niat hati ingin merahasiakan semua ini agar Shara bisa beristirahat dengan nyaman

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 118

    Shara memilih memfokuskan pandangannya pada layar handphone miliknya sejak Sony dan Ayu masuk ke ruangan ini. Apalagi dokter Merry baru saja melakukan kunjungan dan menerangkan kondisinya secara detail saat ini kepada Adam berbonus kepada Sony serta Ayu. Tentu saja Sony dan Ayu menanyakan kondisi Shara saat ini secara detail kepada dokter Merry melebihi pertanyaan-pertanyaan yang Adam berikan. "Selalu saja begitu kamu itu, Shar. Apa sih susahnya menahan diri? Toh kalian ini sudah lama 'kan mengharapkan kehadiran momongan.""Mama kaya enggak pernah ditinggal lama sama Papa terus ketemu lagi. Bisa coba dibayangkan gimana 'kan rasanya."Jika tidak ingat ini di rumah sakit, Ayu pasti sudah mengomeli Shara tiada henti. Sayangnya Sony sudah meminta istrinya itu untuk diam dan tidak meneruskan perdebatan ini. Suara ketukan di pintu ruangan Shara dirawat ini membuat Adam segera berdiri dan berjalan untuk membukanya. Tidak mungkin perawat karena jika perawat pasti setelah mengetuk pintu akan

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 117

    "Sebagai tindakan preventifnya, saya sarankan ibu Shara untuk bedrest selama beberapa hari di rumah sakit."Mendengar ucapan dokter Merry ini, Adam tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Bagaimana bisa Shara merahasiakan semuanya ini dari dirinya sejak pagi sampai siang. Untung saja saat ini dirinya menemani Shara ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya jika tidak entah apa yang akan terjadi. Bisa-bisa Shara tetap akan menyembunyikan keadaannya dengan mengatakan akan menginap di rumah orangtuanya selama beberapa hari. "Baik, Dok."Ucapan Shara yang terdengar pasrah ini membuat Adam menoleh. Andai tidak ada dokter Merry di hadapannya, Adam mungkin akan memarahi Shara secara habis-habis. Sudah menjadi kesepakatan mereka untuk selalu terbuka dalam hal apapun namun Shara memilih menyembunyikannya. Kini saat dokter Merry meminta Adam dan Shara mengurus semua bekas yang diperlukan untuk melakukan rawat inap, segera saja mereka berdua keluar dari ruang praktek dokter Merry. Samb

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 116

    Terik sinar matahari yang menyapa kedua mata Adam membuatnya segera menggunakan kacamata hitamnya. Ia baru saja sampai di Yogyakarta Internasional Airports dan langsung menuju ke parkiran karena Nada sudah menjemputnya di sana. Sengaja Adam tidak memberitahukan kepada Shara tentang detail jadwal penerbangannya dari Berlin ke Jakarta. Ia bahkan sempat menginap selama semalam di Jakarta terlebih dahulu sebelum pulang ke Jogja.Begitu Adam sudah masuk ke sisi penumpang depan, Nada langsung tancap gas untuk keluar dari parkiran bandara."Gimana, Nyet kabar lo?""Seperti yang lo lihat.""Baguslah, sepertinya lo sehat.""Haruslah, Nad. Makanya gue nginep di Jakarta dulu semalam biar jetlag gue hilang. Biar waktu balik ke sini, gue bisa langsung lovey dovey-an sama Babi."Mendengar perkataan Adam ini, Nada menjadi teringat kejadian ketika ia berada di PGS kemarin. Meskipun ia sudah berjanji kepada Shara untuk tidak membocorkan masalah ini kepada Adam, namun entah kenapa ia merasa resah. Peng

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 115

    Malam ini Adam duduk di kursi dapur yang ada di rumah Angi. Sengaja malam ini dirinya datang ke sini setelah mendapatkan kabar jika keluarga Joe sudah kembali ke Berlin setelah liburan keluarga yang mereka lalui."Tumben lo diam, Nyet?" Tanya Angi sambil membawakan minuman untuk Adam yang sudah datang sejak tadi ke rumahnya untuk bertemu Joe. Baru setelah urusan Adam dan Joe selesai di ruang kerja, Adam menuju ke dapur dan menunggu Angi selesai menidurkan Bathara di sana."Lo maunya gue tanyain apa?""Biasanya lo paling enggak bisa lihat orang pulang liburan tapi enggak bawa oleh-oleh.""Itu dulu. Sekarang sejak Shara hamil, gue akan pelan-pelan merubah sifat sampah gue. Ya meskipun enggak bisa seratus persen karena itu bawaan orok, tapi seenggaknya gue kurangin."Angi yang kini duduk di samping Adam hanya bisa menatap sepupunya itu dengan tatapan sedih. Ia belum siap kehilangan sosok gila Adam yang sudah menemaninya sejak kecil dengan segala tingkah nyentriknya. Mungkin saja tanpa ke

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 114

    Seminggu setelah kepulangannya ke Indonesia, Shara akhirnya diselimuti rasa bosan. Aktivitasnya hanya berenang, yoga dan nonton TV seharian. Rasanya ia benar-benar membutuhkan pekerjaan untuk membuat otaknya tidak tumpul. Meksipun Adam tidak melarangnya utnuk bekerja, namun Adam tidak mengizinkannya untuk bekerja di kantor lagi yang mengharuskan ia naik turun tangga apalagi menyetir cukup jauh. Sejak tiga hari yang lalu bahkan Shara harus pindah kamar ke kamar tamu yang ada di lantai satu daripada setiap ia bertelepon ria dengan Adam, Adam terus menerus membahas hal ini.Selama seminggu ini juga Askara selalu menemaninya setiap malam di rumah. Kedua orangtuanya juga sudah dua kali datang menjenguknya, begitupula dengan mertuanya.Suara bel pintu rumah yang berbunyi membuat Shara segera berdiri dan berjalan ke arah depan. Sebelum membukanya, Shara mengintip dari jendela. Shara terkejut melihat Galen dan Edel ada di teras rumahnya bersama kedua orangtuanya.Apa Nada sama Juna enggak ker

  • Best Friend With Benefits    Best Friend With Benefits Part 113

    Sejak Shara memberitahukan tentang kabar kehamilannya kemarin melalui sambungan telepon dan rencananya untuk pulang ke Indonesia bersama mertuanya, Ayu dan Sonny semakin tidak sabar menanti kepulangan anak perempuannya itu. Mereka tidak menyangka jika Tuhan sebaik ini kepada keluarga mereka. Shara akhirnya hamil secara alami. Ini benar-bensr mukjizat bagi keluarga mereka. Apalagi mengingat masalah rahim yang dialami Shara kemarin hingga ia harus berobat ke Jerman. "Pa, kita jemput Shara ke Bandara, yuk?" "Papa maunya gitu, tapi enggak bisa, Ma. Soalnya jadwalnya bentrok sama waktu operasi.""Hmm.... Ya sudah, Pa. Tapi kalo Mama ajak Shara tinggal di sini aja selama Adam belum balik ke Indonesia, Papa setuju enggak?""Setuju aja, Ma tapi apa Gendhis sama Suryawan enggak akan iri kalo Shara ikut kita?""Ya harusnya enggak, Pa. Bagaimanapun juga lebih enak ikut orangtua sendiri daripada ikut mertua. Di sisi lain kita ini 'kan dokter, jadi kalo Shara ada keluhan tentang kesehatannya, ki

  • Best Friend With Benefits    Best Friend with Benefits Part 112

    Sepi. Itulah hal pertama yang Adam temui ketika ia masuk ke rumah yang ia tinggali bersama Shara selama ini. Tidak ia sangka jika kehadiran Shara lebih dari setahun belakangan ini membuat hidupnya lebih berwarna. Tanpa Shara di rumah ini, suasananya menjadi seperti kuburan. Mengingat ia baru saja datang dari bandara, Adam segera menuju ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Selesai melakukan semua itu, ia memilih untuk merebahkan tubuhnya di atas ranjang tempat tidur. Sebelum ia lupa, Adam segera mengambil handphonenya yang ada di atas meja dekat ranjang lalu mengirimkan pesan kepada istrinya. Adam : Bi, aku sudah sampai di rumah. Sekarang aku mau tidur dulu. Nanti kalo sudah bangun, aku telepon ya? Selesai mengetikkan semua itu, Adam menyenggol tombol send di handphone miliknya. Memgingat lelah setelah perjalanan, Adam langsung memejamkan matanya dan berharap esok hari dirinya sudah memiliki cukup kekuatan untuk menyelesaikan pekerjaannya. ***Shara yang baru saja membaca pesan dari

DMCA.com Protection Status