Beranda / Urban / Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan / Bab 56. Ada Sesuatu di balik Serangan Black OWL

Share

Bab 56. Ada Sesuatu di balik Serangan Black OWL

Penulis: Oei Monica
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Dua permintaan yang terdengar seperti embusan napas berat, ditambah dengan ujung mata pisau yang menempel lekat pada batang lehernya, membuat bulu kuduk Judy meremang dalam rumah kayu yang dibangun di atas perahu.

Kemampuan bela diri Judy yang hanya seujung kuku itu tidak mampu menyelamatkannya dari goresan pisau yang telah memberikan sebuah jejak tipis pada lehernya yang putih. Detik itu juga, dia merasakan rasa perih yang menjalar di sekitar kulit lehernya.

Judy Gao yang belum pernah bertemu dengan pemimpim Black OWL secara langsung, menyangsikan bahwa sosok misterius yang masih mengalungkan pisau pada lehernya itu adalah orang yang dia cari sejak tadi.

Maka untuk menjawab keraguannya itu, bertanyalah Judy pada sosok yang berdiri di belakang punggungnya. “Si—siapa kau? Di mana si Mata Satu berada? Aku ingin bertemu dengannya!”

“Untuk apa kau mencari si Mata Satu?” Sosok misterius itu malah bertanya balik.

“Aku tidak ingin mengatakannya padamu!” tolak Judy.

“Apa kau ingin macam-m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Roy 581
PEMBALASAN
goodnovel comment avatar
Marisa 73
pantes si mata satu tahu, ternyata oh ternyata
goodnovel comment avatar
Lusiana Tedja
musuh jadi saudara. Ditunggu pembalasan Yin buat judy
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 57. Ayo Kita Bicara!

    Saat hari menjelang siang, mobil listrik yang dikemudikan Yin baru saja memasuki halaman Gedung Perpustakaan Shanghai. Namun sialnya, tempat parkir yang ada di lantai bawah tanah itu telah dipenuhi dengan puluhan kereta besi bergerak yang entah milik siapa.Ditambah lagi dekat pintu masuk, Yin melihat kehadiran Tuan Chao dan Nyonya Bai serta beberapa orang karyawan perpustakaan yang seharusnya pemilik tubuh asli mengenal mereka semua, tetapi Yin alias Shun Yuan tidak mengenalnya. “Sudah terlambat, masih juga ada halangan untuk datang bekerja.” Yin mengomel dari belakang setir kemudi. “Jika begini, lebih baik … bawa kereta besi ini parkir ke luar!” pintanya pada program mobil listrik tersebut. Namun, perintah itu tidak langsung di respon oleh si Nona Pintar. Mobil listrik itu masih tetap tidak bergerak di tengah ruang basement. Sementara beberapa orang yang tadinya berdiri sambil berbincang-bincang dekat pintu masuk, mulai memperhatikan keberadaan mobil hitam Yin dengan penuh tanda t

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 58. Underground_King

    Setelah mengembalikan layar laptop pada posisi semula, maka Arthur segera menjelaskan pelanggaran lalu lintas yang baru saja diperbuat oleh Judy Gao, hingga membuat pemuda sombong itu mendekam dalam penjara selama semalam. “Dan semua yang dilakukan oleh pemuda itu telah mencoreng nama baik keluarganya sendiri. Sudah pasti Kepala Keluarga Gao tidak akan tinggal diam. Dia menggunakan akun Gao_Xx1076 untuk memberi pekerjaan ini kepada Underground_King.”“Jangan katakan, kalau Underground_King adalah dirimu?” tebak Yin.Arthur terkekeh. “Ternyata kau mampu menebaknya. Kau memang benar, Underground_King adalah namaku di dunia maya.”“Dunia maya? Dunia apalagi itu?”“Dunia yang ada di dalam sini.” Arthur menunjuk layar laptop dan ponselnya yang tergeletak di samping. “Bisa-bisanya kau tidak mengetahuinya. Sekalipun kau itu kutu buku, tapi setidaknya kau pasti paham istilah itu. Dalam dunia maya, kau tidak harus menggunakan nama aslimu untuk berkenalan dan mencari informasi. Kau bisa mengg

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 59. Permintaan sang Istri

    TING!Suara lift yang ada di lantai satu Gedung Ma Yuan Food tiba-tiba berbunyi. Membuat beberapa orang karyawan perusahaan makanan yang ada dalam lift tersebut mulai bersiap untuk keluar.Salah satu dari karyawan yang mengantri itu adalah Lu Wan Wan. Aura kegelisahan tampak menggelanyuti wajah ovalnya, tatkala mendapati bahwa jam tangan yang melingkar pada tangannya itu telah menunjukkan pukul 18.10.Dia sudah terlambat sepuluh menit dari apa yang dijanjikannya kepada Yin!Sambil mengayunkan sepasang langkahnya menuju lobi, wanita muda itu merutuki diri sendiri. Kenapa juga dia harus pergi ke toilet, di saat jam kerjanya itu telah usai? Padahal dia bisa menunda keinginannya itu hingga sampai di rumah.Dia kemudian mengecek ponselnya. Mungkin saja Yin telah mengirim sebuah pesan singkat atau menghubunginya, namun hasilnya kosong. Tidak ada kiriman pesan, begitu pula dengan panggilan tak terjawab.“Jika begini, aku harus menghubunginya!” Lu Wan Wan menggumam sambil terus mengayunkan lan

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 60. Berita Kebangkrutan Group GT

    Yin yang semula terkejut saat mendengar permintaan istri sang pemilik tubuh, dengan cepat mengubah ekspresi wajahnya. “Kau terlalu berpikir berlebihan. Dia tidak akan menganggapmu tidak sopan, hanya karena kau tidak masuk ke dalam dan menyapanya.”“Tapi, Yin. Kita tidak bisa membaca pikiran orang lain,” sanggah Lu Wan Wan. “Selama ini kau telah makan dari gaji yang dia berikan dan mendapatkan fasilitas mobil mewah ini untuk mengantar jemputku ke kantor. Jika tidak menyapa, maka izinkan aku untuk berterima kasih padanya, setidaknya itu mungkin akan baik untuk pekerjaanmu di masa depan.”Untuk pertama kalinya mantan jenderal besar Dinasti Qing itu akhirnya menyerah pada keinginan seorang wanita seperti Lu Wan Wan.Setelah dipikir-pikir lagi, memang lebih membahayakan jika Yin meninggalkan istri sang pemilik tubuh ini seorang diri di tengah-tengah halaman kosong yang gelap.“Baiklah, kau bisa ikut!” katanya sambil menarik kedua sudut bibirnya ke samping.Lu Wan Wan tak mengira, bahwa akan

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 61. Serangan Pertama sang Menantu Sampah

    “Astaga! Group Gt dinyatakan bangkrut!” teriak Lu Fen Fen. Seketika wajah-wajah yang semula ingin membicarakan Lu Wan Wan atas keterlambatannya hadir dalam acara makan malam itu sontak berubah.Empat orang Keluarga Lu plus Ma Jia Wei langsung dibuat tercengang, dengan adanya pemberitaan yang melanda keluarga kaya nomor empat di Shanghai tersebut.“Fen Fen, apa yang kau bicarakan itu? Mana mungkin Group GT yang besar itu bisa bangkrut dalam sekejap?” tanya Li Na tak percaya.“Aku juga tidak percaya, Ibu. Tapi beritanya ada di sini!” Lu Fen Fen berseru sambil mengangkat ipadnya. “Bukan hanya satu, tetapi banyak media yang membicarakannya. Kalau kalian tidak percaya, baca saja sendiri!” “Berikan ipadmu pada Ayah!” Lu Dong berseru kepada Lu Fen Fen.“Ini, Ayah.”Pria paruh baya itu langsung mengambil sebuah benda putih berlayar persegi panjang dari tangan putri sulungnya. Sepasang matanya langsung menekuri beberapa kalimat yang tertulis jelas tentang kronologi apa yang terjadi dengan G

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 62. Nomor Asing yang Bikin Penasaran

    Ma Jia Wei hanya terdiam setelah mendengar usul Ma Zimo, yang meminta dirinya untuk mendekati Han Zhi Zhi—putri angkat Keluarga Han, yang baru saja menyelesaikan pendidikan Pascasarjananya di luar negeri.Dalam keheningan dan tatapan mata yang tertuju pada sebuah guci besar yang berdiri di salah satu sudut ruang kerja, Ma Jia Wei merutuki perkataan ayahnya dalam hati. “Selalu saja dia mengurusi segala hal dalam hidupku. Dari soal makanan hingga masalah pernikahan! Sebagai anak dan seorang lelaki, aku bahkan tidak memiliki suara untuk menyampaikan pendapatku sendiri!”Han Zhi Zhi bukanlah gadis baru dalam kehidupan Ma Jia Wei. Dia telah mengenal gadis itu, sebelum dirinya mengenal Lu Shen Shen dan adiknya.Pertemuan mereka terjadi sekitar tujuh atau delapan tahun yang lalu. Di mana saat itu Han Zhi Zhi masih bersekolah di salah satu Senior High School di Shanghai, sedangkan Ma Jia Wei masih berstatus sebagai mahasiswa.Mereka berkenalan dalam acara pertemuan lima keluarga kaya. Di mana

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 63. Sebuah Kejujuran dari Istri sang Pemilik Tubuh

    “Wan Wan, bagaimana kalau aku mencoba bekerja di Ma Yuan Food?”Pertanyaan yang dilontarkan Yin sontak membuat kelopak mata Lu Wan Wan yang sebelumnya masih tergantung, mendadak terbuka lebar. “A—apa kau serius?” Itu adalah pertanyaan pertama yang terlintas dalam pikiran Lu Wan Wan saat ini. “Aku serius.” Yin mengangguk penuh.Namun, jawaban itu tak kunjung membuat Lu Wan Wan meneruskan pembicaraan mereka di malam yang sangat larut ini. Dia yang masih mengenakan setelan pakaian tidurnya itu mulai menurunkan selimut tebal yang sejak tadi menutupi tubuh mereka. Melalui sorot mata Yin yang menatapnya tanpa jeda, dia mencoba mencari tahu maksud dari permintaan tersebut.“Yin,” desah Lu Wan Wan. “Sebenarnya apa yang ada dalam pikiranmu?”“Pikiranku? Tidak ada.”“Lantas kenapa kau tiba-tiba memutuskan untuk bekerja di Ma Yuan Food?”“Ya, karena aku ingin lebih banyak mendapatkan uang.” Yin berbohong.Lu Wan Wan mengangguk lemah. Dia memang setuju, jika itu alasan suaminya. “Tapi bagaimana

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 64. Notifikasi Penting

    Ma Yuan Food tidak akan menerima karyawan yang kehilangan indera perasanya! Dua belas jam telah berlalu, akan tetapi perkataan Lu Wan Wan semalam masih terngiang-ngiang dalam indera pendengaran dan pikiran Yin. Rasa terkejutnya yang membeku itu tak mampu disembunyikannya dari istri sang pemilik tubuh tersebut. “Dari mana kau mengetahuinya? Apa kau sudah tahu sejak lama?” Dua pertanyaan ini diajukan Yin semalam dalam kamar.Wanita muda itu mendesah pelan sembari menengadahkan wajahnya. Tak sengaja memperlihatkan leher jenjangnya yang bersih dari segala macam perhiasan, namun dihiasi dengan beberapa garis nadi yang telihat abu-abu di mata Yin. “Belum lama,” jawabnya singkat.Tak lama kemudian, sepasang mata bulat itu kembali menatap Yin dengan saksama. “Aku hanya mencoba menyimpulkan dari setiap kejadian yang ada. Kalau kesimpulanku salah, kau bisa menyangkalnya.”Yin langsung menggeleng kuat. “Kau tidak salah.”Lu Wan Wan menautkan kedua alisnya. “Jadi—““Kau memang pengamat yang

Bab terbaru

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 169 - Black Dragon (2)

    Suara dobrakan pintu yang disertai teriakan itu langsung direspon oleh sepuluh orang pria yang berada di dalam ruangan. Mereka yang sedang berdiri mengitari meja bilyard itu sekonyong-konyong menegakkan kepala lalu membusungkan dada.BRAKKK!Dua tongkat bilyard terlempar mendarat di atas meja dengan sempurna, membuyarkan beberapa barisan bola biru yang semula terdiam. Beberapa kaki itu pun mengayun santai, seakan tanpa beban begitu mendapati kehadiran seorang pemuda berpostur yang tak lebih dari 170 sentimeter.Feng Siyu mengenal seorang pria yang berada di barisan paling depan. Pria itu mengenakan setelan jas kemeja warna hitam. Dengan tiga barisan kancing teratas yang dibiarkan tetap terbuka, memperlihatkan otot-otot dadanya yang bergelombang.Pria itu mendapat julukan Black Dragon di lingkungan sekitar. Tidak, mungkin sepak terjangnya yang mengerikan dan tidak mengenal belas kasihan itu sudah terdengar seantero Shanghai. Tidak ada seorang pun yang tahu, siapa nama asli pria tersebu

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 168. Black Dragon (1)

    Pada saat itu juga mundurlah Lu Wan Wan dari hadapan Yin alias Shun Yuan. Kegamangan segera menghampirinya seiring dengan mulutnya yang tertutup oleh telapak tangannya sendiri.Ingin rasanya dia tidak mempercayai perkataan pria yang telah mengambil kendali atas tubuh suaminya, tapi apa yang pria ini katakan tidak sepenuhnya salah. Karena dia sendiri juga telah membaca buku harian tersebut.“Siapa? Siapa yang telah mencelakainya?” tanya Lu Wan Wan dengan suaranya yang bergetar.Shun Yuan bisa saja langsung menyebutkan satu nama yang dicurigainya saat ini, tetapi dirinya belum yakin karena kurangnya bukti-bukti yang dimiliki. “Aku masih belum yakin, siapa saja yang telah terlibat. Tapi aku mulai mencurigai beberapa orang.”Tatapan mata Lu Wan Wan memicing. “Apa katamu? Beberapa? Itu artinya ….”“Lebih dari satu orang yang menginginkan kematiannya,” sambung Shun Yuan. “Entah mereka memiliki tujuan yang berbeda atau saling bekerja sama.”Kepala Lu Wan Wan menggeleng. “Aku sungguh tidak per

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 167. Penjelasan di atas Jembatan Sungai Yangtze

    Tiga jam. Itulah waktu yang diperlukan Yin untuk diam termenung di atas Jembatan Sungai Yangtze. Menatap derasnya arus sungai yang tampak kelam dan pekat di waktu malam. Sepercik pertanyaan mendadak terbersit dalam sanubari sang mantan jenderal besar Dinasti Qing tersebut.Mungkinkah selama ratusan tahun, tubuhku tersimpan di dalam sana?Tiga ratus lima puluh empat tahun itu bukan waktu yang singkat. Pantas, keadaan sungai ini juga sudah sangat jauh berbeda dari zaman Dinasti Qing.Dan di dalam sungai inilah, kisah antara dirinya dan si pemilik tubuh terjadi.Mendadak sebuah suara ketukan tumit sepatu yang mengayun di atas trotoar membuat daun telinga Yin bergerak-gerak. Seperti biasa indera pendengaran yang tajam pemberian dari Dewa Kematian, mampu membuat mantan jenderal besar Dinasti Qing itu mampu mendengar suara semut yang berjalan hingga mampu memilah-milah jenis suara meskipun di belakang punggungnya terdengar hiruk pikuk kendaraan roda empat berlalu lalang. Kehad

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 166. Perkiraan yang Salah

    “Denise, halo …. Halo …!” seru Feng Siyu.Selama beberapa saat pria muda berusia 27 tahun itu tampak tertegun menatap layar ponselnya yang masih menyala. Baru beberapa menit yang lalu, dia menerima panggilan dari adik tirinya yang bernama Denise Allard.Saudara perempuan namun berbeda ayah itu kerap menghubunginya di jam-jam malam. Selepas makan malam lebih tepatnya, karena pada saat itulah segala aktivitasnya di dunia kerja telah terhenti.Namun, apa yang baru saja terjadi?Feng Siyu justru tidak mendengar suara Denise. Bulu kuduknya mendadak dikejutkan dengan suara teriakan minta tolong, suara seorang atau beberapa orang pria dan suara gedebuk-gedubuk yang tak jelas.Jangan-jangan ….Pikiran Feng Siyu lantas tertuju pada panggilan ponsel yang diterimanya sore tadi di Gedung Madox Colour. Kedua tangannya langsung mengepal, mengingat ancaman si penelepon. Padahal mereka telah bersepakat, bahwa si penelepon akan memberinya sedikit waktu dan tidak akan mengganggu adiknya yang saat ini t

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 165. Insiden di Rumah Keluarga Feng

    Begitu Mey Mey mendengar suara bariton itu berkata, jantungnya seakan hendak melompat keluar dari tubuhnya. Suara yang disertai dengan seringai dan langkah tegap itu benar-benar mengintimidasi dirinya.Menyihir gadis blasteran itu untuk berhenti, lalu bergerak mundur hingga akhirnya punggungnya yang terbungkus dengan selembar pakaian tidur tipis itu menempel di depan dinding ruang tamu.BUGH!Rasa dingin langsung menjalari telapak tangan Mey Mey begitu Lu Dong berhasil mengunci tubuhnya dengan kedua lengannya yang kekar. Manik mata birunya itu tampak bergerak-gerak.“Ma—mau apa kau … kemari?”Mendengar suara intonasi yang terbata-bata itu lantas membuat Lu Dong terkekeh. Puncak hidung kekasih kecilnya itu masih sama seperti dulu. Seperti sebuah papan luncur yang turun ke bawah, lalu menukik tajam ke atas. Dia tidak menyangkal, bahwa dia sangat menyukai hidung Mey Mey, selain dari apa yang tersembunyi di balik pakaian tidur gadis itu.Sembari memberi sedikit kecupan pada puncak hidung

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 164. Menuju Distrik Chongming

    Malam ini mobil listrik yang dikemudikan Lu Dong langsung meluncur membelah lalu lintas Kota Shanghai. Kendaraan roda empat itu bergerak menuju ke arah utara. Di mana terdapat tiga pulau aluvial dataran rendah yang berpenghuni di muara Sungai Yangtze. Salah satu dari ketiga pulau itu adalah Chongming.Lu Dong meninggalkan mobil listriknya di pelabuhan dan memilih menggunakan feri, agar lebih cepat tiba di tempat tujuan. Dia tidak ingin memberi kesempatan Mey Mey untuk kabur lagi dari hadapannya. Malam ini juga, dia harus menuntaskan masalahnya dengan tikus kecil itu.“Berapa lama kapal ini menuju Chongming?” tanyanya kepada nahkoda.“Jika cuaca bagus, dua puluh menit lagi kita akan tiba di sana. Apa Tuan akan berhenti di Desa Terapung Chu Zhang?”“Tidak. Turunkan aku di Chongming!”“Naiklah!” Nahkoda itu berseru kepada Lu Dong.Layar dibentangkan. Suara mesin menderu-deru di bawah alas kaki, diikuti dengan gumaman para penumpang yang sudah mulai berdesakan memasuki kapal. Jumlah mereka

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 163. Memberi Umpan

    Kegelapan baru saja muncul menyapa Shanghai. Meskipun Li Na tidak menyukai kedatangan Lu Dong, tetapi berkat Lu Shen Shenlah, pria paruh baya itu akhirnya memiliki tempat tinggal untuk meletakkan kepalanya malam ini.Lu Dong sudah tidak perlu repot-repot lagi memikirkan menu makan malamnya hari ini dan hari-hari selanjutnya. Dia juga tidak perlu risau akan angin malam yang kerap menusuk-nusuk persendiannya yang sudah tidak muda lagi.Tak masalah jika Li Na tidak mengizinkannya untuk tidur dalam kamar. Dia tahu, kalau kemarahan istrinya itu hanya sementara. Esok hari, wanita itu pasti akan kembali merajuk dan malam berikutnya, dia akan kembali menikmati empuknya busa kasur yang ada di apartemen ini, pikirnya. “Ayah, kami hanya punya ini.” Lu Shen Shen berkata sembari memberikan potongan selimut tipis kepada Lu Dong.“Tak masalah.” Lu Dong menarik kedua sudut bibirnya lebar ketika menerima pemberian putri keduanya itu. “Kau memang putri Ayah yang paling berbakti. Ngomong-ngomong … di

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 162. Balasan Untuk Seorang Pengkhianat

    Yin tersenyum dingin, karena dia memiliki jawaban atas pertanyaan Arthur. Namun, dia tidak langsung memberitahu pria tua tersebut. Dia justru menanyakan topik utama mengenai kedatangannya kali ini."Lalu bagaimana dengan Denise Allard dan kakak laki-lakinya?"“Aku telah menemukan tempat tinggal Denise. Gadis itu sekarang tinggal di rumah Keluarga Feng.” Arthur menunjuk ke sebuah titik koordinat yang berkedip pada layar laptopnya.Yin menatap titik koordinat yang letaknya agak jauh dari tempat Kediaman Keluarga Lu. “Kau mendatanginya?”“Tentu saja! Aku membantumu sekaligus mengerjakan tugas yang diberikan Lu Dong. Untuk menemuinya, aku menyamar menjadi seorang nenek tua. Salah seorang tetangganya yang sedang kehabisan gula."Yin tergelak. Membayangkan bagaimana wajah maskulin yang keriput itu berubah menjadi seorang nenek tua dengan rambut putihnya yang tergelung ke belakang lengkap dengan selembar daster bermotif bunga yang menutupi tubuh atletis Arthur. "Melihat nenek-nenek jadian y

  • Bertukar Tubuh dengan CEO Tampan   Bab 161. Siapa yang Dia Bunuh?

    DEG!Kali ini bukan hanya wajahnya saja yang membeku, melainkan juga detak jantungnya serasa hampir berhenti mendadak tatkala mendengar suara bisikan tersebut. Perlu waktu beberapa detik untuk membuat Ma Yin Fei palsu menyadari bahwa ada seseorang yang mengetahui dosa masa lalunya.“Siapa kau?” teriak Ma Yin Fei palsu sembari mengarahkan pandangannya ke sekitar koridor.Pria yang memiliki tinggi tidak lebih dari 170 sentimeter itu memutar tumitnya beberapa kali, lalu bergerak ke sana kemari. Namun, apa yang dilakukannya itu tak kunjung mendapat jawaban. Koridor panjang itu terlihat kosong, dingin dan lengang. Dari kejauhan dia hanya mampu menangkap pintu ruang kerja Ma Zimo yang masih tertutup.Berarti mantan pustakawan itu masih berada di dalam, lalu siapa yang bicara tadi? Pikiran Ma Yin Fei palsu mulai berkecamuk. Embusan angin yang membelai tengkuk lehernya serta kebisuan yang tejadi di sekitar koridor, membuat sekujur tubuh Ma Yin Fei palsu meremang. Tatapan matanya mendadak beru

DMCA.com Protection Status