Share

GAIRAH TERPENDAM

Penulis: Ema Ryosa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-06 23:57:38

Tujuh hari berlalu sejak insiden wanita jelek dan bermulut tajam di kantornya. Sore ini Chase bergegas ke rumah kakeknya yang menyuruh dia datang segera.

'nggak biasanya kakek mempercepat perjalanannya, memangnya apa yang sangat penting? Pasti tentang pengambilalihan perusahaan yang ujung-ujungnya sudah bisa di tebak, aku harus menikah!' Chase bermonolog dalam hati, karena kedekatannya dengan sang kakek, seringkali dia bisa menebak apa yang akan kakek lakukan bahkan sebelum sang kakek bilang.

Di teras Chase melompati dua anak tangga sekaligus lalu begitu sampai di ruang tamu langkahnya terhenti.

Wanita bermulut tajam itu sedang duduk di samping kakeknya.

"Kau? Berani-beraninya kau menemui kakekku? Kau memang parah!"

"Diam Chase."

"Kakek, jangan dengarkan dia."

"Duduk, Chase!"

"Kakek.."

"Dengarkan kakek, waktumu hanya tinggal 8 bulan, pilihannya kau menikahi Samantha atau semua saham kakek, kakek jual kepada pemilik saham yang lain."

"
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Stevanus Johan
lanjutannyaaa thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   SURPRISE!!

    DELAPAN BULAN KEMUDIAN.Chase baru saja turun dari jet pribadinya, dia sedang berdiri mengamati sekitar mencari kekasih terakhir yang memaksa untuk menjemputnya. Chase selalu lebih merasa nyaman jika sopir yang akan menjemputnya karena mereka lebih tepat waktu dibandingkan orang lain. Seperti saat ini, sudah tiga menit dia mencari belum juga terlihat tanda kehadiran kekasihnya. Tiba-tiba terdengar bunyi suara barang jatuh tidak jauh dari tempatnya berdiri.Chase melihat seorang wanita paruh baya sedang kerepotan dengan seorang anak kecil. "Mana Mommy..mommy." anak kecil itu awalnya merengek lama kelamaan meraung. Saat melewati Chase, si kecil meronta hingga nyaris jatuh dari gendongan kalau saja Chase tidak reflek menangkapnya.Si kecil memandang pria besar di hadapannya lalu dia menangis pelan, tidak lagi meronta-ronta, mungkin dia sudah bisa mengerti bahwa ada orang asing yang akan memarahi jika dia nakal.Ibu itu pun berhenti, duduk di kursi kemudian memberi si kecil minum

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-08
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   PERTEMUAN TAK DISENGAJA

    Samantha-pun kembali mencium anaknya sambil tak hentinya bersyukur dalam hati karena dia tetap memakai penyamarannya. Dia tidak mengira akan kembali bertemu dengan Chase Navarell.Delapan bulan yang lalu Chase mengusirnya dan dia pergi dengan hati lega karena dia sudah berusaha melakukan tugasnya mencari ayah kandung Tristan, kalau Chase menolak berarti tugasnya sudah selesai, dia akan merawat dan membesarkan anak Tina seperti janjinya pada almarhum sahabatnya itu.Walaupun dengan adanya Tristan dia harus mengurangi jadwal show-nya.Tadinya sebelum naik pesawat, dia sempat berpikir hanya memakai kacamata hitam saja, tapi dia mengurungkan niatnya karena saat dalam penyamaran jadi gadis kedodoran yang sederhana dengan wig dan kacamata vintagenya, dia bisa lebih leluasa karena tidak ada fans dan para paparazi yang membuntutinya. Untunglah nalurinya membantu menyelamatkan dirinya dari keadaan yang lebih rumit karena ternyata dia bertemu dengan Chase Navarell, penguasa arogan yang mengh

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   KALIAN MEMUAKKAN

    "Ya, dulu kau butuh istri untuk memuluskan rencanamu!" Gumam Samantha. Samantha bisa melihat Chase memahami maksudnya, tapi tidak ada kalimat tanggapan yang keluar dari mulut pria tampan arogan itu.Saat itu mulai terdengar bel dari mobil yang mengantri di belakang mereka. "Naiklah!" Samantha melirik antrian mobil yang makin panjang, dengan terpaksa Samantha masuk diikuti oleh Mrs Barbara. Chase menatap Samantha dan Tristan yang sudah merebahkan kepalanya karena lelah."Aku bisa menggantikanmu menggendongnya." Chase menawarkan diri untuk menggendong Tristan.Samantha terdiam lalu menggeleng.Tiba-tiba Tristan mengangkat kepalanya dan memandang Chase lalu tersenyum.Samantha terkejut melihat Tristan yang biasanya tidak mudah dekat dengan orang baru, selama apa mereka berdua berkomunikasi sebelum Samantha tiba? Tristan memandang Mommy-nya, lalu memandang Chase sambil membuka mulut mungilnya. "Dada..da." Raut wajah Chase berubah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   RUMIT

    Chase sangat heran karena tubuh Samantha begitu ringan, rasanya seperti sedang menggendong Tristan. “Apa saja yang dia lakukan sampai tubuhnya sangat ringan seperti seorang bayi?”batin Chase penuh dengan rasa penasaran.Karena sulit dipahami bagi nalar Chase, tubuh Samantha yang terlihat besar beratnya terlalu ringan. Sambil menggendong, Chase berusaha menekan rasa herannya.Selama dalam perjalanan Samantha masih tetap tertidur, tidak terbangun sama sekali, akan tetapi saat Chase membaringkannya Samantha segera terbangun dan keheranan melihat Chase sedang bersamanya...di dalam kamar tidurnya."Kau belum ... belum pulang?” tanya Samantha sambil mulai menutup mata, dia berusaha menunggu jawaban atas pertanyaan yang dia lontarkan. Sepertinya jawaban paling sederhana pun tidak bisa langsung Samantha cerna, karena begitu payah tubuhnya."Aku akan tinggal." "Tinggal?""Aku tidak akan pulang, aku tetap di sini!" ucap Chase dengan sangat yakin."Kau tidak bisa tinggal ... di sini,”

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   TERPANA

    Pagi tiba dengan cepat, alarm alam yang membangunkan Samantha, membuatnya spontan terduduk. Samantha pun bangun, masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah lima menit, Samantha keluar hanya dengan selembar handuk yang melilit tubuhnya dengan rambut yang masih basah.Setelah mengeringkan rambutnya, Samantha pun memakai pakaian favoritnya jika sedang di rumah saja yaitu dress rumah yang tipis tanpa menggunakan bra, baginya seakan menanggalkan segala kekangan, melepaskan segala kerumitan. Setelah menyisir rambut dan memakai krim wajah Samantha pun siap melaksanakan tugasnya sebagai seorang ibu full time. Tidak ada konser.Tidak ada wawancara.Tidak ada show apapun.Bahkan Samantha telah menginstruksikan manajernya bahwa hari ini ponselnya mati!Dia ingin bermain dan mengurus Tristan, setelah tiga hari meninggalkan Tristan dengan pengasuh.Dengan berjingkat Samantha keluar dari kamarnya dan akan pergi ke kamar Tristan, akan tetapi sampai di ruang tengah, langkahnya t

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   Bukan Pagi Biasa

    Hal yang langka!Bukannya terpukau akan kecantikan Bianca, Chase hanya mengangguk lalu kembali memusatkan perhatian pada Samantha.Bianca aktris papan atas yang sedang naik daun, tapi Chase seakan tidak mengenalnya sama sekali!“Oh My Godness," gumam Bianca lirih.Samantha merasa geli melihat reaksi Bianca, biasanya para pria yang akan jatuh bangun mengejar Bianca, akan tetapi pagi ini memang bukan pagi yang biasa. Dalam hati Samantha yakin sebentar lagi saat kesadarannya sudah pulih, Chase akan ganti mengejar Bianca.Bianca berjalan mendekat dengan mengulurkan tangannya, tatapannya memuja Chase, sorot matanya begitu kagum. Sebaliknya Chase menatapnya formal lalu menyambut uluran tangan Bianca yang langsung menjerit tanpa suara. Samantha berpikir mungkin Bianca merasakan besarnya tangan Chase yang begitu maskulin dan kasar.Bianca maju lagi, Chase spontan memundurkan sedikit tubuhnya, seolah menghindar.'Hmm...baru bangun tidur jadi nggak sadar ada wanita cantik dihadapannya,' b

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   TEMPAT DAN WAKTU YANG SALAH

    Bukannya menebar pesona, Bianca malah mengikuti Samantha ke kamar Tristan.Samantha sedang merapikan box baby di kamar Tristan ketika Bianca tiba di belakangnya."Sebenarnya, diantara kalian ada hubungan apa, Tha?" Samantha hanya mengangkat alisnya tanpa menjawab lalu dia kembali fokus membersihkan kamar anaknya.Melihat hal itu maka Bianca makin penasaran. "Tha, ayolah bantu otakku agar tidak bekerja terlalu keras.""Kau dan dia saudara?" Tanya Samantha."Tentu tidak, kenapa?""Karena kalian memiliki rumpun pertanyaan yang sama.""Ada ada aja. Katakan saja bahwa dulu aku merasa apa yang kau lakukan butuh pengorbanan yang besar, kau akan melaksanakan surat wasiat Tina dengan benar yaitu membawa Tristan mengenal ayahnya, tapi itu dulu.""Lanjutkan!""Kini aku tahu, kalau melihat ayah Tristan, banyak orang akan menggadaikan cintanya!" "Apa maksudmu?" Tanya Samantha."Begitu nalarku kembali, aku langsung melihat kemiripan

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   PERCINTAAN SUPER PANASSSS

    Chase sampai di penthouse-nya dalam keadaan kacau. Semua kejadian-kejadian delapan bulan yang lalu kembali berkelebat di benaknya. Moment saat dia mengejek Samantha, menghina dan puncaknya dia melemparkan cek di wajah Samantha. Dia ingat kalimat-kalimat yang dia ucapkan. "....bahkan jika kau wanita terakhir yang tersedia.." dan masih banyak lagi kalimatnya yang luar biasa kejam. Itu bukan dirinya yang biasa, hanya saja saat itu Chase merasa Samantha 100 persen hanya ingin menjebaknya, terlalu banyak kebetulan yang tidak mendukung cerita Samantha. Akan tetapi kini keadaan berbalik, dia melihat Tristan dan mulai mempertimbangkan cerita Samantha, tapi sebaliknya Samantha sudah menarik diri dan malah menentang usahanya. Satu hal yang lebih membuat gusar hatinya adalah sampai saat ini, walau sudah satu jam meninggalkan rumah Samantha, dia masih bergairah! Shittttt! Kembali Chase mengumpat dal

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-17

Bab terbaru

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   KOK NGGAK DIBUKA?

    'rumah impian.'Samantha sampai tidak bisa menahan seringai di wajahnya melihat keseluruhan ruangan yang begitu pas di hatinya. Dalam hati Samantha berkata bahwa inilah rumah impiannya, akan tetapi dia berusaha menahan bibirnya agar tidak menyuarakannya karena dia takut dikira berusaha mengambil hati si pemilik rumah.Samantha berkeliling kemudian dia menghempaskan tubuhnya ke sebuah sofa tunggal yang terlihat sangat empuk."Hmmm nyaman sekali." Samantha hanya sekilas melirik Chase yang sedang menelepon. "Aku bisa tertidur nyenyak hanya dengan berada di ruangan ini," gumam Samantha."Kau belum melihat ruangan lainnya." Sanggah Chase, yang ternyata mendengar gumaman Samantha, ada rasa bangga yang tersirat dalam kalimatnya."Pasti serupa, menjanjikan kenyamanan."Kali ini Samantha merasakan de javu saat melihat ruang keluarga. Ada sofa lebar yang panjang melingkar berhadapan dengan TV besar yang ditanam di dinding, karbet tebal yang terham

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   KEHANGATAN

    Begitu sampai di mobil Chase pasang badan melindungi Samantha dari si pemburu berita, sambil membantu Samantha yang bergerak lebih lambat karena ada Tristan dalam gendongannya. Begitu Samantha telah duduk, Chase berputar dengan cepat kemudian masuk ke sisi pengemudi. Dalam hati Chase bergumam seandainya saja dia tadi menggunakan salah satu sopirnya, dan membawa pengawalnya pasti sekarang dia bisa duduk menemani Samantha, duduk bertiga di belakang, dia tidak membawa mereka semua karena dia masih belum yakin dengan reaksi Samantha. "Sebenarnya kau mau mengajak kami ke mana?" Chase hanya memandang jalanan di hadapannya. "Bahasamu harus dirubah, bukan lagi 'kami' seharusnya 'kita' coba ulang." Chase menunggu balasan Samantha, dia sangat menikmati lidah tajam Samantha yang sedari awal sudah dengan berani mencaci maki dirinya. Selama ini tidak ada satupun orang-orang di sekitarnya yang berani melawan titahnya apa

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   BENARKAH, HANYA 6 BULAN?

    Baru dua langkah Arnold berbalik. "Kau belum menjawab pertanyaanku, pakai ilmu apa? Dengan dandanan tempo dulu kayak begini bisa membuat dia kesengsem! Bayangkan... saat dia menemukan bahwa kau adalah Alana Drew, hmm dia akan memberikan bulan dan bintang untukmu, cuma matahari yang nggak." Samantha tertawa, memang sangat menghibur ngobrol dengan Arnold. "Gimana kalau aku maksa minta matahari?" "Dia harus berusaha keras membelinya dari Pak Mochtar Riady." Tawa Samantha kembali terdengar, dia tidak mengira maksud Arnold adalah Matahari Departemen Store, dasar! "Cukup!" kali ini bukan hanya suaranya saja yang terdengar menyela akan tetapi Chase tiba-tiba sudah ada disamping Arnold, langsung menggandeng dan membawa Samantha pergi. Arnold maklum pasti Chase sedang merasa panas hatinya. Hmmm....menarik, sangat menarik. Arnold tidak sabar menunggu saat Chase tahu tentang sosok istri pura-puranya

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   PERNIKAHAN PURA-PURA

    Selesai mengucapkan kalimatnya, Chase langsung tahu itu salah. Pernikahan mereka bukan pernikahan sungguhan kan? Bagaimana bisa dia meradang hanya karena melihat Samantha dalam pelukan pria lain? Segera Chase meralat ucapannya."Aku tahu pernikahan kita pura-pura, tapi kau sendiri yang bilang jangan sampai ada kemesraan apapun dengan orang lain yang kita perlihatkan di depan Tristan! Itu berarti berpelukkan pun jangan!"Terlihat Samantha menatap Chase, pertanyaan terpancar dari sorot matanya. Chase berusaha menerka apa yang ada di otak Samantha. "Benar, asal jangan di depan Tristan! Kau bebas berpacaran dengan kekasihmu, barisan Barbie atau siapapun juga silahkan, pernikahan kita bukan pernikahan penuh bunga!" Chase makin mendekat hingga kini Samantha terjepit diantara Chase dan meja di ruang kerja Arnold."Kekasih? Barisan Barbie?" Chase mengulang pernyataan Samantha menjadi kalimat pertanyaan.Melihat Samantha diam saja kembali Chase melanjutkan. "Sudah mengerjakan PR rupan

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   KAU MILIKKU

    "Sudah terlanjur Nold, aku mandi dulu terus kita bahas semuanya, tungguin bentar aja." Sesegera mungkin Samantha mandi dan berganti wujud dengan rambut pirang dan kacamata plus gaun over size, Samantha berusaha membeli gaun over size yang kwalitasnya bagus agar setidaknya Samantha merasa nyaman walau memakai gaun kebesaran. Setelah puas dengan penyamarannya Ini Samantha pun segera turun."Yuk kita bahas.""Tha, ngapain sih pakai gaun Mamakku!" Gerutu Arnold.Arnold paling nggak suka melihat Samantha pakai gaun dan kacamata samaran, baginya itu dosa besar, dia yang gay aja bisa-bisa berubah haluan kalau Samantha mengerahkan daya tariknya. Daya tarik alami tanpa dibuat-buat.Luar biasa jelita, baik hatinya, indah tubuhnya, merdu suaranya, banyak uangnya...kaya raya, tapi hidupnya membaur dengan mereka semua, mau bergaul dengan penjaga rumah mereka, pelayan, penggemar, siapapun juga akan dilayani Samantha dengan sepenuh hati. Hmm...sayang sekali, belum menemukan tambatan hati. "Soa

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   HIDUP PUNYA JALANNYA SENDIRI

    "Apa yang bikin kamu seyakin itu, Tha? Nggak ada pria normal yang nggak jatuh hati sama anak Mama.""Karena saat pertama kali kami bertemu, Samantha sedang menyamar Mam, maksudnya untuk menghindari paparazi tapi akhirnya keterusan, waktu itu Samantha nggak mungkin membuka penyamaran karena dia yang memang nggak percaya bakal yakin bahwa Samantha wanita kurang kerjaan..." Samantha berharap enam bulan segera datang, biar semua kerumitan ini cepat berlalu"Hmm, jadi awalnya karena menghindari paparazi akhirnya masalah berbalik dan sekarang anak Mama bingung harus gimana?" "Tepat Mam." "Kalau menurut Mama ya Samantha harus berterus terang, karena kebohongan yang satu akan diikuti oleh kebohongan yang lain, tapi itu berarti Samantha harus siap kehilangan Tristan." "Kalau Samantha tahu pasti Tristan berada di tangan orang yang menyayanginya, Samantha rela Mam.""Itu dia masalahnya, hanya saja sebenarnya selalu ada dua sisi mata uang, saat Chase Navarell tahu hal yang sebenarnya bisa

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   PERNIKAHAN PURA-PURA...

    "Kau begitu ingin memastikan karena kau senang atau...sedih?" "Keduanya melibatkan perasaan, pernikahan kita tidak! Jadi aku tidak senang juga tidak sedih, aku hanya ingin memastikan agar aku bisa menelepon ibuku." "Kau akan memberitahu ibumu?" "Tentu saja!" Samantha melihat rasa heran yang mendominasi raut wajah Chase. "Jangan khawatir, aku sangat tahu kita hanya akan menikah di catatan sipil, tanpa pemberkatan, tanpa resepsi, tanpa syukuran keluarga, tanpa embel-embel apapun!" Chase mengangguk. "Aku memberi tahu ibuku karena tidak pernah ada rahasia apapun dalam keluarga kami, santai.." ** "Malam Mam." "Hai Sayang, kok tumben telepon jam sekian?" "Aduhhh, sorry Mam masih malam banget ya, kok Mama belum tidur? Papa mana?" "Disini! Papa merana karena dicuekin anak dan istrinya," jawab suara maskulin. "Papaaaaa." Pekik Samantha yang sangat senang mendengar suara ayahnya. "I Miss you so much Daddy, Mommy." "Mas, putri kita lagi berbunga-bunga sepertinya, masa manggi

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   DUA HARI LAGI KITA MENIKAH(?)

    "Oke, akan segera dibuat, ada lagi?" "Ya, setiap dua minggu aku akan pergi selama dua hari mengurus pekerjaanku!" Chase termenung."Jumat malam aku pergi, Minggu malam aku kembali," sambung Samantha."Apa pekerjaanmu? Tidak bisa dari rumah?" Samantha terdiam bingung harus menjawab bagaimana..."Tidak bisa! Dan tempatnya berpindah-pindah_""Kenapa kalimatmu membingungkan?" Potong Chase.Samantha langsung menyemburkan kekesalannya."Karena aku tidak ingin menjawab! Kau pernah bertanya tentang pekerjaanku dan mendapat jawaban yang sama, kenapa masih mencoba lagi?" Saat itu tangan mungil Tristan mendarat di dada Samantha, gerakan samar Samantha terkejut dan berjengit tidak luput dari perhatian Chase. Perlahan Samantha membawa tangan Tristan ke lehernya. Berhasil! Akan tetapi sepuluh detik kemudian tangan itu kembali ke dada Samantha. Kini wajah Samantha mulai memerah. Dia tersipu karena dia tahu Chase masih memandangnya lekat-lekat. Samantha berdiri dan berjalan ke arah kamar

  • Bertanggung Jawablah, Bos Arogan!   BERMAIN DENGAN CARAKU!

    "Tidak! Kau harus bermain dengan caraku."Samantha terdiam, dia sudah mengeluarkan semua argumen yang sudah dia persiapkan sebelumnya, akan tetapi kalau itu juga tidak bisa mendapat persetujuan anak sulung klan Navarell, berarti sekarang waktunya diam dan mendengar!"Tidak mudah menemukan siapa ayah Tristan karena kalian berdua mabuk kan?Begitu banyak pria Navarell yang sehat dan memproduksi sperma dalam jumlah yang besar setiap harinya. Kami keluarga besar dan dominan pria, jadi satu-satunya jalan adalah kita tidak boleh tergesa-gesa memutuskan, biarlah keadaan akan membantu kita, jadi selama itu masih berjalan kalian adalah tanggung jawabku!" "Maksudnya?" "Kalian berdua di bawah tanggung jawabku!""Kami_""Jangan lagi membantah!""Jelaskan apa maksud 'dibawah tanggung jawabku' itu?Chase diam menatap Samantha, lalu duduk."Aku yang akan menjaga kalian, sampai kita tahu siapa ayah Tristan." "Aku harus memberi laporan kegiatan sehari-hari kepadamu?" "No!""No? So?""Kamu tidak us

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status