Home / Fantasi / Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk / Kedatangan Orang Asing

Share

Kedatangan Orang Asing

Author: Charlie Nam
last update Last Updated: 2023-05-31 15:34:59

Duke Cardinbugh keluar dari ruangan pribadinya dan bersamaan dengan seorang gadis muda berambut bunga musim semi menghampirinya. "Ayah..." Duke Cardinbugh menoleh ke arah gadis berparas indah itu. "Apa ayah pergi ke istana lagi?" Gadis muda itu memulai percakapan basa-basi dengan ayahnya. Ayah menjawab pertanyaan putrinya bahwa dia tidak pergi ke istana seperti kemarin-kemarin.

"Kamu pasti menemuiku dengan alasan penting kan, Alesia." Alesia Cardinbugh menghela nafas pendek. Ayahnya memang pintar mengetahui situasi dirinya. "Besok lusa ada pesta di istana. Apa ayah lupa?" Alis sebelah sang duke naik menandakan bahwa dia berusaha mengingat dari perkataan Alesia. "Maafkan ayahmu yang pelupa..." Alesia mendengus kecil dan menjelaskan kepada pria paruh baya bahwa keluarga mereka harus membawa barang untuk peringati ratu yang sedang sakit. Mendengar perkataan dari putri bungsunya, Duke Cardinbugh pun langsung terdiam beberapa saat.

"Hadiah? Untuk yang mulia ratu?" Alesia mengangguk mantap. "Sudah aku duga... Ayah pasti lupa."

"Bukan begitu..." sela sang duke memotong pembicaraan Alesia. Sembari mengingat lagi, sang duke berkata, "Bukannya tidak ada pesta seperti itu sebelumnya?"

"Ayah tidak mendengar kabar dari kerajaan langsung?" Duke Cardinbugh hanya meminta maaf tanpa merasa bersalah sekaligus memberi alasan bahwa dirinya sibuk dengan urusan di wilayahnya. "Jadi... Pihak kerajaan mengabari bahwa ada pesta sekaligus memberikan hadiah untuk yang mulia yang sedang sakit?" Alesia sekali lagi mengangguk kepada ayahnya. "Baiklah... Untuk urusan itu, ayah serahkan saja kepadamu." Kedua mata Alesia berbinar-binar mendengar ucapan dari mulut sang duke.

"Terima kasih, ayah!! Tenang saja aku akan membawa hadiah yang sangat berguna untuk yang mulia." Alesia pamit kepada duke dan bergegas pergi, sementara sang duke hanya menggelengkan kepalanya kecil. Beberapa saat, dia kepikiran soal pesta yang dirinya tidak tau sama sekali. Sejak kapan pihak kerajaan mengadakan pesta untuk sang ratu yang sakit?

Sementara itu, Ryan juga belum kunjung kembali sejak dirinya meminta untuk menyelidiki tentang sang ratu dan pihak kerajaan. Duke Cardinbugh merasa bahwa pihak kerajaan membunyikan sesuatu tentang kondisi kesehatan sang ratu. Terutama, dia juga curiga kepada adik sang ratu, Putri Callista yang secara perlahan memggantikan posisi sang ratu sekarang.

Sementara itu, Dortheo masih berada di tubuh sang ratu yang terkutuk ini. Berusaha menulis meski tangan kanannya tiba-tiba kram entah kenapa. "Sial!!" Teriak wanita itu melempari alat tulis keras. Sebenarnya, kutukan apa yang di dalam tubuh ini hingga dia tidak bisa bergerak sama sekali. Tiba-tiba ada sebuah suara aneh di luar ruang penjara. Sang ratu mencoba mendekati daun pintu dan melihat siapa yang berada di luar sana. Hanya mengandalkan lubang celah pintuh yang sangat sempit. Yang dia lihat hanya sdbuah sepatu bewarna hitam berdiri di sana.

Beberapa menit sosok di luar ruang penjara masih tidak bergerak sama sekali. Dortheo berpikir curiga. Kenapa orang yang dia tidak diketahui itu masih berdiri di sana. Rasa penasaran mulai meningkat, wanita bertubuh kurus itu menguping lewat pintu besi dingin dan berkarat. Beberapa waktu mencari suara, usaha Dortheo pun gagal.

Sebuah suara gesekan jendela kecil terbuka. Sang ratu terkejut mendengar suara jendela pintu terbuka beberapa saat. Jantungnya berdegup kencang. Rasa takut di dalam diri Dortheo perlahan keluar. Ini bukan sosok Dortheo, mantan pasukan berpangkat tinggi takut dengan hal yang di tidak lihat tadi.

Mencoba memberanikan diri dengan membuka suara. Mungkin saja orang aneh tadi adalah pasukan kerajaan yang tengah berjaga. "A-ada apa?" Beberapa detik muncul sosok dari arah lubang jendela pintu. Dortheo terkejut untul sekian kalinya. "Oh! Maafkan aku... Aku kira tidak ada orang."

_Jawaban macam apa itu?__ batin Dortheo kesal mendengar suara asing di depan pintu penjara tersebut. Setelah orang asing itu berbicara, keduanya terdiam beberapa saat. Wanita berambut panjang gelap sesekali melirik ke arah lubang jendela di sana. Sosok itu masih ada di sana dan tidak merubah posisi sejak tadi. "Sepertinya kamu bukan pasukan istana ini?" Tiba-tiba wanita itu memberikan pertanyaan yang sangat mengejutkan.

Dia terkejut bukan main, kemudian kedua matanya langsung menjauh beberapa sesaat sebelum dia kembali melihat sang ratu. "Kenapa kamu bisa ada di penjara seperti ini?" Dortheo berdecak kesal. Dirinya tidak suka mendengar pertanyaan basi yang dilontarkan sosok misterius barusan. "Entalah... Tiba-tiba saja mereka memaksaku masuk ke sini." Sosok itu masih berada di luar kamar penjara, kemudian dia bertanya lagi. "Sudah berapa lama kamu di sini?"

Wanita itu terdiam beberapa saat. Tampak berpikir keras kapan sang ratu berakhir di penjara yang mengerikan. "Aku tidak tau." Jawab sang ratu tidak tau apa-apa. Jawaban yang sangat jujur bagi Dortheo. Sosok itu terdiam beberapa saat, kemudian dia membalas. "Aku harus pergi dulu. Sampai jumpa di lain waktu." Beberapa saat kdmudian, sosok itu pergi tanpa memberitahu siapa dirinya.

Wanita malang itu hanya bisa berdecak sinis. Siapa sosok asing dan aneh barusan. Beberapa saat kemudian, penjaga datang membawa makanan untuk sang ratu. Seperti biasanya, mereka membawa makanan sisa dari dapur dan terdapat makanan yang hampir busuk, serta gosong. Sang ratu menghela nafas panjang. Tidak habis pikir kenapa mereka nelakukan hal kejam kepada ratu mereka.

Kembali ke kediaman Duke Cardinbugh, Ryan berjalan dengan gagah menemui tuannya. Dia membuka pintu setelah mengetuk pintu ruang kerja Duke Cardinbugh. Seorang pria berusia 40-an menoleh ke arah ksatria kepercayaan berjalan menghampirinya. "Apakah kamu menemukan sesuatu di istana?" Ryan yang awalnya siap dan cepat ketika menjawab pertanyaan dari duke itu memasang sikap aneh.

Duke Cardinbugh menaikkan alis sebelahnya. Dia melihat sikap aneh Ryan dan bertanya kepadanya. "Apa ada masalah?" Pengawal muda itu terdiam beberapa saat sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ryan..." panggil duke serius. "Maafkan aku, tuan. Saya tidak bisa menjawab lebih jelas apa yang terjadi di sana."

"Jawab saja sebisa kamu, Ryan. Aku sudah siap mendengarnya." Ryan melirik ke arah ayah 2 anak itu sedikit ragu. "Baiklah..." pasukan muda itu menjelaskan apa yang terjadi di istana selama 2 hari itu. Ryan menjelaskan bahwa sang ratu tidak ada di istana sama sekali. Bahkan kastil khusus yang dibangun tidak jauh dari pusat kota pun kosong sama sekali. Selain itu, dirinya menemukan hal menarik saat peneyelidikan berlangsung.

Ryan menambahkan bahwa, ketika berada di penjara bawah tanah, Ryan menemukan sosok wanita yang terkurung di dalam sana. "Seorang wanita katamu?" Sang ksatria itu mengangguk keras. "Aku bertanya beberapa kepadanya. Jawabannya tidak membantu karena wanita itu terdengar ketus." Duke Cardinbugh mendengar dengan seksama saat Ryan menjelaskan. "Seorang wanita... Terkurung di penjara... Yang mulia tidak ada di istana..." Duke Cardinbugh berpikir keras, sementara Ryan setia menunggu arahan dari tuannya.

"Kita selidiki lebih dalam ke sana."

"B-baik, tuan..."

"Aku akan pergi ke sana juga."

"A-apa?" Ryan terkejut mendengar ucapan Duke Cardinbugh barusan.

Related chapters

  • Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk   Gloria

    Sang ratu yang tidak diketahui namanya terdiam dan merenung. Menatap buku harian yang lusuh dan tidak bisa dibaca beberapa halaman. Dortheo, seorang mantan pasukan dengan jabatan tinggi itu menggaruk tubuh yang dimasukinya dengan gatal. Beberapa hari ini, dia merasa sakit, gatal, dan panas akibat simbol aneh tiba-tiba muncul, namun perlahan menghilang beberapa saat bersamaan dengan rasa sakit tadi juga berangsur menghilang. "Aku ingin tau kenapa dia bisa mendapatkan kutukan seperti ini." ucap Dortheo di tengah pikiran yang terus melanda. Kedua telinganya menangkap suara langkah kaki yang mendekati ruang penjara. Sang ratu menoleh ke arah pintu penjara berkarat dengan cepat. Indra pendengarannya menangkap suara asing yang akan mendekat ke tempatnya. Wanita bertubuh kurus itu menduga kalau ada sekitar 2 orang. Langkah kakinya terasa beda dengan yang sering dia dengarkan. Menduga lagi kalau mereka bukan pengawal yang sering datang ke sini. Suara langkah kaki itu terus mendekat dan kera

    Last Updated : 2023-05-31
  • Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk   Lukisan

    Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun berjalan ke arah sebuah kamar tidur milik sang ibu. Dia membuka pintu dan mengintip sebentar. Memastikan apakah ibunya ada di dalam kamar atau tidak. Wanita berambut perak tengah fokus melukis di kanvas dengan serius. Anak itu membuka pintu dan mendekati ibu kandungnya. "Ibu..." wanita itu menoleh ketika anak laki-lakinya membuka suara. Tatapan sang ibu begitu lembut dan hangat. Anak itu menyukai tatapan ibunya seperti itu. "Ibu sedang apa?" wanita itu melirik ke arah lukisan yang dia kerjakan, kemudian dia buru-buru menutup lukisannya dengan kain putih. Sang ibu kembali ke arah anaknya sembari menggelengkan kepalanya dengan lemah. "Ibu hanya melukis saja." sang ibu bertanya kepada anaknya alasan anak laki-lakinya itu datang kemari. Anak itu menunjukkan sebuah kertas yang dia tuliskan kepada ibunya. "Aku sudah menulis sebanyak 3 halaman!!" ibunya mengambil kertas tersebut dan membaca dengan seksama. sebuah senyum bangga ditunjukkan kepada sang

    Last Updated : 2023-06-05
  • Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk   Mimpi

    Dortheo terbangun dan melihat sekeliling. Suasana di sekitarnya menjadi gelap. Tidak ada objek di sekitarnya untuk dilihat. Lelaki itu bertanya-tanya dimana dia sekarang. Terakhir kali lelaki itu ingat adalah dia terbangun di rumah mewah milik penguasa di wilayah Cardinbugh. Setelah itu rasa sakit aneh tiba-tiba keluar hingga tidak sadarkan diri. "Dortheo..." suara aneh itu terdengar di telinga sang mantan jendral itu. Dortheo melihat sekeliling lagi. Sayangnya, yang dia lihat hanya kegelapan tanpa objek sama sekali. Suara aneh itu terus memanggil namanya hingga lelaki dewasa itu kesal. "Siapa kamu?! Tunjukkan dirimu!" tidak lama, muncul sosok wanita yang tidak asing baginya. Berdiri di depan Dortheo dan menatap lurus ke depan. Tatapannya kosong dan datar. Tatapan itu seakan-akan teringat seseorang bagi Dortheo. Lelaki itu bertanya siapa sosok itu. Sosok wanita itu terdiam menatap lurus kd arah Dortheo tanpa menunjukkan ekspresi sama sekali. "Apa kamu tidak tau siapa aku." Dortheo m

    Last Updated : 2023-06-19
  • Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk   Alesia

    Gloria tengah berjalan sendirian di tengah taman kediaman Duke Cardinbugh. Cuaca musim semi yang hangat membuat suasana sang ratu pun membaik. Sudah lama sekali dia tidak merasakan rasa kedamaian seperti ini. Baik saat dia menjadi Gloria yang awalnya dikurung penjara maupun sebagai dirinya sendiri, Dortheo. Ratu Gloria yang tengah menikmati pemandangan indah itu tidak sengaja melihat seorang wanita muda yang tengah tertidur di atas kursi taman. Dengan posisi duduk serta menyentuh sebuah buku terbuka merasakan angin sepoi di musim semi ini. Dilihat dari pakaian mewah wanita muda itu, Gloria bersspekulasi bahwa wanita muda yang sedang tertidur bukan sembarang orang. Gloria pun berjalan mendekati wanita cantik itu dan duduk di sebelahnya. Pas sang ratu tengah tertidur, wanita muda itu tampak tertidur pulas. Gloria menoleh ke segala sisi di area taman yang indah ini. Tidak ada satupun orang yang berada di taman itu selain dirinya sekaligus wanita muda di sampingnya. "Apa aku biarkan di

    Last Updated : 2023-06-20
  • Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk   Ryan

    "Rupanya kamu di sini." Ryan menoleh ke arah asal suara. Alesia berjalan menghampiri ksatria yang tengah berlatih. Ryan memberi salam kepada Alesia dengan sopan. "Ada yang bisa saya bantu, nona?" Alesia memberikan sebuah gulungan kertas kepada Ryan. "Berikan ini kepada Tuan Whitehook." Ryan memasang wajah kebingungan. Mempertanyakan alasan putri duke memberikan sebuah gulungan kertas kepada Tuan Whitehook. "Ini berkaitan dengan kutukan sang ratu." "Hubungan dengan Jimmy apa?" ucap Ryan penasaran kenapa Alesia butuh seorang Jimmy Whitehook. "Masa kamu sebagai sahabatnya tidak tau apa-apa soal pekerjaan Tuan Whitehook?" Ryan hanya mengangkat kedua bahunya dengan malas. Lagipula, bagi seorang ksatria muda seperti Ryan ini tidak peduli soal pekerjaan sahabatnya. Kesal karena respon Ryan yang lambat, akhirnya Alesia memberikan gulungan kertas itu dengan paksa. "Besok kamu libur, kan? Ambil kesempatan liburmu untuk temui Tuan Whitehook." Ryan hanya menghela nafas panjang. Kemudian pria

    Last Updated : 2023-06-25
  • Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk   Kebanggan

    "Tuan muda!!" seru beberapa pelayan dengan perasaan panik berkeliling ke seluruh kediaman rumah mewah itu. Anak laki-laki tertua di keluarga bangsawan itu tiba-tiba menghilang saat menjelang makan siang. Para pelayan itu takut jika mereka tidak menemukan anak majikannya hingga menjelang makan malam, para pelayan tersebut akan diberikan hukuman yang cukup berat. Sekitar 3 jam setelah pencarian akhirnya salah satu pelayan menemukan anak majikan yang sedang melukis di atas dahan pohon. "Astaga tuan muda!!" para pelayan tersebut panik bukan main dan langsung membawa tuan muda untuk turun ke bawah. Anak laki-laki berusia 9 tahun hanya memasang wajah cemberut ketika dirinya dibawa oleh salah satu pelayan untuk turun dari atas pohon. "Itu sangat bahaya, tuan muda. Kalau anda jatuh, tuan dan nyonya besar pasti memarahi kita." tetapi anak kecil itu tidak peduli dan tidak mendengarkan ucapan kepala pelayan itu. "Aku ingin melukis dari atas pohon itu!" seru anak itu menujuk ke atas pohon. Kep

    Last Updated : 2023-06-28
  • Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk   Prolog

    Wanita itu terbangun di sebuah ruangan yang penuh gelap dan dingin. Dalam keadaan kebingungan, dia melihat sekelilingnya. Tidak ada apa-apa di sekitar sini. Yang ada hanya sebuah kasur tipis dan keras, tempat makan berbahan besi dan sebuah rantai yang diikat di pergelangan kaki kanan wanita berbadan kurus. "Kenapa aku ada di sini? Bukannya aku sudah mati?" ucap wanita itu penuh keheranan. Dia melihat rantai besi yang diikat di pergelangan kaki sang wanita itu. Dia berpikir bahwa dia berada di neraka. Tiba-tiba perutnya berbunyi meminta makan. Wanita itu kembali melihat sekelilingnya dan tidak lama kemudian, dia menemukan sebuah tempat makan berbahan besi yang sudah kotor. Ketika, dia mendekati ke wadah makanan itu, yang ada hanya kosong dan tersisa makanan saja. "Sial... Kenapa tidak ada makanan di sini." dia memutuskan untuk memanggil seseorang. Meneriaki siapa saja untuk bisa meminta bantuan. "Hei!! Ada oramg di dalam?!!" dia terus menggedor pintu beberapa kali hingga, seorang pe

    Last Updated : 2023-05-31
  • Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk   Dortheo dan Balas Dendam

    Di sebuah kerajaan yang sangat maju dan modern yang hidup dalam kemakmuran dan kesejahteraan. Hari ini, merupakan ulang tahun sang raja yang ke-52 tahun. Sang raja mengumumkan lewat media manapun bahwa ada sebuah perayaan besar untuk merayakan ulang tahun sang raja. Semua rakyat dari latar belakang manapun diundang tanpa terkecuali untuk merayakan bersama. Perayaan itu akan diadakan minggu depan dan seluruh rakyat penuh antusias mendengar kabar penuh suka cita tersebut. Berbagai sosial media sedang trending karena pengumuman perayaan ulang tahun sang raja. Orang-orang masih antusias dalam persiapan pesta ulang tahun sang raja. "Apakah kamu ikut merayakan ulang tahun sang raja?" Ujar salah satu siswa yang tengah menikmati waktu makan siang sekolah. Bersama kedua temannya yang tengah sibuk makan yang dibawakan dari rumah mereka. "Tentu saja!! Aku ingin melihat Putri Cecilia." "Sama!! Aku penasaran tuan putri nanti pakai gaun apa, ya..." "Bisa-bisa gaun yang beliau kenakan akan popul

    Last Updated : 2023-05-31

Latest chapter

  • Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk   Kebanggan

    "Tuan muda!!" seru beberapa pelayan dengan perasaan panik berkeliling ke seluruh kediaman rumah mewah itu. Anak laki-laki tertua di keluarga bangsawan itu tiba-tiba menghilang saat menjelang makan siang. Para pelayan itu takut jika mereka tidak menemukan anak majikannya hingga menjelang makan malam, para pelayan tersebut akan diberikan hukuman yang cukup berat. Sekitar 3 jam setelah pencarian akhirnya salah satu pelayan menemukan anak majikan yang sedang melukis di atas dahan pohon. "Astaga tuan muda!!" para pelayan tersebut panik bukan main dan langsung membawa tuan muda untuk turun ke bawah. Anak laki-laki berusia 9 tahun hanya memasang wajah cemberut ketika dirinya dibawa oleh salah satu pelayan untuk turun dari atas pohon. "Itu sangat bahaya, tuan muda. Kalau anda jatuh, tuan dan nyonya besar pasti memarahi kita." tetapi anak kecil itu tidak peduli dan tidak mendengarkan ucapan kepala pelayan itu. "Aku ingin melukis dari atas pohon itu!" seru anak itu menujuk ke atas pohon. Kep

  • Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk   Ryan

    "Rupanya kamu di sini." Ryan menoleh ke arah asal suara. Alesia berjalan menghampiri ksatria yang tengah berlatih. Ryan memberi salam kepada Alesia dengan sopan. "Ada yang bisa saya bantu, nona?" Alesia memberikan sebuah gulungan kertas kepada Ryan. "Berikan ini kepada Tuan Whitehook." Ryan memasang wajah kebingungan. Mempertanyakan alasan putri duke memberikan sebuah gulungan kertas kepada Tuan Whitehook. "Ini berkaitan dengan kutukan sang ratu." "Hubungan dengan Jimmy apa?" ucap Ryan penasaran kenapa Alesia butuh seorang Jimmy Whitehook. "Masa kamu sebagai sahabatnya tidak tau apa-apa soal pekerjaan Tuan Whitehook?" Ryan hanya mengangkat kedua bahunya dengan malas. Lagipula, bagi seorang ksatria muda seperti Ryan ini tidak peduli soal pekerjaan sahabatnya. Kesal karena respon Ryan yang lambat, akhirnya Alesia memberikan gulungan kertas itu dengan paksa. "Besok kamu libur, kan? Ambil kesempatan liburmu untuk temui Tuan Whitehook." Ryan hanya menghela nafas panjang. Kemudian pria

  • Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk   Alesia

    Gloria tengah berjalan sendirian di tengah taman kediaman Duke Cardinbugh. Cuaca musim semi yang hangat membuat suasana sang ratu pun membaik. Sudah lama sekali dia tidak merasakan rasa kedamaian seperti ini. Baik saat dia menjadi Gloria yang awalnya dikurung penjara maupun sebagai dirinya sendiri, Dortheo. Ratu Gloria yang tengah menikmati pemandangan indah itu tidak sengaja melihat seorang wanita muda yang tengah tertidur di atas kursi taman. Dengan posisi duduk serta menyentuh sebuah buku terbuka merasakan angin sepoi di musim semi ini. Dilihat dari pakaian mewah wanita muda itu, Gloria bersspekulasi bahwa wanita muda yang sedang tertidur bukan sembarang orang. Gloria pun berjalan mendekati wanita cantik itu dan duduk di sebelahnya. Pas sang ratu tengah tertidur, wanita muda itu tampak tertidur pulas. Gloria menoleh ke segala sisi di area taman yang indah ini. Tidak ada satupun orang yang berada di taman itu selain dirinya sekaligus wanita muda di sampingnya. "Apa aku biarkan di

  • Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk   Mimpi

    Dortheo terbangun dan melihat sekeliling. Suasana di sekitarnya menjadi gelap. Tidak ada objek di sekitarnya untuk dilihat. Lelaki itu bertanya-tanya dimana dia sekarang. Terakhir kali lelaki itu ingat adalah dia terbangun di rumah mewah milik penguasa di wilayah Cardinbugh. Setelah itu rasa sakit aneh tiba-tiba keluar hingga tidak sadarkan diri. "Dortheo..." suara aneh itu terdengar di telinga sang mantan jendral itu. Dortheo melihat sekeliling lagi. Sayangnya, yang dia lihat hanya kegelapan tanpa objek sama sekali. Suara aneh itu terus memanggil namanya hingga lelaki dewasa itu kesal. "Siapa kamu?! Tunjukkan dirimu!" tidak lama, muncul sosok wanita yang tidak asing baginya. Berdiri di depan Dortheo dan menatap lurus ke depan. Tatapannya kosong dan datar. Tatapan itu seakan-akan teringat seseorang bagi Dortheo. Lelaki itu bertanya siapa sosok itu. Sosok wanita itu terdiam menatap lurus kd arah Dortheo tanpa menunjukkan ekspresi sama sekali. "Apa kamu tidak tau siapa aku." Dortheo m

  • Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk   Lukisan

    Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun berjalan ke arah sebuah kamar tidur milik sang ibu. Dia membuka pintu dan mengintip sebentar. Memastikan apakah ibunya ada di dalam kamar atau tidak. Wanita berambut perak tengah fokus melukis di kanvas dengan serius. Anak itu membuka pintu dan mendekati ibu kandungnya. "Ibu..." wanita itu menoleh ketika anak laki-lakinya membuka suara. Tatapan sang ibu begitu lembut dan hangat. Anak itu menyukai tatapan ibunya seperti itu. "Ibu sedang apa?" wanita itu melirik ke arah lukisan yang dia kerjakan, kemudian dia buru-buru menutup lukisannya dengan kain putih. Sang ibu kembali ke arah anaknya sembari menggelengkan kepalanya dengan lemah. "Ibu hanya melukis saja." sang ibu bertanya kepada anaknya alasan anak laki-lakinya itu datang kemari. Anak itu menunjukkan sebuah kertas yang dia tuliskan kepada ibunya. "Aku sudah menulis sebanyak 3 halaman!!" ibunya mengambil kertas tersebut dan membaca dengan seksama. sebuah senyum bangga ditunjukkan kepada sang

  • Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk   Gloria

    Sang ratu yang tidak diketahui namanya terdiam dan merenung. Menatap buku harian yang lusuh dan tidak bisa dibaca beberapa halaman. Dortheo, seorang mantan pasukan dengan jabatan tinggi itu menggaruk tubuh yang dimasukinya dengan gatal. Beberapa hari ini, dia merasa sakit, gatal, dan panas akibat simbol aneh tiba-tiba muncul, namun perlahan menghilang beberapa saat bersamaan dengan rasa sakit tadi juga berangsur menghilang. "Aku ingin tau kenapa dia bisa mendapatkan kutukan seperti ini." ucap Dortheo di tengah pikiran yang terus melanda. Kedua telinganya menangkap suara langkah kaki yang mendekati ruang penjara. Sang ratu menoleh ke arah pintu penjara berkarat dengan cepat. Indra pendengarannya menangkap suara asing yang akan mendekat ke tempatnya. Wanita bertubuh kurus itu menduga kalau ada sekitar 2 orang. Langkah kakinya terasa beda dengan yang sering dia dengarkan. Menduga lagi kalau mereka bukan pengawal yang sering datang ke sini. Suara langkah kaki itu terus mendekat dan kera

  • Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk   Kedatangan Orang Asing

    Duke Cardinbugh keluar dari ruangan pribadinya dan bersamaan dengan seorang gadis muda berambut bunga musim semi menghampirinya. "Ayah..." Duke Cardinbugh menoleh ke arah gadis berparas indah itu. "Apa ayah pergi ke istana lagi?" Gadis muda itu memulai percakapan basa-basi dengan ayahnya. Ayah menjawab pertanyaan putrinya bahwa dia tidak pergi ke istana seperti kemarin-kemarin. "Kamu pasti menemuiku dengan alasan penting kan, Alesia." Alesia Cardinbugh menghela nafas pendek. Ayahnya memang pintar mengetahui situasi dirinya. "Besok lusa ada pesta di istana. Apa ayah lupa?" Alis sebelah sang duke naik menandakan bahwa dia berusaha mengingat dari perkataan Alesia. "Maafkan ayahmu yang pelupa..." Alesia mendengus kecil dan menjelaskan kepada pria paruh baya bahwa keluarga mereka harus membawa barang untuk peringati ratu yang sedang sakit. Mendengar perkataan dari putri bungsunya, Duke Cardinbugh pun langsung terdiam beberapa saat. "Hadiah? Untuk yang mulia ratu?" Alesia mengangguk manta

  • Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk   Ratu Terkutuk

    Dortheo tengah berpikir keras. Masih tidak percaya bahwa dia masuk ke dalam tubuh seorang ratu yang terkena kutukan. Tetapi, di sisi lain, dia juga penasaran kenapa wanita ini berada di penjara bawah tanah istana. Bukannya wanita ini adalah ratu? Seharusnya dia harus mempimpin negara, bukan? Siapa yang mengurus kenegaraan kalau bukan wanita ini? Itulah beberapa pertanyaan yang terus Dortheo gali. Seharusnya, buku harian yang Dortheo temukan itu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi, tetapi sayangnya, ada beberapa kertas yang luntur, sobek, dan tidak sedikit Dortheo menemukan tulisan-tulisan sang ratu yang makin lama, makin hancur. Di tengah sibuknya dia berpikir siapakah wanita ini dan kenapa dia bisa masuk ke dalam tubuh asing tersebut, pintu besi berkarat terbuka. Cahaya terang langsung masuk ke dalam ruangan penjara yang penuh gelap dan lembab itu. Muncul sosok wanita muda berjalan ke arah wanita yang penuh derita. Sebelum dia berbicara, wanita cantik itu menatap tajam dan be

  • Bertahan Sebagai Ratu Terkutuk   Dortheo dan Balas Dendam

    Di sebuah kerajaan yang sangat maju dan modern yang hidup dalam kemakmuran dan kesejahteraan. Hari ini, merupakan ulang tahun sang raja yang ke-52 tahun. Sang raja mengumumkan lewat media manapun bahwa ada sebuah perayaan besar untuk merayakan ulang tahun sang raja. Semua rakyat dari latar belakang manapun diundang tanpa terkecuali untuk merayakan bersama. Perayaan itu akan diadakan minggu depan dan seluruh rakyat penuh antusias mendengar kabar penuh suka cita tersebut. Berbagai sosial media sedang trending karena pengumuman perayaan ulang tahun sang raja. Orang-orang masih antusias dalam persiapan pesta ulang tahun sang raja. "Apakah kamu ikut merayakan ulang tahun sang raja?" Ujar salah satu siswa yang tengah menikmati waktu makan siang sekolah. Bersama kedua temannya yang tengah sibuk makan yang dibawakan dari rumah mereka. "Tentu saja!! Aku ingin melihat Putri Cecilia." "Sama!! Aku penasaran tuan putri nanti pakai gaun apa, ya..." "Bisa-bisa gaun yang beliau kenakan akan popul

DMCA.com Protection Status