Chapter: Kebanggan"Tuan muda!!" seru beberapa pelayan dengan perasaan panik berkeliling ke seluruh kediaman rumah mewah itu. Anak laki-laki tertua di keluarga bangsawan itu tiba-tiba menghilang saat menjelang makan siang. Para pelayan itu takut jika mereka tidak menemukan anak majikannya hingga menjelang makan malam, para pelayan tersebut akan diberikan hukuman yang cukup berat. Sekitar 3 jam setelah pencarian akhirnya salah satu pelayan menemukan anak majikan yang sedang melukis di atas dahan pohon. "Astaga tuan muda!!" para pelayan tersebut panik bukan main dan langsung membawa tuan muda untuk turun ke bawah. Anak laki-laki berusia 9 tahun hanya memasang wajah cemberut ketika dirinya dibawa oleh salah satu pelayan untuk turun dari atas pohon. "Itu sangat bahaya, tuan muda. Kalau anda jatuh, tuan dan nyonya besar pasti memarahi kita." tetapi anak kecil itu tidak peduli dan tidak mendengarkan ucapan kepala pelayan itu. "Aku ingin melukis dari atas pohon itu!" seru anak itu menujuk ke atas pohon. Kep
Terakhir Diperbarui: 2023-06-28
Chapter: Ryan"Rupanya kamu di sini." Ryan menoleh ke arah asal suara. Alesia berjalan menghampiri ksatria yang tengah berlatih. Ryan memberi salam kepada Alesia dengan sopan. "Ada yang bisa saya bantu, nona?" Alesia memberikan sebuah gulungan kertas kepada Ryan. "Berikan ini kepada Tuan Whitehook." Ryan memasang wajah kebingungan. Mempertanyakan alasan putri duke memberikan sebuah gulungan kertas kepada Tuan Whitehook. "Ini berkaitan dengan kutukan sang ratu." "Hubungan dengan Jimmy apa?" ucap Ryan penasaran kenapa Alesia butuh seorang Jimmy Whitehook. "Masa kamu sebagai sahabatnya tidak tau apa-apa soal pekerjaan Tuan Whitehook?" Ryan hanya mengangkat kedua bahunya dengan malas. Lagipula, bagi seorang ksatria muda seperti Ryan ini tidak peduli soal pekerjaan sahabatnya. Kesal karena respon Ryan yang lambat, akhirnya Alesia memberikan gulungan kertas itu dengan paksa. "Besok kamu libur, kan? Ambil kesempatan liburmu untuk temui Tuan Whitehook." Ryan hanya menghela nafas panjang. Kemudian pria
Terakhir Diperbarui: 2023-06-25
Chapter: AlesiaGloria tengah berjalan sendirian di tengah taman kediaman Duke Cardinbugh. Cuaca musim semi yang hangat membuat suasana sang ratu pun membaik. Sudah lama sekali dia tidak merasakan rasa kedamaian seperti ini. Baik saat dia menjadi Gloria yang awalnya dikurung penjara maupun sebagai dirinya sendiri, Dortheo. Ratu Gloria yang tengah menikmati pemandangan indah itu tidak sengaja melihat seorang wanita muda yang tengah tertidur di atas kursi taman. Dengan posisi duduk serta menyentuh sebuah buku terbuka merasakan angin sepoi di musim semi ini. Dilihat dari pakaian mewah wanita muda itu, Gloria bersspekulasi bahwa wanita muda yang sedang tertidur bukan sembarang orang. Gloria pun berjalan mendekati wanita cantik itu dan duduk di sebelahnya. Pas sang ratu tengah tertidur, wanita muda itu tampak tertidur pulas. Gloria menoleh ke segala sisi di area taman yang indah ini. Tidak ada satupun orang yang berada di taman itu selain dirinya sekaligus wanita muda di sampingnya. "Apa aku biarkan di
Terakhir Diperbarui: 2023-06-20
Chapter: MimpiDortheo terbangun dan melihat sekeliling. Suasana di sekitarnya menjadi gelap. Tidak ada objek di sekitarnya untuk dilihat. Lelaki itu bertanya-tanya dimana dia sekarang. Terakhir kali lelaki itu ingat adalah dia terbangun di rumah mewah milik penguasa di wilayah Cardinbugh. Setelah itu rasa sakit aneh tiba-tiba keluar hingga tidak sadarkan diri. "Dortheo..." suara aneh itu terdengar di telinga sang mantan jendral itu. Dortheo melihat sekeliling lagi. Sayangnya, yang dia lihat hanya kegelapan tanpa objek sama sekali. Suara aneh itu terus memanggil namanya hingga lelaki dewasa itu kesal. "Siapa kamu?! Tunjukkan dirimu!" tidak lama, muncul sosok wanita yang tidak asing baginya. Berdiri di depan Dortheo dan menatap lurus ke depan. Tatapannya kosong dan datar. Tatapan itu seakan-akan teringat seseorang bagi Dortheo. Lelaki itu bertanya siapa sosok itu. Sosok wanita itu terdiam menatap lurus kd arah Dortheo tanpa menunjukkan ekspresi sama sekali. "Apa kamu tidak tau siapa aku." Dortheo m
Terakhir Diperbarui: 2023-06-19
Chapter: LukisanSeorang anak laki-laki berusia 8 tahun berjalan ke arah sebuah kamar tidur milik sang ibu. Dia membuka pintu dan mengintip sebentar. Memastikan apakah ibunya ada di dalam kamar atau tidak. Wanita berambut perak tengah fokus melukis di kanvas dengan serius. Anak itu membuka pintu dan mendekati ibu kandungnya. "Ibu..." wanita itu menoleh ketika anak laki-lakinya membuka suara. Tatapan sang ibu begitu lembut dan hangat. Anak itu menyukai tatapan ibunya seperti itu. "Ibu sedang apa?" wanita itu melirik ke arah lukisan yang dia kerjakan, kemudian dia buru-buru menutup lukisannya dengan kain putih. Sang ibu kembali ke arah anaknya sembari menggelengkan kepalanya dengan lemah. "Ibu hanya melukis saja." sang ibu bertanya kepada anaknya alasan anak laki-lakinya itu datang kemari. Anak itu menunjukkan sebuah kertas yang dia tuliskan kepada ibunya. "Aku sudah menulis sebanyak 3 halaman!!" ibunya mengambil kertas tersebut dan membaca dengan seksama. sebuah senyum bangga ditunjukkan kepada sang
Terakhir Diperbarui: 2023-06-05
Chapter: GloriaSang ratu yang tidak diketahui namanya terdiam dan merenung. Menatap buku harian yang lusuh dan tidak bisa dibaca beberapa halaman. Dortheo, seorang mantan pasukan dengan jabatan tinggi itu menggaruk tubuh yang dimasukinya dengan gatal. Beberapa hari ini, dia merasa sakit, gatal, dan panas akibat simbol aneh tiba-tiba muncul, namun perlahan menghilang beberapa saat bersamaan dengan rasa sakit tadi juga berangsur menghilang. "Aku ingin tau kenapa dia bisa mendapatkan kutukan seperti ini." ucap Dortheo di tengah pikiran yang terus melanda. Kedua telinganya menangkap suara langkah kaki yang mendekati ruang penjara. Sang ratu menoleh ke arah pintu penjara berkarat dengan cepat. Indra pendengarannya menangkap suara asing yang akan mendekat ke tempatnya. Wanita bertubuh kurus itu menduga kalau ada sekitar 2 orang. Langkah kakinya terasa beda dengan yang sering dia dengarkan. Menduga lagi kalau mereka bukan pengawal yang sering datang ke sini. Suara langkah kaki itu terus mendekat dan kera
Terakhir Diperbarui: 2023-05-31
Chapter: Putri Count Telah Kembali LagiKali ini, di rumah teh ini didatangi oleh seorang putri bangsawan bergelar Count.Gadis muda itu pernah datang ke tempat itu saat sehari setelah kejadian pembunuhan Isabella Falcon."Mau pesan apa, nona?" tanya Megan dengan profesional."Aku ingin memesan teh susu saja," ujar perempuan itu dan dianggukin oleh Megan."Tumben sekali dia ingin meminum teh susu. Putri bangsawan seperti dia seharusnya meminum teh yang sangat mahal," ujar Derren setelah Megan berbicara kepada Miranda."Mungkin dia ingin menikmati teh lainnya. Kita tidak akan tau orang-orang inginnya seperti apa," jawab Miranda sambil meracik teh tersebut."Selamat pagi semuanya!!" seru Laura dengan senyuman merekah kepada para pekerja rumah teh tersebut."Anda tampaknya senang sekali, Nona Wood? Ada kabar gembira?" tanya Megan menyadari sikap Laura.Laura mengangguk mantap. "Naskah novelku sudah jadi dan 2 minggu lagi n
Terakhir Diperbarui: 2021-11-11
Chapter: Kejutan"Hah? Kamu akan menikah?!" seru Derren tidak percaya bahwa Miranda akan menikah secara mendadak.Miranda mengangguk lesu sebagai jawaban. "Tapi... Kenapa kamu tidak bersemangat? Seharusnya kamu bahagia ada pria yang akan menikahimu, nona bos," timpal Marco."Siapa pria akan menikahimu, bos?" tanya Megan penasaran dan bersamaan itu, datanglah Harry dengan senyuman ramah seperti biasa.Mereka semua menoleh ke arah lelaki itu dan Marco menjawab, " Apa anakku, nona bos?""Bukan," balas Miranda singkat dan Marco langsung sedih."Ada apa?" tanya Harry bingung melihat semua orang melihat ke arahnya."Bukan apa-apa," balas semuanya dengan kompak dan kembali dengan kerjaan masing-masing.Tidak lama, L
Terakhir Diperbarui: 2021-10-26
Chapter: Masalah BaruMiranda menghela nafas panjang. Gara-gara kemarin malam, ia tidak bisa tidur karena pria zirah gelap aneh yang mengajak dirinya nikah.DIA BENAR-BENAR GILA!!"Bos..." panggil Megan membuat Miranda menoleh ke arah perempuan tersebut."Ada apa?" Megan menyerahkan sebuah surat kepada wanita muda tersebut."Ini untukmu.""Untukku? Siapa?" tanya Miranda sambil membuka surat di tangannya."Kepolisian Kerajaan," Miranda langsung berhenti sejenak, kemudian ia menoleh ke arah Megan."Apa?"...****************...Kini, Miranda duduk manis dan melihat sekeliling."Apakah anda Non
Terakhir Diperbarui: 2021-10-25
Chapter: Dia Datang Lagi"Siapa mereka?" tanya Megan berbisik kepada Miranda, bosnya. "Black Knight, Megan." "Black Knight? Perasaan di kerajaan kita tidak ada Black Knight," balas Megan tampak bingung. "Kamu tidak tau, Megan? Black Knight, pasukan khusus Kerajaan Tortan yang sangat terkenal." Megan menggelengkan kepalanya tanda tidak tau sama sekali dengan sosok Black Knight. "Aku sama sekali tidak tau mereka siapa. Jangankan para ksatria itu, Kerajaan Tortan yang bos sebut saja aku tidak tau." "Astaga... Pengetahuanmu sangat sempit sekali," balas Marco secara mengejutkan tiba di hadapan mereka berdua. "Apa kamu bilang?" tanya Megan tidak terima dengan 'ejekan' dari Marco. "Tetapi... Tumben sekali mereka datang lagi. Apakah pemburuan monster telah selesai?" "Benar juga.... Setahuku, dari sini ke Gunung Pinda membutuhkan waktu sekitar 3 hari, belum mengalahkan mereka. Bisa seminggu lebih itu."
Terakhir Diperbarui: 2021-10-21
Chapter: Masalah Asmara"Kamu tau banyak dengan kepolisian kerajaan, Derren," balas Megan kepada pemuda itu."Sebenarnya... Pamanku bekerja di sana. Makanya aku tau begituan," jawab Derren."Kalau pernyataan Derren benar, kasus pembunuhan Isabella pasti akan sulit.""Dan juga... Besok lusa, mereka akan ke sini lagi untuk mengecek.""Permisi..." tiba-tiba mereka berempat menoleh ke seorang wanita muda di ujung sana."Oh bukannya si jurnalis itu?" ujar Miranda mengenal sosok wanita itu."Biar aku saja yang ke sana,' ujar Derren dan langsung menghampiri wanita itu."Selamat datang. Mau pesan apa, nona?" tanya Derren kepada wanita itu."Ada kopi, tidak?""K-kopi?" tanya Derren bingung dan melihat ke belakang. " K-kami tidak menjual kopi, nona.""Kalau begitu, ada teh yang rasanya pahit? Kalau ada, aku pesan itu," balas dan Derren segera menuju ke Miranda."Kita punya te
Terakhir Diperbarui: 2021-10-19
Chapter: CemburuMiranda memandang dua orang di hadapannya dengan rasa ketakutan. Secara mengejutkan Harry membawa seorang wanita seusia Megan dan kata Derren, Harry sedang berkencan dengan wanita itu.Tetapi yang membuat Miranda semakin terkejut adalah secara gamblangnya Harry menujukkan ke arah wanita itu bahwa dirinya tengah memilih kekasih dan menujukkan Miranda sebagai pacarnya Harry."Kau... Kenapa kamu tega kepadaku?" tanya Nyonya Baum kepada Harry dan pemuda itu hanya bisa menghela nafas saja. " Maaf, Nyonya Braum. Saya sudah mengatakan kalau saya sudah memiliki kekasih sekarang.""Kenapa?!! Kenapa?!!" teriaknya tidak terima. Miranda yang tidak tau apa-apa hanya diam saja perlahan mundur perlahan. Ia tidak ingin ikut urusan asmara orang.Setelah beberapa menit menyelesaikan masalah yang rumit dan tidak terduga, wanita itu akhirnya pulang dengan perasaan sakit hati. Harry menghela nafas panjang dan lega dan menoleh ke arah bos ayahnya itu."Maaf ya... Gara-g
Terakhir Diperbarui: 2021-10-17