Rencana selanjutnya yang akan mereka lakukan adalah mengungkap kebenaran akan hubungan Dirga dan juga Lexsa. Tadinya sih, Feby ingin membantu Alex supaya dapatin Lexsa. Tapi setelah mengetahui kebenaran tentang Dirga dan juga Lexsa kalo mereka bukan sepupu. Ya, jadi mereka sepakat untuk mengungkap hubungan keduanya.
Sesuai rencana, Feby yang melihat Dirga bersama ketiga sahabatnya yang tengah asik berbincang bincang, segera menghampirinya.
"Hay, semuanya." sapanya. Keempat menusia itu melirik Feby.
"Valako dateng." gumam Bara yang tidak di dengar oleh Feby tapi di dengar oleh Kevin. Kevin menahan senyum
"Gue boleh duduk gak di sini." tanyanya
"Mending di sana aja, gak baik cewek sama cowok ngumpul," ujar Kevin. Kevin dan Vino yang pada awalnya tertarik pada Feby, karna kecantikan. Perlahan lahan rasa suka itu pudar saat mengetahui perilaku Feby.
"Uuumm yaudah. Kalo gue gak bisa duduk. Foto boleh dong."
"Kalo fo
Rencana selanjutnya yang akan mereka lakukan adalah mengungkap kebenaran akan hubungan Dirga dan juga Lexsa. Tadinya sih, Feby ingin membantu Alex supaya dapatin Lexsa. Tapi setelah mengetahui kebenaran tentang Dirga dan juga Lexsa kalo mereka bukan sepupu. Ya, jadi mereka sepakat untuk mengungkap hubungan keduanya.Sesuai rencana, Feby yang melihat Dirga bersama ketiga sahabatnya yang tengah asik berbincang bincang, segera menghampirinya."Hay, semuanya." sapanya. Keempat menusia itu melirik Feby."Valako dateng." gumam Bara yang tidak di dengar oleh Feby tapi di dengar oleh Kevin. Kevin menahan senyum"Gue boleh duduk gak di sini." tanyanya"Mending di sana aja, gak baik cewek sama cowok ngumpul," ujar Kevin. Kevin dan Vino yang pada awalnya tertarik pada Feby, karna kecantikan. Perlahan lahan rasa suka itu pudar saat mengetahui perilaku Feby."Uuumm yaudah. Kalo gue gak bisa duduk. Foto boleh dong.""Kalo fo
"Kurang ngajar si Feby. Tuh orang lama lama ngeselin." emosi Wirda.Kevin telah memberi tah apa yang Feby dan Alex rencanakan. Yaps soalnya Wirda sama gak tau soalnya ini. Untung aja Kevin memberi tahu kami.Kelima bersahabat itu berkumpul di rumah Vanya. Ya karna bukan apa, setelah kejadian Dirga dengan Lexsa, Vanya mengajak keempat sahabatnya untuk mampir ke rumahnya. Di sini mereka sedang mendiskusikan cara agar Feby dan Alex tidak mengetahui pernikahan kedua sahabat mereka."Trus gimana? Apa yang harus kita lakuin sekarang." tanya Vanya. Bara Kevin dan Vino ketiga cowok itu sedang berpikir mencari cara."Gue punya ide!" ujar Vino tiba tiba yang mengangetkan mereka."Apa, apa?" ujar mereka kepo."Eeee,.. Apa ya tadi. Lupa."Bruk.."Aaww. Sakit tolol," Vino meringis kesakitan saat Kevin melemparkan Pulpen di kepalanya"Kampret.""Jangan jangan main main napa. Serius." bentak Bara.
Setelah pergi dari tempat yang membuatnya malu. Lexsa langsung pergi di suatu tempat. Ia duduk di sebuah kursi di bawah pohon besar."Asna, Asna siapa yanga ngajarin lo sih."Tak lama, hp Lexsa berdering, menandakan bahwa ada teflon yang masuk. "Vanya." ujarnya saat melihat nama sahabat itu muncul di layarnya.*******"Nih Lexsa kemana sih. Di telfon gak aktif."Dirga kini sedang mencari cari Lexsa. Dirga sudah mencarinya kemana mana tapi tetap ia tidak menemukan istrinya. Dalam benaknya, jangan sampai istrinya di culik.Oh iya Asna kemana? Asna sudah di bawah oleh Reval. Bukan karna apa. Asna tiba tiba merasa perutnya sakit. Dirga yang juga ingin mengantar Asna pulang tapi Reval kemudian menyuruh Dirga untuk mencari Lexsa. Biar Asna kami yang bawa pulang. Kata Reval.Setelah kepergian mereka, Dirga mencoba coba menelfon Lexsa, tapi tetap saja tidak bisa. Sedikit cemas akhirnya Dirga mencari Lexsa di seki
Pagi HariDirga dan Lexsa sudah bersiap siap dengan persiapan sekolah mereka. Kini tinggal Lexsa yang masih memasukkan buku buku nya ke dalam tas. Lexsa mengerutkan dahinya saat buku IPA nya tidak ada di atas meja.Lexsa kembali memeriksa tasnya. Tapi tidak ada kemudian ia mencari ketumpukkan buku buku lainnya. "Perasaan tadi malam, gue udah siapin deh semuanya. Gue ingat, gue menyimpannya bersamaan dengan buku buku ini. Tapi kok gak ada."Lexsa kembali memeriksa di tumpukan buku itu dan kemudian ia mencari nya di di laci laci mejanya. Tak lama Dirga bersuara di belakang Lexsa. "Lo cari ini kan?"Lexsa berbalik badan dan melihat Dirga sedang memegang buku yang ia cari. "Itu bukuanya. Siniin.""Eits gak bisa." Dirga mengangkat buku itu. Lexsa kini berusaha mengambil bukunya di tangan Dirga dengan cara melompat lompat."Dirga siniin gak bukunya. Ntar kita telat ke sekolahnya.""Ambil kalo bisa." Dirga semakin meninggikan buku itu.
Kantin"Ahahaha. Gue yakin. Pasti sekarang Feby bakal ragu dengan omongan Alex tentang hubungan kalian berdua," ujar Kevin."Setuju tuh. The bets lah kalian berdua." Wirda memberikan jempol kepada Dirga dan Lexsa yang duduk ber sampingan"Iya makasih makasih. Atas pujian. Menang gue tuh cocok kalo jadi aktor." banga Dirga dengan dirinya."Ada kantong gak?" tanya Lexsa sembil memegang mulutnya."Kantong? Buat apaan." tanya Vanya"Gue pengen muntah. Oaa.""Lo jangan gitu Lex. Di Aamiin aja. Barang kali bener," ujar Bara kemudian menyerut minumannya.""Tuh denger. Aamiin nin. Heran punya istri gini amat."Lexsa merapatkan kedua tanganya (seperti orang berdoa). "Aamiin Ya Allah, Aamiin. Qobul." ujarnya dengan suara lantang."Lo lagi doa apa lagi marah sih. Gak ikhlas banget.""Lo tuh ya, di doain salah, gak di doain salah juga. Dahlah." Lexsa kemudian mengambil makan Vi
Lanjut..Happy Reading*******"Jangan ngacoh kalo ngomong. Yakali gue suka sama sepupu gue sendiri. Tipe cewek idaman gue tuh. Cantik, baik, tingginya 156cm, putih, dan satu lagi pastinya dia harus berhijap.""Nah,Wirda Vanya dan juga Lexsa. Mereka gak pakai hijap. Jadi bisa di simpulkan mereka bukan tipe idel saya. Tipe gue tuh tinggi," ujarnya lagiSedangkan ketiga wanita itu yang merasa di rendahkan (bukan harga diri, standar kecantikan maksdnya) oleh Dirga dibuat kezel"Dih, sok cakep lo Dir," ujar Kevin"Kek cewek mau aja sama lo." sambung Wirda"Bukan maen. Orang ganteng ini.""Serah."Tidak berselang lama, perkumpulan mereka harus bubar di karenakan suara bel telah terdengar yang menandakan semua siswa harus masuk kekelas masing masing karna proses belajar mengajar akan segera dimulai."Udah bel, yuk masuk." ajak Lexsa.Mereka semua sudah beranjak dari tempat duduk
Lanjut lagi...Happy Reading*******"Gak sayang. Kalo kamu ikut. Nanti suami kamu gimana. Siapa yang jagain dia. Siapa yang bakal masakin dia nanti?""Bunda. Bunda Bella yang nanti jagain, masakin Dirga. Selama Lexsa ikut mama ke Surabaya.""Tolol! Otak lo di mana. Lo itu udah nikah. Seorang istri harus teteo bersama suaminya. Ya gak Dir?"Dirga memberikan dua jempol kepada Reval atas omongannya."Sayang. Ingat! kamu udah nikah. Lagi pula, besan mama hari ini mau berangkat ke bandung. Karna kakak dari suaminya, hari ini bakal melahirkan." Jelas Bella. Dirga yang tidak mengetahui hal itu, lantas bertanya kepada Lisa"Kok Dirga gak tau bunda.""Mama kamu udah berusaha nelfonin kalian berdua, tapi nomor kalian gak aktif."Dirga dan Lexsa langsung mencek hp nya masing masing. Saat ingin membuka ternyata hp mereka lobet. "Lobet bun.""Yuadah gak papa."Tak berselang lama. Terdengar suara
Lanjut...Happy Reading*****Setelah menelfon ketiga sahabat Dirga, Lexsa langsung menyiapkan semua peralatan untuk membersihkan rumah. Sedangkan Dirga kini malah frustasi mengacak rambutnya.Bara Vino dan Kevin kini sangat bersemangat saat Lexsa menelfon mereka dan memberitahu pada ketiganya untuk dateng ke rumah. Di sana mereka akan mendapatkan hadiah, yang mereka tidam ketahui.Mendengar mereka akan mendapatkan hadiah dari Lexsa. Tanpa pikir panjang mereka bertiga langsung cus, meluncur. Beberapa menit kemudian. Akhirnya Bara Vino dan Kevin tiba di tujuannya.Mereka turun dari motornya sport masing masing. Dan mengetuk sambil mengucapkan salam sebelum mereka di izinkan masuk. Kalo di rumah Dirga ini mah langsung trobos wkwkwk.Lexsa yang mendengar suara dari luar langsung berteriak menyuruh mereka untuk masuk. "Buset, Lexsa pake toa ya. Gede amat," ujar Vino sambil mengusap ngusap telinganya.