Setelah pergi dari tempat yang membuatnya malu. Lexsa langsung pergi di suatu tempat. Ia duduk di sebuah kursi di bawah pohon besar.
"Asna, Asna siapa yanga ngajarin lo sih."
Tak lama, hp Lexsa berdering, menandakan bahwa ada teflon yang masuk. "Vanya." ujarnya saat melihat nama sahabat itu muncul di layarnya.
*******
"Nih Lexsa kemana sih. Di telfon gak aktif."
Dirga kini sedang mencari cari Lexsa. Dirga sudah mencarinya kemana mana tapi tetap ia tidak menemukan istrinya. Dalam benaknya, jangan sampai istrinya di culik.
Oh iya Asna kemana? Asna sudah di bawah oleh Reval. Bukan karna apa. Asna tiba tiba merasa perutnya sakit. Dirga yang juga ingin mengantar Asna pulang tapi Reval kemudian menyuruh Dirga untuk mencari Lexsa. Biar Asna kami yang bawa pulang. Kata Reval.
Setelah kepergian mereka, Dirga mencoba coba menelfon Lexsa, tapi tetap saja tidak bisa. Sedikit cemas akhirnya Dirga mencari Lexsa di seki
Pagi HariDirga dan Lexsa sudah bersiap siap dengan persiapan sekolah mereka. Kini tinggal Lexsa yang masih memasukkan buku buku nya ke dalam tas. Lexsa mengerutkan dahinya saat buku IPA nya tidak ada di atas meja.Lexsa kembali memeriksa tasnya. Tapi tidak ada kemudian ia mencari ketumpukkan buku buku lainnya. "Perasaan tadi malam, gue udah siapin deh semuanya. Gue ingat, gue menyimpannya bersamaan dengan buku buku ini. Tapi kok gak ada."Lexsa kembali memeriksa di tumpukan buku itu dan kemudian ia mencari nya di di laci laci mejanya. Tak lama Dirga bersuara di belakang Lexsa. "Lo cari ini kan?"Lexsa berbalik badan dan melihat Dirga sedang memegang buku yang ia cari. "Itu bukuanya. Siniin.""Eits gak bisa." Dirga mengangkat buku itu. Lexsa kini berusaha mengambil bukunya di tangan Dirga dengan cara melompat lompat."Dirga siniin gak bukunya. Ntar kita telat ke sekolahnya.""Ambil kalo bisa." Dirga semakin meninggikan buku itu.
Kantin"Ahahaha. Gue yakin. Pasti sekarang Feby bakal ragu dengan omongan Alex tentang hubungan kalian berdua," ujar Kevin."Setuju tuh. The bets lah kalian berdua." Wirda memberikan jempol kepada Dirga dan Lexsa yang duduk ber sampingan"Iya makasih makasih. Atas pujian. Menang gue tuh cocok kalo jadi aktor." banga Dirga dengan dirinya."Ada kantong gak?" tanya Lexsa sembil memegang mulutnya."Kantong? Buat apaan." tanya Vanya"Gue pengen muntah. Oaa.""Lo jangan gitu Lex. Di Aamiin aja. Barang kali bener," ujar Bara kemudian menyerut minumannya.""Tuh denger. Aamiin nin. Heran punya istri gini amat."Lexsa merapatkan kedua tanganya (seperti orang berdoa). "Aamiin Ya Allah, Aamiin. Qobul." ujarnya dengan suara lantang."Lo lagi doa apa lagi marah sih. Gak ikhlas banget.""Lo tuh ya, di doain salah, gak di doain salah juga. Dahlah." Lexsa kemudian mengambil makan Vi
Lanjut..Happy Reading*******"Jangan ngacoh kalo ngomong. Yakali gue suka sama sepupu gue sendiri. Tipe cewek idaman gue tuh. Cantik, baik, tingginya 156cm, putih, dan satu lagi pastinya dia harus berhijap.""Nah,Wirda Vanya dan juga Lexsa. Mereka gak pakai hijap. Jadi bisa di simpulkan mereka bukan tipe idel saya. Tipe gue tuh tinggi," ujarnya lagiSedangkan ketiga wanita itu yang merasa di rendahkan (bukan harga diri, standar kecantikan maksdnya) oleh Dirga dibuat kezel"Dih, sok cakep lo Dir," ujar Kevin"Kek cewek mau aja sama lo." sambung Wirda"Bukan maen. Orang ganteng ini.""Serah."Tidak berselang lama, perkumpulan mereka harus bubar di karenakan suara bel telah terdengar yang menandakan semua siswa harus masuk kekelas masing masing karna proses belajar mengajar akan segera dimulai."Udah bel, yuk masuk." ajak Lexsa.Mereka semua sudah beranjak dari tempat duduk
Lanjut lagi...Happy Reading*******"Gak sayang. Kalo kamu ikut. Nanti suami kamu gimana. Siapa yang jagain dia. Siapa yang bakal masakin dia nanti?""Bunda. Bunda Bella yang nanti jagain, masakin Dirga. Selama Lexsa ikut mama ke Surabaya.""Tolol! Otak lo di mana. Lo itu udah nikah. Seorang istri harus teteo bersama suaminya. Ya gak Dir?"Dirga memberikan dua jempol kepada Reval atas omongannya."Sayang. Ingat! kamu udah nikah. Lagi pula, besan mama hari ini mau berangkat ke bandung. Karna kakak dari suaminya, hari ini bakal melahirkan." Jelas Bella. Dirga yang tidak mengetahui hal itu, lantas bertanya kepada Lisa"Kok Dirga gak tau bunda.""Mama kamu udah berusaha nelfonin kalian berdua, tapi nomor kalian gak aktif."Dirga dan Lexsa langsung mencek hp nya masing masing. Saat ingin membuka ternyata hp mereka lobet. "Lobet bun.""Yuadah gak papa."Tak berselang lama. Terdengar suara
Lanjut...Happy Reading*****Setelah menelfon ketiga sahabat Dirga, Lexsa langsung menyiapkan semua peralatan untuk membersihkan rumah. Sedangkan Dirga kini malah frustasi mengacak rambutnya.Bara Vino dan Kevin kini sangat bersemangat saat Lexsa menelfon mereka dan memberitahu pada ketiganya untuk dateng ke rumah. Di sana mereka akan mendapatkan hadiah, yang mereka tidam ketahui.Mendengar mereka akan mendapatkan hadiah dari Lexsa. Tanpa pikir panjang mereka bertiga langsung cus, meluncur. Beberapa menit kemudian. Akhirnya Bara Vino dan Kevin tiba di tujuannya.Mereka turun dari motornya sport masing masing. Dan mengetuk sambil mengucapkan salam sebelum mereka di izinkan masuk. Kalo di rumah Dirga ini mah langsung trobos wkwkwk.Lexsa yang mendengar suara dari luar langsung berteriak menyuruh mereka untuk masuk. "Buset, Lexsa pake toa ya. Gede amat," ujar Vino sambil mengusap ngusap telinganya. 
"Hallo, Assalamu'alaikum Lex.""Wa'alaikumussalam.""Lo dimana?""Di rumah.""Jalan yuk. Di sini udah ada Wirda juga.""Van gini aja, dari kita jalan jalan, lagi pula gue bosan juga tiap hari jalan mulu. Mending sekarang kalian ke rumah aku aja. Di sini ada Bara Vino dan Kevin juga.""Wih rame dong rumah lo. Yaudah kita otw sekarang.""Oke, ditunggu."Lexsa kemudian mematikan telfonnya. Keemapat cowok itu kini berbaring di atas sofa empuk itu. Akhirnya pekerjaan mereka selesai juga."Wirda sama Vanya bakal ke sini."Setelah memberitahu kepada mereka akan kedatangan kedua sahabatnya. Lexsa langsung pergi ke atas meninggalkan mereka.Kevin kemudian dengan cepat bangun dari baringnya dan duduk tegak. "Wah si Lexsa. Bukannya di tawarin minuman kek apa kek. Malah pergi." protesnya. Kemudian Bara juga bangun dari baringnya."Nasib nasib. Vin bikinin kita minuman dong, haus gue."
Dan di part ini kita masih lanjut akan part sebelummya. Jadi ceritanya nih untuk beberapa part, ceritanya akan sambung menyambung.Gak suka bacot, mari kita lanjut..Happy Reading*****"Kita pulang dulu ya.""Iya, hati hati di jalan."Kelimanya pun berpamitan untuk pulang. Waktu sudah menunjukkan jam 08:00, dimana kelima bersahabat itu seharian berada di rumah Lexsa."Akhirnya, sekian menit, detik, jam, aku menunggu, akhirnya kita bisa keluar dari rumah ini." ujar Kevin."Lagi lagi kalo Lexsa nyuruh kita dateng lagi, dengan imbalan hadiah. Udah, gue gak mau, kapok. Bukan maen kita harus bersihin rumah segede ini. Udah pembantunya gak ada, pada libur semua." ujar Vino"Udah udah. Kali kali kalian bantuin mereka. Kasian tau, kalo mereka harus bersihin rumah segede ini cuman berdua! Yakan." ujar Vanya"Lo mah enak Van, dateng semua udah bersih. Coba aja lo datengnya cepet. Pasti bakal ringan pe
Happy Reading*****"Woi banguun. Bangun udah pagi." Lexsa kini telah siap dengan pakian sekolahnya.Kejadian lucu, gara gara ketakukan Dirga Lexsa yang jadi sasaran. Semalaman ia kedinginan karna Dirga sudah mengambil alih hak selimut dan bantal guling.Bukan karna, setelah Dirga terbaring di atas kasur, Lexsa langsung melepaskan pelukkannya. Lexsa berpikir dengan ini Dirga gsk bakal ketakutan lagi. Lexsa dengan seneng membaringkan tubuhnya. Tak lupa ia memberikan batasan jarak dengan menggunakan bantal.Suara petir terus terdengar tak ada habisnya. Dirga kini begitu sangat takut. Tak ada Lexsa, Dirga langsung menarik selimut terus menerus menutupi seluruh tubuhnya.Hingga Lexsa tidak mendapat bagian. Dingin jelas, tak ada cara lain lagi. Lexsa bangun kemudian mengambil sebuah jilbap berukuran panjang yang biasa nya Dirga pakai untuk tidur. Tidak tebel dan juga tipis, bisa di bilang pertengahan lah.*****Denga