Dan di part ini kita masih lanjut akan part sebelummya. Jadi ceritanya nih untuk beberapa part, ceritanya akan sambung menyambung.
Gak suka bacot, mari kita lanjut..
Happy Reading
*****"Kita pulang dulu ya."
"Iya, hati hati di jalan."
Kelimanya pun berpamitan untuk pulang. Waktu sudah menunjukkan jam 08:00, dimana kelima bersahabat itu seharian berada di rumah Lexsa.
"Akhirnya, sekian menit, detik, jam, aku menunggu, akhirnya kita bisa keluar dari rumah ini." ujar Kevin.
"Lagi lagi kalo Lexsa nyuruh kita dateng lagi, dengan imbalan hadiah. Udah, gue gak mau, kapok. Bukan maen kita harus bersihin rumah segede ini. Udah pembantunya gak ada, pada libur semua." ujar Vino
"Udah udah. Kali kali kalian bantuin mereka. Kasian tau, kalo mereka harus bersihin rumah segede ini cuman berdua! Yakan." ujar Vanya
"Lo mah enak Van, dateng semua udah bersih. Coba aja lo datengnya cepet. Pasti bakal ringan pe
Happy Reading*****"Woi banguun. Bangun udah pagi." Lexsa kini telah siap dengan pakian sekolahnya.Kejadian lucu, gara gara ketakukan Dirga Lexsa yang jadi sasaran. Semalaman ia kedinginan karna Dirga sudah mengambil alih hak selimut dan bantal guling.Bukan karna, setelah Dirga terbaring di atas kasur, Lexsa langsung melepaskan pelukkannya. Lexsa berpikir dengan ini Dirga gsk bakal ketakutan lagi. Lexsa dengan seneng membaringkan tubuhnya. Tak lupa ia memberikan batasan jarak dengan menggunakan bantal.Suara petir terus terdengar tak ada habisnya. Dirga kini begitu sangat takut. Tak ada Lexsa, Dirga langsung menarik selimut terus menerus menutupi seluruh tubuhnya.Hingga Lexsa tidak mendapat bagian. Dingin jelas, tak ada cara lain lagi. Lexsa bangun kemudian mengambil sebuah jilbap berukuran panjang yang biasa nya Dirga pakai untuk tidur. Tidak tebel dan juga tipis, bisa di bilang pertengahan lah.*****Denga
Happy Reading*****"Sabar dulu ngapa. Gue lagi hapus hal hal yang harus di hapus, sebelum bencana dateng. Ucapan Vino membuat ketiganya Heran."Maksud lo bencana?""Ntar juga kalian tau."******"Dah. Makasih Lex." Wirda meletakkan hp Lexsa di hadapannya. Lanjut kembali ia mengambil minuman Vanya dan meminumnya. "Btw tadi gue liat foto sama Dirga. Itu beneran Dirga bantu ngeringin rambut lo?""Iya... Wait wait, lo tadi buka galeri?""Hooh. Tapi sumpah deh kalian romantis banget. Gue pengen kaya posisi lo, pasti indah.""Mata lo indah."*****Setelah Dirga selesai mengobati lukanya. Mereka lanjut berbincang bincang, membahas masa depan, impian mereka masing masing."Kalian nanti habis lulus mau kemana?" tanya Kevin."Gue sih pengennya kuliah, tapi bokap pengennya anaknya langsung kerja di perusahaannya sih." ujar Bara."Kalo gue setelah lulus, bakal kuliah terus ng
Happy Reading*****Triiiiiingggg....Bel telah berbunyi menandakan jam pulang. Para siswa siswa langsung bersiap siap memasukkan buku buku mereka ke dalam tas dan menunggu guru untuk keluarga pertama sebelum para siswa keluar.Feby bergegas membereskan buku bukunya dan segera keluar. Dirga yang duduk bersebelahan dengannya kepo dengan Feby begitupun dengan Bara Kevin yang juga selorong dengan Feby."Tuh cewek kenapa, buru buru amat." ujar Bara."Kebelet kali." jawab Dirga.*****"Gimana? Lo dapat sesuatu atau hal mencurigakan gak?" tanya Alex. Feby mengeleng ngelengkan kepalanya."Lo?""Gak juga... Tapi kok kita gak dapat apa apa atau informasi. Gue yakin mereka pasti udah tau rencana kita.""Udahlah Alex, semua yang lo tuduhin terhadap Dirga ataupun Lexsa semua itu gak bener, gue udah gak yakin sama semua omong kosong lo terhadap mereka berdua."Bara Ke
Happy Reading*****"Asna tolong ambilin popoknya di atas meja." perintah Reval di patuhi Asna.Setelah bergulat dengan sepenuh tenaga, napas. Akhirnya Reval bisa membersihkan dede bayi dari pupnya."Nih kak." Asna merentangannya. Setelah beberapa beberapa detik, akhirnya Reval selesai juga memasangkan popok itu."Alhamdulillah.""Kak Reval, terus itu celananya mau diapain?" tunjuk Reno pada celana adik kecilnya itu yang di penuhi dengan kotoran. Reval melirik kearah celana itu, bukan hanya celana yang kena melainkan selimut pun ikut kena.Reval frustasi. "Gini amat jadi baby sister."Asna dan Reno hanya bisa menahan tawa melihat sang kakak itu. "Dede bayi mau bantuin kakak gak? Bersihin pupnya." tanya Reval, sang bayi membalas dengan senyuman (memperlihatkan gigi)*****"Hati hati jalannya." Dirga kini mengandeng sang istri."Gue gakpapa Dirga. Gak usah lebay deh."
Skip malam.Happy Reading*****Dirga yang baru masuk dalam kamar dan Lexsa berada di dalam kamar mandi. Dirga yang merasa kecapean langsung membaringkan tubuhnya di atas kasur milik Lexsa.Meresa sunyi? Pastinya, Dirga yang tidak tau mau berbuat apa mulai menutup matanya.Triiinggg...Lexsa yang mendengar suara hp nya berbunyi (suara nada dering) langsung keluar dari kamar mandi menggunakan handuk yang cukup panjang dikit.Lexsa yang notabenya tidak belum sadar jika Dirga sudah berada dalam kamar. Yang ia tahu Dirga sedang memperbaiki laptop miliknya yang sedikit heng."Hallo kak... Iya nanti Lexsa telfon balik, soalnya Lexsa belum selesai mandi.""Lo mandi bawa hp? Astaga nih bocah.""Gak. Tadi gue denger suara hp gue bunyi makanya Lexsa cepet cepet keluar (pake handuk) buat ngangakat.""Oh, yaudah."Mati.."Ck! Ganggu orang mandi aja." Lexsa kemudian
"Hari ini gue bakal ngungkapin perasaan gue ke Dirga."Kini Feby tersenyum pada dirinya sendiri sembari ia memperbaiki tataan rambutnya. Setelah melakukan berbagai cara untuk mengetahui hubungan antara Dirga dan Lexsa, Feby kini tidak percaya lagi pada apapun terkait Dirga dan juga LexsaKeyakinannya saat ini, bahwa Dirga memang mempunyai hubungan keluargan Lexsa. Tak mau lama lama Feby dengan semangat tinggi langsung berangkat ke sekolah.*****"Aaaaaaa." Lexsa menjerit membuat Dirga yang berada di dalam kamar mandi keluar dengan pakaian sekolahnya. Bukan karna apa, gara gara ulah Dirga semalam yang meninggalkan jejak di bagian lehernya"Lo kenapa?" tanya Dirga khawatir. Lexsa yang tadinya menghadap cermin langsung berbalik badan dan berdiri dihadapan Dirga dengan emosi.Lexsa kemudian menunjukkan bekas merah yang terdapat pada lehernya. "Liat ini. Gara gara lo meninggalkan bekas ini gue gak bisa ke sekolah."Dirga meliha
Feby kini berjalan dikaridor sekolah sembari mencari Dirga yang dari tadi tidak menampakkan dirinya. Lama mencari bukannya menemukan Dirga ia malah berpapasan dengan Alex dan juga sahabatnyaFeby tidak menegur sama sekali membuat Alex lah yang duluan menegurnya. "Sombong banget." Alex menghentikan langkah Feby dengan berdiri di depannya.Feby yang malas berbicara dengan Alex meminggirkan dirinya supaya ia bisa melanjutkan perjalanannya namun lagi lagi Alex menghentikan langkahnya dengan berdiri di depannya"Minggir." Feby dengan wajah juteknya."Gak mau... Lo kenapa sih? Kok jutek banget sama gue, salah gue apa sama lo? Gimana kita buat rencana lagi?"Feby memutar kedua bola matanya males. "Gue udah gak mau. Maaf." Feby meminggirkan dirinya lagi, tapi Alex berhasil menghentikan langkahnya lagi. Feby dibuat kesel atas tingkah Alex"Wait wait wait, ini bukan soal tentang hubungan Dirga dan Lexsa. Tapi! Gue mau kita kerja sama gimana cara
"Asnaa jangan jauh jauh mainnya, nanti hilang gimana," teriak Reval pada bocah perempuan itu. Kini Reval dan kedua ponakannya sedang berada di taman bermain kanak-kanak yang tidak jauh dengan jarak ruma merek. Reval dituguskan untuk menjaga ketiga anak SintaSementara Sinta sedang pergi ke rumah sakit, Lisa sibuk memasak, suami Sinta pergi kerja. Reval kini mengandeng Asni balita imut yang memiliki pipi caby dan kulit putih. Sedangkan Reno kini sedang bermain prosotan20 menit kemudianLangit sudah mulai gelap yang menandakan tandanya hujan akan turun. Reval kemudian memanggil Asna yang sedang bermain di seberang sana."Ayo pulang anak-anak, udah mau hujan.""Iya kak."Asna dan Reno langsung mengandeng tangan Reval selayaknya seperti ayah dan anak. Reval menatap heran kepada orang orang yang sedang melirik ke arahnya"Kasian banget ya,""Itu istrinya dimana?""Ganteng ganteng tapi udah nikah."Be