Tak hanya ponsel Davika yang berdering, tetapi ponsel Devanno pun ikut sibuk dengan berbagai pertanyaan dari kedua orangtua dan beberapa kolega bisnisnya.
“Wow! Wow! Tak ada tanda-tanda memiliki hubungan dengan wanita tiba-tiba mengejutkan publik dengan skandal sang kekasih. Sejak kapan kau dan Hyacinth berpacaran? Lalu apa hubungan wanitamu dengan Rafi Rahmadhani?” tanya salah satu kolega bisnis Devanno lewat pesan WhatsApp.
“Lo serius ada hubungan dengan Hyacinth Jasmine? Bukannya dia adalah Davika salah satu adik tingkat kita di kampus kan?” cecar salah satu teman kampus Devanno yang kini menjadi partner bisnisnya di Shop.Id.
“Lo beneran tunangan sama Davika? Mantan cinta pertama lo? Ebuset akhirnya cinta bertepuk sebelah tangan lo berbalas! Jangan bilang kalau Rafi Rahmadani adalah mantan suaminya! Gue inget banget waktu kuliah doi udah nikah,” tebak salah satu sahabat Devanno sema
“Assalamualaikum, selamat sore semua. Saya di sini ingin meluruskan kesalahpahaman yang terjadi pada saat peresmian La Moda berlangsung. Mungkin teman-teman di sini banyak yang mengenal saya di Instagram sebagai Hyacinth Jasmine, tanpa mengetahui identitas asli saya. Hari ini saya akan membuka nama asli saya adalah Davika Darmawan.Sejak awal saya memulai karier di bidang modelling, memang saya tidak ingin mencampuradukkan kehidupan pribadi saya dengan pekerjaan. Oleh sebab itu, saya menutup akses informasi pribadi saya. Namun, sepertinya hari ini saya harus mengungkapkan semua agar kesalahpahaman ini segera berakhir.Teman-teman wartawan di sini mungkin bingung dengan perlakuan Natasha pada saya dua hari yang lalu. Sebelum menikah dengan Natasha, pengusaha Rafi Rahmadani pernah menikah dengan saya sekitar 15 tahun yang lalu sejak tahun 2010 dan kami berpisah di tahun 2015. Dari pernikahan itu, kami memiliki seorang putra bernama Keenan. Untuk Keenan, saya mohon kebijakan teman-teman
Bab 36 : Semakin Memanas"Puas kamu bikin nama Kakak dan Natasha hancur?" teriak Rafi. Napas lelaki itu memburu menahan amarah. Bisa-bisanya Davika dan Devanno membongkar masa lalunya di depan media. Apa Davika tak berpikir hal itu bisa menghancurkan masa depan Rafi dan Natasha?"Aku enggak akan berbuat seperti ini kalau Natasha tidak memulai, Kak!" timpal Davika tenang. Wanita berjilbab itu menekan tanda speaker agar Devanno juga dapat mendengar percakapannya dengan Rafi. "Tetap aja kamu kelewatan! Apa susahnya sih diam dengan tenang? Namanya juga selebgram dan public figure diterpa gossip panas itu udah jadi risiko kamu! Harusnya kamu diem aja, nanti juga mereda dengan sendirinya tanpa perlu kamu rusak image Kakak sama Natasha!" ujar Rafi sarkastik. Lelaki berkulit putih itu mengacak rambutnya frustrasi. Karena konferensi pers yang dilakukan Davika dengan Devanno, banyak kolega bisnisnya yang tiba-tiba saja memutuskan kontrak kerjasama dengannya. Penilaian perusahaannya menurun dr
Bab 37 : Natasha GeramNatasha langsung meringsek masuk ke kantor Rafi dengan amarah yang bergejolak di dada. Hatinya benar-benar merasa tersakiti karena pernyataan konferensi pers yang dilakukan Davika dan Devanno. Benarkah sang Suami berniat menceraikannya hanya untuk kembali bersama dengan Davika? Gila! Rafi benar-benar gila! Berani-beraninya Rafi ingin meninggalkannya setelah 10 tahun mereka bersama! Apakah Rafi lupa bagaimana cara dulu mereka bisa bersama? Lalu, hal yang paling konyol adalah Rafi menginginkan Davika kembali? Seorang Natasha dikalahkan oleh Davika? Oh, tentu tidak bisa! Bagaimana mungkin Rafi menginginkan sampah yang sudah pernah ia buang? Rasanya semua ini benar-benar memuakkan!Tanpa salam apalagi permisi Natasha langsung membuka pintu ruangan kerja Rafi. Sayangnya, ruangan itu sepi. Ah! Sialan! Di mana suami laknatnya itu? Dengan geram, Natasha membanting pintu ruangan kerja Rafi. Ia langsung menekan-nekan tombol lift dengan kasar. Perempuan berkulit putih itu
Bab 38 : Godaan Keluarga Besar"Bagus Vik, kali-kali si manusia minus adab harus dikasih pelajaran! Kakak suka banget cara kamu bongkar semua kebusukan si buaya di depan media," puji Aldo pada adiknya lewat pesan whatsapp group keluarga besarnya setelah menonton siaran konferensi pers kemarin sore yang tersimpan di instagram Hyacinth Jasmine.Aldo tak sempat menonton secara langsung karena sibuk dengan pekerjaannya di perusahaan milik kakak iparnya. Tak seperti Aldo, seluruh keluarga besar dari pihak Erna menonton live streaming konferensi pers yang Davika lakukan di kanal instagram Hyacinth Jasmine."Setuju, Vik. Udah paling bener kamu bongkar semua kebusukan lelaki edan kayak si Rafi!" timpal Tante Nina disertai emoticon senyum smirk."Bisa-bisanya ngarep balikan, padahal masih hubungan sama si valakor. Dasar kadal buntung!" tambahnya lagi.Meski sudah 10 tahun berlalu, Tante Nina masih menyimpan rasa tak suka pada anak saudara jauhnya itu. Perlakuannya pada Davika dulu, benar-benar
Bab 39 : Permintaan Keenan"Assalamualaikum. Mi, Mami beneran tunangan sama Om Vanno?" tanya Keenan dengan emoticon berbinar.Mata Davika membulat membaca pesan dari Keenan lewat nomor whatsapp Umi Masriyah. Kenapa anak lelakinya bisa tahu tentang hal ini? Bukankah di pondok tidak ada akses menonton televisi untuk para santri? Ponsel pun Keenan tak boleh membawa. Lalu, dari mana Keenan tahu semuanya?Buru-buru Davika membalas pesan dari anak semata wayangnya."Waalaikum salam, Keenan baca berita dari mana?""Keenan tahu dari penjaga kantin pondok. Katanya beberapa hari ke belakang nama Mami viral di mana-mana karena tragedi di peresmian Butik La Moda di Bali."Balasan Keenan dengan cepat masuk ke layar ponsel Davika."Penjaga kantin tahu kalau Keenan anak Mami?" tanya Davika gelisah. Wanita berhijab terracotta it
Bab 40 : Siasat Keenan dan Aldo"Jadi, Mami enggak mau menerima Om Vanno?" tanya Keenan dengan kening terlipat-lipat. Davika mengembuskan napas panjang sebelum menjawab pertanyaan Keenan. Wanita itu juga sempat menghapus jejak-jejak air mata yang tertinggal di pipi mulusnya. "Mami belum bisa kasih jawaban buat kamu, Nan. Kamu doain aja yang terbaik. Kalau memang Om Vanno jodoh Mami, pasti pada akhirnya Mami akan bisa menerima dan melupakan semua masa lalu Mami dengan Papi Keenan. Kalau misalnya kami tidak berjodoh, berarti Mami memang harus masih sendiri. Keenan ngerti kan maksud Mami?" Davika menatap dalam mata putra semata wayangnya lewat saluran video call."Ya udah Keenan enggak akan maksa Mami buat terima Om Vanno. Pokoknya Keenan akan selalu doain yang terbaik buat Mami." Anak lelaki itu tersenyum tulus. Setelah itu, keduanya sepakat untuk memutuskan panggilan telepon. Davika terpekur cukup lama melihat antusiasme Keenan dan keluarga besarnya. Hati wanita pemilik senyum sema
Bab 41 : Real KarmaSeorang ibu-ibu tiba-tiba saja menjambak rambut Natasha saat wanita berambut pirang itu berniat nyalon di mall. “Dasar pelakor!” teriak ibu-ibu itu. Ibu-ibu berambut hitam bergelombang setengkuk dan berbadan gempal itu menatap Natasha dengan nyalang. Bara amarah terpancar di bola matanya. “Enggak punya malu, pelakor teriak pelakor,” serang ibu-ibu itu lagi tanpa perasaan. Tergurat jelas wajah si ibu menampilkan ekspresi khas tetangga julid bin rese yang selalu bergossip saat bertemu dengan kawan-kawannya. Natasha terseret karena rambutnya dijambak cukup kencang. Wanita berkulit putih itu berteriak dan berusaha melepaskan cengkraman lengan ibu-ibu gila yang menyerangnya. Dasar wanita kurang ajar! Berani-beraninya ia menyerang seorang Natasha.Natasha naik pitam, ia balik menyerang ibu-ibu itu. Namun, serangannya gagal karena si ibu dengan cekatan menangkis gerakan-gerakan Natasha. Bahkan, wanita berhidung bangir bak perosotan di taman bermain anak-anak itu kembal
Bab 42 : Usaha Devanno “Kak Hyacinth tunggu sebentar, tolong dijawab pertanyaan kami. Bagaimana tanggapan Anda terhadap konferensi pers yang dilakukan Natasha dan mantan suami Anda? Apakah Anda akan memaafkan mereka atau perbuatan Natasha akan Anda laporkan pada pihak yang berwajib?” tanya seorang wartawan laki-laki berkacamata dengan potongan rambut plontos. Wartawan itu menyodorkan sebuah microphone wireless ke hadapan Davika yang sedang berjalan keluar dari lobi kantor La Moda. Davika menghentikan langkahnya dan mulai menjawab dengan sopan pertanyaan-pertanyaan dari beberapa wartawan yang datang.“Sejak awal, saya memang tidak mau memperpanjang masalah ini. Jika Natasha sudah meminta maaf, tentu saja saya akan memaafkannya. Jadi, saya mohon tidak ada yang perlu diributkan lagi. Saya, Natasha, dan Rafi Rahmadani sudah tidak memiliki masalah apa pun,” tutur Davika ramah. Wanita berjilbab cokelat itu menyunggingkan senyuman semanis permen kapas menciptakan dua lubang terbentuk sempu
"Duduk,Vik." Devanno menatap istrinya yang baru saja masuk dan membuka pintu kamar. Davika langsung menghampiri Devanno dan terduduk di samping lelaki berhidung bangir itu sesuai dengan perintah imamnya. Dengan jantung yang bertalu, Devanno meraih kedua tangan wanitanya dan menatap Davika dalam. "Vik, thanks ya kamu udah mau jadi istriku."Devanno mengucapkan kalimat itu seraya mencium punggung tangan istrinya. "Kamu tahu, Vik, memilikimu adalah salah satu anugerah terbesar yang Allah berikan untukku. Aku akan selalu memastikan tak ada air mata yang akan kamu keluarkan di dalam bahtera rumah tangga kita." Lagi, lelaki tampan berlesung pipi itu menyunggingkan senyuman secerah mentari pagi sehingga membuat ketampanannya naik berkali-kali lipat."Makasih juga buat kesabaranmu menanti hatiku terbuka untuk menerima kamu, Van," balas Davika seraya tersenyum tulus."Aku enggak keberatan nunggu kamu, Vik. Jauh di dalam sini selalu ada namamu dalam doaku." Devanno menunjuk ke dadanya seray
Bab 48 : Happy EndingPesta pernikahan itu berlangsung dengan sangat meriah. Pernikahan Davika dan Devanno dilangsungkan di sebuah gedung pernikahan terkenal daerah Bandung dengan mengusung konsep mewah dan elegan. Dekorasi utama gedung pernikahan tersebut menggunakan perpaduan warna gold dan hitam. Dari arah pintu masuk, para tamu undangan disuguhkan dengan foto-foto pre-wedding Davika dan Devanno dengan bermacam-macam pose jarak jauh tanpa bersentuhan. Walaupun tanpa bersentuhan, foto-foto itu tetap menarik perhatian dan memberikan kesan mendalam bagi orang yang melihatnya. Jika diamati, pose-pose itu menyiratkan bagaimana perjuangan Devanno memendam perasaan selama hampir lima tahun lamanya pada sosok Davika. Foto terakhir menampilkan remake pose saat Davika menerima lamaran Devanno di depan kantor La Moda.Saat memasuki aula utama, para tamu yang hadir disuguhkan dengan pemandangan dekorasi pernikahan yang memikat mata. Lampu gantung berwarna gold panjang menjuntai menghiasi lang
Bab 47 : Mengejar Restu Devanno mengantar Davika pulang selepas makan bersama. Lelaki berhidung mancung itu tersenyum semringah selama perjalanan mengantarkan Davika ke kediamannya yang berada di sebuah cluster mewah daerah Dago. Senyuman semanis gula-gula tercetak sempurna di bibir lelaki tampan itu. “Aku pulang dulu ya, Vik. Besok aku jemput lagi.” “Enggak usah, Van. Besok aku bisa naik go-car atau grabcar,” tolak Davika. Ia tidak mau bergantung atau menyusahkan Devanno.“Lho kok punya punya calon suami malah pengen naik ojek online.” Devanno mencebik.“Belom resmi, di restoran kan aku udah bilang kamu minta izin dulu ke orangtuamu dan minta izin pada mamaku dan Kak Aldo. Kalo udah dapet restu, baru deh beneran jadi calon suami.” Kalimat yang diucapkan Davika memang lembut dan tanpa tekanan. Akan tetapi rasanya langsung menohok Devanno. Perempuannya ini memang paling pintar mendebat apa pun yang diucapkan Devanno.“Iya-iya, secepatnya aku minta izin. Besok pun kalau kamu minta ak
Bab 46 : Berbuah Manis Tak mau berlama-lama, Davika langsung menyambar ponsel dan tasnya menuju lobi kantor La Moda. Ia penasaran dengan apa yang dikatakan Raissa tentang kedatangan Devanno. Bagaimana mungkin Devanno datang sebagai tunangannya? Dalam rangka apa? Kenapa ekspresi Raissa harus mengulum senyum seperti tadi? Berbagai pertanyaan menari-nari di kepala Davika.Wanita cantik bertubuh proporsional itu segera menekan lift menuju lantai dasar. Hari ini Davika terlihat lebih anggun dengan setelan outer blazer berbahan dasar katun tweed motif kotak-kotak berwarna dasar putih, cream, dan cokelat susu. Blazer itu dipadukan dengan rok slimfit berwarna cokelat tua berbahan dasar leather. Di kaki jenjangnya terpasang sepatu boots berwarna putih membuat penampilannya semakin terkesan berkelas. Wajah selebgram sekaligus owner butik La Moda itu tampil segar dengan konsep make up natural look. Wajah nge-glazed-nya dilapisi beberapa produk make up dari brand B Erl Cosmetics. Salah satu pro
Bab 45 : Aksi Percomblangan“Papi ….” Sejenak Rafi menggantungkan kalimatnya, terasa berat. Namun, apa boleh buat. Pada akhirnya Rafi memang telah kalah, kalah dari permintaan sederhana Keenan. Setitik air kembali terjatuh di pelupuk matanya. Baiklah asalkan Keenan mau kembali ke pelukannya, Rafi akan menghapus keinginannya untuk kembali merajut kasih dengan Davika. Setidaknya Rafi bisa memperbaiki hubungannya dengan Keenan dan menyelamatkan garis keturunan keluarga besarnya. Rafi menghidu napas beberapa kali sebelum menjawab pertanyaan Keenan.“Papi janji, Papi enggak akan ganggu Mami Keenan lagi.” Dengan hati yang patah, akhirnya Rafi melontarkan janjinya pada putra semata wayangnya. Janji yang sebaiknya tak Rafi ingkari, jika tak ingin berimbas pada kepercayaan Keenan padanya. Terasa sangat berat, tetapi rasanya sedikit melegakan. Karena buah dari janjinya, Keenan kembali bersikap manis padanya. “Keenan pegang janji Papi, ya. Keenan harap Papi akan menemukan kebahagiaan lain, m
Bab 44 : Kejujuran Keenan“Kangen?" Keenan tersenyum mengejek dan menggantung kalimatnya membuat udara yang Rafi hirup semakin terasa menyesakkan. “Rasa itu udah lama hilang semenjak Papi melupakan Keenan dan Mami sepuluh tahun lalu."Anak lelaki itu menatap ayahnya dalam. Kali ini tanpa air mata atau pun rasa sesak yang membelit dada. Keenan sudah berhasil melepaskan beban luka di pundaknya. Ia bisa dengan tegar memandang sang ayah tanpa rasa takut atau pun trauma. Keenan sudah bertekad untuk melepaskan masa lalu, agar ibunya pun bisa melakukan hal yang sama."Keenan akui, dulu saat Keenan masih TK atau SD mungkin sampai kelas tiga Keenan masih sering merindukan Papi. Sampai-sampai Keenan sering bolak-balik masuk rumah sakit karena asma Keenan kambuh tiap kali Keenan ingin bertemu Papi.” Bayangan luka masa lalu itu mulai mengoyak pertahanan Keenan. Kilasan-kilasan memoar itu berkelindan di kepala menyisakan pil pahit yang terasa menempel di kerongkongan.“Seiring berjalannya waktu,
“Thank you, Nat, untuk 10 tahun kebersamaan kita.” Rafi menyodorkan lengan kanannya pada Natasha. “Semoga kamu dan aku bisa lebih bahagia setelah ini.”Natasha meraih jemari Rafi dan tersenyum dingin. “Boleh aku kasih saran sama kamu, Mas? Baiknya Mas Rafi perbaiki sikap Mas. Kalau Mas tetap bersikap seperti ini, aku tidak yakin akan ada perempuan yang bertahan lama dengan Mas Rafi. Satu lagi, Mas Rafi harus belajar bersyukur dengan apa yang Mas miliki. By the way, thanks buat doanya. Untuk pengesahan pembagian harta gono-gini hubungi saja notaris,” pungkas Natasha.Setelah itu keduanya pun berpisah. Rafi kembali pada aktivitasnya sebagai pengusaha dan Natasha kembali pada pekerjaannya sebagai sekretaris di perusahaan elite di Jakarta. Tak ada lagi drama mengenai kehidupan pribadi keduanya di media sosial. Netizen sudah teralihkan oleh pemberitaan-pemberitaan lain yang lebih viral dan menghebohkan yang datang dan pergi silih berganti. Kehidupan pribadi Hyacinth Jasmine dan CEO Shop.I
Bab 42 : Usaha Devanno “Kak Hyacinth tunggu sebentar, tolong dijawab pertanyaan kami. Bagaimana tanggapan Anda terhadap konferensi pers yang dilakukan Natasha dan mantan suami Anda? Apakah Anda akan memaafkan mereka atau perbuatan Natasha akan Anda laporkan pada pihak yang berwajib?” tanya seorang wartawan laki-laki berkacamata dengan potongan rambut plontos. Wartawan itu menyodorkan sebuah microphone wireless ke hadapan Davika yang sedang berjalan keluar dari lobi kantor La Moda. Davika menghentikan langkahnya dan mulai menjawab dengan sopan pertanyaan-pertanyaan dari beberapa wartawan yang datang.“Sejak awal, saya memang tidak mau memperpanjang masalah ini. Jika Natasha sudah meminta maaf, tentu saja saya akan memaafkannya. Jadi, saya mohon tidak ada yang perlu diributkan lagi. Saya, Natasha, dan Rafi Rahmadani sudah tidak memiliki masalah apa pun,” tutur Davika ramah. Wanita berjilbab cokelat itu menyunggingkan senyuman semanis permen kapas menciptakan dua lubang terbentuk sempu
Bab 41 : Real KarmaSeorang ibu-ibu tiba-tiba saja menjambak rambut Natasha saat wanita berambut pirang itu berniat nyalon di mall. “Dasar pelakor!” teriak ibu-ibu itu. Ibu-ibu berambut hitam bergelombang setengkuk dan berbadan gempal itu menatap Natasha dengan nyalang. Bara amarah terpancar di bola matanya. “Enggak punya malu, pelakor teriak pelakor,” serang ibu-ibu itu lagi tanpa perasaan. Tergurat jelas wajah si ibu menampilkan ekspresi khas tetangga julid bin rese yang selalu bergossip saat bertemu dengan kawan-kawannya. Natasha terseret karena rambutnya dijambak cukup kencang. Wanita berkulit putih itu berteriak dan berusaha melepaskan cengkraman lengan ibu-ibu gila yang menyerangnya. Dasar wanita kurang ajar! Berani-beraninya ia menyerang seorang Natasha.Natasha naik pitam, ia balik menyerang ibu-ibu itu. Namun, serangannya gagal karena si ibu dengan cekatan menangkis gerakan-gerakan Natasha. Bahkan, wanita berhidung bangir bak perosotan di taman bermain anak-anak itu kembal