Share

Bab 7 - Belajar Liar

Author: Jezlyn
last update Last Updated: 2024-06-26 15:18:12

Setelah tadi menghabiskan waktu berbelanja bermacam-macam model lingerie. Akhirnya sekarang Kaila sudah berada di kamar hotel. Kaila menatap satu persatu model lingerie yang Debi pilihkan untuk dirinya.

"Sinting!" Komentar Kaila saat menatap model lingerie yang menurutnya itu seperti saringan tahu.

Kaila mengembuskan napasnya pasrah. Ia heran kenapa bisa memiliki teman seancur Debi.

Saat sedang melamun, tiba-tiba pintu kamar hotel terbuka menampilkan Melviano yang berpakaian sangat-sangat cool.

Melviano memakai kaus putih polos yang sangat pas ditubuhnya. Sehingga otot-otot lengannya terpampang sangat sempurna.

"Habis dari mana?" tanya Kaila berbasa-basi untuk mengurangi rasa gugupnya itu.

"Makan."

"Kok nggak nungguin gue, sih!" protes Kaila.

"Bisa tidak jangan memakai kata gue-gue segala. Bisa gunakan aku-kamu, 'kan?"

"Emang kenapa?" tanya Kaila heran.

"Kurang suka dengarnya dan terlihat kurang sopan."

" Tapi ini di Jakarta. Dan lo-gue itu bahasa gaul anak Jakarta," jawab Kaila tak terima.

"Tapi sebentar lagi kamu nggak akan hidup di Jakarta. Jadi biasa, 'kan belajar dari sekarang?" titah Melviano dengan tegas.

Mendapat teguran seperti ini membuat mood Kaila buruk. Tips yang Debi berikan malas Kaila lakukan. Lagian untuk apa memancing kucing garong model Melviano seperti ini? Yang ada nanti makan hati. Jadi lebih baik Kaila mandi dan bergegas menuju restoran untuk makan. Tahu akan ditinggal makan seperti ini mending tadi Debi nawarin makan Kaila mau aja.

Melviano mengeryitkan kening ketika di atas ranjang terdapat banyak daleman wanita yang berserakan.

"Kamu habis belanja lingerie?" tanya Melviano menatap model lingerie yang sering digunakan teman bercintanya di California.

Kaila tak menyadari kalau lingerie yang dibelinya itu masih berserakan. Dengan gerakan cepat. Kaila memunguti dan memasukan ke dalam paperbag dengan asal-asalan. Yang penting tidak terlihat mata Melviano.

Kaila menatap tajam kearah Melviano yang masih tertawa. Entah apa yang ditertawakan, Kaila tidak mengerti.

"Kenapa kamu ketawa-ketawa?" tanya Kaila dengan sedikit sinis.

Melviano masih saja tertawa melihat bocah cilik seperti Kaila membeli pakaian dalam wanita dewasa. Rasanya tidak cocok. Membayangkan saja Melviano sudah geli sendiri.

"Kamu beli lingerie? Kamu tuh masih bocah belum pantas pakai begituan," ucap Melviano sambil terkekeh geli.

Kaila yang ditertawakan masih menatap tajam kearah Melviano. Rasanya tidak terima dianggap bocah oleh pria blasteran di depannya itu.

"Kenapa? Tidak terima? Aku itu berbicara sesuai fakta dan jujur. Kamu itu cocoknya masih pakai baju tidur yang motif kartun doraemon," ujar Melviano makin terkekeh.

Tidak terima dengan hinaan yang Melviano lontarkan membuat emosi Kaila bergejolak.

Kaila melemparkan paperbag berisi lingerie ke tubuh Melviano dengan kasar. Sehingga beberapa lingerie ada yang terjatuh.

Kaila langsung berlari keluar dan masa bodoh dengan panggilan Melviano yang memanggilnya.

Kaila menangis saat dirinya dihina secara verbal seperti itu. Kaila bingung dengan dirinya sendiri saat ini. Kenapa sekarang jadi gampang sekali sensitif. Apa Kaila hamil? Ah, tidak mungkin! Belum juga dicelupin masa udah hamil sih. Hamil darimana coba? Dikira Kaila amoeba bisa hamil sendiri.

Kaila saat ini sedang di restoran hotel Ritz Carlton. Ia lapar udah muter-muter mall ditambah dapat hinaan verbal tambah lapar perutnya.

Kaila memesan banyak menu, ia akan balas dendam kepada Melviano. Biarin saja nanti Melviano yang bayar. Biar tahu rasa dan bangkrut itu duit.

Pesanan datang dan Kaila langsung menyantap dengan rakus. Bodoh amat banyak yang melihat cara dia makan. Palingan mereka berpikir kalau Kaila hanya orang sinting yang kelaparan. Hey! Ingat orang sinting nggak akan bisa masuk ke hotel dan restoran paling mewah di Jakarta.

Merasa kenyang dan nggak sanggup untuk menghabiskan sisanya. Kaila merasa perutnya sakit. Ia akan berjalan menuju kamar hotel. Tapi, Kaila bingung ia sudah tidak memegang uang saat ini. Bagaimana cara ngomong kalau suaminya berada di dalam hotel ini dan dia yang membayar?

Kaila mulai berjalan menuju kasir dan mencoba negoisasi dengan kasir agar bisa paham dan mengerti soal kondisinya.

"Permisi, Kak," ujar Kaila mencoba menyapa sambil tersenyum kikuk.

"Iya Ibu ada yang bisa saya bantu?" ujar Kasir itu dengan ramah. Jelas ramah, kalau servis kurang bisa langsung pecat detik ini juga.

"Emm .... begini, Kak, dompet saya ketinggalan di kamar hotel ini. Dan saya bingung mau mengambilnya," ujar Kaila takut-takut. Semoga saja itu kasir percaya.

Kasir itu mengeryitkan dahi bingung, namun tetap tersenyum ramah di depan Kaila.

"Atas nama siapa Ibu menginap di hotel ini?" tanya kasir itu ramah.

"Melviano. Emmm .... Bapak Melviano." Kaila rada belibet mengucap 'kan nama suaminya itu.

"Tunggu sebentar. yah, Ibu, kami akan menyambungkan ke pihak resepsionis hotel terlebih dahulu untuk memastikan nama yang Ibu katakan barusan," ujar Kasir itu lembut juga ramah.

Kaila mengangguk paham. Kaila melihat Kasir itu sedang menunggu saluran teleponnya tersambung. Kaila menunggu cemas saat Kasir itu berbicara sangat pelan. Kaila yakin itu pegawai makannya permen yuppi yang lembut kenyal itu. Suaranya bisa lembut bener ya.

"Kami sudah menghubungi pihak resepsionis hotel dan mengecek data dengan nama yang Ibu katakan. Tapi, maaf sekali nama yang baru saja Ibu katakan sudah cek out lima menit yang lalu." Kasir itu menyampaikan dengan ramah tamah dan senyum manis.

"APA?!" ujar Kaila terkejut.

"Tapi nggak mungkin, Kak, masa aku ditinggal sendirian, sih! Suami kurang ajar! Tahu begini aku nyesel nikah. Awas saja kalau ketemu bakalan aku cium, eh jotos!" dumel Kaila yang tak sadar ada seseorang yang sudah mendengarkan segala bentuk ocehannya itu.

"Berapa semuanya?" tanya orang dibelakang Kaila.

Kaila menengok dan terpekik kaget saat mendapati Melviano sudah berada dibelakangnya.

Kaila merasa malu sudah mengumpati Melviano barusan. Apa Melviano dengar? Kaila merasa ketar-ketir sendiri.

"Kak, kok nggak bilang sih ada dia disini," bisik Kaila pelan terhadap Kasir yang hanya membalas dengan senyuman.

"Totalnya tiga juta Pak," jawab Kasir itu ramah.

Melviano menyerahkan debit cardnya untuk membayarkan semua makanan istri kecilnya itu.

Setelah selesai proses pembayaran. Dengan cepat Melviano berjalan keluar dan menyeret Kaila hingga terseok-seok untuk mengimbangi langkak kaki Melviano yang lebar itu.

"Jalannya jangan cepat-cepat." Protes Kaila.

"Kamu saja yang lelet!" balas Melviano tak mau kalah.

"Kita sudah cek out?" tanya Kaila melihat kalau Melviano menyeret ke arah depan hotel.

"Ya."

Melviano berdiri di lobby hotel sambil menunggu mobilnya datang.

Tak lama petugas valet parkir datang membawa 'kan mobil milik Melviano berhenti tepat depan lobby.

Tanpa basa-basi Melviano menerima kunci dan memberikan uang tip kepada petugas parkir. Hitung-hitung buat jajan es.

Saat ini Melviano sedang fokus menyetir. Tatapan matanya terus menatap ke depan tanpa mau menengok ke arah Kaila.

Kaila merasakan kalau dirinya diacuhkan seperti kambing congek.

"Mel. Kita mau kemana?" tanya Kaila mencoba membuka suara.

Melviano tak merespon ucapan Kaila. Ia masih saja fokus menyetir ke depan. Melviano masih sedikit kaku menyetir mobil dengan sebelah kanan. Kalian tahu sendiri mobil luar negeri itu setirnya sebelah kiri.

"Mel ... jawab dong. Jangan diam aja begitu."

Melviano melirik kearah Kaila dengan sinis.

"Bicara yang benar!" hardik Melviano tegas.

"Loh udah benar kok," sanggah Kaila tak terima.

"Sebut nama yang benar," koreksi Melviano.

"Oh ... lah itukan udah benar. Nama kamu iya Melviano disingkat jadi Mel," ucap Kaila masih bisa tersenyum. Ia tidak tahu sudah membuat macan tersinggung.

"Tapi nanti orang kira nama aku MelMel atau Meli ..., jadi sebut yang benar."

"Ribet banget sih!" gerutu Kaila. "Tinggal nama doang rempong!" sungut Kaila dan beralih menatap luar jendela.

Melihat itu membuat Melviano menghela napas kesal. Bagaimanapun ia harus ekstra sabar buat menghadapi istrinya yang unik bin ajaib ini.

Tak terasa perjalanan mereka sampai di Pondok Labu. Kaila merasa senang akhirnya ia bisa tidur di kamar kesayangannya itu. Tapi ..., kamar dan ranjang Kaila itu sempit. Mana cukup buat berdua? Cukup sih berdua. Tapi, iya dempet-dempetan nanti. Tidak bisa! Nanti bakalan suruh Melviano tidur di lantai saja. Hahahaha.

Related chapters

  • Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta   Bab 8 - Fantasi Liar

    Kaila dan Melviano memasuki rumah yang sederhana. Kaila mengetuk pintu dan tak berapa lama pintu terbuka menampilkan sesosok Rania."Eh pengantin baru ... kalian sudah pulang? Bukannya masih nginap disana?" tanya Rania bingung."Sudah cek out Mah, lagian saya harus urus beberapa dokumen," balas Melviano dengan sopan."Tau tuh Mah, ngeselin." Kaila seperti biasa, suka menggerutu."Hust kamu nggak boleh bilang seperti itu sama suami kamu," ucap Rania memperingatkan Kaila yang sering blong kalau berbicara."Nak Melvin, jangan diambil hati ya kalau Kaila ngomong. Dia emang begitu anaknya suka ceplas-ceplos sembarangan," ujar Rania tidak enak.Sedangkan Kaila hanya menatap mamahnya dengan kesal. Lagian disini yang jadi anaknya itu siapa sih? Kenapa mamahnya sekarang membela Melviano terus? Kalau begini terusan berasa jadi anak tiri." Yasudah Mah sampai kapan kita berdiri depan pintu begini kaya orang minta-minta," keluh Kaila yang sudah m

    Last Updated : 2024-06-27
  • Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta   Bab 9 - Mimpi Basah

    Kaila saat ini sudah larut hanyut ke dalam alam bawah sadarnya. Ia merasa capek karena sudah berkeliling mal tadi.Kaila merasakan tubuhnya ada yang menggerayanginya dengan sangat intim. Tapi, kenapa ini rasanya seperti nyata sekali.Ada sebuah tangan yang menyentuh setiap inci tubuhnya ini. Dan tunggu ... kenapa tangan itu berhenti di area sensitifnya? Dan sumpah demi apapun ini rasanya seperti akan terbakar. Gairah dalam tubuhnya seakan ingin mencuat keluar.Tangan itu terus meraba-raba area sensitifnya hingga salah satu jarinya menggoda di dalamnya. Dan ... rasanya begitu enak dan nikmat. Ini rasanya benar-benar ingin terbang. Ya terbang langit ketujuh. Kaila melenguh, mendesah dalam waktu bersamaan. Hingga tak terasa Kaila merasakan seperti ingin pipis."Aaaahh, setop aku ingin pipis," ujar Kaila kepada laki-laki yang tidak terlihat wajahnya itu.Kaila merasakan tidak kuat menahan pipisnya langsung lari terbirit-birit ke kamar mandi dan m

    Last Updated : 2024-06-27
  • Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta   Bab 10 - Kultum Sepanjang Jalan Tol

    Setelah kepergian Melviano ke kantor ayahnya, kini Kaila sedang menunduk menghadapi mamahnya, Rania.Kaila merasa malu juga takut. Sebab saat Rania masuk ke dalam kamar Kaila sempat sangat terkejut melihat sperei yang sangat berantakan mosak-masik.Rania menggelengkan kepalanya pusing. Sungguh kelakuan Kaila saat ini bikin migrain. Statusnya saja sudah istri tapi membereskan sperei saja tidak bisa."Kamu itu tidur apa perang sih Kai, sperei sampai amburadul begini," keluh Rania sambil membereskan ujung-ujung sperei."Tidur lah Mah, masa perang di kasur.""Terus ini kamu ganti sperei baru? Makanya kalau habis tempur sama suami itu jangan ganas-ganas toh. Sampai kaya kapal pecah gini," gerutu Rania melihat kamar Kaila berantakan sekali.Apa tadi bilang? Tempur sama suami? Ya ampun Mah, anakmu ini masih perawan lho.Kaila hanyan manyun-manyun saja saat mendengar kultum pagi Mamahnya itu. Orangnya sih pendiam kaya kak Nasya tapi kalau uda

    Last Updated : 2024-06-28
  • Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta   Bab 11 - Emang Kenapa Kalau Gue Masih Perawan

    Kaila saat ini sedang menunggu ojol alias ojek online. Tadi Kaila mengatakan kalau naik angkutan itu hanya kebohongan yang haqiqi saja. Yakali dari Pondok Labu ke Thamrin naik angkutan bisa tua di jalanan nanti. Belum kena macetnya sama gonta-ganti angkutan menuju Thamrin.Kaila mendesah lelah, terik matahari panas banget gila. Kaila langsung mengeluarkan handbody lotion untuk mengoleskan ke tangannya yang terasa kebakar itu. Kaila berpikir ia nggak hitam gara-gara kena sinar matahari, perawatan tubuh itu mahal. Apalagi harga skincare itu benar-benar nguras kantong. Kalau Kaila anak Sultan sih nggak masalah. Ini Kaila mau deketin anak sultan aja malahan kabur itu orangnya ke Surabaya. Ngomong-ngomong apa kabar Rezvan ya? Nanti tanya saja sama Donat, lagian dia teman akrabnya.Tiba-tiba saja ada pengendara motor berjaket hijau dan helm hijau. Pokoknya serba hijau. Dia berhenti depan Kaila dan melihat hape.“Mbak Dakota Johnson?” tanya Mas itu sambil m

    Last Updated : 2024-06-28
  • Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta   Bab 12 - Tips Bercinta

    Debi saat ini sedang menatap lekat Kaila. Ia tersenyum puas jika akan berbagi ilmu soal ranjang begini.Kaila mengeryit bingung menatap Debi. Kaila berpikir kalau Debi ini kesambet setan makanya mesam-mesem begitu.“Lo napa Deb? Kok malahan mesam-mesem begitu?”“Nggak apa, ini gue lagi menghayati dulu,” jawab Debi masih dengan mesam-mesem sendiri.“Lo jadikan kasih gue tipsnya?”“Jadi dong.”“Terus?” tanya Kaila bingung.“Iya ini gue lagi menghayati dulu setiap adegannya biar nanti pas kasih materi ke lo enak,” jawab Debi masih dengan senyumnya.“Kudu mesam-mesem begitu ya?”“Iya inikah gue lagi jadi pemain dalam khayalan,” balas Debi terus senyam-senyum.Kaila justru bergindik ngeri menatap Debi makin nggak waras saja. Perasaan kalau Kaila nonton film blue nggak mesam-mesem deh justru teriak-teriak itu si cewekny

    Last Updated : 2024-06-28
  • Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta   Bab 13 - Kacung Dadakan

    Saat ini Kaila sedang memakan pesanannya itu. Ia mencicipi semuanya dan memisahkan yang akan dibungkus sama langsung dimakan.Debi yang melihat hanya garuk-garuk rambutnya yang tak gatal sama sekali. Ia bingung harus ngomong apa sama Doni. Ya meski Doni sudah tahu kelakuan Kaila gimana tapi tetap saja Debi nggak enak yang notabennya sahabat Kaila.“Laper Kai?”“Banget.”“Belum makan emang?”“Belum. Kan sengaja biar makan di sini sekalian.”Lah kampret! Tolong cegat Debi agar tidak menghujat Kaila saat ini.“Lo kapan pergi ke California?”“Minggu depan kayaknya,” jawab Kaila sambil mengunyah makanan.“Emang lo udah legalisir semuanya?”“Belum. Tapi besok dah kalau nggak kesiangan gue.”“Makanya kalau tidur jangan kaya kebo,” cibir Debi melihat Kaila yang susah dibangunkan.“Ngantuk Deb, ma

    Last Updated : 2024-06-29
  • Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta   Bab 14 - Paling Enak Jadi Kaum Gratisan

    Kaila saat ini sedang misuh-misuh sambil menyabuni piring kotor. Ingin sekali rasanya membanting semua piring yang ada dihadapannya ini. Kaila marah eh bukan ding tapi kesal sama Donat. Kurang ajar Donat. Awas saja nanti hidupmu tidak akan tenang karena sudah menjadikan anak perawan menjadi kacung seperti ini.“Mbak pelan-pelan nanti piringnya pada pecah gimana?” tegur seseorang yang membantu Kaila membantu nyuci piring.“Bodoh mamat, mending lo diam aja dah. Udah sukur gue bantu lo.” Kaila masih saja kasar sampai busanya berantakan kemana-mana.“Yaudah Mbak, kalau Mbak capek mending nggak usah nyuci biar saya saja yang menyelesaikan.”Mendengar ucapan yang menyenangkan membuat Kaila langsung berhenti dan menatap seorang laki-laki yang usinya hampir sama dengan Kaila. Mungkin tua dia setahun apa dua tahun kali ya. Seumuran sama kak Nasya lah.“Lo serius? Eh kamu serius?” Kaila langsung mengubah

    Last Updated : 2024-06-29
  • Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta   Bab 15 - Balikin Kevirginan Gue!

    Saat ini Kaila sudah berada di kamarnya. Ia akan menonton drama bang Ichang terlebih dulu sebelum nanti bobok dan bertemu di alam mimpi. Saat sedang asyik nonton tiba-tiba saja Melviano ikut menyusul masuk kamar. Semua itu membuat Kaila tak percaya, Kaila kembali bersikap masa bodoh.Melviano tanpa babibu langsung ikut bergabung tidur di samping Kaila. Ranjang yang sempit membuat Kaila merasa tergenjet dengan tubuh atletis Melviano.“Ya ampun, ini gue sempit banget... badan lo gede, minggir!” usir Kaila sambil menyingkirkan tubuh Melviano tetapi nggak bisa gerak sama sekali. Buset dah ini badan keras amat ya.“Language.” Melviano memperingat Kaila untuk tidak menggunakan panggilan lo-gue. Melviano nggak suka!“Bodo mamat lah, minggir!”Melviano tak memperdulikan usiran istri kecilnya ini. Justru Melviano ingin tertawa melihat usaha dan tenaga istrinya yang dianggap hanya seujung kuku saja. Tapi kalau

    Last Updated : 2024-06-30

Latest chapter

  • Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta   Bab 429 - Extra Part - Akhir Kisah Bahagia [TAMAT]

    Setelah mendengar kabar bahagia dari sang istri. Kini Melviano memutuskan untuk tak jadi berangkat ke kantor. Ia memilih untuk menemani sang istri di mansion. Menghabiskan bersama dengan keluarga kecil mereka.Matheo pun sudah terbangun dari tidurnya, kini mereka bertiga memutuskan untuk menghabiskan untuk berenang bersama. Melviano benar-benar sangat bahagia sekali. Apalagi ini kehamilan Kaila kedua, kehamilan yang tak meliputi permasalahan di dalamnya. Benar-benar kehamilan yang Melviano sambut suka cita sejak awal. Meski Matheo pun sama, tapi kehamilan Matheo penuh dengan ujian dan cobaan yang begitu berat. Bahkan jika mengingatnya saja Melviano rasanya malu bahkan ikut nyesak.“Dadadadada,” oceh Matheo.“Mamat, ciluk ba,” seru Kaila yang mengajak Matheo bermain.Melviano sendiri mengajarkan Matheo berenang meski masih dipegangi dirinya. Momen kecil seperti ini sangat membuat hati Melviano sangat senang. Ternyata bahagia i

  • Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta   Bab 428 - Extra Part - Dua Garis Merah

    Pagi-pagi sekali Kaila sengaja sudah bangun terlebih dulu. Ia sangat penasaran dengan sikap suaminya itu. Apalagi kata orang tuh, ada suami yang ngidam jika istrinya hamil. Kaila ingin memastikan kata orang.Kaila menunggu hasilnya saat ini. Untung saja kemarin ia sudah membeli tespack di apotek. Apalagi ia juga sudah tidak mendapatkan tamu hampir dua bulan. Kaila merasa wajar jika tamu bulanannya tak lancar. Apalagi sehabis melahirkan sering terjadi seperti itu.“Huft,” Kaila menghela napasnya. Ia mengangkat tespack dengan matanya yang terpejam. Perlahan-lahan Kaila membuka matanya dan mengintip hasil pada Tespack tersebut.“Garis satu,” ujar Kaila sedikit rasa kecewa. Dengan cepat matanya terbuka lebar hingga menatap dengan jelas dua garis merah yang tertera pada tes kehamilan. Mulut Kaila menganga dengan lebar. Ia tak menyangka. Kaila menepuk-nepuk pipinya sendiri.“Gila, ini seriusan?” tanya Kaila bermonolog.

  • Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta   Bab 427 - Extra Part - Sikap Aneh Melviano

    Melviano kini sedang meeting dengan klien yang sangat penting. Ia merasa tak nyaman dengan perutnya. Perasaan ia belum makan apa-apa pagi ini, ia hanya minum teh mint saja tadi.Selesai dengan pertemuan meeting, Melviano segera berjalan cepat menuju ke arah toilet yang berada di kantor dari klien yang baru saja ia temui.“Lho, Tuan.”Melviano melambaikan tangan agar Mike setop bertanya. Ia langsung memuntahkan semua yang mengganjal perutnya. Rasanya tak enak sekali.“Tuan.” Mike tetap saja masuk ke toilet, ia melihat bosnya seperti orang kurang sehat. Apalagi wajah Melviano sangatlah pucat sekali.“Tidak apa-apa, sepertinya saya akan langsung pulang. Kau bisa kembali ke kantor sendirian kan?”“Bisa, tapi seriusan kalau Tuan tidak masalah jika pulang sendirian? Atau saya bantu sampai mansion baru saya kembali ke kantor?”“Tidak usah, sepertinya saya kelelahan akibat pesta ulang tahu

  • Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta   Bab 426 - Extra Part - Birthday Matheo

    DUA BULAN KEMUDIAN.Hari ini tepat ulang tahun seorang Matheo Demonte Azekiel yang satu tahun. Matheo pun saat ini sudah bisa berjalan dengan lancar. Matheo juga sudah bisa memanggil Mommy juga Daddy meski kata-kata lainnya masih sedikit tidak jelas.“Happy birtday, Matheo,” ucap Mom Margaret yang tengah mengucapkan sekaligus membawa sebuah kado mobil-mobilan yang menggunakan aki.“Thank you, Oma,” kata Kaila mengajarkan Matheo agar bisa selalu mengucapkan terima kasih kepada siapa pun yang memberikan sesuatu kepadanya.“Selamat ulang tahun, Matheo. Semoga kelak menjadi pribadi yang baik jangan seperti Daddymu. Jangan lupakan Aunty, oke?” Mikaila menaik turunkan alisnya di depan Matheo.“Apa-apaan sih, aku sudah tobat.” Melviano merasa tak terima jika masa lalunya yang kelam diungkit kembali. Bukan kelam sih, lebih tepatnya bangsul lah.“Happy birtday keponakan uncle, nanti ki

  • Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta   Bab 425 - Extra Part - Goyangan Untuk Baby Girls

    Setelah melakukan hompimpa gambreng ternyata nasib naas jatuh kepada Addison. Kini seorang Addison tengah menahan rasa tak sedap pada hidungnya. Apalagi ia sekarang sendirian di toilet untuk membersihkan bocah bayi ini.“Kalau saja tidak ingat dengan Daddymu yang laknat itu sudah aku jeburkan kau,” gerutu Addison. Addison terpaksa menatap tangan mulusnya menjadi korban. Sedangkan Matheo hanya tersenyam senyum saja tanpa merasa bersalah dan berdosa sedikitpun.“Akhirnya selesai juga, huuuuftt.”Addison membawa Matheo kembali ke ruangan Melviano. Ia melihat dua sahabatnya yang sama-sama sok sibuk. Ia langsung melangkahkan kakinya sambil mendengkus kesal.“Dam, sekarang kau pakaikan Matheo pampers, bajuku basah.”“Kau itu sekalian mandi atau bagaimana sih?” tanya Melviano menatap penampilan Addison yang cukup mengenaskan.“Ck, sudahlah. Ini semua juga ulah anakmu. Kau yang menanam benih aku

  • Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta   Bab 424 - Extra Part - Nasib Para Bangsul

    Cafe Katulistiwa, Los Angeles."Hahahha, nggak menyangka sekarang kau sudah suami takut istri," ledek Addison yang sangat tertawa ngakak sekaligus seperti mengejek."Shit, bukan seperti itu. Tapi kalian tahu lah kalau tidak dituruti pasti Kaila selalu mengancam tidak akan menjatahku.""Sewa jalang saja, susah banget."Damian langsung menimpiling kepala Addison, sebab sahabat satunya ini jika berbicara sangat asal-asalan. Tapi ada betulnya juga sih mulut lemes Addison.Melviano menggeleng kuat. "Tidak akan.""Kenapa?" tanya Addison menyeruput kopinya."Aku sudah melihat perjuangan dia saat melahirkan Matheo. Itu sangat luar biasa sekali, lagipula aku sudah berjanji pada diriku untuk menua bersama Kaila. Meski sering bikin darah tinggi juga sih.""Hahaha, kau maklum saja lah. Istrimu kan manusia langka. Jadi begitu kelakuan dia, pasti lain dari pada wanita lainnya.""Hmmm."Kini semuanya langsung menyeruput kopi mer

  • Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta   Bab 423 - Extra Part - Nasib Mengenaskan Mike

    Kerja kali ini sedikit membuat Melviano tidak konsentrasi. Sedikit-sedikit ia menengok ke arah Matheo. Ia mengecek berkas-berkas sembari mengawasi putranya yang sedang asyik bermain sendiri di atas lantai yang sudah dilapisi karpet berbulu."Benar-benar keren anak Daddy," gumam Melviano melihat Matheo tengah mengacak-acak mainan."Nananana Dadadadaa Mmamamam."Melviano mendengar anaknya yang sedang mengoceh pun langsung menatap ke arah Matheo. Ia langsung meninggalkan kursi kebesarannya."Matheo ingin makan, huh?"Melviano segera mengeluarkan camilan khusus Matheo. Yang pasti camilan akan gizi tinggi tanpa banyak msg ataupun micin."Nih, dimakan dulu. Daddy temanin deh.""Eheheh, Dadadada."Matheo menerima camilan itu dan tersenyum senang. Ia langsung memasukan camilan ke mulutnya. Matheo memakan camilan itu hingga mulutnya belepotan dengan makanan."Anak Daddy pintar sekali," puji Melviano mengusapi kepala anaknya.

  • Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta   Bab 422 - Extra Part - Melmel Jadi Babysitter

    "Good morning baby boy," sapa Melviano melihat putranya sudah terbangun. Saat ini, Matheo tidurnya bersama Mommy juga Daddynya. Setiap akan ditaruh di box bayi atau kamar tersendiri selalu menangis."Momomomomom.""Pengin sama Mommy, ya? Ayo kita bangunkan Mommy bersama-sama."Melviano melihat istrinya yang masih terlelap tidur bisa sangat maklum. Ya kalian tahu dong kalau semalam habis proses pembuatan adik untuk Matheo. Apalagi Melviano menghajarnya berkali-kali sampai Kaila merasa tak sanggup."Mommy, bangun sayang." Melviano langsung mengecupi pipi Kaila."Eugh ... ngantuk Daddy," sahut Kaila sedikit merancau, matanya masih terpejam."Capek, huh? Matheo ingin menyusuu.""Menyusuu saja denganmu.""Mana bisa, nggak keluar.""Bikinin formula aja.""Lebih bagus Asi kalau pagi, apalagi jatahnya harus satu-satu sama Daddynya." Melviano terkekeh geli. Sudah pasti habis ini Kaila akan bangun dengan mata melototn

  • Berawal Dari Terpaksa, Berakhir Saling Mencinta   Bab 421 - Epilog

    Los Angeles, California.Saat ini kediaman mansion Melviano tengah ramai. Apalagi mereka mendengar kabar bahwa Kaila juga Melviano telah kembali dari Indonesia. Tentu saja tujuan mereka bukanlah mereka berdua, melainkan seorang Matheo Demonte Azekiel."Halo, Matheo, cakep banget sih. Aunty kan jadi pengin punya anak juga."Melviano langsung menimpiling kepala Mikaila yang berbicara seperti itu. "Nikah dulu.""Ck, nggak usah nikah langsung buat aja," dengkus Mikaila kesal."Sama aku ya, Kika," sambar Addison langsung."Tidak akan aku beri restu kalian berdua jika melakukan di luar nikah." Melviano kini tengah posesif dengan Matheo."Dih, siapa juga sih yang mau bikin anak sama dia. Seperti tidak ada laki-laki lain saja," sungut Mikaila langsung."Kika, kau melukai hatiku." Addison langsung menempelkan kedua telapak tangan di depan dada menandakan kalau ia sangat terluka dan sakit hati.Berbeda dengan Kaila yang tengah dud

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status