Bagaimana ini?" tanya Kaila merasa gugup. Hapenya terus berdering tiada henti.
"Kalau begitu sini biar aku aja yang angkat," pinta Alesa sambil menadahkan telapak tangan ke arah Kaila.
"Tidak mau, nanti kau malahan suka dengan suamiku lagi," tolak Kaila langsung.
"Terus ... mau angkat telepon itu? Yaudah sih terserah kau saja, atau bilang saja mau pergi ke kelab malam," usul Alesa sambil tertawa begitu renyah.
Kaila melihat Alesa yang tengah menertawakan dirinya hanya bersungut kesal. Kaila langsung mencari ide agar bisa tetap mengangkat video call suaminya.
"Antarkan aku ke toilet, cepat," pinta Kaila.
"Mau apa ke toilet?" tanya Alesa kebingungan, ia hanya memutarkan bola matanya jengah.
"Mau bilang kalau aku sedang sakit perut," ajak Kaila menarik tangan Alesa.
Dengan sangat terpaksa, Alesa langsung mengikuti langkah kaki Kaila.
"Ini toilet arahnya ke mana?" tanya Kaila.
"Kanan lurus terus sampai men
Kaila dan Alesa akhirnya sampai di sebuah apartemen tempat Alesa tinggal. Mereka dibantu oleh seorang sekuriti yang bekerja di apartemen itu.“Haduh, Nona Alesa suka sekali mabuk begini, mana bawa-bawa teman lagi,” gerutu sekuriti itu. Mau tak mau ia meminta bantuan temannya yang lain untuk membawa teman Alesa.Mereka diiring menuju ke unit apartemen Alesa, meski dalam keadaan mabuk, Alesa masih ingat pin apartemennya hingga bisa terbuka. Setelah Alesa masuk dan Kaila diletakkan di sofa oleh sekuriti itu, dengan mata sayu Alesa mengusir sekuriti itu keluar apartemen. Alesa berjalan menuju ke arah dapur untuk mengambil minuman serta obat pereda mabuk. Setelah meminum obat itu, Alesa langsung berjalan menuju kamarnya.***Kaila merasakan seluruh tubuhnya sangat sakit, kepalanya juga begitu pusing. Ia mulai mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan.“Morning,” sapa suara laki-laki yang membuat Kaila langsung duduk dengan sangat cep
Kaila mencerna kata-kata Melviano yang mengatakan akan menghukumnya yang membuat dirinya menjerit-jerit. Kenapa otak Kaila justru mengarah ke adegan ranjang sih. shit!Melviano tetap santai menyetir menuju ke arah mansionnya. Ia sudah tidak sabar memberikan pelajaran kepada istrinya yang mulai berani nakal saat ini.“Hukumannya jangan berat-berat dong,” kata Kaila merayu.“Tidak berat sayang, justru akan sangat menguntungkan untuk kamu.”Tak lama, mereka sampai di sebuah mansion. Melviano langsung masuk dan menarik Kaila dengan cepat. Tangan Kaila tetap membawa paperbag satunya.“Tunggu dulu, aku kasih baju kotorku ke maid, supaya dicuci.”“Ya sudah sana, aku sudah tidak tahan soalnya.”Glek.Kaila menelan ludahnya susah payah, ia tiba-tiba saja mendadak mengeluarkan keringat dingin. Pikirannya sudah sangat parno sekali.“Ini nanti tolong dicuci yang bersih, yang wang
Saat ini mereka berempat langsung berjalan menuju ke pintu masuk kelab malam. Kaila berjalan dirangkul oleh Daren di depan. Berbeda dengan Grace dan Hero yang bersisian di belakang.“Nanti kau harus cobain minuman sampai mabuk, Dear. Biar kita semakin asyik kalau joged,” bisik Daren di samping telinga Kaila. Mendapat bisikan seperti membuat Kaila tersenyum saja.Mereka terus berjalan hingga sampai disebuah pertigaan yang menghubungkan berbagai tempat. Mata Kaila menatap ke arah jalan menuju casino, ia sangat penasaran dengan orang-orang yang bermain casino.Mereka langsung memilih salah satu meja yang kosong, Hero menyarankan untuk menyewa ruang VVIP namun ditolak Daren karena terlalu tertutup, Daren lebih suka yang ramai seperti ini. Minum sambil mendengarkan musik Dj serta melihat tampilan seksi para wanita-wanita yang berjalan kesana kemari.“Kau mau pesan apa, sugar?” tanya Daren kepada Kaila.“Samakan saja dengan
Saat ini Damian sedang berada di kantor Melviano, ia menunggu sahabatnya untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum pergi ke kelab malam miliknya.“Lama sekali sih,” gerutu Damian.“Sebentar lagi selesai, kau cerewet sekali sih.”“Hampir jam 12 malam ini, tapi kau masih kerja saja,” dumel Damian kembali.“Begini lah kerja di kantor, berbeda dengan kau yang kerja di dunia gelap,” sindir Melviano.“Shit,” umpat Damian.Melviano terkekeh begitu renyah, ia dengan cepat menanda tangani proyek kerja sama dengan klien Singaporenya. Ini merupakan kerja sama yang begitu sangat menguntungkan bagi keduanya, maka dari itu, Melviano tidak mau main-main mengerjakan proyek ini.“Selesai,” seru Melviano yang membuat Damian menghela napas lega.“Ayo cepetan, aku sudah tidak sabar ingin melihat wanita yang berani menendang aset milik raja casino,” kata
Kaila yang merasakan sakit di kepalanya saat ini sangat terkejut sekali, tubuhnya terasa dingin seketika dan napasnya terasa sesak mendadak. Kaila terjebur di kolam renang lebih tepatnya dijeburkan oleh Melviano. Bukan hanya terkejut, Kaila berusaha untuk berenang ketepian kolam. Kaila yang bisa berenang dengan gaya seadanya terus berusaha ke arah pinggiran.“Hooapss, Mel ... tolong,” kata Kaila sambil menyembulkan kepalanya. Ia merasa kesusahan menuju ke arah pinggiran kolam. Kaila merasa tenaga yang dimiliki sudah habis, ia ingin menyerah saja, Kaila pasrah tubuhnya semakin lama semakin tenggelam. Ya, Kaila tenggelam dan pingsan saat ini.Melviano sendiri hanya tersenyum miring, ia sangat kesal melihat istrinya pergi ke kelab malam dan berpakaian sangat begitu terbuka. Melviano tidak rela banyak laki-laki yang menikmati kemolekan tubuh istrinya, tidak rela!Mata Melviano terus menatap ke arah kolam yang tidak menampilkan Kaila, air kolam pun sudah
Semuanya menatap ke arah pintu dengan ngeri, apalagi orang itu berjalan sangat cepat menuju brangkar yang sedang ditiduri Kaila.“Nyonya, sebaiknya kita pulang sekarang,” kata Sawyer dengan tegas.“Hai, kau tidak lihat kalau Kaila sedang sakit,” teriak Grace merasa marah melihat Kaila diperlakukan seperti tak punya hati.Sawyer dengan cepat melepaskan sambungan infus Kaila dengan kasar hingga membuat darah Kaila sedikit mengalir.“Hai, kau kasar sekali biadab,” omel Grace.Daren yang melihat itu langsung menyingkirkan tubuh Sawyer namun pertahanan Sawyer sangatlah kuat. “Lepaskan dia, jangan bertindak kasar,” ucap Daren.“Sebaiknya kalian berdua diam, ini perintah dari Tuan Melvin,” balas Sawyer yang membuat Daren dan Grace diam mendadak bagaikan patung.“Awwww, sakit Sawyer,” rintih Kaila yang merasa sangat sakit pas dicabut paksa.Sawyer tetap tak memedulikan semua rintihan Kaila, yang ia patuhi hanya perintah Tuan Melvin saj
Kaila merasakan lapar yang begitu hebat, perutnya sangat keroncongan sekali ditambah kepala Kaila terasa sangat sakit. Dengan perlahan-lahan, Kaila membuka matanya. Kaila langsung mencoba bangun dari tidurnya, mata Kaila menelisik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sembilan malam.“Sudah malam,” gumam Kaila.Kaila langsung mencoba berdiri, tubuhnya terasa sempoyongan saat akan melangkah ke arah kamar mandi. Kaila menahan sakit pada tubuhnya, pernapasannya pun terasa sangat panas. Kaila mencoba memegang dahinya sendiri yang ternyata sangat panas sekali. Dengan cepat, Kaila mandi secara kilat. Kaila langsung menuju ke ruang wardrobe dan memakai baju tidur panjang.Selesai dengan semuanya, Kaila hanya bisa terbengong menatap ke arah jendela yang sudah menampilkan awan gelap. Ia menangis kembali meratapi dirinya yang merasa seperti orang yang tak memiliki siapa pun, air matanya terus mengalir tiada henti.“Kenapa kamu siksa aku sepertinya ini, Mel?” cic
Satu minggu kemudian.Sudah hampir satu minggu Kaila dirawat di rumah sakit, ia hanya ditemani oleh maid dan terkadang sendirian menjalani rasa sakit ini. Selama satu minggu ini, Kaila hanya menangis saja setiap malam.“Kamu tega sekali, Mel,” gumam Kaila.Mata Kaila selalu sembab setiap harinya, tak pernah terlewat satu malam pun untuk menangis. Kaila benar-benar tak sanggup menjalani kehidupan semua ini.“Sawyer, kapan aku boleh pulang?” tanya Kaila yang melihat Sawyer sedang berdiri dekat pintu.“Besok, Nyonya.”“Tuan Melvin tidak menghubungimu? Setidaknya apakah dia tidak bertanya tentang kabarku?” tanya Kaila yang begitu heran dengan sikap suaminya yang masa bodoh sekali saat ini.“Tidak, Nyonya.”Kaila mengembuskan napasnya kasar, dalam keadaan sakit begini pun suaminya tidak ingat sama sekali. Apakah dia sudah lupa kalau sudah menikah? Atau dia sedang asyik bermain dengan jalang sehingga lupa?Kaila me