Share

Bab 199 - Rindu Nasya

Mikaila langsung menoleh menatap Melviano sambil tersenyum lebar, seperti ciri khas seorang Mikaila Azekiel yang suka tersenyum ramah itu.

“Maaf,” ujar Melviano yang mengusap kepala atas Mikaila.

Mendapat perlakuan itu membuat Mikaila tak tahan ingin menangis kembali. Ia langsung teringat masa kecilnya yang selalu bersama kakaknya ini. Ayahnya yang sibuk bekerja serta ibunya yang sibuk dengan teman-teman sosialitanya.

Mikaila ingat betul saat kedua orang tuanya memutuskan bercerai karena ibunya yang tak betah tinggal di Indonesia. Hingga saat itu, ibunya membawa Melviano untuk tinggal bersama. Sedangkan Mikaila diurus dan dibesarkan oleh Ayahnya saja.

“Maaf, bukan berarti membentak kamu tadi. Aku tadi sedikit emosi saja,” kata Melviano menarik kursi makan dekat Mikaila.

Sraaakkkkk.

Melviano duduk, ia menatap Kika kecil yang sudah tumbuh dewasa bahkan sudah bisa pergi kelab malam sampai mabuk.

“Kenapa mint

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status