Melviano langsung mengelus wajah cantik Kaila. Ia menatap mata manik Kaila sangat tajam. Melviano memancarkan senyum manisnya.
“Suntik vitamin dulu, ya,” ujar Melviano tersenyum nakal.
Kaila hanya bisa mengeryit bingung dengan ucapan Melviano. Suntik vitamin? Kaila enggak mau, disuntik itu rasanya sangat sakit. Kaila enggak mau pokoknya.
“Enggak mau, sakit, Mel,” balas Kaila merasa ketakutan.
Melviano justru terkekeh melihat wajah Kaila yang sangat ketakutan itu.
“Suntik vitamin pakai dedek kecil,” bisik Melviano yang langsung mendapat pukulan oleh Kaila.
Kaila mencoba menahan kuluman senyumnya. Suaminya ada-ada saja istilahnya, mau ena-ena saja bilang suntik vitamin segala. Dasar somplak!
“Mau kan?” tanya Melviano berbisik.
Kaila mengangguk sambil tersenyum lebar. Lagian Kaila juga sudah rindu dengan semua yang ada pada tubuh Melviano yang kekar itu. Tubuh yang menjamahnya dengan
Saat ini Kaila sudah bersiap akan mengikuti perjalanan bisnis ke Seattle. Mike dan Sawyer sudah duduk di jok depan. Sedangkan Kaila bersama Melviano duduk di jok belakang.Kaila menyenderkan kepalanya di dada bidang suaminya dengan manja. Tangan Melviano pun tak tinggal diam, ia terus menerus mengelus rambut panjang Kaila.Ini merupakan perjalanan bisnis pertama yang Melviano lakukan bersama istri. Lama-lama nanti Kaila seperti Mom Margaret yang selalu menemani John pergi bisnis ke negara manapun.“Masih enggak enak badan, hmm?” tanya Melviano dengan lembut.“Udah mendingan kok, lagian aku hanya tenggelam saja, Mel.”“Tapi aku sangat khawatir tau, aku takut kehilangan kamu, Kaila.”Kaila tersenyum senang, pipinya mendadak seperti terbakar jika seperti ini. Kenapa ucapan sederhana Melviano bisa bikin klepek-klepek begini sih.“Masa sih?” goda Kaila sambil menatap wajah Melviano.
Kaila merasa sangat terkejut juga kaget luar biasa. Kaila belum pernah melakukan hal ini sebelumnya. Dan ini merupakan hal pertama bagi Kaila.MelMel benar-benar gila sumpah, iya gila edan itu lho. Enggak waras! Dia emang sarap! Sinting!Kaila langsung membetulkan rok yang dipakainya, ia menatap suaminya itu dengan heran. Sedangkan Melviano yang ditatap hanya cengar-cengir saja.“Sudah, ayo. Kembali duduk, Kai,” ajak Melviano yang telah selesai menyalurkan hasratnya di tempat yang semestinya.Kaila mulai berjalan, namun ia merasa sedikit berbeda rasanya. Kaila berjalan sangat pelan, Melviano benar-benar sinting.“Kenapa?” tanya Melviano melihat jalan Kaila yang seperti orang kesusahan.“Sedikit aneh,” jawab Kaila jujur.Melviano terkekeh, ia paham betul Kaila tidak pernah menggunakan gaya-gaya lain sebelumnya. Jadi tadi merupakan hal baru bagi Kaila.“Gapapa, buat pelajaran kamu.
Melviano mengajak istrinya tidur setelah tadi menikmati makan malam dengan hidangan penutup yang luar biasa itu. Dan Kaila menginginkan hidangan penutup rasa kopi katanya.Melviano hanya terkekeh mendengar ucapan istrinya yang begitu lugu itu.“Good night, my wife,” bisik Melviano sebelum memejamkan matanya untuk pergi ke alam bawah sadarnya.Sedangkan Kaila sendiri sudah tertidur pulas terlebih dulu. Melviano memeluk Kaila dari belakang, ia akan selalu menyeruakkan kepalanya di leher Kaila sambil menghirup aroma tubuh Kaila yang sangat bikin candu.Kriing ... kriing ... kriing.Suara alarm hape Kaila sudah berdering sangat nyaring sekali. Melviano merasa terusik saat ini. telinganya benar-benar terasa akan pecah. Ini Kaila edan banget pasang volume alarm bisa kencang banget begini, ya. Bisa budeg ini telinga lama-lama. Mana Kaila masih asyik-asyik molor aja lagi. Benar-benar kebo.Tangan Melviano meraih benda pipih itu di
Kaila menatap kepergian suaminya itu. Dalam hati Kaila selalu berdoa yang terbaik untuk suaminya. Bagaimanapun Kaila itu sayang banget sama MelMel, meski setiap hari ada saja yang bikin debat.Kaila langsung berjalan menuju ke arah kamar mandi. Ia akan mandi terlebih dulu sebelum turun ke lobby hotel untuk sarapan.Kaila menatap pantulan dirinya di depan cermin sambil berpikir dalam hatinya. Apakah MelMel sangat menginginkan anak? Tapi ... jujur saja Kaila belum siap lahir batin. Untung saja sebelum pergi Kaila selalu meminum obat.Dengan gerakan cepat Kaila menanggalkan semua pakaian yang membungkus tubuh rampingnya. Ia langsung berjalan menuju ke bawah shower. Ia menikmati kucuran air panas yang membasahi tubuhnya, pikirannya melayang kepada sosok Melviano Azkiel. Tak pernah menduga dan menyangka kalau Ia sudah jadi istri beberapa bulan ini. Labih parahnya lagi pernikahan mereka di dasari tanpa cinta. Namun Tuhan memang segalanya, ia mampu membolak-balik hati
Melviano langsung meletakan ponselnya di meja begitu saja setelah mematikan sambungan telepon dengan Kaila. Ia sedikit kesal dengan istri kecilnya tadi, karena mengomel terus.Melviano langsung menyantap makanannya yang sudah tersaji rapi di meja. Melviano dan Mike langsung makan dengan cepat. Karena waktu yang dimiliki Melviano sangat sedikit sekali hari ini.Setelah selesai makan, mereka berdua langsung bergegas pergi. Mereka berjalan ke arah keluar restoran dan menunggu taksi di bahu jalan. Resiko tidak menyewa mobil jadi ribet seperti ini. Harus rela gonta-ganti taksi.Setelah mendapatkan taksi, mereka duduk anteng tanpa ada obrolan apapun. Mike tahu betul kondisi mood bosnya sedang tidak baik. Jadi Mike tidak berani mengajaknya bicara.Sampai hotel, Mike langsung izin masuk kamar hotelnya. Melviano sendiri langsung masuk kamarnya. Ia memencet bel kamar hotelnya, Melviano menunggu Kaila membukakan pintu dengan hati yang tak bisa dijabarkan l
Setelah sore tadi menghabiskan waktu untuk mencari kado untuk Nyonya Grey. Saat ini Melviano dan Kaila sedang mandi bersama. Biasalah modusnya si MelMel, mengatakan kalau mandi bersama hemat air dan waktu.Namun kali ini memang mereka benar-benar mandi mengingat waktu sudah menunjukan pukul enam sore. Sedangkan pesta undangan itu jam tujuh. Masih ada waktu satu jam sih. Cuma belum dandan dan lainnya, pasti akan sangat telat datang ke pesta. Melviano tidak enak saja dengan Mr.Grey.Mereka berdua langsung membilas tubuh mereka dengan cepat. Baik Kaila dan Melviano langsung bergegas meninggalkan kamar mandi dan menuju ke arah lemari. Mereka memilih pakaian yang cocok untuk menghadiri pesta ulang tahun.Kaila memakai dres warna merah marun saat ini, memakai sepatu warna hitam dan tas warna hitam. Kaila memilih menggerai rambutnya saja. Lagian MelMel juga bawel agar Kaila tidak mengekspose leher putihnya. Kaila memoles wajahnya dengan sedikit make up tipis, kal
Saat sedang menghabiskan hidangan pesta ulang tahun. Tiba-tiba saja sebuah suara memanggil nama Kaila dan Melviano untuk menyaksikan acara potong kue.Terpaksa Kaila langsung kebut makan salad buahnya. Ia tidak ingin membuang-buang makanan begitu saja. Apalagi mamahnya selalu mewanti-wanti kalau kita harus menghargai makanan apapun.Kaila terus ingat ucapan yangs sering dilontarkan mamahnya kalau ia enggak habiskan makanan. Kata mamahnya nanti nasinya nangis. Dan sampai sekarang Kaila belum melihat atau menemukan kalau nasi bisa nangis. Mamahnya kalau bohong emang kadang suka nggak masuk akal, tapi ... Kaila mau saja dibohongi.“Ayo, kita ke sana. Kita dipanggil sama Mr.Grey,” ajak Melviano menunggu istrinya selesaikan makan.“Ayo.” Kaila sudah berdiri. Ia sudah siapa untuk segera menghampiri di mana istri Mr.Grey.Mereka berjalan beriringan, seperti biasa Melviano akan melingkarkan tangannya di pinggang Kaila secara posesif
Kaila sedang berusaha meraih bibir laki-laki yang dianggap Justin Bieber atau Ji Chang Wook itu. Namun karena postur tubuhnya yang mungil alhasil susah untuk menggapai bibir laki-laki yang dianggap aktor idolanya.Melviano dari arah meja melihat kelakuan istrinya yang seperti itu membuat darah dalam tubuhnya mendidih dengan sangat hebat sekali. Rasanya tuh ingin meledak dan menghajar laki-laki yang memegang pinggang ramping Kaila.Shit! Umpat Melviano yang langsung berdiri meninggalkan Mr.Grey yang sedang menyesap sampanye sedikit demi sedikit. Mr.Grey yang melihat terdapat Anastasia di belakang Kaila pun ikutan langsung berdiri dan mengejar Melviano.“Shit,” umpat Mr.Grey yang paham kalau itu perbuatan istrinya.Bugh.Melviano langsung menghajar laki-laki yang tengah sengaja diam menerima perlakuan Kaila yang sedang mabuk itu.Bugh.“Apa-apaan ini,” teriak laki-laki itu lantang.“Kau yang apa-apaa