Tahun belum berganti tapi Andra sudah bisa menaikan status sosialnya dari yang tidak memiliki apa-apa menjadi kalangan atas ditambah kesuksesan Rena dalam bisnis kuliner. Bagi Andra dan Rena apa yang telah didapatkannya sekarang sudah lebih dari cukup karena hidup mereka jauh dari masalah. Anak ya
Melihat Cinthya terbaring lemas, lemah tidak berdaya di atas ranjang tempat tidur membuat hati Andra terasa ngilu. Adik yang seharusnya ia lindungi, hampir meregang nyawa karena keegoisannya. Ya, Andra beranggapan seperti itu karena dirinya gagal merubah pandangan Cinthya akan rasa cinta yang dimi
“Buat apa Tya hidup Mas? Tya ga punya siapa-siapa di dunia ini....” sambung Cinthya sambil terisak dan seketika itu juga Andra menarik pundak Cinthya dan mendekapnya erat. Air mata gadis itu luruh membasahi kemeja Andra yang sedang mengelus lembut punggung Cinthya yang bergetar hebat. Kalimat putu
Tubuh Rena hampir saja limbung jatuh kebelakang kalau Andra tidak menariknya yang baru saja melangkah mundur. “Sayang....Kapan dateng?” suara yang selalu terdengar lembut itu menguatkan hati Rena. “Baru aja....” balas Rena seraya menampilkan senyum manis menutupi perasaannya yang sedang tidak mene
“Mas...Jangan cemberut gitu donk di depan Tya, nanti dia curiga kalau Mas terpaksa nikahin dia...” tegur Rena ketika keduanya sudah pulang dari rumah Cinthya dan berada di atas ranjang di kamar mereka yang dulu, rumah peninggalan orang tua Andra. Malam ini mereka sudah bisa menempati rumah itu kemb
***** “Maaas...Ayo, hari ini kita harus fitting baju pengantin!” gadis yang baru saja masuk tanpa permisi ke ruangan Presdir AG Group itu merengek seraya berjalan cepat lalu duduk di pangkuan Andra. Sontak Andra berdiri membuat Cinthya ikut berdiri. “Kamu aja duluan, Mas...banyak yang harus dike
Berita mengenai seorang Kallandra Arion Gundhya yang kembali menduduki kursi Presdir AG Group tentu saja menjadi bahan perbincangan menarik dalam dunia bisnis. Para investor dalam negri maupun asing berbondong-bondong menghubungi kembali AG Group untuk membuat janji temu dengan sang Presdir agar d
Kaki Rena yang sudah sedikit bengkak karena kehamilan yang menginjak delapan bulan, melangkah pelan menaiki anak tangga untuk mengistirahatkan tubuhnya di kamar. Ketika menengok kearah jendela, pandangannya tertuju pada sosok Cinthya dengan segelas kopi di tangan sambil menatap kosong halaman ruma