Andra mengangguk tanda dirinya menyetujui permintaan Tya dan semenjak itu Tya selalu membicarakan keinginannya untuk menikah dengan Andra kepada Ricko, sang Ayah juga tanpa malu Tya meminta Ayah Sony untuk menikahkannya dengan Andra. FLASHBACK OFF Tok…Tok… “Tya…” Ketukan pada pintu yang menjadi
“Sayang, Mas nanti pulang agak malem…” Andra memberitahu disela sarapan paginya dan Rena membalas dengan anggukan disertai senyum sekilas. Wanita itu sambil menemani sang suami sarapan pagi, ia juga berlarian menyiapkan keperluan sekolah Rendra. Setiap pagi di hari kerja adalah pagi tersibuk bag
kamu…Sudah seharusnya kamu sebagai Kakak dampingin dia, donk!” omel Tante Mery panjang lebar mampu membuat telinga Andra berdenging disertai kepala yang berdenyut hebat. “Tan…Andra bukan pengangguran! Sekarang Andra lagi peninjauan ke pabrik, Andra punya perusahaan besar yang butuh perhatian, And
Hari yang sangat melelahkan, waktu sudah menunjukan lewat tengah malam saat sang Presdir tampan pulang ke rumah dengan wajah dan pakaian yang lusuh. Dua kancing teratas dari kemejanya terbuka, jas yang entah dimana dan dasi yang hampir lepas dari kaitannya belum lagi rambut yang tidak se-klimis ket
Pagi tadi Monica mengajak mereka bertemu sebelum menjemput Rendra pulang sekolah, dan si Ibu hamil sengaja mengambil cuti satu hari agar bisa bertemu Rena hanya untuk mengungkapkan kekhawatirannya kepada sang sahabat. Rena tersenyum simpul seraya mengaduk ice creamnya menanggapi bentuk perhatian da
“Papa…Papa…Aku berhasil!” Sang anak yang sedang duduk di karpet bulu di depan televisi berseru gembira sambil menunjukan lego yang ia bentuk sendiri dengan hanya mengukuti cara yang terdapat pada selembar kertas. Sang Papa yang duduk di sofa tepat dibelakang Rendra menyimpan Macbooknya lalu meraih
Suara mobil Andra terdengar menjauh keluar dari halaman rumah membuat Cinthya menegakan tubuhnya. Apa dirinya ditinggalkan? Padahal jelas-jelas kalau Andra memintanya untuk bangun pagi agar bisa berangkat bersama. Cinthya menyambar bathrobe yang tergantung untuk mencari jawaban dari pertanyaan yan
Entah apa yang dikatakan sang istri kemarin kepada Cinthya karena hari ini gadis itu begitu semangat mendengar penjelasannya mengenai cara membedah laporan kinerja perusahaan bahkan ekspresi wajah cantik sang adik terlihat begitu antusias. Sesekali Cinthya menanggapi dengan melontarkan pertanyaan t
Kepala Rena mendongak, ingin menatap wajah suami tampannya. Beberapa detik keduanya hanya saling menatap bersama senyum tipis. Kemudian kepala Andra menunduk untuk mengecup bibir Rena. “Jangan kaya gitu mukanya.” Andra yang kembali memeluk Rena pun memprotes dengan gumaman. “Gitu gimana?” Re
“Mamaaaaa ….” Zeline yang berteriak paling kencang, merentangkan kedua tangan berlari memburu sang mama yang baru pulang dari Singapura. “Sayang.” Rena melirih dengan mata berkaca-kaca, dia berlutut menggunakan kedua tangan terentang menunggu Zeline masuk ke dalam pelukan. Narendra juga bergerak
Malam itu mereka berkumpul di rumah Andra karena Edward memiliki sebuah informasi yang mungkin bisa membuat Rena kembali seperti dulu. Ibu dan Bapak pun ada di sana juga Aras dan Saras-istrinya. “Jadi gini, gue kenal seorang dokter Hipnoterapis yang bagus … gue udah ceritakan kondisi Rena sama d
Dari semenjak mimpi buruk dalam hidup Rena yang menyatakan bahwa dia harus kehilangan Nadine, Rena berjuang untuk tetap waras dan tidak terpuruk demi Nadhif. Merelakan itu tidak mudah, apalagi sesuatu yang sangat diinginkan dan dicintai. Anak-anaknya terutama Nadhif lah yang menguatkan Rena. S
“Kak … tolong selamatin Nadhif Kak, please … gunakan segala cara, aku mohon.” Rena berlinang air mata memohon kepada Edward. “Ren … aku enggak bisa janji apa-apa ya, tapi petugas medis di sini akan melakukan yang terbaik,” kata Edward menenangkan. Para petugas medis keluar masuk ruang operasi me
Andra dan Rena pernah mendapat cobaan dari segi materi yaitu ketika Andra harus menikahi Cynthia atas dasar wasiat sang ayah atau kehilangan perusahaan dan Andra memilih kehilangan perusahaan dari pada memadu istri yang sangat dia cintai, dia rela memberikan semua kerja kerasnya kepada Cynthia lalu
“Mama kapan pulang, Pa?” Zeline bertanya saat sang papa mengantarnya tidur. Sebenarnya Rena sudah diperbolehkan pulang dan bisa melakukan pemulihan di rumah tapi dia tidak ingin meninggalkan rumah sakit bila tidak membawa Nadhif sementara Nadhif belum bisa keluar dari NICU. “Sebentar lagi sayang
Meski salah satu anaknya tidak selamat, tapi Rena masih tetap bersyukur karena satu anaknya lagi masih bisa bertahan meski harus dirawat sementara waktu di NICU. Rena juga menyesal karena tidak bisa ikut memakamkan putrinya yang diberi nama Nadine Alysandra Gunadhya lantaran kondisinya belum stabi
“Mama … adik kangen.” Zeline yang naik ke ranjang hidrolik di mana sang mama tengah berbaring, memberikan pelukan erat. Sudah seminggu tidak bertemu sang mama yang dirawat di rumah sakit membuat Zeline bersedih. “Mama juga kangen sama adik.” Dan mendengar suara mama yang lirih, seketika Zeline