Suara pintu terbuka yang terdengar kencang karena menghantam dinding membuat Andra yang sedang tertidur pulas di sofa sontak menegakan tubuhnya dengan mata melebar sempurna. Hanya Ricko satu-satunya orang yang berkunjung ke ruangannya tanpa menerapkan adab ketuk pintu terlebih dahulu, Andra pun be
“Iya sih, tapi gue juga ga tega kalo cuma merintah-merintah…Makanya gue turun langsung nemenin dia setiap malem, nyusuin Nafeesa!” Ricko berujar setelah menyesap kopinya. Monica bergeming, menatap kosong kopi dihadapannya. Seorang Ricko yang terkenal dengan ketidak baikannya saja begitu menyayangi
KEESOKAN HARINYA “Mas…hari ini aku mau pasang IUD sama imunisasi Rendra ya, dianter Hadi sama Lisna trus nanti aku jemput Lia juga…weekend ini ‘kan kita harus ke Bandung.” Rena meminta ijin. “Mas anter aja ya,” sahut Andra setelah menelan sepotong roti sandwich tuna buatan sang istri. “Enggak
“Maaf Pak Salim…Bu Merry, hanya ini yang bisa saya lakukan untuk pesta syukuran cucu kami!” Bapak bernada-basi ketika menyambut om Salim dan tante Mery yang baru saja tiba di rumahnya. “Bapak Rony ini bagaimana sih, masa sama kami saja masih sungkan…Ini sudah luar biasa sekali Pak, pake tenda sega
Suara pintu kamar yang terbuka di depan ruang tv membuat perhatian keempatnya teralihkan. Andra keluar dari sana diikuti Rena yang sedang menggendong Rendra menghampiri mereka. “Eeeh…kapan dateng?” sapa Rena kemudian mencium pipi kiri dan kanan Monica tidak lupa menjabat tangan Edward. Tapi se
DUA MINGGU KEMUDIAN “Sttt!!!” Rena menyimpan telunjuknya di bibir ketika sang suami yang baru saja masuk ke dalam kamar membuka pintu kamar sedikit kencang. Andra sempat tertegun sejenak. “Rendra baru tidur, jangan berisik!” imbunya kemudian sambil berbisik dan Andra langsung membulatkan mul
Andra menjatuhkan tubuhnya di ranjang dengan perasaan kecewa yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Mengusap kedua wajahnya menggunakan kedua tangan kemudian menyugar rambut ke belakang, pria itu mulai frustasi. “Awas ya anak kecil, Papa bales kamu nanti!” ancamnya bersungguh-sungguh. *
Akhir tahun merupakan waktu paling sibuk setiap tahunnya di perusahaan Andra karena mereka harus mengejar target yang belum tercapai hingga akhir tahun ini. Beberapa hari terakhir Andra dan Ricko selalu pulang malam dan malam ini ketika Ricko sampai dirumah, waktu sudah menunjukan hampir tengah ma
Kepala Rena mendongak, ingin menatap wajah suami tampannya. Beberapa detik keduanya hanya saling menatap bersama senyum tipis. Kemudian kepala Andra menunduk untuk mengecup bibir Rena. “Jangan kaya gitu mukanya.” Andra yang kembali memeluk Rena pun memprotes dengan gumaman. “Gitu gimana?” Re
“Mamaaaaa ….” Zeline yang berteriak paling kencang, merentangkan kedua tangan berlari memburu sang mama yang baru pulang dari Singapura. “Sayang.” Rena melirih dengan mata berkaca-kaca, dia berlutut menggunakan kedua tangan terentang menunggu Zeline masuk ke dalam pelukan. Narendra juga bergerak
Malam itu mereka berkumpul di rumah Andra karena Edward memiliki sebuah informasi yang mungkin bisa membuat Rena kembali seperti dulu. Ibu dan Bapak pun ada di sana juga Aras dan Saras-istrinya. “Jadi gini, gue kenal seorang dokter Hipnoterapis yang bagus … gue udah ceritakan kondisi Rena sama d
Dari semenjak mimpi buruk dalam hidup Rena yang menyatakan bahwa dia harus kehilangan Nadine, Rena berjuang untuk tetap waras dan tidak terpuruk demi Nadhif. Merelakan itu tidak mudah, apalagi sesuatu yang sangat diinginkan dan dicintai. Anak-anaknya terutama Nadhif lah yang menguatkan Rena. S
“Kak … tolong selamatin Nadhif Kak, please … gunakan segala cara, aku mohon.” Rena berlinang air mata memohon kepada Edward. “Ren … aku enggak bisa janji apa-apa ya, tapi petugas medis di sini akan melakukan yang terbaik,” kata Edward menenangkan. Para petugas medis keluar masuk ruang operasi me
Andra dan Rena pernah mendapat cobaan dari segi materi yaitu ketika Andra harus menikahi Cynthia atas dasar wasiat sang ayah atau kehilangan perusahaan dan Andra memilih kehilangan perusahaan dari pada memadu istri yang sangat dia cintai, dia rela memberikan semua kerja kerasnya kepada Cynthia lalu
“Mama kapan pulang, Pa?” Zeline bertanya saat sang papa mengantarnya tidur. Sebenarnya Rena sudah diperbolehkan pulang dan bisa melakukan pemulihan di rumah tapi dia tidak ingin meninggalkan rumah sakit bila tidak membawa Nadhif sementara Nadhif belum bisa keluar dari NICU. “Sebentar lagi sayang
Meski salah satu anaknya tidak selamat, tapi Rena masih tetap bersyukur karena satu anaknya lagi masih bisa bertahan meski harus dirawat sementara waktu di NICU. Rena juga menyesal karena tidak bisa ikut memakamkan putrinya yang diberi nama Nadine Alysandra Gunadhya lantaran kondisinya belum stabi
“Mama … adik kangen.” Zeline yang naik ke ranjang hidrolik di mana sang mama tengah berbaring, memberikan pelukan erat. Sudah seminggu tidak bertemu sang mama yang dirawat di rumah sakit membuat Zeline bersedih. “Mama juga kangen sama adik.” Dan mendengar suara mama yang lirih, seketika Zeline