“Hai aku Bunga, mantan kekasih Andra.” Dengan penuh percaya diri Bunga memperkenalkan dirinya. Setelah mendengar perkenalan diri Bunga, wajah Andra langsung memucat namun dia begitu lihai menutupinya dengan ekspresi datar seperti tampangnya yang biasa. Monica saja sudah sangat cantik dan hebat s
Kallandra Arion Gunadhya dengan segala pesona dan prestasi juga kekayaan yang dimilikinya. Statusnya yang sudah menikah tidak menjadi alasan bagi wanita lain untuk mendapatkan pria itu apalagi Bunga yang berbeda level cukup jauh dengan istrinya sekarang. Baru saja Bunga akan membuka mulutnya un
Andra memandangi wajah cantik sang istri yang sedang tertidur lelap di di sampingnya. Mereka sedang dalam perjalanan pulang menggunakan privat jet sama seperti ketika mereka datang dua hari lalu. Andra menatap lekat bersama perasaan kuat ingin menyentuh kulit mulus dengan pipi chubby yang sebisa
“Maasss…Kenapa harus di hotel?” Tatapan penuh terlihat mewarnai ekspresi wajah sang istri dipertegas dengan kerutan di antara alis tebalnya. Tanpa menghiraukan, Andra mengangguk kepada pak Rojak memberi kode agar perintahnya dilakukan saat ini juga. “Kita makan dulu ya, Bi Minah udah masak makan
Beberapa menit lalu Hadi datang membawa asinan Bogor pesanan tuannya dan setelah pria itu pergi, Andra memindahkan asinan itu ke dalam mangkuk kosong yang dipinjamkan pihak hotel. “Sini…” Andra melambai memberi kode menggunakan tangannya agar sang istri mendekat. Mau tidak mau, Rena yang sudah b
Rena pun sudah tidak mempermasalahkan kelakuan menyebalkan pria itu yang meninggalkannya hanya untuk bersama Bunga. Rena juga bingung dengan perasaannya sendiri, rasanya seperti ada seseorang yang mengendalikan tubuhnya. Setelah melihat suaminya merebahkan tubuh di sofa dengan kaki yang menggant
“Jangan berenang, jangan pake baju seksi, kalau mau ke mall ajak Lia dan sebelumnya kabarin Mas, pake cardigan biar enggak masuk angin.” Pesan yang suaminya berikan sebelum pamit berangkat ke kantor tadi pagi masih terngiang-ngiang di telinga Rena membuat wanita hamil itu mencebikan bibirnya sebal
*** Jam makan siang sudah dimulai ketika kedua wanita hamil itu masuk ke dalam toko pakaian bayi, mereka berdua memutuskan mengunjungi toko pakaian bayi terlebih dahulu sebelum makan siang. Tatapan mata Rena melembut memandangi berbagai kebutuhan bayi yang berjejer rapi di seluruh penjuru toko.