Sambil menggenggam erat tiket pesawat, Monica menuju gate yang membawanya masuk ke dalam pesawat yang akan membawanya terbang menuju Singapura. Hari telah gelap ketika Monica sampai di Changi Airport, dengan menggunakan taksi Bandara wanita itu meminta driver mengantarkannya menuju Rumah Sakit di
“Aku enggak bisa Ren, terimakasih atas semua usaha kamu tapi aku minta tolong berhenti, aku enggak bisa sama Edward.” Monica melirih dengan ekspresi memohon begitu dalam. Baru kali ini Rena melihat ekpresi lemah yang ditunjukan Monica, biasanya wanita itu terlihat angkuh dan percaya diri. “kenap
Beberapa minggu terakhir Rena sibuk membantu mempersiapkan pernikahan Mia dengan Dio. Pernikahan kedua orang sahabatnya itu mungkin tidak semegah pernikahannya namun akan diadakan di dua kota hanya berselang satu bulan. Yang pertama, akad nikah dan resepsi akan dilangsungkan dikediaman orang tua
Setelah menyelesaikan ritualnya di kamar mandi dan mengganti pakaian yang nyaman untuk tidur, Andra naik kembali ke atas ranjang, memeluk Rena yang sedang tidur membelakanginya dengan bedcover membalut seluruh tubuh. Andra tau sang istri sedang merajuk, merasakan kesal yang teramat karena niat bai
“Kamu ikut juga?” Monica bertanya kepada sosok wanita yang berada di belakang mantan kekasihnya. Andra diikuti Rena baru saja masuk ke dalam privat jet milik AG Group di mana Monica sudah menanti di dalamnya. “Hem…enggak mungkin aku enggak ikut sementara suami aku pergi keluar kota sama mantan p
Setelah mengucapkan terimakasih dan memberikan beberapa lembar uang seratus ribu dan dibalas rentetan doa terbaik dari dua pria berkemeja batik itu, Andra dan Rena memasuki tenda menuju pelaminan. Tidak lupa Rena membubuhkan tanda tangannya di buku tamu dan ternyata kedatangan mereka bertepatan de
“Mau makan apa?” Andra bertanya pada sang istri yang baru saja keluar dari kamar mandi setelah membersihkan tubuhnya. “Pengen kuliner Jogja Mas, kita makan di luar aja ya?” jawab Rena dengan wajah memelas. Padahal tidak perlu memelas pun akan suaminya kabulkan tapi kondisi keadaan Rena yang teng
kilometer Kota Yogyakarta. Keduanya berjalan beriringan dan Rena tidak menolak saat Andra menggenggam tangannya ketika melewati bangunan-bangunan berhiaskan lampu merkuri kekuningan yang memancarkan kesan romantis. Posisinya yang strategis menjadikan nol kilometer lokasi berkumpul para wisatawan
Kepala Rena mendongak, ingin menatap wajah suami tampannya. Beberapa detik keduanya hanya saling menatap bersama senyum tipis. Kemudian kepala Andra menunduk untuk mengecup bibir Rena. “Jangan kaya gitu mukanya.” Andra yang kembali memeluk Rena pun memprotes dengan gumaman. “Gitu gimana?” Re
“Mamaaaaa ….” Zeline yang berteriak paling kencang, merentangkan kedua tangan berlari memburu sang mama yang baru pulang dari Singapura. “Sayang.” Rena melirih dengan mata berkaca-kaca, dia berlutut menggunakan kedua tangan terentang menunggu Zeline masuk ke dalam pelukan. Narendra juga bergerak
Malam itu mereka berkumpul di rumah Andra karena Edward memiliki sebuah informasi yang mungkin bisa membuat Rena kembali seperti dulu. Ibu dan Bapak pun ada di sana juga Aras dan Saras-istrinya. “Jadi gini, gue kenal seorang dokter Hipnoterapis yang bagus … gue udah ceritakan kondisi Rena sama d
Dari semenjak mimpi buruk dalam hidup Rena yang menyatakan bahwa dia harus kehilangan Nadine, Rena berjuang untuk tetap waras dan tidak terpuruk demi Nadhif. Merelakan itu tidak mudah, apalagi sesuatu yang sangat diinginkan dan dicintai. Anak-anaknya terutama Nadhif lah yang menguatkan Rena. S
“Kak … tolong selamatin Nadhif Kak, please … gunakan segala cara, aku mohon.” Rena berlinang air mata memohon kepada Edward. “Ren … aku enggak bisa janji apa-apa ya, tapi petugas medis di sini akan melakukan yang terbaik,” kata Edward menenangkan. Para petugas medis keluar masuk ruang operasi me
Andra dan Rena pernah mendapat cobaan dari segi materi yaitu ketika Andra harus menikahi Cynthia atas dasar wasiat sang ayah atau kehilangan perusahaan dan Andra memilih kehilangan perusahaan dari pada memadu istri yang sangat dia cintai, dia rela memberikan semua kerja kerasnya kepada Cynthia lalu
“Mama kapan pulang, Pa?” Zeline bertanya saat sang papa mengantarnya tidur. Sebenarnya Rena sudah diperbolehkan pulang dan bisa melakukan pemulihan di rumah tapi dia tidak ingin meninggalkan rumah sakit bila tidak membawa Nadhif sementara Nadhif belum bisa keluar dari NICU. “Sebentar lagi sayang
Meski salah satu anaknya tidak selamat, tapi Rena masih tetap bersyukur karena satu anaknya lagi masih bisa bertahan meski harus dirawat sementara waktu di NICU. Rena juga menyesal karena tidak bisa ikut memakamkan putrinya yang diberi nama Nadine Alysandra Gunadhya lantaran kondisinya belum stabi
“Mama … adik kangen.” Zeline yang naik ke ranjang hidrolik di mana sang mama tengah berbaring, memberikan pelukan erat. Sudah seminggu tidak bertemu sang mama yang dirawat di rumah sakit membuat Zeline bersedih. “Mama juga kangen sama adik.” Dan mendengar suara mama yang lirih, seketika Zeline